Anda di halaman 1dari 12

INTERAKSI RADIASI

DENGAN MATERI
Fenomena
• Peredaman (penyerapan)
• Hamburan (perubahan arah)
• Eksitasi dan ionisasi atom

Fenomena-fenomena tersebut terjadi akibat


tumbukan radiasi dengan inti dan elektron
pada orbital atom
Jenis Tumbukan
• Tumbukan elastik, jika tidak terjadi
perubahan energi dalam atau energi kinetik
total dari partikel-partikel ygbertumbukan
• Tumbukan inelastik, jika terjadi perubahan
energi dalam dari satu atau lebih dari partikel
yg bertumbukan
• Penyerapan sempurna, jika semua radiasi yg
menumbuk materi diserap sempurna (tidak
ada radiasi yg diteruskan atau dipantulkan)
Interaksi Partikel Alfa dengan
Materi
• Berlangsung melalui tumbukan inelastik dengan elektron
dalam atom materi tersebut.
• Terjadi ionisasi dan menghasilkan pasangan ion
• Energi yg diperlukan untuk menghasilkan satu pasangan
ion oleh partikel alfa di udara rata-rata 34 eV
• Jumlah pasangan ion yg dihasilkan oleh satu partikel
alfa dgn energi tertentu dapat dihitung dengan :
• Apabila perpindahan energi alfa ke elektron ini
kecil, maka yg terjadi hanya eksitasi saja
• Kadang-kadang elektron yg terlepas dari orbital
dan terlempar keluar dgn energi tertentu,
mampu menghasilkan pasangan ion. Elektron-
elektron ini disebut elektron sekunder atau sinar
delta (δ-rays)
• Mekanisme interaksi partikel alfa dgn atom A
dapat dituliskan :
α + A → A* (eksitasi)
α + A → A+ + e- (ionisasi primer ~ 30%)
e- + A → A+ + 2e- (ionisasi sekunder ~ 70%)
Jangkauan (Range)
• Jika suatu partikel alfa dgn energi tertentu
melalui suatu materi, maka sebelum partikel ini
berhenti, ada jarak tertentu yg ditempuhnya.
Jarak tempuh ini disebut jangkauan (range)
• Walaupun mula-mula semua pertikel alfa
mempunyai energi yg sama, tetapi
jangkauannya dalan zat tertentu berbeda.
Gejala ini disebut “straggling” jangkauan partikel
alfa
• Dari pengukuran jangkauan partikel alfa di udara dgn
energi antara 4-10 MeV, dapat diturunkan hubungan
antara energi partikel alfa dgn jangkauannya di udara :
R = 0,318 E3/2
dimana R = jangkauan rata-rata dlm cm (pada 15 oC
dan 760 mmHg)
E = energi partikel alfa dalam MeV
• Hubungan antara jangkauan partikel alfa dalam media A
dan media B dinyatakan dengan persamaan :

dimana AA dan AB = masing-masing nomor massa A


dan B
ρA dan ρB = rapat massa kedua media
Ionisasi Spesifik (Is)
• Didefinisikan sebagai jumlah pasangan ion yg
dihasilkan per mm jejak partikel alfa di udara
pada 15 oC dan 760 mmHg. Kurva Bragg
memperlihatkan ionisasi spesifik partikel alfa
sebagai fungsi jarak r dari sumbernya.
• Ionisasi spesifik berkisar antara 2000 pasangan
ion pada energi tinggi, dan mencapai harga
maksimum kira-kira 7000 pasangan ion pada
energi ± 1 MeV dgn jarak kira-kira 0,5 cm dari
sumber.
Kurva Bragg
Daya Penyetopan (Stopping
Power)
• Keefektifan suatu media untuk mengurangi energi suatu
partikel alfa disebut daya penyetopan (S)

Ra dan Rm merupakan jangkauan partikel alfa di udara dan


dalam suatu materi.
• Oleh karena jangkauan R berbanding terbalik dengan rapat
massa (ρ) dari bahan yg dilalui partikel, maka :
Ra ρa = Rm ρm
atau sehingga
• Untuk aluminium, daya penyetopan teoritis dapat
dihitung sbb :

• Ini berarti bahwa daya penyetopan aluminum terhadap


partikel alfa adalah 2100 kali lebih besar daripada udara.
Dengan kata lain jangkauan partikel alfa dalam
aluminium = 1/2100 x jangkauannya di udara
• Untuk partikel alfa dgn energi 5 MeV, jangkauan di udara
diperkirakan 4 cm.
Maka jangkauan dalam aluminium =

= 1,9 x 10-3 cm
• Jangkauan pertikel alfa merupakan fungsi dari rapat massa bahan,
maka untuk membandingkan jangkauan dalam berbagai media, dapat
dilakukan dengan mengukur jangkauan dalam ketebalan ekivalen
(equivalent thickness), yg menyatakan jumlah massa yg dilalui per
satuan luas :
Ke = Kr x ρ
dimana Ke = ketebalan ekivalen ( mg/cm2)
Kr = ketebalan sebenarnya
ρ = rapat massa bahan (g/cm3)

Oleh karena rapat massa udara ialah 1,29 x 10-3 g cm-3, maka 1 cm
udara mempunyai ketebalan ekivalen = 1,29 x 10-3 g cm-2 = 1,29 mg
cm-2

Suatu partikel alfa yg berenergi 4 MeV dengan jangkauan kira-kira 2,5


cm dapat menembus ketebalan ekivalen = 2,5 x 1,29 mg cm-2 = 3,23 mg
cm-2

Anda mungkin juga menyukai