RESPON PERADANGAN
EKSUDAT DI SUBARAKNOID
Faktor Predisposisi :
Trauma Kepala
Infeksi sistemik/sepsis
Infeksi post pembedahan
Penyakit sistemik
Meningococus
Pneumococus
Haemophilus Influenza
Nyeri kepala
Peningkatan suhu tubuh
Mual dan muntah
Nyeri bagian belakang
Kejang umum
Pada keadaan lebih lanjut dapat terjadi
penurunan kesadaran disertai tanda-tanda
iritasi meningial seperti Kaku kuduk, tanda
Bruzinski positif dan tanda kernig positif.
Upaya untuk fleksi kepala mengalami
kesukaran karena adanya spasme otot-otot
leher.
Fleksi paksaan menyebabkan nyeri berat
Cara pemeriksaan dengan fleksi tungkai atas
tegak lurus kemudian dicoba untuk
diluruskan tungkai bawah pada sendi lutut.
Normal : apabila tungkai bawah membentuk
sudut 135⁰ terhadap tungkai atas.
Positif : Ketika klien dibaringkan dengan paha
dalam keadaan fleksi ke arah abdomen, kaki
tidak dapat diekstensikan sempurna.
Brudzinski I :
Letakkan satu tangan pemeriksa di bawah kepala
klien dan tangan lain di dada klien untuk
mencegah badan tidak terangkat. Kemudian
kepala difleksikan ke dada secara pasif.
Brudzinski I (+) bila kedua tungkai bawah akan
fleksi pada sendi panggul dan sendi lutut.
Brudzinski II (+) :
Bila didapatkan fleksi tungkai klien pada sendi
panggul secara pasif akan diikuti oleh fleksi
tungkai lainnya pada sendi panggul dan lutut.
Masuk melalui sistem respirasi,mulut atau
melalui gigitan binatang.
Jenis penyakit virus yang menimbulkan
meningitis seperti Herpes zoster, measles
dan mumps (Gondongan).
Nyeri kepala
Nyeri sekitar muka dan mata
Photofobia
Kaku kuduk
Kadang-kadang dapat dijumpai tanda-tanda
iritasi meningial
Peningkatan TIK
Hydrosephalus
Infark serebral
Defisit saraf kranial
Ensefalitis
SIADH
Abses Otak
Kerusakan visual
Defisit Intelektual
Kejang
Pneumonia
Lab : Darah ( Leukosit)
Radiografi : Rongen dada
Lumbal Pungsi : membandingkan keadaan
CSF normal dengan adanya meningitis.
Pasien diisolasi
Pasien diistirahatkan/bedrest
Kontrol hipertermia dengan kompres dan
pemberian antipiretik.
Kontrol kejang : Diazepam, Fenobarbital
Kontrol peningkatan TIK : Manitol,
kortikosteroid.
Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi
Diberikan 10 – 14 hari atau sedikitnya 7 hari
bebas panas.
Antibiotik yang umum diberikan : Ampisilin,
Gentamisin, Kloramfenikol, sefalosporin.
Peradangan pada jaringan otak dan meningen
Agen penyebab
Peredaran darah, saraf perifer/saraf kranial
Proses peradangan
Perdarahan , edema, nekrosis
Herniasi dan Peningkatan TIK
Kematian
Arbovirus : gigitan nyamuk dan serangga.
Enterovirus : poliovirus.
Herpes Simpleks
Amuba : amuba Naegleria, Acanthamoeba
ditemukan di air , masuk melalui mukosa
mulut pada saat berenang.
Rabies
Jamur : Fungus Blastomyces Dermatitidis
masuk melalui paru-paru atau lesi pada kulit.
Nyeri kepala, fotofobia, nyeri sendi, nyeri
leher
Kesadaran menurun.
Vomitus, demam.
Defisit neurologik,kelumpuhan saraf kranial.
Adanya tanda-tanda iritasi serebral
(mioklonus, refleks patologis).
Peningkatan TIK
Kejang, tremor, aphasia (hilangnya
kemampuan berbahasa).
Retardasi mental
Kejang
Demensia
Pemeriksaan cairan serebrospinalis
untuk identifikasi mikroorganisme penyebab
dan peningkatan sel darah putih.
CT Scan : identifikasi perdarahan, edema
serebri dan abses otak.
Pencegahan dan kontrol peningkatan TIK
Kepatenan respirasi : Ventilator
Support nutrisi : diet TKTP
Keseimbangan cairan dan elektrolit
rehabilitasi
Vidarabine : encephalitis karena herpes
simpleks.
Amphotericin B, sulfadiazine, miconozole
untuk pengobatan amuba encephalitis.
Glukocorticosteroid : Dexamethasone.
Anticonvulsan : Phenytoin (dilantin).
Analgetik : Acetaminophen.
Diuretik osmotik : Manitol
Kumpulan pus pada parenkim otak yang
terjadi akibat infeksi.
Mikroorganisme masuk melalui :
Implantasi langsung akibat trauma, tindakan
operasi, pungsi lumbal.
Penyebaran infeksi kronik pada telinga, sinus,
mastoid ke otak melalui pembuluh darah.
Penyebaran infeksi dari fokus primer paru-
paru seperti abses paru, empyema.
Komplikasi dari meningitis purulenta.
Nyeri kepala
Penurunan kesadaran
Kaku kuduk
Kejang
Difisit motorik
Gangguan mental
Paralisis
Kejang
Hidrosephalus
Herniasi otak
X-Ray tengkorak, sinus, mastoid, paru-paru.
CT Scan : lokasi abses.
Biopsi otak : mengetahui jenis kuman
patogen.
Lumbal Pungsi : identifikasi CSF
Support nutrisi : TKTP
Terapi peningkatan TIK
Support fungsi TTV
Fisioterapi
1. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Riwayat trauma kepala
Riwayat pembedahan kepala
Riwayat tergigit binatang (rabies), serangga.
Riwayat infeksi telinga, ISPA, mastoiditis,
infeksi virus, herpes.
Riwayat vaksinasi.
Riwayat penyakit jantung kronik, endokarditis.
Usia
Pekerjaan
Peran keluarga
Penampilan sebelum sakit
Mekanisme koping
Tempat tinggal yang kumuh
Tingkat kesadaran
Nyeri kepala
Nystagmus
Ptosis
Gg. Pendengaran dan penglihatan
Peningkatan suhu tubuh
Mual dan muntah
Paralisis, kelemahan otot
Perubahan pola napas
Kejang
Kaku kuduk
Tanda Brudzinski’s dan kernig’s positif
Tanda-tanda peningkatan TIK
Perubahan perfusi jaringan serebral b/d
proses peradangan, peningkatan TIK.
Resiko injuri : jatuh b/d aktivitas kejang,
penurunan kesadaran.
Kerusakan mobilitas fisik b/d kelemahan
umum, defisit neurologik.
Hypertermia /d infeksi.
Ketidakseimbangan cairan b/d intake tidak
adekuat, kehilangan cairan.
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh b/d anoreksia, kelemahan, mual dan
muntah, intake yang tidak adekuat.
Nyeri b/d nyeri kepala, kaku kuduk, iritasi
meningeal.