Oleh: Pembimbing:
Arifna Fitriyanti dr. Sherly Yosephina Sp. JP
Stase Kardiologi
RS Tk. II Dustira
F a k u l t a s K e d o k t e r a n U n i v e r s i t a s Ta n j u n g p u r a
Cimahi
2019
Anamnesis Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis
2
I D E N T I TA S
3
Keluhan Utama: Sesak Napas
4
Riwayat Penyakit Sekarang
5
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Kebiasaan
o Pasien memiliki riwayat penyakit o Keluarga pasien memiliki riwayat Pasien tidak merokok, tidak minum
hipertensi dan jantung yang tak penyakit jantung, diabetes dan alkohol. Meskipun memiliki
terkontrol. hipertensi. penyakit jantung dan hipertensi,
pasien tetap memakan makanan
asin dan berlemak.
6
Pemeriksaan
Fisik
Ta n d a - t a n d a V i t a l
8
Status
Generalis
9
Organ Hasil yang ditemukan
Mata Konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-), pupil isokor diameter 3 mm/3 mm, reflex
cahaya langsung dan tak langsung (+/+),mata terlihat menonjol keluar <eksoftalmus> (+)
Telinga Hiperemis/eksoriasi (-/-), sekret (-/-)
Hidung Sekret (-), deformitas (-)
Mulut Bibir sianosis (-), mukosa bibir kering (-), atrofi papil lidah (-)
Tenggorokan Faring hiperemis (-/-), tonsil T1/T1 hiperemis (-)
Leher Pembesaran KGB (+), JVP 5+2 cmH2O, hepatojugular reflux (-)
Palpasi Fremitus taktil paru kanan dan kiri sama, massa (-), nyeri
tekan (-)
Perkusi Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi Suara napas vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)
Abdomen
- Inspeksi Datar, sikatrik (-)
- Palpasi Soepl, massa (-), nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
- Perkusi Timpani
- Auskultasi Bising usus normal
Ekstremitas Ekstremitas : akral hangat, capilary refill time < 2 detik, pitting edema (+/+)
Pemeriksaan
Penunjang
Hematologi
Pemeriksaam Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 9,4 g/dL 11 – 16
Eritrosit 3,8 10^6/µl 4 – 5,5
Leukosit 6,4 10^3/µl 4 – 10
Hematokrit 27,5% 36 – 48
Trombosit 229 10^3/µl 150 - 450
MCV 72,0 fl 75 – 100
MCH 24,6 pg 32 – 36
MCHC 34,2 g/dl 25 – 36
RDW 16,4 % 10 – 16
13
Kimia Klinik
Basofil 0,2% 0–1
Eusinofil 0,5% 1–4
Neutrofil Segmen 56,0% 50 – 80
Limfosit 33,3% 25 – 50
Monosit 10,0% 4–8
14
Sero-Imunologi
Pemeriksaam Hasil Nilai Rujukan
TSHS <0,01 uIU/mL 0,38 – 4,31
FT4 5,85 ng/dl 0,82-1,63
15
EKG
16
Rontgen Thorax
Trachea di tengah.
Cor membesar ke lateral kiri dan kanan.
Kranialisasi (+), kalsifikasi aorta (-). Sinuses kanan
kiri tajam.
1) HF Fc. IV (ADHF)
2) Hipertiroid
18
Penatalaksanaan
IGD Bangsal
O2 4 L/menit Inj. Lasix (Furosemide) 2x40 mg
IVFD RL 500 cc/24 jam Tanapress (ACE inhibitor) 1x5 mg
Tanapress (ACE inhibitor) 1x5 mg Betaone (Beta Blockers) 1x2,5 mg
Aldactone (Spironolactone) 1x25 mg
19
Quo ad vitam : Dubia ad malam
Prognosis Quo ad sanationam : Dubia ad malam
Quo ad fungtionam : Dubia ad malam
20
Pembahasan
Definisi gagal
Jantung
Kriteria Framingham
23
K l a s i f i k a s i b e r d a s a r k a n N e w Yo r k H e a r t
A s s o c i a t i o n ( N Y H A )
Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik. Aktifitas isik
Kelas 1
sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.
24
Penegakan
Diagnosis
31
Penyakit Jantung Tiroid
Penyakit jantung tiroid adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh pengaruh
hormon tiroid.
Pasien sering mengalami palpitasi, irama jantung yang tidak teratur, dan dispnea saat
beraktivitas. Pada pasien lanjut usia yang memiliki dasar penyakit arteri koroner,
angina pektoris dapat terjadi bersamaan dengan onset hipertiroidisme. Selain itu,
pasien dengan hipertiroidisme dapat menunjukkan tanda-tanda gagal jantung kongestif
tanpa kelainan jantung sebelumnya. Masalah irama jantung yang paling sering
ditemukan pada hipertiroidisme ialah sinus takikardia. Peningkatan denyut jantung >90
x/menit terjadi pada saat istirahat atau selama tidur dan respon berlebihan jantung
ditemukan selama berolahraga.
32
Penatalaksanaan
33
Penatalaksanaan
34
Berdasarkan hasil anamnesis, disertai dengan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis HF Fc. IV
(ADHF) dengan hipertiroid.
KESIMPULAN
TERIMA
KASIH