Anda di halaman 1dari 36

Laporan Kasus

HF Fc.IV (ADHF) dengan Hipertiroid

Oleh: Pembimbing:
Arifna Fitriyanti dr. Sherly Yosephina Sp. JP
Stase Kardiologi
RS Tk. II Dustira
F a k u l t a s K e d o k t e r a n U n i v e r s i t a s Ta n j u n g p u r a
Cimahi
2019
Anamnesis Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis

2
I D E N T I TA S

Ny. TMK Perempuan 25 tahun Protestan Swasta Jl. Cibodas Baru

Nama Jenis Kelamin Usia Agama Pekerjaan Alamat

3
Keluhan Utama: Sesak Napas

4
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh sesak nafas ± 2 minggu, sesak nafas dirasakan semakin


memberat, sesak nafas dirasakan saat berjalan dan aktivitas. Pasien sering
terbangun dan tidak bisa tidur malam hari karena sesak. Keluhan disertai
nyeri dada dan jantung berdebar-debar. Pasien mengeluh kaki bengkak sejak
1 bulan yang lalu. Pasien sering merasa kedinginan. Mual (-), muntah (-),
keringat dingin (-).

5
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Kebiasaan
o Pasien memiliki riwayat penyakit o Keluarga pasien memiliki riwayat Pasien tidak merokok, tidak minum
hipertensi dan jantung yang tak penyakit jantung, diabetes dan alkohol. Meskipun memiliki
terkontrol. hipertensi. penyakit jantung dan hipertensi,
pasien tetap memakan makanan
asin dan berlemak.

6
Pemeriksaan
Fisik
Ta n d a - t a n d a V i t a l

Keadaan Umum & Kesadaran Te k a n a n D a r a h


Tampak Sakit Sedang 160/90 mmHg
Compos Mentis (GCS E4V5M6)

Frekuensi denyut nadi Suhu


102x/menit 36,60 C

Frekuensi Napas SPO2


24 kali/menit 98% (O2 ruangan)

8
Status
Generalis

9
Organ Hasil yang ditemukan
Mata Konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-), pupil isokor diameter 3 mm/3 mm, reflex
cahaya langsung dan tak langsung (+/+),mata terlihat menonjol keluar <eksoftalmus> (+)
Telinga Hiperemis/eksoriasi (-/-), sekret (-/-)
Hidung Sekret (-), deformitas (-)
Mulut Bibir sianosis (-), mukosa bibir kering (-), atrofi papil lidah (-)
Tenggorokan Faring hiperemis (-/-), tonsil T1/T1 hiperemis (-)
Leher Pembesaran KGB (+), JVP 5+2 cmH2O, hepatojugular reflux (-)

Dada Bentuk simetris, pergerakan simetris


Jantung
- Inspeksi Iktus kordis tidak terlihat
- Perkusi Batas pinggang jantung pada ICS III linea parasternalis sinistra, batas jantung kanan pada
ICS III linea parasternalis dextra, batas jantung kiri pada ICS VI linea Axillaris Anterior, kesan
melebar ke lateral
- Palpasi Iktus kordis tidak kuat angkat, Thrill (-)
- Auskultasi SI S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru Bentuk dada simetris statis dan dinamis, retraksi (-)
Inspeksi

Palpasi Fremitus taktil paru kanan dan kiri sama, massa (-), nyeri
tekan (-)
Perkusi Sonor dikedua lapang paru
Auskultasi Suara napas vesikuler (+/+), rhonki (+/+), wheezing (-/-)

Abdomen
- Inspeksi Datar, sikatrik (-)

- Palpasi Soepl, massa (-), nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
- Perkusi Timpani
- Auskultasi Bising usus normal

Genitalia Tidak dilakukan pemeriksaan

Anus Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas Ekstremitas : akral hangat, capilary refill time < 2 detik, pitting edema (+/+)
Pemeriksaan
Penunjang
Hematologi
Pemeriksaam Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 9,4 g/dL 11 – 16
Eritrosit 3,8 10^6/µl 4 – 5,5
Leukosit 6,4 10^3/µl 4 – 10
Hematokrit 27,5% 36 – 48
Trombosit 229 10^3/µl 150 - 450
MCV 72,0 fl 75 – 100
MCH 24,6 pg 32 – 36
MCHC 34,2 g/dl 25 – 36
RDW 16,4 % 10 – 16

13
Kimia Klinik
Basofil 0,2% 0–1
Eusinofil 0,5% 1–4
Neutrofil Segmen 56,0% 50 – 80
Limfosit 33,3% 25 – 50
Monosit 10,0% 4–8

Natrium 140 mmol/L 136 – 145


Kalium 2,9 mmol/L 3,6 – 5,2
Klorida 112 mmol/L 98 – 106
Ureum 24 mg/dL 10 – 50
Creatinin 0,7 mg/dL 0,6 – 1,1

14
Sero-Imunologi
Pemeriksaam Hasil Nilai Rujukan
TSHS <0,01 uIU/mL 0,38 – 4,31
FT4 5,85 ng/dl 0,82-1,63

15
EKG

16
Rontgen Thorax

Trachea di tengah.
Cor membesar ke lateral kiri dan kanan.
Kranialisasi (+), kalsifikasi aorta (-). Sinuses kanan
kiri tajam.

Diafragma kanan kiri normal.

Pulmo : - Hill normal

- Corakan bronkhovaskuler bertambah

- Tampak infiltrat di kedua paru

Skeletal : Tidak tampak scoliosis Kesimpulan: Kardiomegali, curiga dengan


edema paru DD/ bronkopneumonia
Diagnosa

1) HF Fc. IV (ADHF)
2) Hipertiroid

18
Penatalaksanaan

IGD Bangsal
O2 4 L/menit Inj. Lasix (Furosemide) 2x40 mg
IVFD RL 500 cc/24 jam Tanapress (ACE inhibitor) 1x5 mg
Tanapress (ACE inhibitor) 1x5 mg Betaone (Beta Blockers) 1x2,5 mg
Aldactone (Spironolactone) 1x25 mg

19
Quo ad vitam : Dubia ad malam
Prognosis Quo ad sanationam : Dubia ad malam
Quo ad fungtionam : Dubia ad malam

20
Pembahasan
Definisi gagal
Jantung
Kriteria Framingham

Kriteria Mayor Kriteria Minor


Paroksismal nocturnal dyspnea Bilateral ankle edema
Peningkatan JVP Batuk nokturnal
Rhonki Dyspnea pada aktivitas biasa
Kardiomegali Hepatomegali
Edema paru akut Efusi pleura
S3 ( Suara jantung ketiga ) Takikardi > 120x/meit
Hepatojugular refluks
Berat badan > 4.5 kg dalam 5 hari

23
K l a s i f i k a s i b e r d a s a r k a n N e w Yo r k H e a r t
A s s o c i a t i o n ( N Y H A )
Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik. Aktifitas isik
Kelas 1
sehari-hari tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.

Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak terdapat keluhan saat


Kelas 2 istrahat, namun aktifitas fisik sehari-hari menimbulkan kelelahan,
palpitasi atau sesak nafas.
Terdapat batasan aktifitas bermakna. Tidak terdapat keluhan saat
Kelas 3 istrahat, tetapi aktfitas fisik ringan menyebabkan kelelahan, palpitasi
atau sesak.

Tidak dapat melakukan aktifitasfisik tanpa keluhan. Terdapat gejala


Kelas 4
saat istrahat. Keluhan meningkat saat melakukan aktifitas.

24
Penegakan
Diagnosis

Kelainan yang ditemukan pada EKG


Penegakan
Diagnosis

Kelainan yang ditemukan pada Rontgen Thorax


Penegakan
Diagnosis

Kelainan yang ditemukan pada hasil Laboratorium


Strategi
pengobatan
gagaljantung
P i l i h a n Te r a p i
P i l i h a n Te r a p i
Hipertiroid
Gejala yang baru timbul dan atau Nilai Tanda Ada Tidak
tambah memberat

Sesak saat bekerja +1 Tiroid teraba +3 -3


Berdebar +2 Bising tiroid +2 -2
Kelelahan +2 Exophtalmus +2 -
Suka udara panas -5 Van graeff +1 -
Suka udara dingin +5 Hiperkinetik +4 -2
Keringat berlebihan +3 Tremor jari +1 -
Gugup +2 Tangan panas +2 -2
Nafsu makan meningkat +3 Tangan basah +1 -1
Nafsu makan turun -3 Atrial fibrilasi +4 -
Berat badan meningkat -3 Nadi teratur <80 -3
>90 +3
80-90 0 0
Berat badan menurun +3

31
Penyakit Jantung Tiroid

Penyakit jantung tiroid adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh pengaruh
hormon tiroid.

Pasien sering mengalami palpitasi, irama jantung yang tidak teratur, dan dispnea saat
beraktivitas. Pada pasien lanjut usia yang memiliki dasar penyakit arteri koroner,
angina pektoris dapat terjadi bersamaan dengan onset hipertiroidisme. Selain itu,
pasien dengan hipertiroidisme dapat menunjukkan tanda-tanda gagal jantung kongestif
tanpa kelainan jantung sebelumnya. Masalah irama jantung yang paling sering
ditemukan pada hipertiroidisme ialah sinus takikardia. Peningkatan denyut jantung >90
x/menit terjadi pada saat istirahat atau selama tidur dan respon berlebihan jantung
ditemukan selama berolahraga.
32
Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan ialah secepatnya menurunkan keadaan hipermetabolik dan kadar


hormon tiroid yang berada dalam sirkulasi. Keadaan sirkulasi hiperdinamik dan aritma
atrial akan memberikan respon baik dengan pemberian obat penyekat beta. Dalam hal
ini, propanolol merupakan obat pilihan karena bekerja cepat dan mempunyai
keampuhan yang sangat besar dalam menurunkan frekuensi denyut jantung.

33
Penatalaksanaan

Penghambat beta dapat menghambat konversi T4 menjadi T3 di perifer. Pada pasien


dengan gagal jantung berat, penggunaan obat penyekat beta harus dengan sangat
hati-hati karena dapat memperburuk fungsi miokard, meskipun beberapa penulis
mendapat hasil baik pada pengobatan pasien gagal jantung akibat tirotoksikosis.
Bahaya lain dari obat penyekat beta ialah dapat menimbulkan spasme bronkial,
terutama pada pasien dengan asma bronkial. Dosis yang diberikan berkisar antara 40-
160 mg per hari dibagi 3-4 kali pemberian.

34
Berdasarkan hasil anamnesis, disertai dengan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis HF Fc. IV
(ADHF) dengan hipertiroid.

KESIMPULAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai