Anda di halaman 1dari 36

KONSEP & PATOFISIOLOGI

HIPOKSIA HIPOKSEMIA
KELOMPOK 2 :
1. Rani
2. Winning Apriyanti
3. Amri
4. Samsuri
PENDAHULUAN
• Hipoksia adalah penurunan pemasukan
oksigen ke jaringan sampai di bawah tingkat
fisiologik meskipun perfusi jaringan oleh darah
memedai
• Hipoksemia adalah kondisi penurunan
tekanan parsial oksigen dalam darah (PaO2).
Etiologi HIPOKSIA
• oksigenasi paru yang tidak memadai
• penyakit paru
• shunt vena ke arteri
• transpor dan pelepasan oksigen yang tidak
memedai (inadekuat )
• pemakaian oksigen yang tidak memedai pada
jaringan
GEJALA Hipoksia
• peningkatan frekuensi napas lebih dari normal
• Sianosis
• gejala-gejala (yang karena terjadi gangguan
pada) otak : mengantuk atau terlalu gembira,
sensitivitas terhadap nyeri yang berkurang,
disorientasi, dan sakit kepala
• mual, muntah,
• denyut nadi yang meningkat, dan
• tekanan darah yang tinggi.
Hipoksia dibagi 4 tipe :
(1) hipoksia hipoksik (anoksia anoksik), dimana PO2 darah
arteri berkurang,
(2) hipoksia anemik, dimana PO2 darah arteri normal tetapi
jumlah hemoglobin yang tersedia untuk mengangkut
oksigen berkurang,
(3) hipoksia stagnant atau iskemik, dimana aliran darah ke
jaringan sangat lambat sehingga oksigen yang adekuat
tidak di kirim ke jaringan walaupun PO2 konsentrasi
hemoglobin normal,
(4) hipoksia histotoksik dimana jumlah oksigen yang dikirim
ke suatu jaringan adalah adekuat tetapi oleh karene
kerja zat yang toksik sel-sel jaringan tidak dapat
memakai oksigen yang disediakan.
Patofisiologi Hipoksia

Adanya sumbatan pada jalan nafas  Sphincter


cardia yang relaksisi lambung mengalir
kembali ke orofaring (regurgitasi)Kegagalan
respirasi mencakup kegagalan oksigenasi
maupun kegagalan ventilasiPaCO2 dan pH
7,35diafragma tidak mampu
membangkitkan tekanan yang diperlukan
Kelelahan otot-otot respirasi
Tanda – Tanda Hipoksia :
• Tahap awal berupa pernapasan yang dangkal
dan cepat yang diikuti oleh aktivitas otot-otot
inspirasi yang tidak terkoordinsi berupa
alterans respirasi (pernapasan dada dan perut
bergantian), dan gerakan abdominal paradoxal
(gerakan dinding perut ke dalam pada saat
inspirasi) dapat menunjukan asidosis respirasi
yang sedang mengancam dan henti napas
Penatalaksanaan hipoksia
• Penilaian dari pengelolaan jalan napas harus
dilakukan dengan cepat, tepat dan cermat
• pembebasan jalan napas
• Membuka jalan napas tanpa alat dilakukan
dengan cara Chin lift / Jaw Thrust
HIPOKSEMIA
• Hipoksemia adalah kondisi penurunan
tekanan parsial oksigen dalam darah (PaO2).
Nilai normal PaO2 adalah 80-100 mmHg,
sedang nilai normal saturasi oksigen (SaO2)
adalah > 95%. Dengan bertambahnya umur
PaO2 akan menurun, setiap penambahan
umur satu tahun pada usia di atas 60 tahun
terjadi penurunan PaO2 sebesar 1 mmHg.
Pembagian derajat hipoksemia
berdasarkan nilai PaO2 dan SaO2
PaO2 (mmHg) SaO2 (%)
Normal 97-100 95-97
Kisaran normal > 80 > 95
Hipoksemia ringan 60-79 90-94
Hipoksemia sedang 40-59 75-89

Hipoksemia berat < 40 < 75


Penyebab Hipoksemia
• Ketidakseimbangan Ventilasi – perfusi
• Ketidaknormalan aliran darah ke alveoli /
hipoventilasi alveolar
• Ketidakseimbangan difusi alveoli kapiler /
gangguan difusi
• pirau dan
• tekanan inpsirasi oksigen (PiO2) yang rendah.
Hipoventilasi alveolar

• Ventilasi alveolar adalah volume udara yang


memasuki alveoli per menit.
• Hipoventilasi alveolar adalah berkurangnya
volume udara yang masuk ke alveoli per
menit.
• Bila pengurangan ini tidak teratasi maka akan
terjadi hipoksemia.

back
Penyebabnya antara lain:

• Depresi sistem saraf pusat karena obat seperti


barbiturat, mofin dan derivatnya
• Penyakit medula
• Abnormalitas medula sinalis
• Poliomyelitis
• Penyakit persyarafan otot seperti Guillan Barre
Syndrome
• Penyakit mioneural junction seperti Myastenia
backgrafis
Gangguan difusi
• Untuk berdifusi oksigen harus melewati
dinding alveolus, jaringan interstisial, endotel
kapiler, plasma darah dan dinding eritrosit.
• Kelainan pada satu atau lebih sekat pemisah
tersebut akan menghambat proses difusi.
• Hipoksemia bisa terjadi saat istirahat dan
semakin memberat saat aktivitas.

back
Penyakit yang berhubungan
dengan gangguan difusi antara lain
• asbestosis,
• sarkoidosis,
• fibrosis interstisial difus,
• pneumonia interstisial,
• penyakit jaringan penyangga paru paru,
• karsinoma sel alveolar
• dll.
VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU
• Volume tidal (VT): volume udara hasil
inspirasi/ekspirasi pada setiap kali bernapas
normal, ± 500cc/ml pada rata-rata orang
dewasa muda
• Volume cadangan inspirasi (VCI): volume
udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah
volume tidal, ± mencapai 3000cc/ml
VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU
• Volume cadangan ekspirasi (VCE): volume
udara yang masih dapat diekspirasi kuat pada
akhir ekspirasi normal, ± mencapai 1100cc/ml
• Volume residu (VR): volume udara yang masih
tetap berada dalam paru-paru setelah
ekspirasi kuat, ± sebanyak 1200cc/ml
VOLUME & KAPASITAS PARU-PARU
• Kapasitas Inspirasi (KI)= VT+VCI
• Kapasitas residu fungsional (KRF)= VCE+VR
• Kapasitas vital (KV)= VCI+VT+VCE
• Kapasitas total paru-paru= KV+VR
• Spirometri: metode yang digunakan untuk
mencatat volume udara yang masuk dan
keluar dari paru-paru
MEKANISME PERTUKARAN O2 & CO2
• Kebutuhan normal oksigen per hari : 300 cc,
kecuali dalam keadaan tertentu
• Difusi sederhana: gerakan molekul-molekul
secara bebas melalui membran sel dari
konsentrasi/tekanan tinggi ke
konsentrasi/tekanan rendah
• Di alveolus dan di sel jaringan tubuh
MEKANISME PERTUKARAN O2 & CO2
• Pertukaran O dan CO di alveolus :
2 2

– HbCO2  Hb + CO2
– O2 + Hb  HbO2 (oksihemoglobin)
– H+ + HCO3-  H2CO3  H2O + CO2
• Pertukaran O dan CO di jaringan :
2 2

– HbO2  O2 + Hb
– Hb + CO2  HbCO2
– H2O + CO2  H2CO3  H+ + HCO3-
• Penggunaan O2 oleh jaringan
– C6H12O6 + 6O2  6CO2 + 6H2O + ATP

Anda mungkin juga menyukai