Anda di halaman 1dari 10

Ekonomi mikro

Nama: erlina devi rahmawati


Kelas : manajemen A1
Nim : 191010111117
Titik pusat lingkaran (𝑖 ,f ) dan jari-jarinya (r) dapat di cari
dengan cara yang lebih cepat. Perhatikan penguraian
persamaan umum lingkaran dan rumus baku lingkungan
masing-masing berikut ini.

Persamaan umum lingkaran:


𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 + 𝑒 = 0
𝑎𝑥 2 + 𝑎𝑦 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 + 𝑒 = 0 ( sebab a = b )
c 𝑑 𝑒
𝑥 2 + 𝑦 2 + a+ 𝑎 𝑦 + 𝑎 =0……………………………………………………(i)

Rumus baku lingkaran:


( 𝑥 − 𝑖)2 + ( 𝑦 − 𝑓 )2 = 𝑟 2
𝑥 2 2𝑖𝑥 + 𝑖 2 + 𝑦 2 – 2𝑗𝑦 + 𝑗 2 − 𝑟 2 = 0
𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑖𝑥 − 2𝑗𝑦 + 𝑗 2 + 𝑗 2 − 𝑟 2 = 0……………………..………..(ii)
Berdasarkan (l) dan (ll)
c/a = -2i →i=c/-2a
d/a = -2j →j=d/-2a
e/a = i2+ j2- r2 → r2= i2+ j2- e/a

jadi,
𝒄 𝒅 𝟐 𝟐
𝒆
𝒊= 𝒋= 𝒓 = √𝒊 𝒋 −
−𝟐𝒂 −𝟐𝒂 𝒅

Dengan memanfaatkan penemuan ini, pusat dan jari-jari lingkaran akan


lebih mudah dan cepat di ketahui.
7.1.3 Elips
Elips ialah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya
terhadap dua fokus selalu konstan. Sebuah elips mempunyai dua sumbu
simetri yang saling tegaklurus; yang panjang di sebut sumbu mayor,
sedangkan yang pendek disebut sumbu minor. Fokus elips ialah seberang
titik yang terletak pada sumbu elips. Titik potong antara sumbu-sumbu
sebuah elips merupakan bentuk umum persamaan elips.

𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑦 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 + 𝑒 = 0

a setanda tapi tidak sama besar dengan b

Pusat dan jari-jari elips dapat dicari dengan cara memanipulasi


persamaan umumnya sedemikian rupa, sehingga pada akhirnya di
peroleh bentuk baku rumus elips yaitu:

(𝑥 − 𝑖)2 (𝑦 − 𝑗)2
+ =1
𝑟12 𝑟22
Dimana 𝑖 dan j mencerminkan koordinat pusat elips serta r dan 𝑟2 adalah
jari-jarinya. Dalam hal 𝑟1 > 𝑟2, sumbu mayor elips sejajar dengan sumbu
horizontal sistem koordinat, 𝑟1 merupakan jari-jari panjang dan 𝑟2
merupakan jari-jari pendek ( gambar 7-4 (a)). Dalam hal 𝑟1 < 𝑟2 , sumbu
mayor elips sejajar dengan sumbu vertikal sistem koordinat, 𝑟1 merupakan
jari-jari pendek dan 𝑟2 me
rupakan jari-jari panjang (gambar 7-4(b)). Patut dicatat bahwa jari-jari
panjang= setengah sumbu mayor, sedangkan jari-jari pendek= setengah
sumbu minor.
Contoh:

Tentukan pusat dan jari jari elips 8x2+2y2-32x-12y+18=0,tentukan juga perpotongannya


,pada masing masing sumbu koordinat!
Jawab:
8x2+2y2-32x-12y=18
:2
4x2+y2-16x-6y = -9
4x2-16x+y2-6y= -9
4x2-16x+k1+y2-6y +k2 = -9 +k1+k2
(4x2-16x+16)+( y2-6y+9)=-9+16+9
4(x-2)2 + (y-3)2 =16

:16
(x-2)24+ (y-3)216=1
(x -2)222+(y-3)242 = 1
I =2, j=3
Pusat elipnya adalah titik (2,3). Karena r1< r2
r1=2, r2=4
7.1.4 Hiperbola
Hiperbola ialah tempat kedudukan titik-titik yang perbedaan jaraknya terdapat
dua fokus selalu konstan. Sebuah hiperbola mempunyai dua sumbu simetri yang saling
tegaklurus dan sepasang asimtot. Perpotongan antara sumbu-sumbu simetri (antara
asimtot- asimtot) ini merupakan pusat hiperbola. Sumbu simetri yang memotong
hiperbola disebut sumbu lintang (transverse axis). Sumbu lintang ini dapat berupa garis
yang sejajar dengan sumbu –x atau sejajar dengan sumbu –y, tergantung pada
hiperbolanya.
Bentuk umumpersamaan hiperbola:

Ax2 + by2 + cx + dy + e = 0

a berlawanan tanda dengan b

pusat hiperbola dapat dicari dengan cara memanipulasi persamaan umumnya


sedemikian rupa, sehingga pada akhirnya di peroleh bentuk baku rumus hiperbola
yaitu:

(𝑥−𝑖)2 (𝑦−𝑗)2
− =1 sumbu lintang // sumbu –
𝑚2 𝑛2
x
Lihat gambar 7-6 (a)
Contoh:

Tentukan pusat dan asimtot asimtot dari hiperbola 16x2-9y2-64x+18y-89=0.Tentukan juga


perpotongan pada masing masing sumbu koordinat.
Jawab:

16x2-64x-9y2+18y-89=0
16x2-64x+64-9y2+18y-9=89+64-9
16(x2-4x+4) – 9 (y2-2y+1)=144
16(x-2)2-9(y-1)2=144
:144
(𝑥−2)2 𝑦−1
− =1
9 16
(𝑥−2)2 (𝑦−1)2
- 42 = 1 → 𝑖 = 2, 𝑗=1
32
m =3, n=4
pusat hiperbolanya adalah titik (2,1), karena persamaanya memenuhi rumus baku (x-
1)2/m2-
(y-j)2/n2 =1,berarti sumbu lintangnya sejajar dengan sumbu –x.
Asimtot asimtotnya:

𝑥−𝑖 𝑦−𝑗 𝑥−2 𝑦−1


= ± → =±
𝑚 𝑛 3 4

4
𝑦 − 1 = ± 3 (x-2)

4
𝑦=± 𝑥−2 =1
3

4 5 4 11
𝑦1 = 𝑥 −3 𝑦2 = − 3 𝑥 +
3 3

Jika x= 0, y= -1,67 jika x= 0, y= 3,67


Jika y= 0, x= 1,25 jika y= 0, x= 2,75

Perpotongan dengan sumbu –x: y= 0


16x2 – 64x -89 = 0, diperoleh x1 = 5,09 dan x2 = -1,09.

Perpotongan dengan sumbu –y: x = 0


9y2 – 18y + 89 = 0, diperoleh y1 = y2 = bilangan khayal’
Tidak terdapat perpotongan dengan sumbu –y ,
7.1.5 parabola
Kini tiba saatnya kita membicarakan bentuk persamaan kuadrat yang paling
dalam penerapan bisnis dan ekonomi, yaitu parabola. Parabola ialah tempat kedudukan
titk-titik yang berjarak sama terhadap sebuah titik fokus dan sebuah garis lurus yang di
sebut direktris. Setiap parabola mempunyai sebuah sumbu simetri dan titik ekstrim.
Sumbu simetri parabola dapat berupa garis yang sejajar dengan sumbu vertikal –y atau
berupa garis yang sejajar dengan sumbu –x. Titik ekstrim parabola tak lain adalah titik
potong antara sumbu simetri dan parabola yang bersangkutan.
Letak titik ekstrim parabola mengandung empat kemukinan, tergantung pada bentuk
parabola. Apabila sumbu simetri parabola sejajar dengan sumbu vertikal, letak titik
ekstrimnya akan di atas jika parabolanya terbuka ke bawah, atau di bawah jika
parabolanya terbuka ke atas. Sedangkan bila sumbu simetri parabola sejajar dengan
sumbu horizontal, titik ekstrimnya akan terletak di kiri jika parabola terbuka ke kanan,
atau di kanan jika parabolanya terbuka ke kiri.

Secara umum persamaan sebuah parabola dapat di tuliskan sebagai ax2 + by2 + cx + dy +
e =0, dimana salah satu a atau b (tetapi tidak keduanya) sama dengan nol. Mengingat
parabola dengan sumbu.

Anda mungkin juga menyukai