RBD Ileus Osbtruktif
RBD Ileus Osbtruktif
“ILEUS”
Disusun oleh :
Andi Budiarto
Almira Pratiwi N
Salma Savita
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI- ILEUS
Terjadi obstruksi intramural atau obstruksi mural dari tekanan pada dinding usus. Contoh kondisi yang dapat
menyebabkan obstruksi mekanis yang akut, misalnya hernia strangulata, perlekatan, intususepsi, tumor kronis misal
akibat karsinoma yang melingkari.
Terjadi karena suplai saraf otonom mengenai endokrin seperti DM, gangguan usus berhenti. Contoh: distropi otot,
gangguan endokrin, ini juga bersifat sementara sebagai akibat dari penanganan selama pembedahan.
ANATOMI
1. Duodenum atau juga disebut dengan usus 12 jari merupakan usus yang berbentuk seperti huruf C yang
menghubungkan antara gaster dengan jejunum. Duodenum terletak di cavum abdomen pada regio epigastrium dan
umbilikalis. Duodenum memiliki penggantung yang disebut dengan mesoduodenum. Duodenum terdiri atas
beberapa bagian yaitu:
PF :distensi abdomen dan timpani, gerakan usus akan tampak pada pasien yang kurus, dan akan terdengar
metallic sound pada auskultasi. Nyeri yangterlokasi, dan terabanya massa menunjukkan adanya strangulasi.
Px. Penunjang :Nilai laboratorium pada awalnya normal, kemudian akan terjadi hemokonsentrasi, leukositosis,
dan gangguan elektrolit. Pada pemeriksaan radiologis, dengan posisi tegak, terlentang dan lateral dekubitus
menunjukkan gambaran anak tangga dari usus kecil yang mengalami dilatasi dengan air fluid level. Pemberian
kontras akan menunjukkan adanya obstruksi mekanis dan letaknya. Pada ileus obstruktif letak rendah jangan lupa
untuk melakukan pemeriksaan rektosigmoidoskopi dan kolon (dengan colok dubur dan barium in loop) untuk
mencari penyebabnya.Periksa pula kemungkinan terjadi hernia.
CT–Scan harus dilakukan dengan memasukkan zat kontras kedalam pembuluh darah. Pada pemeriksaan ini dapat
diketahui derajat dan lokasi dari obstruksi.
USG. Pemeriksaan ini akan mempertunjukkan gambaran dan penyebab dari obstruksi.
MRI. Walaupun pemeriksaan ini dapat digunakan. Tetapi tehnik dan kontras yang ada sekarang ini belum secara
penuh mapan. Tehnik ini digunakan untuk mengevaluasi iskemia mesenterik kronis.
Angiografi. Angiografi mesenterik superior telah digunakan untuk mendiagnosis adanya herniasi internal,
intussuscepsi, volvulus, malrotation, dan adhesi
GAMBARAN RADIOLOGIS ILEUS OBSTRUKTIF
RADIOLOGI
LBO
ILEUS PARALITIK
• Keadaan ileus paralitik terjadi karena adanya hipomotilitas usus tanpa disertai adanya obstruksi mekanik dan keadaan
paralitik pasca operasi umumnya membaik setelah 24 jam pada usus halus, 24-48 jam pada lambung dan 48-72 jam
pada kolon.
• Penyebab ileus paralitik dapat dibagi menjadi dua yaitu penyebab intra abdomen, dan ekstra abdomen.
Etiologi penyebab intraabdomen:
a. Hambatan reflex : Laparotomi,Trauma abdomen,Transplantasi renal
b. Proses Inflamasi : Luka penetrasi, Peritonitis cairan empedu, Peritonitis cairan kimia,Perdarahan intraperitoneal,
Pankreatitis akut, Kolesistitis akut, Penyakit Celiac, Inflammatory bowel disease
c. Infeksi : Peritonitis bakteri, Appendicitis, Diverticulitis, Herpes Zoster virus
d. Proses iskemik : Insufisiensi arteri, Trombosis vena, Arteritis mesenteric, Obstruksi strangulasi
e. Trauma radiasi akut : Radiasi abdomen, Proses retroperitoneal, Batu ureteropelvik, Pyelonefritis, Perdarahan
retroperitoneal, Keganasan
f. Alterasi sel interstitial Cajal
ETIOLOGI
Penyebab ekstra abdomen:
a. Hambatan reflex
Kraniotomi,Fraktur iga, tulang belakang atau pelvis, Infark miokard, Coronary bypass, Operasi bedah jantung,
Pneumonia, emboli paru, Luka bakar
b. Obat
c. Abnormalitas Metabolik
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama • Tn. S
Jenis
Kelamin • Laki – laki
Agama • Islam
PERUT
KEMBUNG
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Terus menerus
1 minggu SMRS
Belum pernah diobati
Tidak bisa kentut, BAB, Perut
semakin membesar 1 minggu
yang lalu, muntah berwarna
kehijauan
Perut
Kembung
Demam (-), Nafsu makan
menurun, BAK normal
RIWAYAT PENYAKIT
Lemah 82 x/minute
36,6 0C
Status General
Pemeriksaan Fisik Umum
Simetris
nafas cuping hidung (-) • Bentuk normal
epistaksis (-) • Discharge (-)
Secret (-) • Perdarahan (-)
Sianosis (-)
deviasi lidah (-) • Deviasi trachea (-)
Ukuran lidah normal (+) • pembesaran kelenjar tiroid (-)
perdarahan gusi (-) • Pembesaran KGB (-)
stomatitis (-)
PEMERIKSAAN THORAX
Inspeksi Anterior Posterior
Statis RR:20x/min, Hiperpigmentasi (-), tumor (-), inflamasi (- RR = 20x/min, Hiperpigmentasi (-), tumor (-), inflamasi
), Hemithorax D=S, ICS Normal, Diameter AP < LL (-), Hemithorax D=S, ICS Normal, Diameter AP < LL
Dinamik Pergerakan Hemithorax kanan = kiri.Tidak terlihat Pergerakan Hemithorax kanan = kiri
gerakan otot bantu nafas, retraksi ICS (-) Tidak terlihat gerakan otot bantu nafas, retraksi ICS (-
)
Palpasi Nyeri (-), tumor (-), pelebaran ICS (-), Sterm Nyeri (-), tumor (-), pelebaran ICS (-), Sterm
fremitus D = S fremitus D = S
Interpretation
• NORMAL
22 - 18
PEMERIKSAAN JANTUNG 2
NORMAL
PEMERIKSAAN ABDOMEN
Inspeksi Kulit
• Scars (-)
• Striae (-)
• Dilatasi vena (-)
• Lesi dan rash (-)
• Caput medusa (-)
Umbulikus :Bulging (-)
Kontur : Membesar, simetris, tak ada bulging atau massa terlihat
Peristaltik usus (+) terlihat
Auskultasi Peristaltik meningkat, Borborygmi (+)
PEMERIKSAAN ABDOMEN
BAB IV
PEMBAHASAN
Seorang laki laki datang ke RS Islam Sultan Agung Semarang dengan keluhan lemas, mual, muntah, perut kembung
disertai belum BAB sejak 1 minggu SMRS, pasien juga menceritakan bahwa sejak 1 Minggu SMRS pasien belum
mengeluarkan angin. Kembung dirasakan terus menerus, Keluhan di sertai perut membesar sejak 1 minggu yang
lalu. Riwayat DM (+)
Hasil pemeriksaan Foto Polos Abdomen 2 Posisi didapatkan gambaran berupa:
Preperitoneal fat line dan psoas line baik
Tampak dilatasi usus halus dan sebagian usus besar
Udara di region rectosigmoid (-)
Tak tampak free air
Tampak Osteofit pada vertebra lumbalis
Tampak Opasitas multiple di regio abdomen kanan atas uk. Diameter sekitar 0,6 cm.
KESAN :
Gambaran Ileus Obstruktif Letak Rendah
Tak Tampak Pneumoperitoneum
Curiga Nefrolithiasis kanan multiple Uk. Diameter sekitar 0,6 cm. DD/ CHOLESISTOLITHIASIS
RBD – ILEUS
BAB V
KESIMPULAN
Ileus paralitik adalah suatu keadaan patofisiologik dimana terdapat hambatan motilitas pada traktus gastrointestinal
dan tidak terdapat obstruksi mekanik intestinal, yang merupakan suatu akibat dari gangguan motilitas dan secara
spesifik dapat diterangkan sebagai ileus paralitik atau adinamik ileus. Sedangkan ileus obstruksi merupakan suatu
keadaan yang melibatkan adanya hambatan mekanik terhadap isi lumen usus, baik parsial maupun komplit yang
terjadi pada satu atau lebih area usus.
Keduanya dapat terjadi secara akut ataupun berkembang secara lambat sebagai akibat dari penyakit kronik.
Pemeriksaan penunjang yang sering di pakai adalah foto polos abdomen 2 posisi yang mempunyai tingkat
sensitivitas 66% pada obstruksi usus halus, sedangkan 84% pada obstruksi kolon. Berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pada kasus ini didiagnosis ileus obstruktif letak rendah dengan
ditemukannya dilatasi usus halus dan sebagian usus besar disertai tampak multiple air fluid level pendek bertingkat.
Thank you
Insert your subtitle here