Anda di halaman 1dari 11

ADSORPSI ISOTERMAL

Kelompok 3
Amalia Putri S
Apip Paisal
Dede Rosdiani
Fatih Ainiyyah
Ferdi Fitriano
Kamila Nuraeni
Windri K
• Adsorpsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada permukaan zat lain sebagai akibat
ketidaksetimbangan gaya-gaya pada permukaan tersebut.
• Adsorpsi dapat terjadi pada gas, zat cair, dan padat.
• Proses yang terjadi pada peristiwa adsorpsi 2 macam, yaitu :
a. Adsorpsi Fisika
b. Adsorpsi Kimia
• Adsorpsi isotermal adalah hubungan antara banyaknya zat yang teradsorbsi persatuan berat adsorban dengan
konsentrasi zat terlarut pada suhu tertentu
Perbedaan adsorbsi fisik dan adsorbsi kimia

Adsorbsi Fisik Adsorbsi Kimia

Molekul terikat pada adsorben oleh gaya van Molekul terikat pada adsorben oleh ikatan kimia
der Waals
Dapat membentuk lapisan multilayer Membentuk lapisan monolayer

Adsorpsi hanya terjadi pada suhu di bawah titik Adsorpsi dapat terjadi pada suhu tinggi
didih adsorbat
Jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan Jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan
fungsi adsorbat karakteristik adsorben dan adsorbat
Tidak melibatkan energi aktifasi tertentu Melibatkan energi aktifasi tertentu

Bersifat tidak spesifik Bersifat sangat spesifik

Mempunyai entalpi reaksi – 4 sampai – 40 Mempunyai entalpi reaksi – 40 sampai – 800


kJ/mol kJ/mol
Untuk adsorpsi dalam larutan,jumlah zat yang teradsorbsi tergantung
pada:
a.Jenis adsorben
b. Jenis adsorbat
c. Luas permukaan adsorben
d. Konsentrasi zat terlarut
e. Suhu
Perbedaan adsorben dan adsorbat

• Adsorben merupakan zat yang mengadsorpsi zat lain, yang memiliki ukuran partikel
seragam. kepolarannya sama dengan zat yang akan diserap dan mempunyai berat molekul
besar.
• Adsorbat adalah zat yang teradsorpsi zat lain.
Oleh Freundlich adsorpsi isothermal dapat dinyatakan
sebagai berikut :

x
 KC n

m
x = bobot adsorbat
m = bobot adsorban
C = konsentrasi zat terlarut setelah tercapai kesetimbangan
K dan n adalah tetapan yang tergantung pada jenis adsorban dan suhu.
Berbagai adsorben anorganik dapat dijadikan sebagai adsorpsi seperti :
1. Aluminium
2. Bauksit
3. Magnesia
4. Magnesium silikat
5. Kalsium hidroksida
6. Silica gell
7. Timah diatome

Adsorben organik yang paling sering digunakan adalah :


1. Arang
2. Gula
3. Karbon aktif
• Proses atau contoh penerapan adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari :
1. Deodoran
2. Karbon aktif pada filler penjernih air
3. Tawas
4. Kaporit
• Saat ini karbon aktif banyak digunakan sebagai :
1. Bahan penyaring
2. Pengolahan limbah
3. Pengolahan air
Alat dan Bahan

• Cawan Porselen • Arang aktif (serbuk)


• Erlenmeyer • Asam asetat
• Buret • Natrium hidroksida
• Termometer • Asam Oksalat
• Pipet mohr 10mL • Indikator PP
• Labu takar • Zeolit
Cara Kerja :

1) Pembuatan Larutan
• Larutan Asam Asetat
• Larutan NaOH
• Larutan Asam Oksalat
Residu arang / filtrat
2) Proses Adsorpsi
• Arang (karbon aktif) Filtrat

3) Proses penentuan adsorbat


• Diambil larutan konsentrasi paling tinggi 10 ml
• Berikutnya 25 ml dan konsentrasi terendah 50 ml
• Dititrasi dengan larutan standar NaOH 0,036 M dengan menggunakan indikator fenolftalein (pp)
Daftar Pustaka

• Modul Panduan Kimia Instrumen


• SuriadiAlfius.2013.”Adsorpsi isothermal”. Tersedia [online],http://www.academia.edu/8914382/LAPORAN ADSORPSI
ISOTERM
( Diakses tanggal 19 Juli 2018 )
• AryantiYuli.2012.”Isoterm adsorpsi karbon aktif”. Tersedia
[online],https://googleweblight.com/i?u=https://yulia4ict.wordpress.com/kimia/isotherm-adsorbsi-karbon-aktif-
2/&hl=id-ID
( Diakses tanggal 19 Juli 2018 )
• NoviYovita.2012.”Adsorpsi isothermal”. Tersedia [online],http://iamnovhie-yovita.blogspot.com/2012/12/laporan-
adsorpsi-isoterm.html
( Diakses tanggal 20 Juli 2018 )
• Unknown.2012.”Adsorpsi. Tersedia [online], https://kimia08.wordpress.com/2012/05/13/adsorpsi/
( Diakses tanggal 20 Juli 2018 )

Anda mungkin juga menyukai