Anda di halaman 1dari 26

Penyempurnaan

tekstile
NAMA KELOMPOK :
1. DWI PUTRI ASIH (5401414053)
2. FELAYANA ISFAR (5401414060)
3. SISCA DEVI OCTAVIANA (5401414080)
4. DIAH KARTIKA SARI (5401414084)
5. ZAHROTUL MILLAH (5401414085)
Pengertian penyempurnaan tekstile
penyempurnaan tekstil adalah: suatu pekerjaan
yang dilakukan terhadap bahan tekstil yang
masih mentah (grey) sampai menjadi bahan
kain jadi yang sesuai dengan yang diharapkan.
Selain itu, dapat pula dilakukan perlakuan
khusus untuk lebih meningkatkan nilainya
dengan memberikan aneka treatment khusus
pada saat proses finishing. Perlakuan bisa
dilakukan secara KIMIAWI maupun NON
KIMIAWI.
1.
Penghilangan
Kanji
(Desizing)

PROSES
4. Mercerisasi 2. Pemasakan
(Mercerising) PENYEMPURNA- (Scouring)
AN KIMIAWI

3.
Pengelantang
an
( Bleaching)
1. Penghilangan kanji (Desizing)
• Tergantung pada bahan kanji yang
telah digunakan, kain direndam dalam
asam atau basa encer dan kemudian
dibilas, atau enzim dapat digunakan
untuk memecah bahan kanji/ sizing
material berbahan alami yang
digunakan.
2. PEMASAKAN (SCOURING)
SCOURING, adalah sebuah proses
pencucian kimia dilakukan pada kain
katun untuk menghilangkan lilin alami
dan kotoran non-serat (misalnya sisa-sisa
fragmen biji) dari serat dan setiap benda
asing yang bersifat mengotori atau
kotoran.
Proses Scouring bisa dilakukan dalam
bejana besi yang disebut Kiers. Kain ini
direbus dalam larutan alkali, yang
membentuk sabun dengan asam lemak
bebas (Saponifikasi).
3. Penggelantangan (bleaching)
Bleaching dimaksudkan untuk meningkatkan
derajat putih dengan menghapus warna
alami dan sisa kotoran dari kapas, tingkat
pemutihan yang diperlukan ditentukan oleh
tingkat keputihan yang diharapkan. Kapas
dari serat nabati dikelantang menggunakan
senyawa pengoksidasi (oksidator agent),
seperti sodium hipoklorit atau larutan
hidrogen peroksida. Jika kain yang akan
dicelup dengan warna tua, maka rendahnya
tingkat pemutihan dapat diterima. Namun,
untuk kain SPREI putih dan aplikasi medis,
tingkat tertinggi keputihan dan tingkat daya
serap sangat penting.
4. MERCERISASI(MERCERISING)
Proses selanjutnya adalah Mercerizing,
dalam proses ini kain di
treatment dengan larutan soda
kaustik (Na OH), yang akan
menyebabkan penggelembungan
serat. Hal ini menyebabkan munculnya
kilau serat, bertambahnya kekuatan
serat dan afinitas terhadap zat
pewarna, meningkat. Kain Katun
di mercerized dibawah control
tegangan, dan semua alkali harus
dicuci sebelum control tegangan
dilepaskan atau jika tidak penyusutan
akan berlangsung. Mercerizing dapat
dilakukan langsung pada kain Grey,
atau setelah proses
BLEACHING/pemutihan.
4. PENYUSUTAN
1. SINGEING /
MEKANIK /
PEMBAKARAN BULU
SANFORIZING

Proses
penyempurnaan
non kimia

2. RAISING /PROSES
3. CALENDER
KAIN BELUDRU
1. PEMBAKARAN BULU
Singeing dirancang untuk
membakar serat- serat/ bulu
pada permukaan kain untuk
menghasilkan permukaan kain
yang halus.
Proses singeing yaitu :
kain dilewatkan pada sikat agar
bulunya tegak, kemudian kain
dilewatkan pada plate besi
panas yang dipanaskan dengan
api gas agar bulu yang tegak
tersebut terbakar hilang,
sehingga permukaan kain
menjadi mulus.
2. RAISING /PROSES
KAIN BELUDRU.
Proses lain finishing adalah menegakkan
bulu diatas permukaan kain, agar
permukaan kain terasa seperti beludru.
Selama menegakkan bulu ini, permukaan
kain digaruk dengan gigi besi tajam untuk
mengangkat serat permukaan, dengan
demikian menimbulkan keadaan kain
berbulu, lembut dan hangat, seperti pada
kain flanel.
3. CALENDER

Calender adalah proses mekanis ketiga yang


penting, di mana kain dilewatkan diantara rol
panas untuk menghasilkan efek halus, dipoles
atau disain/ ornamen timbul tergantung pada
sifat permukaan roller dan kecepatan relatif.
4. PENYUSUTAN MEKANIK /
SANFORIZING

Yang terakhir adalah Proses


SANFORISING/
Penyusutan Mekanik, dima
na kain dipaksa untuk
menyusut lebar dan / atau
memanjang, menciptakan
kain yang memiliki
kecenderungan menyusut
setelah pencucian
berikutnya menjadi minimal
(kain tidak menyusut setelah
dicuci)..
PENCELUPAN (Dyeing)

Bahan kapas merupakan serat yang memiliki sifat


penyerap yang merespon proses pewarnaan.
Pencelupan, pada umumnya dilakukan dengan
menggunakan zat warna langsung Anionik dengan
cara merendam kain (atau benang) dalam Bejana
Larutan Obat sesuai dengan prosedur yang
ditentukan. Untuk meningkatkan tahan luntur
ketika dicuci, meningkatkan tahan gosok atau tahan
cahaya, Zat pewarna lain seperti: Vat Dyes dan
Reactives Dyes - juga lazim digunakan. Tentu saja
ini memerlukan proses kimia yang lebih kompleks
selama pemrosesan dan karena itu lebih mahal
untuk diterapkan.
PROSES PENGERJAAN PENCELUPAN
Yaitu proses pemberian warna tertentu
pada bahan tekstil. Pewarnaan
dimaksud harus memenuhi standart
permintaan dari pengguna.
Prinsip dasarnya adalah dengan
mencelupkan bahan tekstil kedalam
larutan zat warna tertentu yang telah
dipersiapkan sebelumnya baik jumlah
maupun intensitas serta arah warnanya,
kemudian diperas dan dikeringkan.
Proses Pencelupan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, yakni:

1. SYSTEM EXHAUST/ TIDAK KONTINYU.


Yaitu proses pencelupan dengan cara MERENDAM
dengan memperbandingkan jumlah bahan yang
diproses dengan larutan yang dipakai (vlot).

Contoh: - Jet Dying – Bak Haspel – Jigger.


2. SYSTEM KONTINYU.
Yaitu proses aplikasi dari proses pencelupan
yang berjalan secara berkesinambungan
sehingga didapatkan kain hasil celupan yang rata
dengan HASIL PRODUKSI YANG BESAR..

Contoh: Pad Dry Thermososl Dyeing.


3. SYSTEM SEMI KONTINYU.
Yaitu Proses Gabungan antara
proses tidak kontinyu dengan
proses kontinyu, dengan dilakukan
PENUNDAAN untuk proses
berikutnya.

Contoh: Pad Batch. Pad Jig.


4. PROSES SABLON / PRINTING
Yaitu proses MENEMPELKAN zat warna
tertentu dengan POLA tertentu pada
permukaan kain, baik yang sudah
berwarna atau belum.
Proses printing........
1. Pencapan Semprot ( Spry Printing).

Dilakukan dengan methode sederhana dengan


kaleng/ kayu yang dilubangi atau dengan kain
kasa. Cara ini biasa dipakai untuk memberi cap
pada barang- barang pada kayu, besi , kantong
plastic, dll.
2. Pencapan BLOK. (Block Printing)
Cetakan terbuat dari kayu atau logam yang
mudah dibentuk seperti tembaga dengan
permukaan yang ber MOTIF menonjol.
Pencapan BLOK dipakai juga untuk BATIK
CAP, dengan methode negatip, artinya yang
dicap dengan GUM (lilin batik/ malam)
akan tidak berwarna/ berwarna putih
setelah GUM nya dibuang dengan dicelup
air panas dengan campuran Natrium
Hydroksida (Na OH).
Alat cap
3. Pencapan BULU/SERAT
BERWARNA (Flock
Printing).

Yaitu serat/ fibre yang


telah diwarnai
ditempelkan pada bahan/
kain yang telah diberikan
perekat dengan pola
tertentu. Hasilnya
terbentuk pola timbul
pada kain.
4. Pencapan SABLON.
Alat cetak dibuat dari kain kasa/
Screen yang sebagian lubang-
lubangnya telah ditutup dengan
penutup khusus/ Gellatin dengan
pola tertentu yang telah dilukis/
diukirkan pada screen, biasanya
dilakukan dengan paparan foto
synthesis (seperti cuci film
negatip).

Anda mungkin juga menyukai