2
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
4
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
6
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
7
RUANG LINGKUP ALUR PENYELENGGARAAN PEMDES
LA BPD KADES VISI DAN MISI KONDISI DESA
LK PERANGKAT
KADES
ARAH KEBIJK.
REGULASI DESA
LDL DESA
mengacu
PEMERINTAH,
PROV,
KEWENANGAN KAB/KOTA
terjemahkan ASSET
JENIS
BIDANG
/SUMBER
RPJMDES RKP APBDES
PEM-AN
ASAL USUL PEMB MUSYAWARAH DESA
D KEMASY.
PEMBERDY
E PEM-AN PEM-AN PEM-AN
PEM-AN
S LOKAL PEMB
PEMB PEMB
KEMASY.
PEMB
KEMASY. KEMASY.
A SKALA DESA KEMASY.
PEMBERDY
PEMBERDY PEMBERDY PEMBERDY
PEM-AN
PENUGASAN PEMB DILAKSANAKAN
KEMASY. PEMERINTAH
PEMBERD. DESA BERSAMA
KEGIATAN MASYKT DESA
KEWENANGAN OLEH
PEM-AN
LAIN YG SEKTOR
PEMB
DITUGASKAN KEMASY.
DAN NSPK
UU NON
PEMBERDY
APBDesa dilampiri
LPPD
EVALUASI /
FEEDBACK MASYARAKAT DESA & STAKEHOLDER LAINNYA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
FUNGSI MENGATUR
Fungsi untuk melakukan lokasi nilai (materil dan non materiil)
untuk menciptakan keteraturan warga negara yang beradab.
Subtansi pengaturan dapat tentang pengaturan peran,
status/kedudukan, hak, wewenang, kewajiban, tanggung
jawab, sanksi, hubungan antar peran, dll.
Meski tidak mempunyai batasan yang tegas tentang apa yang
perlu diatur, namun batasan pengaturan pemerintah dapat
diketahui dari tujuannya yaitu menyelesaikan masalah publik
(masalah antar satu warga negara dengan warga negara
lainnya atau antar warga negara dengan pemerintah itu
sendiri)
Memelihara keteraturan/ketertiban
9
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
FUNGSI MENGURUS
1. Production (Pemerintah memproduksi sendiri) : barang dan
jasa publik atau barang/jasa privat penting yang belum
diproduksi swasta. Barang/jasa publik dengan karaktersitik :
a. Konsumsi bersama (joint consumption) yaitu konsumsi oleh
satu orang tidak mengurangi kesempatan orang lain untuk
mengkonsumsi barang yang sama;
b. Penggunaannya tidak bisa dikecualikan (non excludable)
2. Provision (menjamin ketersediaan), barang/jasa penting
kebutuhan masyarakat. Produksi dan ditribusi dapat
dilakukan oleh swasta.
3. Subsidy (subsidi), untuk menjamin keterjangkauan
barang/jasa penting oleh masyarakat;
4. Menyediakan barang/jasa private terhadap warga negara
yang tidak mampu memenuhi sendiri kebutuhan dasarnya
(walfare
10 state) melalui SPM.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
11
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
12
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
13
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
14
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
15
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Peraturan Desa
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
• Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun RPJM Desa melakukan perbaikan dokumen
rancangan RPJM Desa berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan
Desa.
• Rancangan RPJM Desa menjadi lampiran rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa.
• Kepala Desa menyusun rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa.
• Rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa dibahas dan disepakati bersama oleh kepala
Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa tentang
RPJM Desa.
• Kepala Desa dapat mengubah RPJM Desa dalam hal:
• terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau
kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau
• terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi,
dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.
• Perubahan RPJM Desa dibahas dan disepakati dalam musyawarah perencanaan pembangunan
Desa dan selanjutnya ditetapkan dengan peraturan Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
• Pemerintah Desa dapat merencanakan pengadaan tenaga ahli di bidang pembangunan infrastruktur untuk
dimasukkan ke dalam rancangan RKP Desa.
• Tenaga ahli di bidang pembangunan infrastruktur dapat berasal dari warga masyarakat Desa, satuan kerja
perangkat daerah kabupaten/kota yang membidangi pembangunan infrastruktur; dan/atau tenaga
pendamping profesional.
• Rancangan RKP Desa dituangkan dalam format rancangan RKP Desa.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
• Rancangan RKP Desa dilampiri rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya.
• Rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya untuk kerjasama antar Desa disusun dan
disepakati bersama para kepala desa yang melakukan kerja sama antar Desa.
• Rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya diverifikasi oleh tim verifikasi.
• Pemerintah Desa dapat mengusulkan prioritas program dan kegiatan pembangunan Desa dan
pembangunan kawasan perdesaan kepada Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan/atau
pemerintah daerah kabupaten/kota.
• Tim penyusun RKP Desa menyusun usulan prioritas program dan kegiatan
• Usulan prioritas program dan kegiatan dituangkan dalam rancangan daftar usulan RKP Desa.
• Rancangan daftar usulan RKP Desa menjadi lampiran berita acara laporan tim penyusun
rancangan RKP Desa
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Kepala Desa mengoordinasikan kegiatan pembangunan Desa yang dilaksanakan oleh perangkat Desa dan/atau
unsur masyarakat Desa.
2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa meliputi:
1. pembangunan Desa berskala lokal Desa; dan
2. pembangunan sektoral dan daerah yang masuk ke Desa.
3. Pelaksanaan pembangunan Desa yang berskala lokal, dikelola melalui swakelola Desa, kerjasama antar Desa
dan/atau kerjasama Desa dengan pihak ketiga.
4. Kepala Desa mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan pembangunan Desa terhitung sejak ditetapkan APB
Desa.
5. Pembangunan Desa yang bersumber dari program sektoral dan/atau program daerah, dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
6. Dalam hal ketentuan menyatakan pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah diintegrasikan ke dalam
pembangunan Desa, program sektor dan/atau program daerah di Desa dicatat dalam APB Desa.
7. Dalam hal ketentuan menyatakan pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah didelegasikan kepada
Desa, maka Desa mempunyai kewenangan untuk mengurus.
8. Pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah dibahas dan disepakati dalam musyawarah Desa yang
diselenggarakan oleh BPD.
9. Dalam hal pembahasan dalam musyawarah Desa tidak menyepakati teknis pelaksanaan program sektor dan/atau
program daerah, kepala Desa dapat mengajukan keberatan atas bagian dari teknis pelaksanaan yang tidak
disepakati, disertai dasar pertimbangan keberatan dimaksud.
10. Kepala Desa menyampaikan keberatan kepada bupati/walikota melalui camat.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TERIMA KASIH