Rehabilitation Medicine
Disusun Oleh:
Preseptor:
Ami Rachmi, dr., Sp.KFR
REHABILITASI MEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL-IHSAN
2019
Komponen utama
• Keluhan utama
• Riwayat penyakit saat ini
• Riwayat fungsional
• Riwayat pengobatan dan operasi
• Riwayat sosial
• Riwayat keluarga
• Review of system
Keluhan utama
• Keluhan utama yang paling umum terlihat dalam praktik fisiatrik
rawat jalan adalah nyeri, kelemahan, atau gangguan gaya berjalan
berbagai asal muskuloskeletal atau neurologis.
Riwayat Penyakit Saat Ini
• Sejak kapan ?
• Seperti apa dan keparahannya ?
• Durasi munculnya gejala?
• Lokasi dan penjalaran ?
• Keluhan lain yang berhubungan ?
• Faktor yang mencetuskan dan yang mengurangi gejala ?
• Pengobatan sebelumnya ? Efeknya ?
• Progresivitas ? Remisi ? Eksaserbasi ?
Riwayat Fungsi
• Mobility
-Bed mobility
• ADL - transfers
- wheelchair mobility
• i-ADL - ambulation
- driving
• Kognisi -Bathing
- toileting
• Komunikasi - dressing
- eating
- hygiene
- grooming
-Meal preparation
- laundry
- telephone use
- home maintanance
- pet care
Mobility
Merupakan kemampuan untuk berpindah dari suatu tempat yang normalnya dapat dilakukan oleh orang
sehat, kemampuan dinilai untuk menentukan alat bantu yang pasien gunakan.
Bed Mobility
Transfer
Ambulation
Wheel chair mobility
Bed Mobility
1. Mendengarkan
2. Membaca
3. Berbicara
4. Menulis
1. Apakah Anda mengalami kesulitan mendengar?
2. Apakah Anda menggunakan alat bantu dengar?
3. Apakah Anda kesulitan membaca?
4. Apakah Anda perlu kacamata untuk membaca?
5. Apakah orang lain sulit memahami apa yang Anda katakan?
6. Apakah Anda memiliki masalah dalam menuliskan pikiran?
7. Apakah Anda kesulitan menemukan kata-kata?
8. Bisakah kamu menulis?
9. Bisakah Anda mengetik?
10. Apakah Anda menggunakan alat bantu komunikasi?
RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA
Pengobatan
• Obat
• Suplemen
• Herbs
• Vitamin
• Alergi
RIWAYAT SOSIAL
Lingkungan rumah dan lingkungan tempat tinggal
sistem pendukung keluarga dan teman
penyalahgunaan zat, sejarah seksual
kegiatan kejuruan
Keuangan
kegiatan rekreasi
riwayat psikososial (gangguan mood)
kerohanian, dan litigasi
REVIEW OF SYSTEM
Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran
• Keadaan umum
• Vital sign :
• Tekanan darah
• Nadi
• Respirasi
• Suhu
• BMI
Integument and Lymphatics Head
• Kelainan kulit sering ditemui pada • Inspeksi untuk melihat adanya
pasien yang menjalani rehabilitasi. tanda dari trauma saat
• Diakibatkan tekanan ini/sebelumnya, neurosurgical
berkepanjangan pada bagian tubuh procedures, shunt pumps,
pasien, maka dapat ditanyakan:
- Apakah terdapat skin disorder, riwayat
craniofacial abnormalities.
trauma
- Apakah terdapat lichenification,
• Auscultation for bruits untuk
erythema, breakdown, ulceration, melihat adanya malformasi
pigmentation, hair loss, the hands and
feet in insensate, tenderess, edema vaskular atau tidak
Eyes Ear
• Pemeriksaan biasanya • Hearing acuity di cek dengan
menggunakan standard chart menggunakan metode watch
• Cek juga apakah terdapat test atau pasien diminta utk
erythema and inflammation of mengulangi kata yg disebutkan
the globe or conjunctiva oleh dokter
• Tes Weber dan tes Rinnne
• Pemeriksaan juga bisa
menggunakan otoskop
Nose Mouth and Throat
• Pemeriksaan rutin hidung • Inspeksi oral dan pharyngeal
termasuk pemeriksaan olfactory mukosa untuk higenitas dan
function. infeksi, pemeriksaan gigi dan
gusi, temporomandibular join
(crepitation, tenderness,
bengkak, keterbatasan gerak)
• Problem lain yg berhubungan
dgn fluid intake yang dapat
mengakibatkan adanya gizi
buruk
Neck Chest
• Menilai apakah terdapat Caroitid • Apakah terdapat tachypnea,
tachcardia,
bruit pada pasien atheroscleoris
• Barrel chet (Minta pasien untuk
& CVS disorder batuk dan identifikasi).
• Menilai ROM pada pasien • Dinding dada di palpasi untuk
musculoskeletal disorder tenderness, deformitas.
• Percussion dilakukan untuk
menentukan tinggi diafragma
• Auskultasi adanya wheezing,
ronchi, rales
Heart and Peripheral Vascular System
• Sirkulasi perifer dilakukan dengan cara melihat limb pasien, apakah
terdapat pucat, cool dystrophic skin
PHYSIATRIC PHYSICAL EXAMINATION
Neurologic examination
Level of consciousness
• UMN: Gejala berupa hypertonia,
weakness, hyper reflexia,
fasciculation, fibrillation.
• LMN: hypotonia, weakness,
hyporeflexia, muscle atrophy,
fasciculations.
Mental status
examination
Communication
• Aphasia : hilang nya kemampuan untuk memproduksi kata-kata.
• Dysarthria : defek pada artikulasi.
• Dysphonia : deficit produksi suara.
• Verbal apraxia : deficit pada motor planning (susah berbicara)
Cranial nerve examination
• CN I olfactory nerve
• CN II optic nerve
• CN III,IV dan VI oculomotor, trochlear dan abdusen nerves
• CN V trigeminal nerve
• CN VII facial nerve
• CN VIII vestibulocochlear nerve
• CN IX an X glossopharyngeal nerve dan vagus nerve
• CN XI accessory nerve
• CN XII hypoglossal nerve
Pemeriksaan sensoris
• Pemeriksa harus mengetahui dermatome normal dan distribusi saraf
sensoris perifer. Pemeriksaan sensoris sistem membutuhkan tes
sensasi superfisial (sentuhan ringan, nyeri dan suhu) dan sensasi
dalam (melibatkan persepsi posisi dan vibrasi dari struktur bagian
dalam seperti otot, ligament dan tulang).
• Joint positition sense Propriosepsi
Dilakukan dengan cara mengangkat jari tangan atau jari kaki pasien ke
atas dan ke bawah. Vibrasi dinilai dengan menggunakan garpu tala
128 Hz diletakkan di bagian dorsal aspek dari terminal phalange dari
jari kaki atau tangan.
Motoric control
Strenght:
dilakukan dengan
Manual Muscle
Testing
Motoric control
• Koordinasi
• serebelum berfungsi sebagai pusat keseimbangan dan juga berperan dalam memperhalus gerakan motoric yang
terlibat dalam koordinasi. Koordinasi tes dapat dilakukan untuk melihat adanya kelainan pada serebelum.
• Lesi bagian midline biasanya menghasilkan truncal ataksia dimana pasien tidak dapat berdiri atau duduk harus
dibantu. Pasien diminta untuk duduk di ujung tempat tidur dimana tangan dilipat agar tidak adanya bantuan.
• Pada lesi yang melibatkan anterior lobe pasien dapat duduk dan berdiri tanpa dibantu namun terlihat adanya
gangguan keseimbangan ketika berjalan.
• Pada lesi di lateral hemisfer akan menghasilkan kehilangan kemampuan mengkoordinasi gerakan dikenal juga
sebagai limb ataksia. Dapat dilakukan dengan melakukan tes finger to nose test atau heel to shin test. Romberg
test dilakukan pasien mengangkat tumit dengan mata tertutup dan mata terbuka.
Pemeriksaan Reflek
Penilaian reflexes :
•0, no response; 1+, diminished but present and might require facilitation; 2+, usual response; 3+, more brisk than
usual; and 4+, hyperactive with clonus
• Reflek primitive
Reflek primitif adalah reflek abnormal yang bila terjadi pada orang dewasa. Dimana
terjadi kemunduran ke level infant dari aktivitas reflek.
Macam :
Snout reflek
Sucking reflek
Grasp reflek
Glabelar reflek
Gait
• Berjalan/gait ada suatu proses kompleks yang dipengaruhi oleh
sejumlah mekanisme tubuh dan merupakan hasil dari kerjasama dari
berbagai jenis reflex.
• Gait bergantung pada beberapa sistem diantaranya visual, vestibular,
cerebellar, motor dan sensori sistem
Musculoskeletal Examination
Inspeksi
Pasien dengan skoliosis, abnormal kifosis, dan lordosis; deformitas
sendi, amputasi, bagian tubuh yang hilang dan asimetris (leg-length
discrepancy); pembengkakan soft-tissue, massa, scar, dan defek;
fasikulasi otot, atrofi, hipertrofi, dan ruptur.
Palpasi
Lokasi yang mengalami abnormalitas (mis, daerah nyeri atau
deformitas) dilakukan palpasi
Assessment of Range of Motion
• Pemeriksaan ROM digunakan untuk dokumentasi dari integritas
sendi, menilai efikasi treatment dan menentukan penyebab
kerusakan mekanik
• Keterbatasan bukan hanya dipengaruhi ambulasi dan mobility. Tapi
juga kegiatan sehari hari
• Normal ROM bervariasi bergantung usia, jenis kelamin, kondisi,
obesitas, dan genetik.
• ROM harus dilakukan sebelum
pemeriksaan kekuatan otot
• ROM menilai kekuatan sendi, kapsul
dan ligamen, otot dan tendon
• Jarak ROM diukur menggunakan
universal goniometer
• Sendi yang mengalami gangguan
selalu dibandingkan dengan
sendi yang sehat kontralateral,
jika memungkinkan.
Cardinal Planes of Motion