GOOD MANUFACTURING
PRACTICES= Cara Produksi Yang Baik
• Botol tutup botol dan segel harus disimpan harus disimpan masing- masing
dalam bungkus aslinyasecara saniter ditempat yang bersih dan kering ( Ruang
ber AC), untuk mengurangi timbulnya kontaminasi , terutama pada bagian
kemasan yang kontak langsung dengan air produk seperti lid dan tutup botol.
• Pemindahan / pendistribusian dan penggunaan kemasan harus secara saniter
• Tutup botol bisa ditinggal dalam hopper selama waktu tunggu, tetapi harus
terlindung dari kontaminasi. Tetapi setiap waktu pembersihan R.P dan
peralatan hopper , tutup botol harus dikeluarkan dari hopper
• Yang Tidak boleh dilakukan :
• Meletakkan kemasan langsung diatas lantai ( dimana orang berjalan)
sekalipun kemasan belum dibongkar
• Kemasan dibongkar ditempat terbuka , tidak dalam ruangan tertutup.
• Kemasan sekali pakai tidak harus dicuci , bila dilakukan harus secara saniter
dengan menggunkan air produk.
Sub.bag.Botol terbuka yang sudah disanitasi
Sub Bag. 37 : kritis: permukaan yang berhubungan langsung dengan air produk
- Permukaan yang berhubungan langsung dengan air produk harus terbuat dari bahan tara
pangan, non-toksik dan tidak menyerap, dapat dibersihkan dan disanitasi dengan baik.
- Mengenai syarat tara pangan dan non toksik, harus ada sertifikat dari pemasok untuk
semua alat seperti pipa, klep, paking, fritiing dsb. Kelainan mengenai ini dicatat dalam
sub bag ini. Untuk kemasan dan penutup,
BAGIAN 4
PERALATAN DAN PROSEDUR
Sub bag 37
• Jika semua sertifikat ini lengkap setiap pengiriman harus disertai sertifikat.jika
ini tidak mungkin maka sertifikat harus diperbaharui setuap 2 tahun
• Sub bag 38: Tangki penyimpan
- Tangki penyompan dilengkapi dengan penutup main hole dan filter udara yang
mudah dibersihkan atau diganti untuk mencegah kontaminasi
- Saringan pada lubang udara dimaksud unuk mencegah masuknya serangga
dan kotoran dari udara sewaktu tanki dikosongkan .
- Saluran limpahan (Over Flow) tidak berfungsi sebagai lobang udara tetapi
dilengkapi dengan saringan.
Sub bag.39. Kritis Air untuk produk terpisah dari air untuk operasi
- Maksudnya untuk mencegah kontaminasi . Hal inidapat tercapai dengan
sistem pempipaan yang terpisah atau dengan memesang katup pencegah arus
balik(anti back flow valve)
- Jika sistem pemipaan tidak terpisah secara total mka sambungan silang (cross
connection)harus terkendali (controlled)dengan baik dan harus ada skema
Yang jelas
- Kekurangan pada sistem kontrol harus dicatat disini
SUB BAG 40: PERAWATAN DISPENSER
Penggantian perlengkapan dispenser termasuk pelapis yang sesuai tangki air pembagi
(water dispensing reservoir) dan katup harus disanitasi dan dilindungi dengan baik
sebelum dipakai ulang.
Kekurangan mengenai perlengkapan untuk penyaluran dicatat
dicatat di sub bagian ini
Contoh :
-Tidak ada program pengendalian hama yang efektif
-Tidak memfumigasi setiap unit sebelum masuk ke dalam pabrik
-Pengecatan sesudah sanitasi
-Tanki air pembagi yang sudah dibersihkan tanpa penutup
-Kejadian dilain lokasi tidak merupakan kekurangan kecuali jika
terlihat adanya gangguan serangga yang menyebabkan masalah
dalam pabrik
BAGIAN 5
PROSES DAN KONTROL
• Sub bag 41. Kritis : Metode perawatan
Metode perawata dapat dicapai dengan :
1. Pendataan mengenei tipe dan tanggal perlakuan
2. Inspeksi fisik peralatan
3. Kondisi lpangan yang ditemukan, penampilan, kemampuan dan kesesuaian
data.
- Juika desinfeksi dibutuhkan dengan dengan standar yang paling ketat dan ini
tidak dilakukan, maka dicatat sebagai temuan yang kritikal
- Tentukan apa ada catatan yang tepat mengenai perawatan /pemeliharaan
perawatan
Sub bag. Kritis 42: proses perawatan perlengkapan dan bahan
- Proses perawatan perlengkapan dan bahn yang digunakan harus dapat
mencegah kontaminasi atau kegagalan produk
- Desain perlengkapan dan operasi tdak sampai memberi peluang terjadinya
kegagalan produk
- Produk AMDK hanya boleh didistribusikan , disimpan dan diproses dengan
peralatan tara pangan s
BAGIAN 6
PERSONIL
• Sub bag 58:Sanitasi pabrik dan personil secara keseluruhan dibawah
supervisi pejabat yang ditunjuk .
Pejabat yang ditunjuk dan bertanggungjawab atas operasi pabrik atau seorang
pengganti yang berwenwang atau asistennya harus berada ditempat selama
shift dan pada waktu inspeksi.
Sub bag 59. Kritis : Personil apapun jabatanya, yang menderita penyakit menular
tidak boleh dipekerjakan, jika ada kemungkinan terjadi kontaminasi pada
produk atau penularan ke orang lain.
- Pengelola bertanggungjawab untuk melarang orang yang menderita penyakit
menular masuk d alam area dimana mungkin terjadi kontaminasi pada produk.
- Are ini meliputu R.P. ruang pengujian dan semua perlengkapan yang
berkontak dengan produk.
- Pengelola harus mengambil keputusan yang bjjaksana terhadap karyawan
dengan flu berat, luka infeksi,borok dsb. Suatu program higiene ditempat kerja
sangat membantu memberi pengertian kepada karyawan akan praktik
higiene.
Sub.bag 60 ; Kebiasaan yang harus diperhatikan setiap karyawan
• Harus diperhatikan mengenai kebiasaan :
- Pakai pakaian bersih dan menunjukan kebersihan tubuh
- Cuci tangan pada setiap kegiatan produksi
- Tidak memakai perhiasan
- Memekai penutup rambut, mulut dan masker yang efektif
- Dilarang merokok dan makan di tempat kerja(area)
• Merokok dan minum hanya boleh di tempat yang ditentukan (kantin)
• Diseluruh area pengolahan produksi harus pakai penutup rambut/jenggot
dan mulut, dan dalam R.P. harus pakai pakaian khusus yang
disimpan/digantung dekat R.P.
• Jika dilihat karyawan tidak mencuci tangan atau tidak pakai penutup
rambut dan masker di area yang wajib untuk melakukan hal-hal ini maka
harus dicatat dalam sub paragraf ini.