Metpen
Metpen
Nama kelompok 2:
1. Helda a. kollo 164111008
2. Helena a. nggose 164111009
3. Hendriana nule 164111010
4. Tuty alawya bambali 1641110027
5. Randi j. reinamah 164111055
Pendahuluan………
Latar Belakang
Menurut PP No 51 tahun 2009 apotek adalah sarana pelayanan
kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker.
Apoteker merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan
dan kewajiban untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.Pekerjaan
kefarmasian adalah pembuatan serta pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian
atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat dan obat tradisional.
Pelayanaan farmasi di apotek adalah bagian dari pelayanan
kefarmasiaan yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien
berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Konseling obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran
terkait terapi Obat dari Apoteker kepada pasien atau keluarganya.
Konseling untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap di semua
fasilitas kesehatan dapat dilakukan atas inisiatif apoteker, rujukan
Lanjutan....
Pemberian konseling obat bertujuan untuk mengoptimalkan hasil
terapi, meminimalkan resiko reaksi obat yang tidak dikehendaki
dan meningkatkan keamanan penggunaan obat bagi pasien.
(Pemkes no.49 ,2017)
Untuk memberikan informasi tentang obat, apoteker harus
mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik. Aspek
pelayanan kefarmasian mengharuskan adanya informasi obat
yang benar dan jelas. Dalam melaksanakan konseling,
dibutuhkan fasilitas berupa buku atau literatur khusus yang
membahas obat dan penyakit yang masuk dalam kriteria
konseling.
Rumusan masalah ?