PENANGGULANGAN BENCANA
Tujuan
Setelah mengikuti pembelajaran
peserta mampu:
Memahami Aturan dan
perundang-undangan tentang
Bencana
Tofografi Sumatera Barat
Jenis bencana yang potensi di
Sumatera Barat
Kejadian gempa dan tsunami
serta Gunung di Sumatera Barat
Tujuan (lanjutan)
PATAHAN SUMATERA
Gempa, 25 Otb.10 78 km
ANCAMAN YANG
MUNGKIN TERJADI
DAN PERKIRAAN
WILAYAH YANG
BERESIKO TERKENA
BENCANA
JENIS DAN PENYEBARAN RESIKO BENCANA DI SUMATERA BARAT
DIY East
1 sirine Java
1 sirens
Existing : 31
In progress : 3
14
Monopole antenna mast Steel tower construction
DAMPAK THD KESEHATAN
Pengungsian
Bencana
•Kesakitan
•Kematian
•Kurang Gizi
•SAB & Lingk. (-)
•Yankes lumpuh
•dll
0 0 0 20 KK 22/09/10
Angin Putting Beliung
19. Kab. Lima Puluh Kota
Tanggap
Darurat
Kesiapsiagaan
Pencegahan Rehabilitasi
dan Mitigasi
PRA BENCANA
Bahaya (hazard)
• Suatu kondisi, secara alamiah maupun
karena ulah manusia, yang berpotensi
menimbulkan kerusakan atau kerugian dan
kehilangan jiwa manusia.
• Bahaya berpotensi menimbulkan bencana,
tetapi tidak semua bahaya selalu menjadi
bencana.
Bahaya yg berisiko Tinggi
• Didasarkan pada dua penilaian ancaman
yaitu:
– Probabilitas atau kemungkinan terjadinya
bencana dan
– Intensitas, dampak kerugian atau
kerusakan yang ditimbulkan
Vulnerability
Memahami kebijakan
Membuat matrik kebijakan
Penilaian akhir terhadap
analisis resiko bencana
Pokok Bahasan
Jenis Bahaya
Pengumpulan bahan
Menetapkan jenis bahaya
Menetapkan variabel penilaian
Penetapan cara penilaian
Buat matriks penilaian
Penilaian
Menetapkan hasil luarannya
PENGUMPULAN BAHAN
Bahan yg dikumpulkan :
Data inventarisasi ancaman/bahaya menurut wilayah (banjir,
tanah longsor, gempa bumi, konflik dll)
Kerentanan
Data Demografi (Jml Pddk, Kelompok Rentan, Dll)
Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Kesehatan (RS, Pusk,
Pustu, Ambulans, Dll)
Ketersediaan Tenaga Kesehatan (Dokter, Perawat, Bidan
Dll)
Data Cakupan Yankes (Imunisasi, Kia, Gizi Dll)
Manajemen (peraturan pendukung, sistem peringatan dini,
sistem pembiayaan, rencana penanganan dll)
Dpt berupa data primer maupun sekunder yg diperoleh secara
lintas program/sektor
Data dpt disajikan dlm bentuk peta yg menggambarkan:
topografi wilayah, jenis ancaman/bahaya, demografi, sumber
daya dll
PENETAPAN JENIS BAHAYA
(yg mungkin terjadi)
• Karakteristik
bahaya
• Kerentanan
• Manajemen
MATRIKS PENILAIAN RISIKO
No VARIABEL GEMPA BUMI BANJIR KERUSUHAN dst
I BAHAYA
- Frekuensi
- Intensitas
- Dampak
- Keluasan
- Durasi
Sub Total
II KERENTANAN
- Fisik
- Sosial
-Ekonomi
-- Lintgkungan
Sub Total
III MANAJEMEN
- Kebijakan
- Kesiapsiagaan
- PSM
Sub Total
NILAI AKHIR
Karakteristik bahaya
Frekuensi
Gambaran kemungkinan suatu bahaya/ancaman utk terjadi
Dampak
Pengukuran seberapa besar akibat thd kehidupan rutin
Penilaian berdasarkan :
• Masing-masing jenis bahaya/ancaman
• Penilaian dilakukan thd unsur masing-masing variabel
• Berdasarkan data empiris, pengalaman dan perkiraan
• Utk penilaian variabel karakteristik bahaya :
1 = Ancaman/Bahaya dgn risiko rendah
2= Ancaman/Bahaya dgn risiko sedang
3 = Ancaman/Bahaya dgn risiko tinggi
PENETAPAN VARIABEL PENILAIAN
• Karakteristik bahaya
• Kerentanan
• Manajemen
Kerentanan
Fisik
• Kekuatan konstruksi bangunan fisik thd bencana
– Bagaimana konstruksi perumahan pddk dlm menghadapi
ancaman bencana ?
– Bagaimana konstruksi fasilitas umum yg ada dlm menghadapi
ancaman bencana ?
– Bagaimana konstruksi gedung pemerintahan dlm menghadapi
ancaman bencana ? dll
• Sistem transportasi dan telekomunikasi (akses jalan,
sarana angkutan, jaringan komunikasi dll)
– Bagaimana akses jalan/jembatan bila bencana terjadi ?
– Bagaimana sarana transportasi bila bencana terjadi ?
– Bagaimana jaringan komunikasi bila bencana terjadi ? dll
Kerentanan
Sosial
• Kependudukan
– Bagaimana proporsi kelompok rentan ?
• Kesehatan
– Bagaimana status imunisasi bayi ?
• Status sosek
– Bagaimana proporsi pddk miskin ?
Kerentanan
Perekonomian
• Dampak primer
– Berdampak pd hilangnya mata pencaharian penduduk ?
• Dampak sekunder
– Berpengaruh pd inflasi ?
PENETAPAN CARA PENILAIAN
Penilaian berdasarkan :
• Masing-masing jenis bahaya/ancaman
• Penilaian dilakukan thd unsur masing-masing variabel
• Berdasarkan data empiris, pengalaman dan perkiraan
• Utk penilaian variabel kerentanan :
1 = kerentanan rendah
2= kerentanan sedang
3 = kerentanan tinggi
MATRIKS PENILAIAN RISIKO
No VARIABEL GEMPA BUMI BANJIR KERUSUHAN dst
I BAHAYA
- Frekuensi
- Intensitas
- Dampak
- Keluasan
- Durasi
Sub Total
II KERENTANAN
- Fisik
- Sosial
- Ekonomi
Sub Total
III MANAJEMEN
- Kebijakan
- Kesiapsiagaan
- PSM
Sub Total
NILAI AKHIR
PENETAPAN VARIABEL PENILAIAN
• Karakteristik bahaya
• Kerentanan
• Manajemen
Manajemen
Kebijakan
Ada/tidaknya kebijakan, peraturan perundangan, Perda,
Protap, tentang penanggulangan bencana ?
Kesiapsiagaan
Ada/tidaknya sistem peringatan dini ?
Ada/tidaknya rencana penanganan (termasuk pembiayaan) ?
Penilaian berdasarkan :
• Masing-masing jenis bahaya/ancaman
• Penilaian dilakukan thd unsur masing-masing variabel
• Berdasarkan data empiris, pengalaman dan perkiraan
• Utk variabel manajemen dinilai dgn skala terbalik :
1 = kemampuan tinggi
2 = kemampuan sedang
3 = kemampuan rendah
MATRIKS PENILAIAN RISIKO
No VARIABEL GEMPA BUMI BANJIR KERUSUHAN dst
I BAHAYA
- Frekuensi
- Intensitas
- Dampak
- Keluasan
- Durasi
Sub Total
II KERENTANAN
- Fisik
- Sosial
- Ekonomi
Sub Total
III MANAJEMEN
- Kebijakan
- Kesiapsiagaan
- PSM
Sub Total
NILAI AKHIR
PENILAIAN AKHIR
Cara penilaian :
Nilai variabel karakteristik bahaya merupakan hasil
penjumlahan nilai frek, intensitas, dampak, keluasan dan durasi
Nilai variabel kerentanan merupakan hasil penjumlahan nilai
fisik, sosial dan ekonomi
Nilai variabel manajemen merupakan hasil penjumlahan nilai
kebijakan, kesiapsiagaan dan peran serta masyarakat
Setelah didpt nilai masing-masing variabel, kmd nilai tsb
dijumlahkan
(nilai karakteristik bahaya + kerentanan + manajemen)
KELUARAN
54