Anda di halaman 1dari 20

1. Desy Anwar Kusuma W.

131411131010
2. Ervina Hanif Anugra A. 131411133021
3. Nuril Laily Pratiwi 131511133010
4. Faza Hisba Afifa 131511133014
5. Gali Wulan Sari 131511133025
6. Ferly Anas Primbodo 131511133027
7. Rian Priambodo 131511133119
8. Lili Putri Roesanti 131511133122
Hepar merupakan kelenjar yang beratnya sekitar
1,4 kg pada dewasa. Hepar terletak inferior dari
diafragma, menempati sebagian besar ruang
hipokondrium kanan dan sebagian regio
epigastrikum dalam kavitas abdominopelvikum.
Hepar dibagi oleh ligamen falsiformis menjadi 2
lobus utama, yaitu lobus dekstra dan sinistra.
Pada lobus dekstra terdapat lobus kuadratus di
bagian inferior serta lobus kaudatus di bagian
posterior (Tortora dan Derrickson, 2012).
Menurut Guyton & Hall (2008), hati
mempunyai beberapa fungsi:
1. Metabolisme karbohidrat
2. Metabolism lemak
3. Metabolism protein
Sirosis hepatis merupakan penyakit kronis yang
ditandai oleh obstruksi difus dan regenerasi fibrotik
sel-sel hepar. Karena jaringan yang nekrotik
menghasilkan fibrosis, maka penyakit ini akan
merusak jaringan hati serta pembuluh darah yang
normal, mengganggu aliran darah serta cairan limfe,
dan pada akhirnya menyebabkan insufisiensi hati
(Ester et al, 2011).
Sirosis hepatis ditemukan pada laki-laki dengan
insidensi dua kali lebih sering dibandingkan pada
wanita dan khususnya prevalen di antara para
penderita malnutrisi usia di atas 50 tahun dengan
alkoholisme kronis (kolawak, 2011)
Ada tiga jenis sirosis hati (Baradero, 2008),
yaitu:
1. Sirosis portal Laennec
2. Sirosis posca nekrotik
3. Sirosis bilier
Sirosis hepatis dapat terjadi karena berbagai macam
penyakit, di antaranya: penyakit hepatoseluler, penyakit
kolestatik, penyakit metabolik, dan penyakit lainnya (Ester
et al, 2011).
Etiologi menurut Sudoyo, 2007
- Penyakit infeksi
- Penyakit keturunan dan metabolic
- Obat dan toksin
- Penyakit lain
Mual &
lemas

Berat Selera
badan makan
menurun berkurang

Perut
mual
kembung
 TesFungsi Hati
 Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan Radiologis
Maryani, 2013
1. Pengobatan
2. Intubasi esofagogastrik
3. Parasentesis
4. Pemasangan shunt portosistemik
 Cacat pembekuan
Cacat pembekuan darah
mungkin berkembang karena
gangguan protrombin dan fibrinogen
produksi di hati. lebih lanjut, tidak
adanya garam empedu mencegah
penyerapan vitamin larut lemak K,
yang penting untuk beberapa faktor
pembekuan darah.
 Hipertensi portal
Peningkatan persisten tekanan darah
dalam sirkulasi portal perut. kerusakan hati
menyebabkan penyumbatan aliran darah
dalam vena portal. peningkatan resistensi
dari drainase tertunda menyebabkan
pembesaran pembuluh darah perut
terlihat di sekitar umbilikus (disebut caput
medusa), wasir dubur, pembesaran limpa
(splenomegali), dan varises esofagus
(vena melebar) hasil yang paling serius
dari hipertensi portal adalah perdarahan
varises esofagus.
 Asites
Akumulasi cairan serosa di dalam
rongga perut. cairan terakumulasi dari
hipertensi portal, dan produksi rendah
albumin oleh akumulasi hati dan
aldosteron gagal. jumlah yang cukup dari
albumin menyebabkan plasma merembes
ke dalam rongga perut.
 Ensefalopati
Disebabkan oleh amonia yang tinggi,
dengan produk metabolisme protein,
yang mengganggu status mental. hati
yang rusak tidak dapat membuat amonia
larut untuk ekskresi dalam urin. tanda dan
gejala ensefalopati hepatik termasuk
progresif asterixis kebingungan, atau
mengepak tremor di tangan disebabkan
oleh racun di saraf perifer.
 Sindrom hepatorenal
Sindrom hepatorenal adalah
kegagalan sekunder ginjal pada
beberapa pasien dengan sirosis. gejala
sindrom hepatorenal termasuk oliguria
tanpa kerusakan ginjal terdeteksi,
penurunan laju filtrasi glomerulus (GFR)
dengan dasarnya tidak ada output urin
atau waktu kurang 200, L per hari, dan
hampir keseluruhan retensi natrium.
woc
ASKEP
 Erlina kel 5
Penatalaksanaan srosis hepatis, tidak bisa sembuh total. Harus menjalankan
penatalaksanaan terus menerus bagaimana putus obat?
 Adhe kel 3
Keturunan etiologi serosis, bagaimana bisa ? Mencegah serosis hepatis
 Elma kel 1
Efek samping pengobatan serosis, hepar mentolerir berikan obat.
Dx pernafasan pola nafas mengapa saat s, relaksasi nyeri dilakukan
semua?
 Farida kel 4
Pendonor dari transpalsi hati masih hidup apa sudah meninggal?
Hubungan sirosis hepatis dengan farises hepatis?
Di manifestasi knapa tidak di spesifikasikan?
 Ayu sep kel 6
Yang beresiko laki laki, di penjelasan tadi ada penumpukan lemak, kan
kalau penumpukan lemak banyak perempuan. Sebenarnya yang berisko
siapa?
Di woc dan askep ada nyeri, di manifestasi ditambahkan
Di komplikasi ditambahkan hepatoma , karena jika tidak di obati akan
menyebabhepatoma

Anda mungkin juga menyukai