Mata kuliah
Patologi Gangguan Mental
5 SKS
Semester 5
Dr.Noor Yulia
PATOFISIOLOGI
GANGGUAN MENTAL
PENGERTIAN MENTAL
• Menurut Webster Dictionary, MENTAL adalah “way
of thinking”, berkenaan dengan pikiran/gangguan
saraf/kejiwaan.
• Menurut Purwodarminto, MENTAL merupakan “way
of sense”.
• Dari berbagai arti tersebut dapat disimpulkan bahwa
MENTAL merupakan cara berpikir & berperasaan
berdasarkan atas nurani yang tercermin pada
perilaku seseorang.
KESEHATAN MENTAL
• Menurut Kartini Kartono dan Jenny Andary dalam Yusak (1999: 9-10),
ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang mempelajari masalah
kesehatan mental/jiwa, yang bertujuan mencegah timbulnya
gangguan/penyakit mental dan gangguan emosi, berusaha mengurangi
atau menyembuhkan penyakit mental, serta memajukan kesehatan jiwa
rakyat.
• orang yang sehat mental adalah orang yang terhindar dari gangguan
dan penyakit jiwa,dapat menyesuaikan diri, sanggup menghadapi
masalah dan kegoncangan ,adanya keserasian fungsi jiwa, dan merasa
bahwa dirinya berharga, berguna, dan berbahagia serta dapat
menggunakan potensi-potensi yang ada semaksimal mungkin
(Sururin,2004: 144).
Gangguan Mental
• atau penyakit mental adalah gangguan pola
psikologis atau perilaku , pada umumnya
terkait dengan stress atau kelainan mental .
• Skizofrenia
GANGGUAN • Gangguan afektif berat
PSIKOTIK •Gangguan Paranoid
FUNGSIONAL
•Psikosis Non Organik lainnya
GANGGUAN PSIKOTIK
Penjelasan
SINDROM OTAK ORGANIK
• Sindrom Otak Organik dikatakan akut atau menahun
berdasarkan
– reversibel / ireversibel
– Lama perjalanan penyakit
– Penyebabnya
Penjelasan
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
• Demensia yang berkaitan dengan Alzheimer disease digolongkan :
• Dementia pada Alzheimer disease dengan onset cepat ( early )
– Timbul sebelum usia 65 tahun
– Dalam kurun waktu akan memburuk dengan cepat
– Bermacam – macam Penyebab dari gangguan fungsi Kortikal yang lebih tinggi
– Alzheimer`s disease type 2
– Presenil dementia , alzheimer`s type
– Primary degenerative dementia of the alzheimer`s type, presenile onset
• Dementia pada Alzheimer disease dengan onset lambat ( late)
– Onset timbul pada usia setelah usia 65 tahun , sering diusia 70 tahun
– Progres lambat dengan gejala utama gangguan ingatan
– Alzheimer`s dementia type 1
– Primary degenerative dementia of the Alzheimer`s type, senile onset
– Senile dementia ,type Alzheimers
• Dementia pada Alzheimer disease atypikal atau tipe campuran
– A typical dementia, Alzheimer`s type
• Dementia pada Alzheimer disease tidak spesifik
VASCULAR DEMENTIA
• Hasil infark diotak akibat penyakit pembuluh darah , termasuk
hipertensif cerebrovascular disease ,
• Infark biasanya kecil namun dampaknya kumulatif , onset seri
ng lambat
• Vascular dementia onset acut
• Multi infark dementia
• Subcortical vascular dementia
• Mixed cortical dan subcortical vascular dementia
• Vascular dementia lain
• Vascular dementia yang tak ditentukan ( unspecified)
DEMENTIA IN OTHER DISEASES CLASSIFIED ELSEWHERE
• kasus demensia akibat, atau diduga disebabkan, penyebab
lain selain penyakit Alzheimers atau penyakit serebrovaskular.
onset mungkin di setiap saat dalam hidup, meskipun jarang
pada usia tua
• Digolongkan dalam :
– Dementia pada Picks disease
– Dimentia Creutzfieldt-Jacob disease
– Dementia pada Huntington disease
– Dementia pada Parkinson disease
– Dimentia pada HIV disease
– Dimentia pada penyakit lain yang bukan klasifikasi diatas
DEMENSIA YANG TIDAK SPESIFIK
• Demensia yang timbul pada usia Prasenile
– Dementia
– Psikosis
– Demensia degeneratif primer
• Demensia yang timbul pada usia Senile
– Demensia
– Psikosis
GANCGUAN MENTAL ORGANIK LAIN
• Epilepsi
• Kejang umum
• Absences (Petit Mal)
EPILEPSI
• Definisi : Suatu kejang (seizure) adalah suatu gangguan
patologis paroksismal sementara dalam gangguan patologis
paroksismal sementara dalam fungsi cerebral yang
disebabkan oleh pelepasan neuron yang spontan dan luas
• Pasien dikatakan menderita epilepsi jika mereka mempunyai
keadaan kronis yang ditandai dengan kejang yang rekuren.
PENJELASAN
SKIZOFRENIA
A. PENGERTIAN SKIZOFRENIA
• Skizofrenia : gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang
mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi
normal kognitif, emosional dan tingkah laku
• adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri
hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan
menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali
diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi
(persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
• Gangguan Skizofenik : sekelompok gangguan jiwa berat
yang umumnya ditandai oleh distorsi proses pikir dan
persepsi yang mendasar, alam perasaan yang menjadi
tumpul dan tidak serasi, tetapi kesadarannya tetap jernih
dan kemampuan intelektual biasanya dapat dipertahankan.
• gangguan proses pikir : Menonjol ke hal-hal yang kecil dan
tidak relevan
• halusinasi : Pendengaran
• suasana perasaan : dangkal, berubah-ubah, tak serasi
• Ambivalensi dan gangguan kemauan
• Paranoid Skizofrenia
• Skizofrenia Tidak Teratur/ un differentiated
schizophrenia
• Katatonia Skizofrenia
• Dibedakan Skizofrenia / diferential Sz
• Sisa Skizofrenia/ Residual schizophrenia
• SKIZOFRENIA PARANOID
• Jenis skizofrenia dimana penderitanya mengalami bayangan
dan khayalan tentang penganiayaan dan kontrol dari orang
lain dan juga kesombongan yang berdasarkan kepercayaan
bahwa penderitanya itu lebih mampu dan lebih hebat dari
orang lain
• Pengaruh Neurobiologis
• Ada beberapa teori tentang pengaruh neurobiologis yang
menyebabkan Skizorenia.
• Salah satunya adalah ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu
salah satu sel kimia dalam otak.
• Pada pasien penderita, ditemukan penurunan kadar
transtiretin atau pre-albumin yang merupakan pengusung
hormon tiroksin, yang menyebabkan permasalahan pada
aliran serebrospinal
• Skizofrenia bisa mengenai siapa saja. Data American
Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1%
populasi penduduk dunia menderita skizofrenia.
• 75% penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25
tahun.[
• Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena
tahap kehidupan ini penuh stresor.
• Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan
lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap
penyesuaian diri.
• Pengenalan dan intervensi dini berupa obat dan psikososial
sangat penting karena semakin lama ia tidak diobati,
kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi terhadap
upaya terapi semakin kuat.
• Seseorang yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya
segera dibawa ke psikiater dan psikolog.
Indikator premorbid (pra-sakit) pre-skizofrenia
antara lain
1. ketidakmampuan seseorang mengekspresikan emosi: wajah
dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh.
2. Penyimpangan komunikasi: pasien sulit melakukan
pembicaraan terarah, kadang menyimpang (tanjential) atau
berputar-putar (sirkumstantial).
3. Gangguan atensi: penderita tidak mampu memfokuskan,
mempertahankan, atau memindahkan atensi.
4. Gangguan perilaku: menjadi pemalu, tertutup, menarik diri
secara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang, menantang
tanpa alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin.
Gejala-gejala skizofrenia pada umumnya bisa
dibagi menjadi dua kelas:
1. Gejala-gejala Positif
Termasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (kognitif).
Gejala-gejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi
jelas yang dapat diamati oleh orang lain.
2. Gejala-gejala Negatif
Gejala-gejala yang dimaksud disebut negatif karena
merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal
seseorang. Termasuk kurang atau tidak mampu
menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan
perilaku, kurangnya dorongan untuk beraktivitas, tidak dapat
menikmati kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya
kemampuan bicara (alogia).
FAKTOR PREDISPOSISI SKIZOFRENIA
• Pada remaja perlu diperhatikan kepribadian pra-sakit yang
merupakan,gangguan kepribadian paranoid atau kecurigaan
berlebihan, menganggap semua orang sebagai musuh.
• Gangguan kepribadian skizoid yaitu emosi dingin, kurang
mampu bersikap hangat dan ramah pada orang lain serta selalu
menyendiri.
• Pada gangguan skizotipal orang memiliki perilaku atau
tampilan diri aneh dan ganjil, afek sempit, percaya hal-hal
aneh, pikiran magis yang berpengaruh pada perilakunya,
persepsi pancaindra yang tidak biasa, pikiran obsesif tak
terkendali, pikiran yang samar-samar, penuh kiasan, sangat
rinci dan ruwet atau stereotipik yang termanifestasi dalam
pembicaraan yang aneh dan inkoheren.
faktor lain yang berperan untuk munculnya
gejala skizofrenia,
• misalnya stresor lingkungan dan faktor genetik.
Sebaliknya, mereka yang normal bisa saja menderita
skizofrenia jika stresor psikososial terlalu berat
sehingga tak mampu mengatasi.
• Beberapa jenis obat-obatan terlarang seperti ganja,
halusinogen atau amfetamin (ekstasi) juga dapat
menimbulkan gejala-gejala psikosis.
PENGOBATAN YANG EFEKTIF
A. Terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan dalam penanganan penderita
skizofrenia adalah :
• Terapi harus disesuaikan dengan lingkungan yang mendukung pasien
• Strategis nonfarmakologik harus mengatasi masalah-masalah
nonbiologik
• Terapi tunggal jarang memberi hasil yang memuaskan, karena gangguan
skizofrenia adalah suatu gangguan yang kompleks
PENJELASAN
PSIKOSOSIAL
• Terapi perilaku , Famili terapi , Grup terapi , Psikoterapi individual
• Penderita skizofrenia memerlukan perhatian dan empati, namun
keluarga perlu menghindari reaksi yang berlebihan seperti sikap
terlalu mengkritik, terlalu memanjakan dan terlalu mengontrol
yang justru bisa menyulitkan penyembuhan. Perawatan
terpenting dalam menyembuhkan penderita skizofrenia adalah
perawatan obat-obatan antipsikotik yang dikombinasikan dengan
perawatan terapi psikologis.
• Kesabaran dan perhatian yang tepat sangat diperlukan oleh
penderita skizofrenia. Keluarga perlu mendukung serta
memotivasi penderita untuk sembuh.
. Mental Breakdown
• Dalam dunia yang serba cepat, gangguan saraf adalah masalah
yang sangat umum yang dihadapi oleh orang di seluruh dunia.
Mental Breakdown adalah istilah non medis yang digunakan
oleh masyarakat umum. Ini menandakan serangan akut
penyakit mental yang ditandai oleh depresi atau kecemasan.