Anda di halaman 1dari 23

Perawatan Luka

Arranged by : Christina Yuliastuti


Luka

 Suatu keadaan terputusnya kontinuitas

jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan


terganggunya fungsi tubuh sehingga dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari
Proses fisiologis penyembuhan luka

1. Tahap respons Inflamasi Akut terhadap


Cedera  dimulai saat terjadinya luka.
Terjadi proses hemostasis
yang ditandai dengan
pelepasan histamin dan
mediator lain lebih dari sel-
sel yang rusak, disertai
proses peradangan dan
migrasi sel darah putih ke
daerah yang rusak
2. Tahap Destruktif
 Pada tahap ini terjadi pembersihan
jaringan yang mati oleh leukosit
polimorfonuklear dan makrofag
 Durasi fase 1-6 hari
3. Tahap Poliferatif
 Pada tahap ini pembuluh darah baru
diperkuat oleh jaringan ikat dan
menginfiltrasi luka
 Fibroblas meletakkan serabut2 kolagen
serta pembuluh darah baru mulai
menginfiltrasi luka
 Durasi fase : 3-24 hari
4. Tahap Maturasi
 Pada tahap ini terjadi re-epitelisasi, kontraksi
luka, dan organisasi jaringan ikat
 Miofibroblas kontraktil membantu
menyatukan tepi-tepi luka
 Penurunan progresif vaskularitas jar. Parut
(merah kehitaman  putih)
 Serabut kolagen mengadakan reorganisasi,
kekuatan regangan luka meningkat
 Durasi fase : 24-365 hari
Faktor yang mempengaruhi
penyembuhan luka

1. Vaskularisasi
Peredaran yang baik untuk pertumbuhan/perbaikan sel
2. Anemia
Perbaikan sel membutuhkan oksigen yang cukup yang
dibawa oleh hemoglobin
3. Usia
Kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan
pertumb/kematangan usia sso.
Proses penuaan???
4. Penyakit lain
DM dan penyakit ginjal  penyembuhan luka lambat

5. Nutrisi unsur (zat gizi) utama perbaikan sel


Vit A  proses epitelisasi/penutupan luka & sintesis kolagen
Vit B kompleks  metab KH, P, L
Vit C  mencegah infeksi, membtk kapiler darah
Vit K  Sintesis protombin , zat pembekuan darah

6. Kegemukan, obat-obatan, merokok & stress


 Suatu daerah kerusakan seluler yang
terlokalisasi, baik akibat tekanan langsung
pada kulit, sehingga menyebabkan “iskemia
tekanan,” maupun akibat kekuatn
gesekan....sehingga menyebabkan stres
mekanik terhadap jaringan
 suatu daerah tertekan yang tidak nyeri dengan
batas yang tegas, biasanya batas penonjolan
tulang, yang mengakibatkan terjadi iskemik,
kematian sel dan nekrosis jaringan. (National
Pressure Ulcer Advisory Panel (NPUAP) tahun 1989)
Decubitus umum terjadi pada

a.Pasien Lansia
b.Pasien yang sangat kurus
c.Pasien kegemukan (Obesitas)
d.Pasien yang tak dapat bergerak
e.Pasien Inkontinensia
f.Pasien Lemah
Klasifikasi perkembangan decubitus

 Derajat 1 : Hiperemia yang memucat


 Ulserasi terbatas pada epidermis dan dermis dengan
eritema pada kulit. Penderita dengan sensibilitas
baik akan mengeluh nyeri. Stadium ini umumnya
reversibel dan dapat sembuh dalam 5 - 10 hari.
 Derajat 2 : Hiperemia yang tidak memucat
 Eritema yg tidak hilang pd tekanan ringan dengan
jari  ggn mikrosirkulasi, kerusakan superfisial
(ulserasi epidermal)
 Ulserasi mengenai epidermis, dermis dan meluas
sampai ke jaringan adiposa.Terlihat eritema dan
indurasi. Stadium ini dapat sembuh dalam 10 - 15
hari
 Derajat 3 : Ulserasi berkembang melewati dermis
 Ulserasi meluas sampai ke lapisan lemak subkutis, dan
otot sudah mulai terganggu dengan adanya edema,
inflamasi, infeksi dan hilangnya struktur fibril. Tepi
ulkus tidak teratur dan terlihat hiper atau
hipopigmentasi dengan fibrosis. Kadang-kadang
terdapat anemia dan infeksi sistemik. Biasanya sembuh
dalam 3- 8 minggu.
 Derajat 4 : Ulkus meluas ke dalam lemak subkutan
 Ulserasi dan nekrosis meluas mengenai fasia, otot,
tulang serta sendi. Dapat terjadi artritis septik atau
osteomielitis dan sering disertai anemia. Dapat sembuh
dalam 3 - 6 bulan
Penatalaksanaan decubitus

 Dietyang tinggi kalori, protein, vitamin dan


mineral  meningkatkan status gizi 
memperbaiki sistem imun  mempercepat
penyembuhan
 Rehabilitasi medik  pengurutan
Tujuan terapi ini adalah untuk memberikan efek
peningkatan vaskularisasi  membantu
penyembuhan ulkus
Penatalaksanaan decubitus

 Mempertahankan keadaan bersih pada ulkus dan


sekitarnya
 kompres, pencucian, pembilasan, pengeringan dan
pemberian bahan-bahan topikal seperti larutan NaC1
0,9%, larutan H202 3% dan NaCl 0,9 serta larutan
antiseptik lainnya.
 Mengangkat jaringan nekrotik
 nekrotik pada ulkus akan menghambat aliran bebas
dari bahan yang terinfeksi dan menghambat
pembentukan jaringan granulasi dan epitelisasi
 Autolytic debridement, Biological debridement or
maggot debridement therapy, Surgical debridement
 Menurunkan dan mengatasi infeksi
 Pemeriksaan kultur dan tes resistensi. Antibiotika
sistemik dapat diberikan bila penderita mengalami
sepsis dan selulitis

 Merangsang dan membantu pembentukan jaringan


granulasi dan epitelisasi.
 Bahan-bahan topikal misalnya: salep asam salisilat 2%,
preparat seng (ZnO, ZnSO4).
 Oksigen hiperbarik : efek bakteriostatik terhadap
sejumlah bakteri, efek proliferatif epitel, menambah
jaringan granulasi dan memperbaiki keadaan vaskular.

 Tindakan bedah
 Bedah, tandur kulit
Blast..

Anda mungkin juga menyukai