Darah
Tinggi
Skenario 1 Blok Kardiovaskular
KELOMPOK A4
Tekanan Darah Tinggi
Skenario 1
02 Murmur
suara berdesing yang muncul ketika darah bergerak
melalui jantung dan pembuluh darah.
Hipertensi dapat disebabkan oleh genetic, keturunan, penyakit, hormone, obat yang terjadi
karena (BS12) dan ditandai dengan perubahan retina, sakit kepala bagian belakang, kaku
duduk, sulit tidur dan sesak nafas. Faktor resiko hipertensi yaitu genetic, pola makan,
kebiasaan merokok, kebiasaan merokok, alcohol, stress, usia, obesitas, gender.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah PF jantung, yang meliputi inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi. Dapat diberikan obat Obat diuretik : furosemide, propiolactone.
Beta blocker : atenolol, disoprolol. ACE inhibitor : kaptopril, lisinopril, enolapril. Angiotensin
II blocker : candesartan, azilsartan, falsartan. Pencegahan yang dapat dilakukan berupa
(BS11).
Learning Objective
2.1 Pengaturan
02 Memahami dan Menjelaskan
Fisiologi Pengaturan Tekanan
Darah
pusat
kardiovaskular
2.2 pengaturan
system saraf
otonom
2.3 pengaturan
sirkulasi darah
1. Zat Vasokonstriktor
-Norepinefrin & epinefrine
-angiotensin II
-vasopressin
-endotelin
1. Zat Vasodilator
-bradikinin-histamin
Jangka panjang
Sebuah stetoskop dipakai untuk mendeteksi awal dan
akhir bunyi Karotkoff, yaitu bunyi semburan darah yang
melalui sebagian pembuluh yang tertutup. Bunyi dan
pembacaan angka pada kolom raksa secara bersamaan
merupakan cara untuk menentukan tekanansistolik dan
diastolik.
Tekanan darah rata-rata pada pria dewasa muda adalah
sistolik 120 mmHg dan diastolik 80 mmHg, biasanya
ditulis 120/80. Tekanan darah pada wanita dewasa muda,
baik sistolik maupun diastolic biasannya lebih kecil 10
mmHg dari tekanan darah laki-laki dewasa muda (Ethel,
2003: 240)
2.2 pengaturan
system saraf
otonom
Saraf otonom
Kerja system pembuluh
darah
Neurotransmiter
Syaraf simpatis dan parasimpatis mensekresikan
hanya satu di antara substansi neurotransmiter ,
asetilkoline atau norepinefrine.
Serat yang mensekresikan asetilkoline disebut
kolinergik dan serat yang mensekresikan
norepinefrine dikenal sebagai adrenergik.
Asetilkoline memiliki dua tipe reseptor, yaitu reseptor
muskarinik dan nikotinik.
Norepinefrine atau adrenaline memiliki dua reseptor
yaitu reseptor alpha dan reseptor beta.
Pusat
VASOMOTOR
Medulla adrenalis (Kel. Tidak ada efek Merangsang pengeluaran epinephrin, hormon
Endokrin) yang meningkatkan aksi sistem saraf simpatis
terhadap jantung
Baroreseptor
Batang Otak
Tekanan Darah
Denyut Jantung
Stroke Volume
1 2 3 4
8 7 6 5
3.1 Definisi
Hipertensi
DEFINISI
Pengertian hipertensi sendiri menurut
kesepakatan WHO adalah keadaan
seseorang apabila mempunyai tekanan
sistolik sama dengan atau lebih tinggi dari
160 mmHg dan tekanan diastolik sama
dengan atau lebih tinggi dari 80 mmHg
secara konsisten dalam beberapa waktu.
3.2 Etiologi
ETIOLOGI
Hipertensi
Primer Faktor Gaya Hidup
Merokok dapat menyebabkan hipertensi karena zat yang terdapat dalam
rokok dapat merusak lapisan dinding arteri berupa plak. Kandungan
nikotinnya juga bisa meningkatkan hormone epinefrin yang bisa
menyempitkan pembuluh darah arteri.
Usia
Insidens hipertensi makin meningkat dengan
meningkatnya usia.
Genetik
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan
menyebabkan keluarga itu mempunyai risiko menderita
hipertensi
Jenis Kelamin
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia
dewasa muda. Tetapi lebih banyak menyerang wanita setelah
umur 5 tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita.
Hal ini sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah
menopause.
Hipertensi Renovaskular :
Penyakit Parenkim, misalnya glomerulonephritis akut dan kronik.
Sekunder Penyempitan (stenosis) arteri renalis akibat aterosklerosis atau fibroplasia
bawaan.Sindrom Cushing, peningkatan sekresi glukokortikoid akibat
penyakit adrenal/ disfungsi hipofisis. Aldosteronisme primer, peningkatan
sekresi aldosterone karena tumor adrenal
Vaskular :
Koarktasio aorta, konstriksi aorta bawaan pada tingkat
duktus arteriosus.
Collagen Vascular Disease
Vasculitis
ALLPPT.com
3.4
Patofisiologi
ALLPPT Modern Portfolio
Layout Presentation
Clean Text
PAT O F I S I O L O G I
Slide
for your
Presentation
ALLPPT.com
3.5 manifestasi
klinis
Manifestasi Klinis
Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi
dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti perdarahan, eksudat, penyempitan
pembuluh darah, dan pada kasus berat dapat ditemukan edema pupil (edema pada diskus
optikus).
Sebagian besar gejala klinis timbul
Gejala umum setelah mengalami hipertensi
bertahun-tahun adalah nyeri kepala
Sakit kepala
saat terjaga kadang kadang disertai
bagianbelakang,
mual dan muntah yang disebabkan
Kaku
peningkatan tekanan darah
kuduk,
intracranial.
Sulit tidur,
Gejala akibat
Komplikasi
Gejala akibat komplikasi hipertensi
meliputi gangguan penglihatan, saraf,
jantung, fungsi ginjal dan gangguan
serebral (otak) yang mengakibatkan
kejang dan pendarahan pembuluh
darah otak yang mengakibatkan
kelumpuhan dan gangguan
kesadaran hingga koma.
3.6 Diagnosis
dan Diagnosis
banding
1. Anamnesis
Beberapa pasien mengalami keluhan berupa sakit kepala, rasa seperti berputar, atau
penglihatan kabur. Hal yang dapat menunjang kecurigaan ke arah hipertensi sekunder antara
lain penggunaan obat-obatan seperti kontrasepsi hormonal, kortikosteroid, dekongestan maupun
NSAID, sakit kepala paroksismal, berkeringat atau takikardi serta adanya riwayat penyakit ginjal
sebelumnya. Pada anamnesis dapat pula digali mengenai faktor resiko kardiovaskular seperti
merokok, obesitas, aktivitas fisik yang kurang, dislipidemia, diabetes milletus, mikroalbuminuria,
penurunan laju GFR, dan riwayat keluarga.
Pada kasus dengan kecurigaan hipertensi
sekunder dapat dilakukan pemeriksaan sesuai
2. Pemeriksaan fisik 3. Pemeriksaan indikasi dan diagnosis banding yang dibuat.
Nilai tekanan darah pasien diambil penunjang -Pada hiper atau hipotiroidisme dapat dilakukan
rerata dua kali pengukuran pada fungsi tiroid (TSH, FT4, FT3), hiperparatiroidisme
setiap kali kunjungan ke dokter. Dilakukan untuk memeriksa
(kadar PTH, Ca2+), hiperaldosteronisme primer
Apabila tekanan darah ≥ 140/90 komplikasi yang telah atau sedang
berupa kadar aldosteron plasma, renin plasma,
mmHg pada dua atau lebih terjadi seperti:
CT scan abdomen, peningkatan kadar serum Na,
kunjungan maka hipertensi dapat -Pemeriksaan laboratorium: Darah
penurunan K, peningkatan eksresi K dalam urin
ditegakkan. Pemeriksaaan tekanan lengkap, kadar ureum, kreatinin, gula
ditemukan alkalosis metabolik.
darah harus dilakukan dengan alat darah, elektrolit, kalsium, asam urat
-Pada feokromositoma, dilakukan kadar
yang baik, ukuran dan posisi manset dan urinalisis.
metanefrin, CT scan/MRI abdomen.
yang tepat (setingkat dengan jantung) -Pemeriksaan lain berupa
-Pada sindrom cushing, dilakukan kadar kortisol
serta teknik yang benar. pemeriksaan fungsi jantung berupa
urin 24 jam.
elektrokardiografi, funduskopi, USG
-Pada hipertensi renovaskular, dapat dilakukan
ginjal, foto thoraks dan
CT angiografi arteri renalis, USG ginjal.
ekokardiografi.
Diagnosis banding
01 Hipertensi emergency
02 Hipertensi urgency
04 Stroke
3.7. Tata
Laksana
1.TERAPI NON –
FARMAKOLOGI
1. Organ Jantung
Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi berupa
penebalan otot jantung kiri. Kondisi ini akan memperkecil rongga jantung
untuk memompa, sehingga jantung akan semakin membutuhkan energi
yang besar. Kondisi ini disertai dengan adanya gangguan pembuluh darah
jantung sendiri (koroner) akan menimbulkan kekurangan oksigen dari otot
jantung dan menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus
akan menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa dan
menimbulkan kematian.
2. Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina (mata bagian
dalam) dan sistem saraf pusat (otak). Didalam retina terdapat pembuluh-
pembuluh darah tipis yang akan melebar saat terjadi hipertensi, dan
memungkinkan terjadi pecah pembuluh darah yang akan menyebabkan
gangguan penglihatan.
3. Sistem Ginjal
Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan dari
pembuluh darah ginja karena pembuluh darah ginjal tertekanl, sehingga
fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi
dengan baik, akibatnya terjadi penumpukan zat yang berbahaya bagi tubuh
yang dapat merusak organ tubuh lain terutama otak.
4. Kerusakan otak
Tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan pecahnya pembuluh darah
otak (stroke) akibatnya, darah tercecer dari daerah tertentu otak sedangkan
bagian lain otak tidak teraliri cukup sehingga bagian otak menjadi rusak..
3.9
Pencegahan
Pencegahan Menghindari kegemukan (Obesitas), Hindari
obesitas dengan menjaga berat badan. Batasan
kegemukan adalah jika berat badan lebih 10%
dari berat badan normal.
سو ُل ُ قَا َل َر: قَا َل- رضى هللا عنه- َص ْر َمة ي ب َ
ِ ِ ع ْن أ َ َو
ُاره
ض ه َ ار ُم ْس ِل ًماض ه َ { َم ْن- صلى هللا عليه وسلم- ّللَا َِ ه
علَ ْي ِه } أ َ ْخ َر َجهُ أَبُو َد ُاو َد س ِل ًما ش هَق َ ه
َ ُّللَا َو َم ْن ش ه,اَهلل
َ َاق ُم
س َني َو َح ه ُّ َوا َ ِلت ْر ِم ِذ
Dari shahabat Abi Shirmah radhiyallahu Ta'ala 'anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang memberi kemudharatan kepada seorang muslim, maka Allah akan memberi kemudharatan
kepadanya, barangsiapa yang merepotkan (menyusahkan) seorang muslim maka Allah akan menyusahkan dia."
(Hadits riwayat Abu Dawud nomor 3635, At Tirmidzi nomor 1940 dan dihasankan oleh Imam At Tirmidzi).
Thank You
Wassalamu’alaikum wr. Wb.