06-Karbohidrat 2016
06-Karbohidrat 2016
(1) KARBOHIDRAT
Karbohidrat
Disintesis dalam tanaman menggunakan sinar matahari
untuk mengubah CO2 dan H2O menjadi glukosa dan O2.
Bentuk polimernya termasuk pati dan selulosa.
Kebanyakan golongan gula mempunyai rumus Cn(H2O)n,
“hydrate of carbon.”
2
Beberapa contoh senyawa
mengandung karbohidrat
3
Penggolongan Karbohidrat
Monosakarida atau gula sederhana
polihidroksialdehid atau aldosa
polihidroksiketon atau ketosa
Disakarida dapat dihidrolisis menjadi dua
monosakarida.
Polisakarida terhidrolisis menjadi banyak
unit monosakarida. E.g., pati dan selulosa
mempunyai > 1000 unit glukosa.
4
Monosakarida
Digolongkan menjadi:
aldosa atau ketosa
jumlah rantai karbon
konfigurasi atom karbon kiral yang paling jauh dari
gugus karbonil
5
Gula D dand L
Gula seri D diturunkan dari bentuk putar-kanan
(+) gliseraldehid.
Gula seri L diturunkan dari bentuk putar-kiri
(-) gliseraldehid.
6
Keluarga D-Aldosa
7
Keluarga D-Ketosa
8
Soal Latihan
H OH HO H
O
HO H
CH2OH O
HO H
H OH
H OH
CH2OH
H OH
10
Eritro dan Treo
Istilah untuk diastereomer mengandung dua atom C
kiral berurutan, tanpa ujung simetrik.
Untuk molekul simetrik, dipakai istilah meso atau d,l.
11
Epimer
Senyawa gula yang hanya berbeda pada stereokimia dari satu
atom karbon kiral.
12
Sifat Fisika Monosakarida:
13
Sifat khusus gugus karbonil
14
15
Proyeksi Fischer
Proyeksi Haworth
16
Struktur Siklik pada Glukosa
Hemiasetal siklik dari glukosa terbentuk oleh reaksi dari -CHO
dengan -OH pada C5.
D-glukopiranosa 17
Struktur Siklik pada Fruktosa
Hemiasetal siklik terbentuk oleh reaksi antara C=O
pada C2 dengan -OH pada C5.
D-fruktofuranosa
18
19
20
Anomer
Berbeda pada posisi gugus –OH anomerik.
-OH anomerik ke bawah (trans terhadap CH2OH) anomer-a
-OH anomerik ke atas (cis terhadap CH2OH) anomer-b
21
Pada anomer-b glukosa semua substituen pada posisi ekuatorial
sehingga anomer-b lebih stabil daripada anomer-a
Bila konfigurasi OH anomerik belum diketahui, dinyatakan dengan garis
gelombang
22
Rumus proyeksi Fischer
Macam-macam
cara penulisan
struktur glukosa
Rumus Haworth
Konfigurasi ruang
23
Mutarotasi
Perubahan besarnya harga rotasi spesifik [a]
Disebabkan adanya kesetimbangan bentuk rantai terbuka
dengan anomer-a dan anomer-b (dalam larutan)
24
Epimerisasi
Dalam larutan alkalis, H pada C2 akan terlepas
(deprotonasi) membentuk ion enolat.
Reprotonasi akan mengubah stereokimia dari C2.
25
26
Latihan Soal
Berdasarkan struktur pada keluarga D-aldosa, golongkan pasangan
senyawa berikut sebagai enansiomer, epimer, diastereomer bukan
epimer, atau isomer konstitusional:
a. D-aloda dan L-alosa d. D-manosa dan D-fkruktosa
b. D-altrosa dan D-gulosa e. D-fruktosa dan D-sorbosa
c. D-galaktosa dan D-talosa f. D-sorbosa dan D-tagatosa
27
Tataulang Enadiol
Dalam larutan alkalis, posisi gugus C=O dapat bergeser.
Ahli kimia memakai larutan gula yang asam atau netral
untuk mencegah pergeseran tersebut.
28
Reduksi Gula Sederhana
C=O dari aldosa atau ketosa dapat direduksi menjadi
C-OH oleh NaBH4 atau H2/Ni.
Nama gula alkohol: ditambah akhiran -itol pada
nama pokok gula.
Reduksi D-glukosa menghasilkan D-glusitol, umum
disebut D-sorbitol.
Reduksi D-fruktosa menghasilkan campuran D-
glusitol dan D-mannitol.
29
Oksidasi oleh Bromin, pH 5-6
Aqua Bromata mengoksidasi aldehid, tetapi tak
mengoksidasi keton atau alkohol; membentuk asam
aldonat.
30
Oksidasi oleh Asam Nitrat
Asam nitrat mengoksidasi aldehid dan alkohol
terminal, membentuk asam aldarat.
31
Oksidasi oleh Pereaksi Tollens
Pereaksi Tollens bereaksi dengan aldehid, tetapi
adanya basa menyebabkan tautomeri keto- enadiol,
sehingga keton juga bereaksi dengan pereaksi Tollens.
Gula yang membentuk cermin perak dengan Tollens,
disebut gula pereduksi.
32
Fruktosa (suatu ketosa) juga termasuk gula pereduksi
karena dapat mereduksi pereaksi Tollens.
Hal ini disebabkan ketosa dalam basa kuat akan
mengalami tautomeri keto-enadiol menjadi aldosa
33
Oksidasi enzimatis
Dengan menggunakan enzim tertentu, hanya gugus
–CH2OH saja pada bentuk hemiasetal siklis akan
teroksidasi tanpa memecah cincin membentuk
asam uronat
Gugus –OH lain tidak ikut teroksidasi
34
Gula Non-pereduksi
35
Pembentukan Glikosida
Hasil reaksi gula dan alkohol dalam asam.
Karena rantai terbuka gula dalam kesetimbangan
dengan a- and b-hemiasetal, maka kedua anomer
dari asetal akan terbentuk.
Aglikon adalah sebutan untuk gugus yang terikat
pada C-anomerik.
36
Pembentukan Glikosida (lanjutan)
37
Pembentukan Glikosida (lanjutan)
Contoh :
D-glukosa dan metanol menghasilkan campuran
metil-a-D-glukopiranosida dan metil-b-D-
glukopiranosida
HO
H HO
H HO
H
HO HO HO
C
H3OH
,HC
l
H
O H
O H
O
HO O
H HO H HO O
CH3
H H O
H H O
H
O
H
H H H O
CH3 H H
b
-D-g
luk
opira
nos
a m
etila
-D-g
luk
opira
nos
ida m
etilb
-D-g
luk
opira
nos
ida
38
39
Sifat Glikosida
Stabil dalam larutan netral dan alkalis
Tidak dapat kesetimbangan dengan bentuk rantai
terbuka
Tidak dapat mengalami mutarotasi
Terhidrolisis oleh enzim atau dalam larutan asam
menjadi sakarida dan alkohol semula
40
Hidrolisis glikosida oleh enzim
Enzim hanya menghidrolisis ikatan glikosidik tertentu
ikat an b -glikosidik
OH
( hanya dihidr olisis oleh
H enzim b -glikosidase)
H OH
H O
H HO
O
HO OCH 3
HO H OH
HO H
H H H
OH
m e t il a D - g lu k o p ir a n o s id a
ik a ta n a -g lik o s id ik
(h a n y a d ih id r o lis is o le h
e n z im a -g lik o s id a s e )
41
Pembentukan Eter
Gula sulit dikristalkan kembali dari larutan air karena kelarutannya yang
sangat tinggi.
Setelah mengkonversi gula menjadi asetal, kemudian mengubah semua
gugus -OH menjadi -OR, melalui sintesis Williamson yang dimodifikasi,
menghasilkan bentuk eter yang stabil dalam basa.
42
Pembentukan Ester
Anhidrida asetat dengan katalis piridin mengubah semua oksigen
dari molekul gula menjadi ester asetat.
43
Pembentukan Osazon
Kedua atom C1 dan C2 bereaksi dengan fenilhidrazin.
44
Degradasi Ruff
Rantai aldosa diperpendek oleh oksidasi aldehid
menjadi -COOH, kemudian dekarboksilasi.
45
Sintesis Kiliani-Fischer
Proses ini memperpanjang rantai aldosa.
Terbentuk campuran dari epimer C2.
46
Disakarida
47
Selobiosa
Dua unit glukosa terikat 1-4’-b.
Disakarida hasil hidrolisis parsial selulosa.
Termasuk gula pereduksi; dapat mengalami
mutarotasi.
48
Maltosa
49
Laktosa
Galaktosa + glukosa berikatan 1-4’-b-glikosidik.
“Gula susu”
Laktulosa terdiri atas galaktosa + fruktosa (struktur?)
50
Gentiobiosa
51
Sukrosa
Glukosa + fruktosa, berikatan 1-1’
Gula non-pereduksi
52
Sukrosa
Campuran glukosa dan fruktosa (1:1) disebut gula
invert.
Terjadi perubahan arah rotasi optik. Sukrosa
( [a]D= +66,50 ) terhidrolisis menjadi campuran
glukosa dan fruktosa ( [a]D= -22,00 ). Disebut
peristiwa inversi
Lebah madu mempunyai enzim invertase yang
mengubah sukrosa menjadi gula invert.
Madu merupakan campuran glukosa, ftruktosa, dan
sukrosa
Sukrosa termasuk gula non-pereduksi, sebab tidak
punya gugus –OH anomerik bebas
Perbandingan rasa manis
(gula dan non-gula)
Sucralose:
IUPAC : 1,6-Dichloro-1,6-dideoxy-β-D-fructofuranosyl-4-chloro-4-deoxy-
α-D-galactopyranoside
55
Oligosakarida
O O CH2 OH O
OH
OH HO
OH O
OH CH2 OH
OH OH
O O CH2
OH OH
O O CH2OH O
OH
OH
OH HO
OH OH O
CH2OH
OH OH
Pertimbangkan tetrasaccharide ditarik bawah. Stachyose ditemukan di
yasmine putih, kedelai dan lentil. Karena manusia tidak bisa mencerna itu,
konsumsi menyebabkan perut kembung.
58
Polisakarida
60
Amilosa
Pati larut air, polimer dari D-glukosa.
Kompleks pati-iodida, warna biru gelap.
Reduksi parsial menghasilkan maltosa
61
Amilopektin
Bercabang pada C1-6’; fraksi yang tak larut air dari pati.
Hidrolisis parsial membentuk campuran maltosa dan
isomaltosa
62
Glikogen
Polimer glukosa, mirip amilopektin, tetapi
cabang lebih banyak.
Cadangan energi dalam jaringan otot dan
hepar.
Banyaknya ujung percabangan menjadi
alat yang cepat untuk memberikan glukosa
ke dalam darah.
63
Cyclodextrin
(oligosakarida siklik
Khitin
Polimer dari N-asetilglukosamin.
Kerangka luar (exoskeleton) dari serangga.
Sebagai benang operasi karena mudah mengalami
biodegrasi.
65
KHITIN –polisakarida khusus dengan gugus asetil
amina
OH O O O
OH OH OH
OH OH OH OH