KEHAMILAN
TRIMESTER III
PENGERTIAN
Perdarahan pada kehamilan Trimester III
merupakan perdarahan yang terjadi pada ibu
hamil dengan perdarahan antepartum dan
terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya
lebih banyak dan lebih berbahaya dari pada
perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu.
(Mochtar, R, 1998)
KLASIFIKASI PERDARAHAN
ANTEPARTUM
1. Kelainan implantasi plasenta
PLASENTA PREVIA
PLASENTA LETAK RENDAH
2. Kelainan insersi tali pusat atau pembuluh darah pada selaput amnion VASA
PREVIA
3. SOLUSIO PLASENTA
KELAINAN IMPLANTASI
PLASENTA
PLASENTA PREVIA
prae= di depan
vias = jalan
Jadi maksudnya adalah placenta yang implantasinya tidak normal ( rendah sekali )
hingga menutupi seluruh atau sebagian jalan lahir (ostium internum)
Klasifikasi plasenta previa
disfungsi uteroplasental
infark plasental
korioamnionitis
disfungsi plasental ditandai oleh IUGR,
oligohidramnion
Etiologi – Faktor Janin
kompresi tali pusat
oligohidramnion
prolaps tali pusat
puntiran tali pusat
Penurunan kemampuan janin membawa
oksigen
anemia berat
• misal : isoimunisasi, perdarahan feto-
maternal
Kesejahteraan Janin dalam Persalinan
Asfiksia intrapartum dan komplikasi:
Skor Apgar 0-3 selama >/= 5 menit
sekuele neurologis neonatal
disfungsi multiorgan neonatal
pH arteri tali pusat 7,0
defisit basa arteri tali pusat >/= 16 mmol/L
FETAL DISTRESS
merupakan
ASFIKSIA JANIN PROGRESIF
Yang bila tidak diperbaiki atau dihindari
akan menimbulkan
DEKOMPENSASI RESPON FISIOLOGIS
dan menyebabkan
KERUSAKAN PERMANEN SSP DAN ORGAN LAIN
SERTA KEMATIAN
Ketuban pecah dini atau yang sering disebut dengan KPD adalah
ketuban pecah spontan tanpa diikuti tanda-tanda persalinan, ketuban
pecah sebelum pembukaan 3 cm (primigravida) atau sebelum 5 cm
(multigravida) (Hilal Ahmar, 2010).
Anemia Hidramnion
Hipertensi Malpresentasi
Partus prematurus Plasenta previa
Atonia uteri Solusio plasenta
Perdarahan postpartum Ketuban pecah dini
Prolapsus funikuli
PJT
Morbiditas & mortalitas ↑
ANC ( frekuensi >>)
Istirahat >>
Cegah partus prematurus
Preparat besi (sulfas ferrosus 3 x 100 mg)
Diet kaya protein
Resusitasi & perawatan bayi prematur
Hindari sedative, lakukan episiotomi
Persalinan bayi II waspada
Tenggang waktu 5-15 menit
Letak lintang bayi II versi luar dan / versi ekstraksi
Indikasi SC : Lintang bayi I, prolaps funikuli, plasenta previa,
bokong kepala (interlocking)
• Janin dengan berat badan kurang atau sama dengan 10 persentil, atau
lingkaran perut kurang atau sama dengan persentil 5 atau FL/AC >24
• Bayi PJT(pertumbuhan janin terhambat) atau IUGR (intrauterine
growth restriction) sering disamakan dengan bayi SGA(small for
gestational age)
• Dua per tiga PJTberasal dari kelompok kehamilan yang beresiko
tinggi, misalnya hipertensi, perdarahan antepartum, penderita
penyakit jantung, multiple pregnancy)
• Sepertiga lainnya berasal dari kelompok kehamilan tidak mempunyai
resiko.
• Penelitian di 4 pusat fetomaternal di Indonesia tahun 2004-2005
didapatkan 571 bayi SGAdalam 14.702 persalinan atau rata-rata
4,40%
• Simetris: ukuran badannya secara proporsional kecil gangguan
pertumbuhan janin terjadi sebelum umur kehamilan 20 minggu
sering disebabkan oleh kelainan khromosome atau infeksi
• Asimetris: ukuran badannya tidak proporsional gangguan
pertumbuhan janin terjadi pada kehamilan trimester III sering
disebabkan oleh isufisiensi plasenta
• Maternal:
Hipertensi dalam kehamilan, penyakit jantung sianosis, DM,
hemoglobinopati, penyakit autoimun, malnutrisi, merokok, kelainan
uterus
• Plasenta dan tali pusat:
Kelainan plasenta, solusio plasenta khronik, plasenta previa, kelainan
insersi tali pusat, kelainan tali pusat,kembar
• Infeksi: HIV, Cytomegalovirus, rubella, herpes, toksoplasmosis,
syphilis.
• Kelainan kromosom/ genetik : anensephali
Faktor Resiko
• Faktor yang terdeteksi sebelum Terdeteksi selama kehamilan
kehamilan a) Peninggian MSAFP/hCG
a) Riwayat PJTsebelumnya b) Riwayat makan obat-obatan
b) Riwayat penyakit kronis tertentu (coumarin, hydantoin)
c) Riwayat APS(Antiphospholipid c) Perdarahan pervaginam
syndrome) d) Kelainan plasenta
d) Indeks masa tubuh yang rendah e) Partus prematurus
e)Maternal hypoksia f) Kehamilan ganda
g) Kurangnya pertambahan BB
selama kehamilan
• Suspek PJTjika terdapat satu atau lebih tanda-tanda di bawah ini :
a) TFU 3 cm atau lebih dibawahnormal
b) Pertambahan berat badan < 5 kg pada usia kehamilan 24 minggu
atau < 8 kg pada usia kehamilan 32 minggu (untuk ibu dengan
BMI < 30)
c) Estimasi berat badan < 10 persentil
d) Ibu merasa gerakan janin berkurang
• Pemeriksaan USGuntuk memeriksa:
a) HC/AC >1
b) Amniotic Fluid Index 5 cm atau kurang
c) Sebelum UK 34 minggu plasenta grade3
• Estimasi berat janin (EFW) dan abdominal circumference (AC) lebih
akurat untuk diagnosis KMK
• Pemeriksaan penunjang lain yang mencoba untuk mencari etiologi di
sisi maternal. Misal : pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi
anemia atau defisiensi zat nutrisi tertentu
• Mengukur tinggi fundus uteri (TFU), yang dilakukan secara rutin pada
sejak umur kehamilan 20 minggu sampai aterm
• Jika ada perbedaan sama atau lebih besar dari 3 cm dengan kurva
standard, perlu dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG)
• Kehamilan yang berisiko terjadi PJT:USGdilakukan pertama kali pada
kehamilan trim I untuk konfirmasi usia kehamilan, pertengahan trim II
(18-20 minggu) untuk mencari kelainan bawaan dan kehamilan
kembar
• Pemeriksaan USGdiulang pada umur kehamilan 28-32 minggu untuk
deteksi gangguan pertumbuhan dan brain sparing effect
• Rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut
• Pemberian nutrisi tinggi protein
• Bed rest
• PJTdapat memicu terjadinya : morbiditas dan mortalitas perinatal,
persalinan preterm yang iatrogenik, dan gawat janin dalam persalinan
• Angka kematian pada bayi PJTdapat meningkat 10 kali lipat
• Sementara 40% kelahiran mati dengan bayi yang tidak ada kelainan
bentuk berasal dari bayi PJT