Anda di halaman 1dari 27

KOMPENSASI

Kuliah Ke-5
Dipersiapkan oleh:
Dr. Sri Umiyati.,M.Si
Pengujian Kesehatan PNS (PP 26/77 ttg Pengujian
Kesehatan PNS dan Tenaga lainnya
 PNS dijamin kesegaran, kesehatan jasmani, dan rohaninya agar
berdaya guda dan berhasil guna diadakan pengujian kesehatan
secara tertib, teratur dan berkelanjutan.
 Siapa yang harus diuji kesehatannya:
 Calon PNS
 Pelajar/Mahasiswa yang akan menuntuk pelajaran dalam rangka
program Ikatan Dinas Pemerintan.
 PNS yang
 Tidak dapat melanjukan pekerjaan karena kesehatannya
 Memperlihatkan tanda-tanda memiliki penyakit/kesehatan yang
membayakan
 Setelah berakhirnya cuti sakit dan belum mampu bekerja lagi
 Akan melaksanakan tugas tertentu ke luar negeri
 Akan mengikuti pendidikan/latihan tertenu
 Akan diangkat dalam jabatan tertentu
 PNS/tenaga lainnya yang akan bekerja yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan
Hasil Pengujian Kesehatan

 Hasil Pengujian Kesehatan


 Memenuhi syarat untuk semua jenis pekerjaan
 Memenuhi syarat untuk jenis pekerjaan tertentu
 Memenuhi syarat untuk jenis pekerjaan bersyarat
 Ditolak sementara  pengobatan/perawatan dan uji
kesehatan ulang
 Ditolak, tidak memenuhi syarat sebagai PNS
Keberatan atas Hasil Uji
Kesehatan
 Keberatan diajukan dengan jangka waktu 30 hari
setelah diterima hasil uji kesehatan tersebut kepada
Menteri Kesehatan  diuji ulang dan bersifat final.
 Jangka waktu berlaku hasil uji kesehatan adalah 1
tahun.
PENGHASILAN CALON DAN MASA MASA
PERCOBAAN
1. Gaji Calon PNS dibayarkan sebanyak 80%
dalam masa percobaan antara 1-2 tahun
2. CPNS dapat diberhentikan sebagai CPNS,
apabila:
a. Dihukum penjara dan telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap, karena melakukan tindak pidana
yang diancam 4 tahun/lebih.
b. Dihukum penjara kurungan karena melakukan
kejahatan yang berhubungan dengan jabatan negara
c. Melakukan pelanggaran terhadap Pancasila, UUD,
Negara, dan Pemerintah.
d. Pada waktu melamar telah memberikan keterangan
palsu/bukti-bukti yang tidak benar.
PENGGAJIAN

 DEFINISI GAJI
 merupakan balas jasa karena Pegawai Negeri Sipil
yang bersangkutan telah melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan bidang tugasnya.
 Adalah suatu balas jas/penghargaan atas prestasi
kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak
sehingga Pegawai tersebut dapat memusatkan
pekerjaannya pada tugas yang diberikan padanya.
SISTIM PENGGAJIAN

Sistim skala tunggal: Sistim penggajian


dimana Pegawai yang berpangkat sama
diberikan gaji yang sama. dengan tidak
memperhatikan sifat dan tanggung
jawabpekerjaan itu
Sistim skala ganda: Sistim penggajian
dimana gaji diberikan berdasarkan pada
sifat pekerjaan, prestasi yang dicapai
berat dan tanggung jawab pekerjaan
yang dipikul.
No. Keuntungan Kerugian
1. Tunggal - Sederhana - Dirasa tidak adil karena
- Cukup dengan satu faktor resiko bahaya,
peraturan kesibukan dan lain-lain
tidak menjadikan
pertimbangan
2. Ganda - Memberikan - Menimbulkan
motivasi bagi ketidakadilan pada saat
Pegawai Negeri Sipil pensiun bagi pegawai yang
yang memikul memiliki pangkat
tanggung jawab yang pendidikan yang sama tetapi
berat, resiko dan lain- berbeda dengan sifat
lain pekerjaan.
Solusinya: skala gabungan

Pegawai yang memiliki pangkat


sama mendapatkan gaji yang
sama.
Perbedaanya adalah tunjangan
yang diberikan.
 Sistim penggajian di Indonesia saat ini adalah Pegawai
yang berpangkat sama diberikan gaji yang sama ditambah
tunjangan kepada Pegawai yang melaksanakan pekerjaan
tertentu yang sifatnya terus menerus.
 Komposisi : gaji pokok + tunjangan (-) potongan yang sah.
 UU 8 Tahun 1974 menyatakan bahwa setiap Pegawai
berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan
pekerjaan dan tanggung jawabnya.

Kemampuan Negara: Faktor Keuangan negara masih


mendominasi dalam penentuan penghasilan
Pegawai Negeri Sipil.
 Bagi PNS Pusat dibebankan pada APBN
 Bagi PNS Daerah dibebankan pada APBD
Kenaikan Gaji
(PP Nomor 7 Tahun 1977)
A. Kenaikan gaji berkala (setiap 2 (dua) tahun
sekali dengan syarat) :
 Telahmencapai masa kerja yang ditentukan
untuk kenaikan gaji.
 Menunjukkan penilaian pelaksanaan pekerjaan
dengan nilai rat-rata minimal “cukup”
B. Kenaikan gaji Istimewa
Diberikan kepada PNS yang sesuai penilaian
prestasi kerjanya “amat baik” sehingga ia
patut dijadikan teladan, sehingga perlu
ditetapkan dengan keputusan Menteri dan
sangat selektif.
Pola Dasar Perhitungan Gaji PNS

 Pemerintah hingga saat ini belum memberikan gaji


PNS berdasarkan hidup layak walaupun besarnya gaji
PNS yang diberikan rata-rata sudah di atas UMR
 Sistem penggajian saat ini secara implisit menganut
kriteria produktivitas, karena pada hakekatnya gaji
adalah sebagai balas jasa atau penghargaan atas
hasil kerja seseorang.
 Terlepas dari sistem penggajian yang dianut, faktor
kemampuan anggaran masih sangat dominan dalam
menentukan sistem penggajian di Indonesia.
Pola Dasar (continued)
Pola dasar perhitungan gaji yang cukup fleksibel
hendaknya mencerminkan 5 (lima) hal pokok, yaitu:
1. Upah/gaji harus mencerminakn nilai
pekerjaan/tugas
2. Kenaikan gaji hendaknya sebanding dengan
peningkatan produktivitas kerja
3. Peningkatan gaji hendaknya diperhitungkan dengan
keuntungan negara dan penampilan individu PNS
4. Peningkatan gaji tidak diberikan dalam basis yang
permanen
5. Adanya ukuran yang stabil dari penghasilan kerja.
Gaji Meliputi (PP 7/77
disempurnakan terakhir dengan
PP 26/2001, meliputi:
1. Gaji Pokok
2. Tunjangan Keluarga
3. Tunjangan Pangan
4. Tunjangan Jabatan (struktural dan fungsional)
5. Tunjangan khusus Irian Jaya/Papua
6. Tunjangan pengabdian daerah terpencil
Standar minimal penghasilah
yang harus diterima PNS
 Gaji pokok, tunjangan keluarga, dan tunjangan pangan.
 Tunjangan jabatan diberikan bagi PNS yang memangku jabatan
 Tunjangan jabatan struktural merupakan jabatan berdasarkan “spain of
control” terhadap lingkungan tugas pekerjaan, sedangkan jabatan fungsional
merupakan jabatan atas keahlian seorang PNS.
Tabel Perbandingan Gaji Pokok
Gaji Pokok
No Peraturan TMT Terendah Tertinggi Ratio
1. PGP 1948 1-5-1948 45 750 1:16
2. PGPN 1955 1-10-1955 135 2700 1:20
3. PGPN 1961 1-1-1961 200 4000 1:20
4 PGPS 1968 1-1-1968 400 10000 1:25
5. PGPS 1977 1-4-1977 12.000 120.000 1:10
6. PP 15/1985 1-4-1985 33.200 265.600 1:8
7. PP 51/1992 1-4-1992 51.000 399.200 1:7,8
8. PP 15/1993 1-4-1993 78.000 537.600 1:6,9
9. PP 6/1997 1-4-1997 135.000 722.000 1:5,3
10. PP 26/2001 1-1-2001 500.000 1.500.000 1.3
TUNJANGAN

 Tunjangan Keluarga
 Tunjangan Jabatan
 Tunjangan Kemahalan
 Tunjangan Cacat
 Bantuan Kematian
 Uang duka dan biaya kematian
Tunjangan Keluarga

 PNS yang telah beristeri/suami dierikan tunjangan


suami/isteri 5% dari gaji pokok
 PNS yang mempunyai anak sampai usia 18 tahu
diberikan tunjangan anak 2% dari gaji pokok.
 Diberikan haknya untuk 2 anak
Tunjangan Jabatan

Diberikan kepada PNS yang menduduki jabatan


1) Tunjangan Jabatan Struktural: PNS yang menduduki jabatan struktural
diberikan tunjangan jabatan struktural
2) Tunjangan Jabatan Fungsional: Diberikan kepada PNS yang menduduki
jabatan fungsional
3) Tunjangan Kependidikan diberikan kepada Guru, Pengawas Sekolah
Tunjangan Kemahalan

PNS yang bertugas di Irian Jaya/Papua diberikan tunjangan


kemahalan
Tunjangan Cacat
kepada PNS yang menderita cacat karena menjalankan tugas
yang menyebabkan tidak menjalankan tugas kewajibannya
(PP 12/1981) – dibuktikan oleh Tim Penguji Kesehatan

 70% gaji pokok jika kehilangan fungsi


penglihatan pada kedua mata, atau
pendengaran pada kedua telinga, atau kedua
kaki dari pangkal paha/lutut ke bawah
 50% jika kehilangan fungsi lengan dari sendi
bahu ke bawah, kedua mata kaki ke bawah
 30% jika kehilangan fungsi penglihatan dari
sebelah mata, atau pendengaran dari sebelah
telinga atau tanda dari atas pergelangan tangan
ke bawah atau sebelah mata kaki ke bawah
 100% jika cacat seluruh badan atau ingatan
Bantuan Kematian

PNS yang meninggal dunia keluarganya berhak atas bantuan


keuangan sebesar 3x penghasilan perbulan. Jika tidak
memiliki suami/isteri maka diberikan kepada anaknya.
Jika tidak ada orang tua diberikan kepada ahli warisnya.
Uang Duka dan Biaya
Kematian
PNS yang tewas keluarganya berhak atas
uang duka.
Tewas:
1. Meninggal dalam dan karena
menjalankan tugas
2. Meninggal dalam keadaan lain yang ada
hubungannya dengan dinas
3. Meninggal yang langsung diaikbatkan
oleh luka/cacat rohani karena
menjalankan tugas
4. Meninggal karena perbuatan anasir
Kepada suami/isteri diberikan uang duka
sebanyak 6x penghasilan perbulan.
Biaya Pemakaman (bagi yang tewas)
Diberikan biaya pemakaman
a. Peti jenazah dan perlengkapannya
b. Tanah pemakaman dan biayanya
c. Biaya ambulans dari-ke tempat
tinggal/pemakaman
d. Angkutan, penginapan bagi isteri/suami
sah, anak 10 hari
Uang Duka: Kepada suami/isteri PNS yang
wafat diberikanuang duka sebesar 3x
penghasilan sebulan.
Perawatan, Tunjangan Cacad, Uang Duka
PNS (PP 12/1981)
 PNS yang sakit karena Dinas mengalami kecelakaan
sehingga sakit dan cacad ybs mendapatkan
pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi
dengan biaya negara
 PNS yang cacad karena dinas dan tidak bisa bekerja
lagi pada semua jabatan diberikan tunjangan cacad
sehingga ia dapat hidup layak.
 Kecelakaan karena Dinas (suatu peristiwa mendadak
yang tidak dikehendaki yang mengakibatkan PNS
Sakit, cacad
 Dalam dan karena menjalankan tugas
 Dalam keadaan lain yang ada hubungan dengan dinas
 Karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab.
Uang Duka
 PNS yang tewas dbierkan uang duka sebesar 6 (enam) kali penghasilan
yang terdiri dari:
 Gaji pokok
 Tunjangan keluarga
 Tunjangan jabatan (kalau ada)
 Tunjangan perbaikan penghasilan
 Tunjangan lain yang diterima
 Serendah-rendahnya Rp. 500.000<-
 Apabila meninggalkan leibh dari 1 isteri yang sah, maka uang anak
tersebut diberikan kepada isteri pertama
 Jika tidak meninggalkan isteri maka diberikan kepada anaknya
 Jika tidak meninggalkan isteri dan anak maka dbierkan kepada orang
tuanya/oleh walinya.

Anda mungkin juga menyukai