Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

Hidropneumothorax

DEPARTEMEN PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MPPD
1. Ningrum Sekarsari Rauf C014181084

KELOMPOK 2.
3.
A. Rahim Nur Annura Anggarha
Nurul Asmi Mansyur
C014182230
C014182269

1&7 4. Astri Audia C014182277

RESIDEN PEMBIMBING:
dr. Dicky Wahyudi

DOSEN PEMBIMBING:
dr. Sitti Nurisyah, Sp.P
IDENTITAS PASIEN SUBJEKTIF
Tn. AA Pasien masuk rumah sakit keluhan sesak napas sejak 2
minggu terakhir, memberat sejak pagi sebelum masuk rumah sakit,
sesak tidak dipengaruhi aktivitas fisik atau cuaca. Nyeri dada ada,
Laki-laki sebelah kiri sejak 2 minggu terakhir. Batuk ada sejak 2 bulan yang
lalu, dahak berwarna kuning kehijauan, darah tidak ada. Riwayat batuk
darah tidak ada. Demam tidak ada. Riwayat demam ada, hilang
23/01/1979 (40 thn) timbul sebelum masuk rumah sakit. Nafsu makan menurun. Penurunan
berat badan ada,  10 kg dalam 1 bulan terakhir. Keringat malam ada.
Mual muntah tidak ada. Nyeri ulu hati tidak ada. Buang air kecil lancar.
891822 Buang air besar biasa.
Riwayat merokok ada sekitar 20 tahun yang lalu sebanyak ± 1
bungkus per hari. Riwayat terapi OAT tidak ada. Riwayat kontak
Pegawai Negeri Sipil penderita TB tidak ada. Riwayat keganasan dalam keluarga tidak ada.
Riwayat alergi tidak ada. Riwayat hipertensi tidak ada. Riwayat DM
ada, baru diketahui 2 minggu terakhir dan diberi Metformin oleh dokter
IC lantai 2 kamar 2 penyakit dalam. Riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah tidak
ada. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat dirawaat di RSUD Lasinrang
Pinrang sekitar 2 minggu sebelum masuk RS Wahidin dan dianjurkan
07/08/2019 / 22:14 WITA untuk pemasangan WSD tetapi keluarga belum setuju.
OBJEKTIF
Status Generalisata : Pemeriksaan Fisis : Thorax :
Sakit sedang/Gizi baik/Compos Kepala : Normocephal Inspeksi : asimetris, kiri tertinggal
mentis (E4V5M6) Mata : Pucat (-) Ikterik (-) saat dinamis.
Pupil : Isokor, diameter 2,5 mm,
Status Vital : Palpasi : vocal fremitus menurun
refleks cahaya positif
TD : 140/80 mmHg pada hemithorax sinistra, nyeri tekan
Hidung : Dalam batas normal
Nadi : 84 x/menit ada, tidak teraba massa, tidak ada
Mulut : Tidak kering
Nafas : 22 x/menit krepitasi.
Leher : DVS R+0 cm H2O, tidak ada
Suhu : 36,50C
SpO2 : 98% (tanpa modalitas) limfadenopati Perkusi : redup pada hemithorax
TB : 162 cm sinistra setinggi ICS V .
BB : 60 kg
Auskultasi : bunyi napas vesikular
IMT : 22,86
bunyi tambahan : ronkhi (-)
wheezing (-).
• Infographic Style
OBEJEKTIF
Jantung Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Inspeksi : Datar, distensi(+),


Palpasi : Thrill tidak teraba ikut gerak napas, massa
Perkusi : Batas Jantung : tumor(-)
-Batas atas jantung : ICS III sinistra, Auskultasi : Peristaltik(+), kesan normal
-Batas kanan jantung : ICS IV linea Palpasi : Nyeri tekan epigastrium(-),
parasternalis dextra, Massa tumor(-) Hepar &
-Batas kiri jantung : ICS V linea midclavicularis Lien tidak teraba
sinistra Perkusi : Timpani, shifting dullness(-)
Auskultasi : S1/S2 murni regular, tidak
ada bunyi tambahan Ekstremitas

Akral hangat, edema (-), sianosis (-), clubbing


finger (-)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan

WBC 5,9 x 103 4 - 10 x 103/uL


RBC 4,47 x 106 4 - 6 x 106/uL

[07-08-2019] HCT 37 37-48 %

HGB 11.2 12 - 16 g/dL

MCV 83 80-97 fL

PEMERIKSAAN MCH 25 26.5-33.5 pg

MCHC 30 31.5-35 gr/dL

PENUNJANG PLT
Neutrofil
313 x 103
62,8
150 – 400 x 103/uL
52-75 %
LABORATORIUM Limfosit 23.9 20-40 %
Monosit 8.1 2-8 %
DARAH RUTIN Eosinofil 4.4 1-3 %
Basofil 0.7 0-0.1 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Analisa Cairan Pleura Hasil Nilai Rujukan

GDS 232 <140 mg/dl MAKROSKOPIS


Ureum 26 10-50 mg/dl Volume 15 1-10 cc
Kreatinin 0,52 L<1.3, P<1.1 mg/dl Warna Kuning keruh Jernih/tak berwarna
SGOT 14 <38 U/L BJ 1.015 <1.08
SGPT 23 <41 U/L PH 7.0 7.60-7.64
Protein total 6.6 6.6-8.7 gr/dL Bekuan Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Albumin 3.4 3.5-5.0 gr/dL Tes Rivalta Positif Negatif
LDH 181 210-425 U/L MIKROSKOPIS
HBsAg Non Reactive Non Reactive Hitung jumlah leukosit 1000 <200 sel/ul
Anti HCV Non Reactive Non Reactive Hitung jenis leukosit PMN = 80%; MN=20% 60-70% mononukleus
Natrium 137 136-145 mmol/L TES KIMIA
Kalium 4,3 3,5 – 5,1 mmol/L LDH 3134 100-190 U/L
Klorida 103 97-111 mmol/L Glukosa 0.60 <200 mg/dL
Total protein 4400 <3000 mg/dL
RADIOLOGI
[07-08-2019]

Kesan :
-Tension hydropneumothorax sinistra disertai kolaps paru sinistra
RADIO
LOGI
[08-08-2019]

Kesan :
-Tension hydropneumothorax sinistra disertai kolaps paru sinistra
- Terpasang chest tube pada hemithorax sinistra dengan tip pada ICS II anterior
HIDROPNEUMOTHORAKS
ASSESSMENT PLANNING TERAPI

• Hidropneumothorax Sinistra • Pasang WSD • Oksigen 3 liter / menit via nasal kanul
Spontan Sekunder • Sputum BTA 3x (SPS) • IVFD Nacl 0,9% 20 tetes/ menit
• Terduga TB Paru kasus baru • Tes Genexpert • N. Acetyl sistein 200mg/8jam/oral
• DM Tipe II non-obese • Kultur M.Tb • Paracetamol 500mg/8jam/oral
• Sensitivitas OAT • Metformin 500mg/8jam/oral
FOLLOW UP (12/08/2019)
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
12/08/ Sesak napas ada, Thorax Hidropneumothoraks Terapi :
2019 kadang – kadang. Nyeri I: Asimetris kiri tertinggal saat dinamis Spontan Sekunder On IVFD Nacl 0,9% 20 tetes/
dada kiri, ada. Batuk P: vocal fremitus menurun pada paru kiri WSD hari ke – 6 menit
ada, berlendir, tidak ada P: hipersonor paru kiri ICS II – VII, redup N. Acetyl sistein
darah. Demam tidak pada paru kiri basal Tuberkulosis Paru 200mg/8jam/oral
ada A: bunyi napas vesikuler. Ronki tidak ada, Bakteriologis Kasus Baru Paracetamol
wheezing tidak ada. on treatment Kategori I 500mg/8jam/oral
Fase Intensif Metformin 500mg/8jam/oral
TD: 120/80
N: 79x/menit DM Tipe II Non Obese Planning :
P: 22x/menit
-Rencana masuk OAT
S: 36,4
-Konsul TS Rehab Medik
SpO2: 95% tanpa modalitas

Sputum BTA
BTA 1: negative
BTA 2: negative
BTA 3: Negative

TCM
Deteksi Mycobacterium Tuberculosa:
terdeteksi rendah
Tes Rifampicin: Sensitif
FOLLOW UP (13/08/2019)
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
13/08/ Sesak tidak ada. Thorax Hidropneumothoraks Terapi :
2019 Nyeri dada sebelah kiri I: simetris saat statis dan dinamis Spontan Sekunder On IVFD Nacl 0,9% 20 tetes/
ada. Batuk ada, kadang P: vocal fremitus menurun pada paru kiri WSD hari ke – 7 menit
– kadang, berlendir, P: redup pada paru kiri basal N. Acetyl sistein
tidak ada darah. A: bunyi napas vesikuler. Ronki tidak ada, Tuberkulosis Paru 200mg/8jam/oral
Demam tidak ada wheezing tidak ada. Bakteriologis Kasus Baru Paracetamol
on treatment Kategori I 500mg/8jam/oral
Tanda-tanda vital : Fase Intensif Hari ke 1 Metformin 500mg/8jam/oral
TD: 130/90 4FDC/24jam/oral
N: 84x/menit DM Tipe II Non Obes
P: 20x/menit
S: 36,4
SpO2: 96% tanpa modalitas
FOLLOW UP (14/08/2019)
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
14/08/ Sesak tidak ada. Thorax Hidropneumothoraks Terapi :
2019 Nyeri dada sebelah kiri I: simetris saat statis dan dinamis Spontan Sekunder On IVFD Nacl 0,9% 20 tetes/
ada. Batuk ada, kadang P: vocal fremitus menurun pada paru kiri WSD hari ke – 8 menit
– kadang, berlendir, P: redup pada paru kiri basal N. Acetyl sistein
tidak ada darah. A: bunyi napas vesikuler. Ronki tidak ada, Tuberkulosis Paru 200mg/8jam/oral
Demam tidak ada wheezing tidak ada. Bakteriologis Kasus Baru Paracetamol
on treatment Kategori I 500mg/8jam/oral
Tanda-tanda vital : Fase Intensif Hari ke 2 Metformin 500mg/8jam/oral
TD: 130/90 4FDC/24jam/oral
N: 81x/menit DM Tipe II Non Obes
P: 20x/menit
S: 36,6
SpO2: 95% tanpa modalitas
FOLLOW UP (15/08/2019)
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
15/08/ Sesak napas ada, Thorax Hidropneumothoraks Terapi :
2019 kadang-kadang. I: simetris saat statis dan dinamis Spontan Sekunder On IVFD Nacl 0,9% 20 tetes/
Nyeri dada sebelah kiri P: vocal fremitus menurun pada paru kiri WSD hari ke – 9 menit
berkurang. Demam P: redup pada paru kiri basal N. Acetyl sistein
tidak ada. A: bunyi napas vesikuler. Ronki tidak ada, Tuberkulosis Paru 200mg/8jam/oral
wheezing tidak ada. Bakteriologis Kasus Baru Paracetamol
on treatment Kategori I 500mg/8jam/oral
Tanda-tanda vital : Fase Intensif Hari ke 3 Metformin 500mg/8jam/oral
TD: 150/80 4FDC/24jam/oral
N: 86x/menit DM Tipe II Non Obes
P: 20x/menit
S: 36,5
SpO2: 96% tanpa modalitas
FOLLOW UP (16/08/2019)
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning
16/08/ Sesak napas tidak ada, Thorax Hidropneumothoraks Terapi :
2019 Nyeri dada sebelah kiri I: simetris saat statis dan dinamis Spontan Sekunder On IVFD Nacl 0,9% 20 tetes/
berkurang. Demam P: vocal fremitus menurun pada paru kiri WSD hari ke – 10 menit
tidak ada P: redup pada paru kiri basal N. Acetyl sistein
A: bunyi napas vesikuler. Ronki tidak ada, Tuberkulosis Paru 200mg/8jam/oral
wheezing tidak ada. Bakteriologis Kasus Baru Paracetamol
on treatment Kategori I 500mg/8jam/oral
Tanda-tanda vital : Fase Intensif Hari ke 4 Metformin 500mg/8jam/oral
TD: 130/90 4FDC/24jam/oral
N: 81x/menit DM Tipe II Non Obes
P: 20x/menit Planning :
S: 36,6 Rencana aff WSD
SpO2: 96% tanpa modalitas
HYDROPNEUMOTHORAKS?
Hidropneumotoraks adalah suatu keadaan dimana terdapat udara dan cairan di dalam
rongga pleura yang mengakibatkan kolapsnya jaringan paru. Cairan ini bisa juga disertai
dengan nanah (empiema) dan hal ini dinamakan dengan piopneumotoraks.1,2
Sedangkan pneumotoraks itu sendiri ialah suatu keadaan, di mana hanya terdapat udara
di dalam rongga pleura yang juga mengakibatkan kolaps jaringan paru
ETIOLOGI DAN
PATOFISIOLOGI Dengan pecahnya bleb yang terdapat di
bawah pleura viseralis, maka udara akan
masuk ke dalam rongga pleura dan
terbentuklah fistula bronkopleura. Fistula
INFEKSI ATAU ini dapat terbuka terus, dapat tertutup,
RADANG PARU dan dapat berfungsi sebagai ventil

Infeksi atau radang paru walaupun TEKANAN


minimal akan membentuk jaringan INTRAALVEOLAR
parut pada dinding alveoli yang
akan menjadi titik lemah
DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan


Biasanya ditemukan Fisis Penunjang
anamnesis yang khas, yaitu Diagnosis pasti ditegakkan
rasa nyeri pada dada Inspeksi : mungkin terlihat sesak nafas,
dengan pemeriksaan Rontgen
seperti ditusuk, disertai pergerakan dada berkurang, batukbatuk,
foto toraks. Pada rontgen foto
sesak nafas dan kadang- sianosis serta iktus kordis tergeser
toraks PA akan terlihat garis
kadang disertai dengan kearah yang sehat.
penguncupan paru yang halus
batuk-batuk. Rasa nyeri Palpasi : mungkin dijumpai spatium
seperti rambut. Apabila
dan sesak nafas ini makin interkostalis yang melebar. Stem
pneumotoraks disertai dengan
lama dapat berkurang atau Fremitus melemah, trakea tergeser ke
adanya cairan di dalam rongga
bertambah hebat. arah yang sehat dan iktus kordis tidak
pleura, akan tampak
teraba atau tergeser ke arah yang sehat.
gambaran garis datar yang
Perkus i: mungkin dijumpai sonor,
merupakan batas udara dan
hipersonor sampai timpani.
caftan. Sebaiknya rontgen foto
Auskultasi : mungkin dijumpai suara
toraks dibuat dalam keadaan
nafas yang melemah, sampai
ekspirasi maksimal.
menghilang
TAHAP TATALAKSANA MENURUT AMERICAN
COLLAGE OF CHEST PHYSICIANS

01 Observasi
oksigen
dan pemberian tambahan

Aspirasi sederhana dengan jarum atau


pemasangan tube torakostomi dengan
atau tanpa pleurodesis. 02
Torakoskiopi dengan pleurodesis dan

03 penanganan terhadap adanya bleb atau


bulla

Torakotomi
04

Anda mungkin juga menyukai