Besi g FCC
910
Besi a BCC non magnetik
Temperatur oC
768
Waktu
g 1130
1000
910 g + karbida
a g+ g + eutektik + karbida eutektik + karbida
800 +g karbida
a A1 = 723
eutektoid
600
eutektik
eutektoid eutektoid
a
400 + + + eutektik + karbida eutektik + karbida
eutektoid karbida
200 a + karbida
austenit 1130
1000 austenit + sementit
ferrit +
910 austenit austenit+ ledeburit +
austenit ledeburit +sementit
800 sementit
+sementit A1 723
ferrit
600
ledeburit
perlit
ferrit + sementit
200
hypo hyper hypo hyper
eutektoid eutektoid eutektik eutektik
0,8 1 2,0 3 4 4,3 5 6 6,67
Fe
% berat karbon
Baja Besi tuang
Diagram Fase Besi – Karbida Besi dengan label nama fase khusus
• Paduan1 (besi tuang eutektik) 4,3 %C
1. Pembekuan akan dimulai pada 1130 oC dengan ter-
bentuknya karbida besi, sementit, kadar karbon 6,67.
2. Liquid di sekitar sementit kadar karbonnya turun, <4,3,
karenanya di sebelah sementit terbentuk g (2,0 %C)
3. Karbon yang tadinya ada di tempat g didorong ke liquid
disekitar g sehingga kadar karbon dalam liquid tsb naik
>4,3 sehingga segera terbentuk lagi sementit
4. Demikian seterusnya akan terjadi secara bergantian
sementit-g-sementit-g-sementit-g-…dst sampai semua
liquid habis. Ini berlangsung pada temperatur konstan.
5. Diperoleh solid dengan struktur berselang-seling
sementit-g-sementit-g-sementit-g-……… bentuk khas
dari suatu struktur eutektik, diberi nama Ledeburit
Ledeburit Besi tuang hypoeutektik
1130
1000
910
800
723
Temperatur
eutektik
600
400
200
Liquid
pembekuan
austenit
Temperatur
Reaksi eutektoid
Perlit
Waktu
• Paduan 3, baja hipoeutektoid, 0,4 %C
1. Pembekuan dimulai pada saat mencapai temperatur
liquidus dengan terbentuknya ferrit d. Pembekuan
berlangsung dengan menurunnya temperatur, makin
turun temperatur makin banyak ferrit d yang terjadi
2. Sampai di 1496, antara liquid yang masih ada dengan
ferrit d yang sudah ada mengalami reaksi peritektik
menjadi austenit (setelah reaksi masih ada tersisa
likuid, likuid yang masih tersisa akan membeku
menjadi austenit pada pendinginan selanjutnya)
3. Setelah seluruhnya menjadi austenit tidak ada
perubahan dengan turunnya temperatur, sampai mulai
mencapai garis temperatur A3
4. Di A3 austenit mulai bertransformasi (allotropik)
menjadi ferrit a dengan mulai membentuk inti ferrit di
batas butir austenit
5. Makin turun temperatur makin banyak austenit yang
bertransformasi menjadi ferrit, inti2 ferrit tumbuh menjadi
butiran yang lebih besar
6. Sampai di temperatur A1 yang adalah temperatur
eutektoid, sudah ada (0,8 – 0,4)/(0,8 – 0,0025) bagian
ferrit dan masih ada (0,4 – 0,0025)/(0,8 – 0,0025) bgn
austenit. Kadar karbon dalam ferrit 0,0025 % dan kadar
karbon dalam austenit 0,8 % (= komposisi eutektoid),
maka austenit yang tersisa akan mengalami reaksi
eutektoid, menjadi perlit
7. Setelah selesai pendinginan struktur akan terdiri dari
butiran2 kristal ferrit (pro eutectoid) dan butiran2 kristal
perlit
a
austenit Paduan 2
Perubahan
b allotropi g → a
austenit austenit
Temperatur
Temperatur
+ Reaksi
c ferrit
A3 Acm
eutektoid
A1
austenit ferrit
perlit
d +
ferrit
e
perlit
ferrit
• Paduan 4, baja hyper eutektoid, 1 %C
1. Pembekuan dimulai pada saat mencapai
temperatur liquidus dengan terbentuknya kristal
austenit. Pembekuan berlangsung dengan
menurunnya temperatur, makin turun temperatur
makin banyak austenit yang terjadi, sampai di
solidus pembekuan selesai, seluruhnya menjadi
austenit
2. Pada pendinginan berikutnya tidak terjadi
perubahan, hanya saja dengan turunnya temperatur
kemampuan austenit melarutkan karbon makin
berkurang, pada 1130 mampu melarutkan sampai
2,0 %C, pada temperatur di bawah itu akan kurang
dari 2 %
3. Pada temperatur Acm yang merupakan garis solvus,
austenit tepat jenuh
4. Dengan pendinginan di bawah Acm austenit menjadi
larutan lewat jenuh dan akan mulai ada karbon yang
harus keluar (mengendap) dari austenit. Karbon yang
keluar ini akan keluar sebagai sementit dan
mengendap di batas butir austenit
5. Makin turun temperatur makin banyak sementit yang
terjadi dan makin rendah kadar karbon dalam austenit.
Pada 723 (temperatur eutektoid) kadar karbon dalam
austenit tinggal 0,8 %, sehingga austenit yang ada
akan mengalami reaksi eutektoid, menjadi perlit
6. Setelah selesai reaksi struktur akan terdiri dari perlit
yang dikelilingi oleh sementit (di mikroskop sementit ini
tampak seperti jaring, sehingga dinamakan jaringan
sementit, cementite network)
Paduan 4
a.
austenit
b. Acm
austenit
austenit
+
A3
c. sementit
A1
sementit perlit
+
sementit
d.
perlit
Jaringan sementit
% elong. BHN
900 30 300
Kekuatan tarik (N/mm2)
Keuletan
(% elongation)
Kekuatan
600 20 200
Kekerasan
300 10 100
1130
1000
910 Eutektik+austenit
800 + sementit
723
Temperatur
eutektik
600
400
Eutektik+perlit
200 + sementit
Temperatur oC
1535 T1
d Liquid
1400 T2
d+g Liquid
+ austenit TE
Temperatur oC
1200
austenit
1000 austenit
910 + ferrit
austenit
800 + sementit A1
ferrit TE
600
ferrit Waktu
+ perlit
400
perlit + Kurva pendinginan Baja Eutektoid
200
sementit
Fe
0,8 1 2,0 ⃗ %C Kurva pendibginan Baja Hipoeutektoid 0,4 %C
hipo hiper
eutektoid eutektoid
baja T T
(a)
T2 1 Tp
Temperatur oC
1
Temperatur oC
Kurva pendinginan
Baja Hyper TE
eutektoid,1,0 %C TE
Waktu Waktu