OBAT
• Penerimaan mahasiswa praktek kerja
lapangan (PKL)
• Program studi DIII Gizi
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk
merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah
proses kimia dalam tubuh.
OWA (obat wajib apoteker) yaitu obat keras yang dapat diberikan
oleh apoteker pengelola apotek (APA), hanya bisa didapatkan di
apotek.
Interaksi obat dan makanan
Interaksi obat dan makanan terjadi bila makanan mempengaruhi
bahan dalam obat yang diminum sehingga obat tidak dapat bekerja
sebagaimana mestinya. Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang
berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan efektivitas
obat sampai efek samping. Makanan juga dapat menunda,
mengurangi atau meningkatkan penyerapan obat. Itulah sebabnya
mengapa beberapa obat harus diminum pada waktu perut kosong (1
jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) dan beberapa obat
lain sebaiknya diminum bersamaan dengan makanan.
Interaksi obat dan makanan dapat terjadi ketika makanan yang
dimakan mempengaruhi obat yang sedang kita gunakan sehingga
mempengaruhi efek obat tersebut, contoh reaksi yang dapat timbul :
- Makanan dapat mempercepat/memperlambat efek obat
- Beberapa obat tertentu dapat menyebabkan vitamin dan mineral
tidak bekerja secara tepat.
- Menyebabkan hilang/bertambah nafsu makan
- Obat dapat mempengaruhi nutrisi tubuh
Jenis obat dan makanan yang dapat berinteraksi : salah satu contoh
keasaman dari jus buah dapat menurunkan efektivitas antibiotik,
susu dapat membentuk kelat apabila diminum bersama tetrasiklin
Beberapa contoh interaksi obat dan makanan
• Jus jeruk menghambat enzim yang terlibat dalam metabolisme
obat sehingga mengintensifkan pengaruh obat-obatan tertentu.
Peningkatan pengaruh obat, jika obat diabsorpsi lebih dari yang
diharapkan, obat tersebut akan memiliki efek berlebihan.
- Obat hipertensi dpt menurunkan tekanan darah terlalu rendah.
- Obat penurun kolesterol juga meningkatkan absorpsi bahan
aktifnya dan menyebabkan kerusakan otot yang parah.
- Obat anti-inflamasi atau aspirin juga dapat memicu rasa panas
dan
asam di perut.
- Suplemen yang mengandung zat besi akan sangat bermanfaat
karena vitamin C yang ada dalam jus akan meningkatkan
penyerapan zat besi
• Kalsium atau makanan yang mengandung kalsium, seperti susu
dan produk susu lainnya dapat mengurangi absorpsi tetrasiklin.
• Makanan yang kaya vitamin K (kubis, brokoli, bayam, alpukat,
selada) jika bersama terapi antikoagulan (warfarin), harus
dibatasi konsumsinya. Sayuran itu mengurangi efektivitas
pengobatan dan meningkatkan risiko trombosis (pembekuan darah).