Manajemen Proyek
Vivi Ariani, S.Pd., M.T
Organisasi
Struktur organisasi = pengkhususan atau spesialisasi
orang pada bidang tertentu.
Dasar penyusunan struktur organisasi :
1. Berdasar produk = dapat terbentuknya divisi,
contoh perusahaan General membentuk divisi
General Motor, General Food, dan General elektrik,
dll
2. Berdasar lokasi = perusahaan membagi organisasi
berdasar wilayah regional, seperti : Telkom Divisi
Regional Jawa Tengah, PT. HK Divisi Regional
Sumatera Utara, dll
Organisasi
3. Berdasar proses : dapat dibagi berdasarkan
proses pembuatan produk, seperti : departemen
pengecoran, pengelasan dan finishing, dll
4. Berdasar pelanggan
5. Berdasar fungsi : seperti fungsi keuangan,
produksi, dsb
Organisasi Proyek
QC Div.Kualitas
Keuntungan Organisasi Proyek
Fungsional
- Fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan staf/
karyawan, yang memungkinkan divisi tepat untuk base
administrasi bagi orang-orang dengan keahlian tertentu
- orang-orang dengan keahlian tertentu bisa ditugaskan
di banyak proyek yang berbeda, dapat ditukar
- orang-orang dengan keahlian berbeda dapat
dikelompokkan dalam 1 group untuk berbagi
pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat untuk
pemecahan masalah teknis
Kekurangan Organisasi Proyek
Fungsional
- klien tidak jadi perhatian utama dari aktivitas yang
dilakukan tim proyek
- divisi fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas-
aktivitas khusus sesuai dengan fungsinya, jarang
berorientasi pada problem oriented
- kadang-kadang dalam proyek ini tidak ada individu yang
diberi tanggung jawab penuh untuk mengurus proyek ,
kegagalan memberikan tanggung jawab ini berarti
manajer proyek diberi tanggung jawab pada beberapa
bagian sementara yang lain diberikan pihak lain
2. Organisasi Proyek Murni (Pure
Project Management Organization)
Proyek B
Kelebihan Organisasi Matriks
- proyek mendapatkan perhatian secukupnya, satu
orang sebagai MP bertanggung jawab mengelola
proyek agar proyek selesai tepat waktu dalam batas
biaya dan spesifikasi yang ada
- tidak ada masalah yang berat yang akan menyusul
berkenaan dengan nasib pekerja proyek jika proyek
sudah selesai, karena orang-orang yang terlibat kembali
bekerja pada unit fungsional
- tanggapan tehadap keinginan yang diminta oleh klien
bisa cepat diberikan seperti organisasi murni
- mempunyai akses perwakilan dari divisi administrasi
perusahaan induk, sehingga konsistensinya dengan
kebijaksanaan, prosedur dari perusahaan induk tetap
terjaga
- bila ada beberapa proyek yang bersamaan, organisasi
matriks memungkinkan distribusi SD yang lebih
seimbang untuk mencapai berbagai target dari
beberapa proyek yang berbeda
Kekurangan
- Dalam organisasi matriks terdapat kekuatan
seimbang antara manajer fungsional dan MP,
sehingga bila terdapat perintah dari 2 manajer
ada keraguan perintah manajer mana yang
dipenuhi
- Perpindahan SD dari satu proyek ke proyek
lain dalam rangka memenuhi jadwal proyek
bisa meningkatkan persaingan antar MP,
masing-masing MP ingin memastikan
proyeknya yang akan sukses
Kriteria Pemilihan Bentuk Organisasi
Proyek
1. Frekuensi adanya proyek baru : berapa sering
perusahaan mendapat proyek dan sejauh mana
perusahaan induk teribat langsung dengan
proyek
2. Berapa lama proyek berlangsung
3. Ukuran proyek : tingkat pemakaian tenaga kerja,
modal dan SD yang dibutuhkan
4. Kompleksitas hubungan : jumlah bidang
fungsional yang terlibat dalam proyek dan
bagaimana hubungan ketergantungannya
BUDAYA ORGANISASI
Budaya Organisasi :
Pola Kepercayaan dan harapan yang dipegang bersama oleh suatu anggota
organisasi
4. …….
24
BUDAYA ORGANISASI
4.
.
Integrasi unit, tingkat dimana unit-unit di dalam organisasi didukung untuk
beroperasi di dalam suatu cara yang terkoordinasi dan saling tergantung
9. Cara versus orientasi hasil akhir, tingkat dimana manajemen fokus pada hasil
ketimbang pada proses dan teknik yang digunakan untuk mencapai hasil
10. Fokus pada sistem terbuka, tingkat dimana organisasi memonitor dan bereaksi
terhadap perubahan dalam lingkungan eksternal
25
BUDAYA ORGANISASI
.
• Implikasi budaya organisasi dalam pengorganisasian proyek
26
OTORITAS PROJECT MANAGER
27
CONFLICT MANAGEMENT
28
COORDINATION (1)
1. Koordinasi adalah fungsi mengorganisir semua keahlian sehingga
setiap orang bekerjasama melaksanakan proyek secara efisien
2. Langkah kunci PM mempersiapkan koordinasi :
a. Project Implementation Plan (PIP) :
• PIP merumuskan tujaun, lingkup, jadwal dan rencana anggaran serta
organisasi yang diperlukan untuk melaksanakan proyek;
• Menerangkan keterlibatan organisasi fungsional internal dan agency
eksternal yang perlu dikoordinasi.
b. Schedule and Cost Planning
• Dimulai dengan WBS jadwal dan cost breakdown structure perkiraan
yang akurat dari suatu paket pekerjaan
• Semua bagian harus memberikan kontribusi keahlian khususnya;
kesempatan melakukan Team Building dan mengidentifikasi bidang
keahlian khusus.
29
COORDINATION (2)
• c. Membangun Organisasi Proyek
• PM mempunyai otoritas penuh mengangkat staf untuk organisasi
manajemen yang murni (Pure project management organization)
• PM perlu berkonsultasi dengan Functional Manager untuk
organisasi acuan
• Tupoksi harus disiapkan; menghindari konflik memperjelas
kedudukan, fungsi, tugas, kewenangan, tanggung-jawab masing-
masing unsur yang terlibat; memfasilitasi koordinasi,
• d. Prosedur
• Project Procedure Guide atau Standar Operating Procedur (SOP)
perlu disiapkan, untuk memfasilitasi koordinasi kerja harian,
• Mencakup antara lain : Pengesahan anggaran biaya; prosedur
otorisasi dan pencocokan dana; prosedur kontrak; prosedur
otorisasi perubahan susunan;
30
COORDINATION (3)
• Metode kesesuaian waktu; metode penentuan prioritas dan prosedur
persyaratan audit dan akuntansi; laporan yang dibutuhkan dan
distribusinya;Pelaporan resmi dan mereview prosedur; Prosedur
untuk kontrol data gambar dan peralatan
f. Project Headquarters:
• Perlu kantor tertentu untuk memudahkan kordinasi internal dan
eksternal
• Juga dapat meningkatkan kebersamaan, loyalty dan dedikasi.
31
TUGAS INDIVIDU