Anda di halaman 1dari 24

MIKROSKOP

YESI UTAMI
PENGERTIAN MIKROSKOP

Kata mikroskop bersal dari bahasa


Yunani yaitu micron yang artinya kecil
dan scropos yang artinya melihat atau
tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa
mikroskop adalah alat untuk melihat
obyek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata telanjang.
Sejarah Penemuan Mikroskop

Menurut sejarah orang yang pertama kali berpikir untuk membuat alat yang
bernama mikroskop ini adalah Zacharias Janssen. Dibantu oleh Hans Janssen. Mereka
membuat mikroskop pertama kali pada tahun 1590. Mikroskop pertama yang dibuat pada
saat itu mampu melihat perbesaran objek hingga dari 150 kali dari ukuran asli. Temuan
mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk membuat alat
yang sama. Bahkan Galileo mengklaim dirinya sebagai pencipta pertamanya yang telah
membuat alat ini pada tahun 1610. Setelah itu seorang berkebangsaan belanda bernama
Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) terus mengembangkan pembesaran mikroskopis.
LANJUTAN

Keterbatasan pada mikroskop Leeuwenhoek adalah pada kekuatan


lensa cembung yang digunakan. Untuk mengatasinya digunakan
lensa tambahan yang diletakkan persis didepan mata pengamat
yang disebut eyepiece, sehingga obyek dari lensa pertama
(kemudian disebut lensa obyektif) dapat diperbesar lagi dengan
menggunakan lensa ke dua ini. Pada perkembangan selanjutnya
ditambahkan pengatur jarak antara kedua lensa untuk mempertajam
fokus, cermin atau sumber pencahayaan lain, penadah obyek yang
dapat digerakkan dan lain-lain, yang semua ini merupakan dasar
dari pengembangan mikroskop modern yang kemudian disebut
mikroskop cahaya Light Microscope (LM).
JENIS-JENIS MIKROSKOP

• Mikroskop Elektron
Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan pembesaran obyek sampai dua juta
kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol
pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta
resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini
menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek
dibandingkan mikroskop cahaya.
• Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda
yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali.
Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen
utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa
okuler dan lensa objektif.
LANJUTAN

• Mikroskop Fase kontras


Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam keadaan alamiahnya yaitu tidak diberi
warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya fragma benda hidup yang mikroskopik
(jaringan hewan atau bakteri) tembus cahaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan
teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fase kontras. Prinsip alat ini
sangat rumit. Apabila mikroskop biasa digunakan nukleus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak
dapat dilihat, walaupun begitu karena nukleus dalam sel, nukleus ini mengubah sedikit hubungan
cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapat ditangkap oleh mata manusia
disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan
mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan
bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dengan demikian nukleus (dan unsure lain) yang
sejauh ini tak dapat dilihat menjadi dapat dilihat
• Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memiliki kaki yang berat
dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu
lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor.
LANJUTAN

• Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)


Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti
bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan.
• Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu
tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk.
• Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet
memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan
cahaya ultraviolet untuk pencahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat dari
pada mikroskop biasa. Karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh nata manusia, bayangan
benda harus direkam pada piringan peka cahaya (photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan
lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.
Bagian-Bagian Mikroskop dan
fungsinya
LANJUTAN
• Reflektor. Terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung.
• Lensa Okuler.Lensa okuler adalah lensa yang letaknya di bagian Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek
ujung atas tabung dekat dengan mata pengguna (pengamat). Fungsi melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat.
lensa okuler ini adalah untuk membentuk bayangan maya, tegak dan Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi,
diperbesar dari lensa objektif sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena
• Lensa Objektif. Lensa objektif ini letaknya berada di dekat objek yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
akan diamati, diteliti. Pada umumnya terdapat tiga lensa objektif pada • Diafragma. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
sebuah mikroskop, yakni dengan perbesaran 10, 40 dan 100 kali. masuk.
Lensa objektif ini membentuk bayangan nyata, terbalik dan
diperbesar. Dimana lensa objektif ini diatur oleh revolver untuk • Kondesor. Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk,
menentukan pembesaran dan pengecilan lensa objektif. alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
• Tabung Mikroskop (Tubus). Tabung ini berfungsi untuk mengatur • Cermin. Berfungsi menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima
fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler. dengan cara memantukan cahaya yang masuk tersebut
• Makrometer (Pemutar Kasar). Makrometer berfungsi untuk menaik • Meja Mikroskop. Berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di
turunkan tabung mikroskop secara cepat. amati.
• Mikrometer (Pemutar Halus). Pengatur ini berfungsi untuk menaikkan • Penjepit kaca. Penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek
dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil agar tidak mudah bergeser.
daripada makrometer.
• Lengan Mikroskop. Berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
• Revolver. Revolver berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa
• Kaki Mikroskop. Berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
objektif dengan cara memutarnya.
• Sendi Inklinasi (pengatur sudut). Untuk mengatur sudut atau tegaknya
mikroskop.
Cara menggunakan Mikroskop

• Letakkan meja preparat dalam permukaan yang darat agar memudahkan pengamatan.
• Atur perbesaran lensa objektif pada fase yang lebih rendah menggunakan revolver. Lensa
objektif harus diletakkan pada sumbu pengamatan agar berada pada garis yang sama dengan
arah masuknya cahaya dan lensa okuler.
• Jika mikroskop yang Anda gunakan berjenis monokuler maka Anda harus menggunakan lensa
okuler dengan satu mata. Begitu pula jika mikroskop yang Anda gunakan adalah binokuler
maka Anda dapat melihatnya dengan kedua mata.
• Nyalakan lampu dan atur cermin sedemikian rupa agar jumlah sinar yang diperlukan dapat
terpenuhi untuk melakukan pengamatan preparat.
• Bukalah diafragma dengan menggunakan tuas dan sesuaikan lubangnya agar sinar yang
diterima mata dapat optimal, tidak terlalu redup maupun terang.
• Pastikan lensa objektif berada cukup jauh dari meja preparat dengan cara mengatur
makrometer searah jarum jam.
Lanjutan

• Letakkan preparat yang telah disiapkan pada meja preparat, tepat di bawah lensa objektif. Gunakan
penjepit agar preparat tidak bergeser.
• Naikkan meja preparat mendekati lensa objektif hingga berjarak sekitar 0.5 cm dengan menggunakan
makrometer.
• Lihatlah bayangan benda melalui lensa okuler sambil menaikturunkan meja preparat menggunakan
mikrometer agar mendapatkan bayangan objek yang jelas.
• Lihatlah objek preparat dari arah samping sambil menyesuaikan lensa objektif dengan perbesaran yang
lebih tinggi pada kedudukannya.
• Pastikan lensa objektif tidak bersentuhan dengan preparat karena dapat merusak hasil pengamatan.
• Fokuskan preparat dengan cara memutar mikrometer ke arah berlawanan jarum jam dengan perlahan.
• Jika hasil pengamatan belum terlihat jelas maka atur pencahayaan.
• Putar revolver pada lensa objektif ke keadaan semula yaitu perbesaran paling kecil setelah Anda selesai
melakukan pengamatan
• Turunkan meja preparat dan naikkan tabung mikroskop.
• Ambil preparat dari meja preparat.
PRINSIP KERJA

Mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil, yang tidak dapat
dilihat mata biasa. Mikroskop menggunakan dua buah lensa positif (lensa cembung).
Lensa yang terletak di dekat mata (lensa bagian atas) disebut lensa okuler. Sedangkan
lensa yang terletak dekat dengan objek benda yang diamati (lensa bagian bawah)
disebut lensa objektif.
Hal yang perlu diingat adalah fokus pada lensa obyektif lebih pendek dari fokus pada
lensa okuler (fob < fok). Cara kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa obyektif
akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Bayangan benda oleh lensa obyektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler.
Bayangan inilah yang tampak oleh mata. Jika digambarkan, perjalanan cahaya pada
mikroskop tampak pada gambar di bawah .
Keterangan gambar:
Skema jalannya sinar
LANJUTAN pada mikroskop untuk
mata berakomodasi
maksimum.
Keterangan gambar:
LANJUTAN Skema jalannya sinar
pada mikroskop untuk
mata tak berakomodasi
RUMUS

Perbesaran Sudut (Anguler Mikroskop)


Jika dilihat menggunakan mikroskop sebuah benda kecil dapat tampak menjadi puluhan bahkan ratusan kali lipat
dari ukuran semula. Setiap mikroskop mempunyai perbesaran yang berbeda-beda tergantung lensa yang
digunakan. Perbesaran mikroskop merupakan perbandingan sudut pandang ketika melihat benda menggunakan
mikroskop (θ’) dengan sudut pandang ketika melihat benda tanpa menggunakan mikroskop (θ). Perbesaran
seperti ini disebut perbesaran sudut (anguler) yang dirumuskan sebagai berikut.
𝜃′
𝑚𝜃 =
𝜃
Sebagaimana telah disebutkan di atas, mikroskop terdiri atas lensa objektif dan lensa okuler. Maka dapat
dikatakan bahwa perbesaran pada mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran oleh lensa objektif (mob)
dengan perbesaran oleh lensa okuler (mok) dan secara matematis dituliskan sebagai berikut.
𝑀 = 𝑚𝑜𝑏 𝑥 𝑚𝑜𝑘
Keterangan:
M = perbesaran total mikroskop
mob = perbesaran lensa objektif
mok = perbesaran lensa okuler
Rumus Perbesaran Mikroskop untuk
Mata Berakomodasi Maksimum

Mata dikatakan berakomodasi maksimum jika benda yang Dengan mensubtitusikan persamaan s'ok = −sn ke
dilihat berada pada titik dekat mata. Begitu juga pada persamaan lensa okuler tersebut, maka kita dapatkan:
mikroskop, agar mata berakomodasi maksimum, maka 1 1 1
− =
bayangan yang dihasilkan lensa okuler terletak di depan 𝑠𝑜𝑘 𝑠𝑛 𝑓𝑜𝑘
lensa okuler yang jaraknya sama dengan titik dekat 1 1 1
= +
pengamat. Hal ini berarti: 𝑠𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘 𝑠𝑛
1 𝑓𝑜𝑘 + 𝑠𝑛
𝑠′𝑜𝑘 = −𝑆𝑛 =
Pada lensa objektif berlaku persamaan berikut. 𝑠𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘 𝑠𝑛
𝑓𝑜𝑘 𝑠𝑛
1 1 1 𝑠𝑜𝑘 =
+ = 𝑓𝑜𝑘+ 𝑠𝑛
𝑠𝑜𝑏 𝑠′𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑏 Perbesaran pada lensa okuler dicari dengan persamaan
Perbesaran oleh lensa objektif dihitung dengang rumus berikut.
berikut. 𝑠′𝑜𝑘
−𝑠′𝑜𝑏 𝑚𝑜𝑘 =
𝑠𝑜𝑘
𝑚𝑜𝑏 = 𝑠𝑛
𝑠𝑜𝑏 𝑚𝑜𝑘 =
Sementara pada lensa okuler berlaku persamaan berikut. 𝑓𝑜𝑘 𝑠𝑛
1 1 1 𝑓𝑜𝑘 + 𝑠𝑛
+ = 𝑠𝑛
𝑠𝑜𝑘 𝑠′𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘 𝑚𝑜𝑘 = +1
𝑓𝑜𝑘
LANJUTAN

Dari hasil perbesaran oleh lensa objektif dan lensa okuler di atas maka didapatkan perbesaran
mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum, yaitu sebagai berikut.
𝑀 = 𝑚𝑜𝑏 𝑥 𝑚𝑜𝑘
𝑠 ′ 𝑜𝑏 𝑠𝑛
𝑀=− +1
𝑠𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑘
Keterangan:
M = perbesaran total mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum
s'ob = jarak bayangan lensa objektif
sob = jarak benda dari lensa objektif
sn = titik dekat mata (25 cm untuk jenis mata normal)
fok = jarak fokus lensa okuler
Rumus Perbesaran
Mikroskop untuk Mata
Tidak Berakomodasi

Mata dikatakan tidak berakomodasi jika benda yang dilihat berada di jauh tak terhingga. Karena lensa yang dekat
dengan mata adalah lensa okuler, maka benda pada lensa okuler harus terletak di jauh tak terhingga. Untuk
menghasilkan bayangan di tak terhingga, benda harus diletakkan di titik fokus lensa objektif. Jadi, pada lensa okuler
berlaku persamaan berikut.
𝑠′𝑜𝑘 = ∞
Pada lensa okuler berlaku persamaan berikut.
1 1 1
+ =
𝑠𝑜𝑘 𝑠′𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘
Dengan mensubtitusikan persamaan 𝑠′𝑜𝑘 = ∞ke persamaan lensa okuler tersebut, maka kita dapatkan:
1 1 1
+ =
𝑠𝑜𝑘 ∞ 𝑓𝑜𝑘
1 1
+0=
𝑠𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘
1 1
=
𝑠𝑜𝑘 𝑓𝑜𝑘
𝑠𝑜𝑘 = 𝑓𝑜𝑘
LANJUTAN

Jadi, perbesaran pada lensa okuler dapat dicari dengan persamaan berikut.
𝑠𝑛
𝑚𝑜𝑘 =
𝑓𝑜𝑘
Perbesaran mikroskop untuk mata tanpa akomodasi dihitung dengan persamaan berikut.
𝑀 = 𝑚𝑜𝑏 𝑥 𝑚𝑜𝑘
𝑠′𝑜𝑏 𝑠𝑛
𝑀=−
𝑠𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑘
Keterangan:
M = perbesaran total mikroskop untuk mata tidak berakomodasi
s'ob = jarak bayangan lensa objektif
sob = jarak benda dari lensa objektif
sn = titik dekat mata (25 cm untuk jenis mata normal)
fok = jarak fokus lensa okuler
Rumus Panjang Mikroskop
untuk Mata Berakomodasi
Maksimum

Panjang mikroskop merupakan jarak antara lensa objektif dan lensa okuler. Seperti
yang telah kalian ketahui, bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif menjadi
benda untuk lensa okuler. Jarak bayangan lensa objektif ditambah jarak bayangan
tersebut ke lensa okuler menyatakan panjang mikroskop. Untuk pengamatan
dengan mata berakomodasi maksimum, rumus panjang mikroskop adalah sebagai
berikut.
𝐷 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑠𝑜𝑘
Keterangan:
D = panjang mikroskop
s'ob = jarak bayangan lensa objektif
sok = jarak benda lensa okuler
Rumus Panjang Mikroskop
untuk Mata Tidak Berakomodasi

Untuk pengamatan dengan mata tanpa berakomodasi, bayangan dari lensa objektif harus
jatuh di titik fokus lensa okuler. Jadi, panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi
adalah sebagai berikut.
𝐷 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
Keterangan:
D = panjang mikroskop
s'ob = jarak bayangan lensa objektif
fok = jarak fokus lensa okuler
SOAL

Penyelesaian
Perhatikan gambar jalannya sinar pembentukan bayangan Pada gambar diperlihatkan bahwa pembentukan
pada mikroskop berikut. bayangan terjadi ketika mata tidak berakomodasi. Oleh
karena itu, jarak bayangan lensa obyektif sebagai
berikut.
1 1 1
= +
𝑓𝑜𝑏 𝑠𝑜𝑏 𝑠′𝑜𝑏
1 1 1
= +
1,8 2 𝑠′𝑜𝑏
1 1 1
= −
𝑠′𝑜𝑏 1,8 2
Jarak lensa objektif dan lensa okuler dari mikroskop 1 2 − 1,8
tersebut adalah... =
𝑠′𝑜𝑏 3,6
Pembahasan : 𝑠′𝑜𝑏 = 18
Diketahui : Jarak lensa objektif dan lensa okuler sebagai berikut.
Sob = 2 cm 𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
fob = 1,8 cm 𝑑 = 6 𝑐𝑚 + 18 𝑐𝑚 = 24 𝑐𝑚
fok = 6 cm Jadi, jarak lensa objektif dan lensa okuler adalah 24 cm
Ditanyakan : d
Jawab :
Perbesaran total mikroskop untuk mata tanpa berakomodasi
𝑠′𝑜𝑏 𝑆𝑛
Sebuah mikroskop memiliki jarak titik api objektif 𝑀=
𝑠𝑜𝑏 𝑓𝑜𝑘
2 cm. Sebuah benda diletakkan di bawah objektif Letak bayangan benda
pada jarak 2,2 cm. Panjang mikroskop 24,5 cm 𝑠′
𝑀 = 𝑠 𝑜𝑏 𝑓
𝑆𝑛

dan pengamatan dilakukan tanpa akomodasi. 𝑜𝑏


1
𝑜𝑘
1 1
Jika pengamat bermata normal, maka perbesaran 2
= +
2,2 𝑠′𝑜𝑏
total mikroskop bernilai... 𝑠′𝑜𝑏 = 22 𝑐𝑚
Pembahasan : Jarak antarlensa merupakan panjang mikroskop
Diketahui : 𝑑 = 𝑠′𝑜𝑏 + 𝑓𝑜𝑘
fob = 2 cm 24,5 − 22 = 𝑓𝑜𝑘
sob = 2,2 cm 𝑓𝑜𝑘 = 2,5 𝑐𝑚
d = 24,5 cm Sehingga
Sn= 25 cm 22 25
𝑀=
Ditanyakan : M...? 2,2 2,5
𝑀 = 100 𝑘𝑎𝑙𝑖

Anda mungkin juga menyukai