Anda di halaman 1dari 9

DAMPAK ILMU MANAJEMEN

YANG TIDAK RELEVAN


TERHADAP PELAYANAN
KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES PADANG

By. Fitra Hayati, A.Md. Keb


Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat
adalah suatu proses atau kemampuan dalam
mengelola jasa pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan masyarakat mulai dari permintaan
untuk dilayani sampai pelayanan jasa di bidang
kesehatan itu diterima oleh masyarakat untuk
dgunakan.

Pengelolaan jasa pelayanan yang cepat, tepat dan


bermutu, karakteristiknya sesuai dengan yang
dijanjikan atau diharapkan masyarakat
(konsumen), itulah suatu manajemen atau
pengelolaan pelayanan kesehatan prima atau
memuaskan.
Pelayanan Kesehatan harus berpihak kepada
masyarakat dengan sebuah gerakan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan dan Memberdayakan
Masyarakat (Reinverting Goverment) untuk lebih
meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen
pelayanan Kesehatan Masyarakat, dengan
melakukan progam-progam yang sifatnya
mendidik masyarakat sehingga masyarakat itu
sadar akan pentingnya kesehatan itu sendiri.
KARAKTERISTIK PELAYANAN KESEHATAN YANG
BERMUTU

1. Kepastian waktu pelayanan


2. Akurasi Pelayanan
3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan
pelayanan.
4. Tanggung jawab
5. Kelengkapan
6. Kemudahan mendapatkan pelayanan
7. Variasi model pelayanan
8. Pelayanan pribadi
9. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan
10. Atribut pendukung pelayanan
DIMANA TEMPAT PENYELEWENGAN
MANAJEMEN PELAYANAN DI SEKTOR
KESEHATAN?

Di Indonesia, sudah terdeteksi berbagai praktek yang


menjurus korupsi di level mikro pelayanan klinis dan
sistem manajemen rumah sakit, antara lain :
1. dokumen asuransi yang tidak beres
2. tagihan perawatan yang tidak sah
3. pembelian obat dan bahan habis pakai yang fiktif
4. penjualan bahan dan obat yang tidak sesuai aturan
dan cenderung merugikan masyarakat
5. dokter tidak aktif menangani pasien (mewakilkan
ke dokter lain atau residen) namun menerima jasa
6. kolusi dengan pabrik/distributor obat dan alat
kesehatan yang merugikan pasien.
Di level sistem-sistem manajemen rumah sakit, dan
lingkungan rumah sakit, terjadi antara lain :
1. saat pembelian alat-alat kesehatan (alkes) dan obat
2. suap/gratifikasi misal dalam perijinan atau
akreditasi rumah sakit
3. dalam konstruksi RS dan Puskesmas
4. penyelewengan dana Jamkesmas-Jamkesda dan
bantuan sosial kesehatan
5. memberikan dana illegal ke pimpinan pemerintah
daerah agar menjadi pejabat struktural di RS atau
menjadi pegawai.

 Terjadinya korupsi bahkan sudah sampai korupsi


yang "by design". Sebagai gambaran pembelian alat
direncanakan oleh oknum eksekutif, dengan
dorongan dari penjual alat kesehatan. Direktur
rumah sakit dapat terpojok untuk memberikan tanda
tangan yang kemungkinan dapat berujung pada
korupsi.
DAMPAK KORUPSI TERHADAP SISTEM
MANAJEMEN RUMAH SAKIT
 Sistem manajemen rumah sakit yang diharapkan untuk
pengelolaan lebih baik menjadi sulit dibangun. Bila
korupsi terjadi di berbagai level maka akan terjadi
keadaan sebagai berikut:
 Organisasi rumah sakit menjadi sebuah lembaga yang
mempunyai sisi bayangan yang semakin gelap;
 Ilmu manajemen yang diajarkan di pendidikan tinggi
menjadi tidak relevan;
 Direktur yang diangkat karena kolusif (misalnya harus
membayar untuk menjadi direktur) menjadi sulit
menghargai ilmu manajemen;
 Proses manajemen dan klinis di pelayanan juga cenderung
akan tidak seperti apa yang ada di buku-teks;
 Akhirnya terjadi kematian ilmu manajemen apabila
sebuah rumah sakit/lembaga kesehatan sudah dikuasai
oleh kultur korupsi di sistem manajemen rumah sakit
maupun sistem penanganan klinis.
DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT
Korupsi pada sektor kesehatan akan berimbas pada
Menurunnya derajat
penurunan Angka Harapan Hidup dan menaikkan
kesehatan masyarakat
Angka Kematian Bayi. Naik dan tingginya harga obat-
yang merimbas pada IPM
obatan dan rendahnya kualitas alat kesehatan pada RS
(Indeks Pembangunan
Manusia) dan Puskesmas serta sarana kesehatan masyarakat
lainnya

Rendahnya kualitas alat Pedelegasian kejajaran di bawah kepala dinas,


kesehatan pada rumah
mengakibatkan adanya fasilitas yang tidak memadai
sakit dan puskesmas serta
sarana kesehatan pada sarana dan pra sarana puskesmas serta alat-
masyarakat lainnya alat RSUD

Tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan, seperti


Kesejahteraan periksa hamil gratis dan mendapatkan pelayanan KB
perempuan tidak gratis. Perempuan harus mengeluarkan biaya mahal
pernah meningkat untuk berobat, karena negara tidak menyediakan dana
untuk pelayanan kesehatan yang murah dan
berkualitas
BAGAIMANA SEBAIKNYA PENANGANAN
KORUPSI DI SEKTOR KESEHATAN?
 Secara prinsip dikenal ungkapan Pencegahan lebih baik
dibanding dengan Pengobatan. Oleh karena itu,
diperlukan pencegahan korupsi di sektor kesehatan
melalui berbagai cara, antara lain:
 Pembangunan karakter tenaga kesehatan, pimpinan
pemerintahan dan politik, serta konsultan, yang dimulai
sejak masa kecil;
 Rekrutmen pimpinan lembaga kesehatan dan rumah sakit
dan serta SDMnya harus dilakukan secara baik ,dan
transparan;
 Pendampingan kegiatan yang potensi korupsi sejak awal
perencanaan, terutama pada proyek-proyek di sektor
kesehatan yang rentan menjadi proyek yang dapat
dirancang untuk dikorupsi;
 Cermat dalam melakukan kegiatan, termasuk
administrasi perkantoran;
 Dokter, tenaga kesehatan, manajer RS harus memahami
peraturan dan perundangan mengenai korupsi melalui
pendidikan dan pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai