0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan9 halaman
Pengelolaan jasa pelayanan yang cepat, tepat dan bermutu, karakteristiknya sesuai dengan yang dijanjikan atau diharapkan masyarakat (konsumen), itulah suatu manajemen atau pengelolaan pelayanan kesehatan prima atau memuaskan.
Pengelolaan jasa pelayanan yang cepat, tepat dan bermutu, karakteristiknya sesuai dengan yang dijanjikan atau diharapkan masyarakat (konsumen), itulah suatu manajemen atau pengelolaan pelayanan kesehatan prima atau memuaskan.
Pengelolaan jasa pelayanan yang cepat, tepat dan bermutu, karakteristiknya sesuai dengan yang dijanjikan atau diharapkan masyarakat (konsumen), itulah suatu manajemen atau pengelolaan pelayanan kesehatan prima atau memuaskan.
Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah suatu proses atau kemampuan dalam mengelola jasa pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat mulai dari permintaan untuk dilayani sampai pelayanan jasa di bidang kesehatan itu diterima oleh masyarakat untuk dgunakan.
Pengelolaan jasa pelayanan yang cepat, tepat dan
bermutu, karakteristiknya sesuai dengan yang dijanjikan atau diharapkan masyarakat (konsumen), itulah suatu manajemen atau pengelolaan pelayanan kesehatan prima atau memuaskan. Pelayanan Kesehatan harus berpihak kepada masyarakat dengan sebuah gerakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan Memberdayakan Masyarakat (Reinverting Goverment) untuk lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen pelayanan Kesehatan Masyarakat, dengan melakukan progam-progam yang sifatnya mendidik masyarakat sehingga masyarakat itu sadar akan pentingnya kesehatan itu sendiri. KARAKTERISTIK PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU
1. Kepastian waktu pelayanan
2. Akurasi Pelayanan 3. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan. 4. Tanggung jawab 5. Kelengkapan 6. Kemudahan mendapatkan pelayanan 7. Variasi model pelayanan 8. Pelayanan pribadi 9. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan 10. Atribut pendukung pelayanan DIMANA TEMPAT PENYELEWENGAN MANAJEMEN PELAYANAN DI SEKTOR KESEHATAN?
Di Indonesia, sudah terdeteksi berbagai praktek yang
menjurus korupsi di level mikro pelayanan klinis dan sistem manajemen rumah sakit, antara lain : 1. dokumen asuransi yang tidak beres 2. tagihan perawatan yang tidak sah 3. pembelian obat dan bahan habis pakai yang fiktif 4. penjualan bahan dan obat yang tidak sesuai aturan dan cenderung merugikan masyarakat 5. dokter tidak aktif menangani pasien (mewakilkan ke dokter lain atau residen) namun menerima jasa 6. kolusi dengan pabrik/distributor obat dan alat kesehatan yang merugikan pasien. Di level sistem-sistem manajemen rumah sakit, dan lingkungan rumah sakit, terjadi antara lain : 1. saat pembelian alat-alat kesehatan (alkes) dan obat 2. suap/gratifikasi misal dalam perijinan atau akreditasi rumah sakit 3. dalam konstruksi RS dan Puskesmas 4. penyelewengan dana Jamkesmas-Jamkesda dan bantuan sosial kesehatan 5. memberikan dana illegal ke pimpinan pemerintah daerah agar menjadi pejabat struktural di RS atau menjadi pegawai.
Terjadinya korupsi bahkan sudah sampai korupsi
yang "by design". Sebagai gambaran pembelian alat direncanakan oleh oknum eksekutif, dengan dorongan dari penjual alat kesehatan. Direktur rumah sakit dapat terpojok untuk memberikan tanda tangan yang kemungkinan dapat berujung pada korupsi. DAMPAK KORUPSI TERHADAP SISTEM MANAJEMEN RUMAH SAKIT Sistem manajemen rumah sakit yang diharapkan untuk pengelolaan lebih baik menjadi sulit dibangun. Bila korupsi terjadi di berbagai level maka akan terjadi keadaan sebagai berikut: Organisasi rumah sakit menjadi sebuah lembaga yang mempunyai sisi bayangan yang semakin gelap; Ilmu manajemen yang diajarkan di pendidikan tinggi menjadi tidak relevan; Direktur yang diangkat karena kolusif (misalnya harus membayar untuk menjadi direktur) menjadi sulit menghargai ilmu manajemen; Proses manajemen dan klinis di pelayanan juga cenderung akan tidak seperti apa yang ada di buku-teks; Akhirnya terjadi kematian ilmu manajemen apabila sebuah rumah sakit/lembaga kesehatan sudah dikuasai oleh kultur korupsi di sistem manajemen rumah sakit maupun sistem penanganan klinis. DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT Korupsi pada sektor kesehatan akan berimbas pada Menurunnya derajat penurunan Angka Harapan Hidup dan menaikkan kesehatan masyarakat Angka Kematian Bayi. Naik dan tingginya harga obat- yang merimbas pada IPM obatan dan rendahnya kualitas alat kesehatan pada RS (Indeks Pembangunan Manusia) dan Puskesmas serta sarana kesehatan masyarakat lainnya
Rendahnya kualitas alat Pedelegasian kejajaran di bawah kepala dinas,
kesehatan pada rumah mengakibatkan adanya fasilitas yang tidak memadai sakit dan puskesmas serta sarana kesehatan pada sarana dan pra sarana puskesmas serta alat- masyarakat lainnya alat RSUD
Tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan, seperti
Kesejahteraan periksa hamil gratis dan mendapatkan pelayanan KB perempuan tidak gratis. Perempuan harus mengeluarkan biaya mahal pernah meningkat untuk berobat, karena negara tidak menyediakan dana untuk pelayanan kesehatan yang murah dan berkualitas BAGAIMANA SEBAIKNYA PENANGANAN KORUPSI DI SEKTOR KESEHATAN? Secara prinsip dikenal ungkapan Pencegahan lebih baik dibanding dengan Pengobatan. Oleh karena itu, diperlukan pencegahan korupsi di sektor kesehatan melalui berbagai cara, antara lain: Pembangunan karakter tenaga kesehatan, pimpinan pemerintahan dan politik, serta konsultan, yang dimulai sejak masa kecil; Rekrutmen pimpinan lembaga kesehatan dan rumah sakit dan serta SDMnya harus dilakukan secara baik ,dan transparan; Pendampingan kegiatan yang potensi korupsi sejak awal perencanaan, terutama pada proyek-proyek di sektor kesehatan yang rentan menjadi proyek yang dapat dirancang untuk dikorupsi; Cermat dalam melakukan kegiatan, termasuk administrasi perkantoran; Dokter, tenaga kesehatan, manajer RS harus memahami peraturan dan perundangan mengenai korupsi melalui pendidikan dan pelatihan.