Anda di halaman 1dari 29

FANNY RISTANTI 1765050103

JOUE ABRAHAM TRIXIE 1765050206


PUTI AISHA 1765050322
RENGGANIS PERMATAHATI 1765050395
REGINA DYAH PRADANI SARASWATI 1965050018
Identitas
Identitas Pasien

Nama Ny. L. S.P


Tanggal Lahir 01-01-1960
Umur 59 tahun 6 bulan
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Hindu
Alamat Cipinang Indah No. 12 RT/RW 04/11

Pekerjaan Ibu Rumah Tangga


ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam sejak 4 hari SMRS
Keluhan Tambahan : Pusing dan mual
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 4 hari sebelum masuk rumah
sakit. Demam timbul mendadak tinggi, pasien mengaku sempat mengukur dan demam
dikatakan mencapai 38,0ºC, bersifat naik turun. Demam mulai meninggi terutama
ketika sore menjelang malam hari dan agak turun pada pagi hari. Pasien sudah
sempat dikompres dengan air hangat dan minum obat demam, namun belum ada
perbaikan dan panas kembali meninggi. Saat demam tubuh pasien merasa menggigil.
Pasien juga mengeluhkan kepala terasa pusing, serta mual, namun tidak sampai
muntah. Pasien juga mengeluh mulutnya terasa pahit. BAB tidak ada keluhan, BAB
seperti biasa 2x/ hari tidak ada lendir dan darah. BAB berwarna hitam disangkal. BAK
lancar, warna kuning jernih, nyeri saat BAK disangkal. Mimisan ataupun gusi berdarah
disangkal, dan tidak timbul bintik merah atau ruam pada kulit. Riwayat nyeri pada
tulang dan sendi disangkal. Riwayat berpergian ke daerah endemis malaria disangkal.
Riwayat alergi disangkal.
Tanda Vital dan Status Nutrisi

Tanda Vital Status Gizi


• Kesadaran : Compos Mentis • Tinggi badan :150 cm
• Tekanan darah : 18/100 mmHg • Berat badan : 52 kg
• Nadi : 76 x/menit 𝐵𝐵 52 𝑘𝑔
• IMT : (𝑇𝐵)2 = = 23.1 ൗ𝑚2
• Pernapasan : 21 x/menit (1,5)2
• Suhu : 37,0 °C
Kepala Normocephali, rambut berwarna hitam, distribusi rambut
merata, kuat dan tidak mudah dicabut.

Mata Mata cekung -/- , konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
,edema palpebra -/-, RCL +/+, RCTL +/+

Liang telinga kiri dan kanan lapang, serumen (-/-), sekret (-/-),
Telinga mukosa tidak hiperemis, membran timpani (intak/intak) dan
tidak nyeri tekan pada bagian belakang kedua telinga.

Tidak terdapat deformitas nasi, cavum nasi (lapang/lapang),


Hidung konka (eutrofi/eutrofi), tidak hiperemis, tidak ada sekret, tidak
ada krusta, tidak ada deviasi septum nasi.
Uvula ditengah, arkus faring simetris, faring tidak hiperemis,
Tenggorokan tonsil tidak hiperemis (T1-T1), tidak ditemukan adanya ulkus,
membran, pelebaran pembuluh darah dan tumor pada.

Bibir tidak sianosis, lidah tidak deviasi, tidak atrofi, gusi tidak
Gigi&mulut tampak hiperemis, tidak ada karies gigi, tidak terdapat lesi
pada rongga mulut dan sekitarnya

Thoraks

• Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris, tidak terdapat deviasi, dan retraksi sela iga
• Palpasi : Vokal fremitus teraba simetris
• Perkusi : sonor/sonor
• Auskultasi : BND vesikuler, Rhonki (-/-), wheezing (-/-), BJ I & II Reguler, murmur (-), gallop (-).
Abdomen
• Inspeksi : Perut tampak datar
• Auskultasi : Bising usus (+), 5x/menit
• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
• Perkusi : Timpani di seluruh regio abdomen, nyeri ketok (-)

Ekstremitas Akral hangat, CRT < 2”, edema (-)


PEMERIKSAAN Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan
PENUNJANG Darah Lengkap

Hemoglobin 13.1 g/dL 12-14


(HGB)

Leukosit (WBC) 4.6 103/mm3 5-10

Hematokrit (HCT) 36.5 % 37-43

Thrombosit (PLT) 247 103/mm3 150-400

Widal Test

Widal S Typhi O 1/160 negatif

P. Typhi A - O Negatif negatif

P. Typhi B – O 1/80 negatif

P. Typhi C – O Negatif negatif

Widal S Typhi H 1/80 negatif

P. Typhi A – H Negatif negatif

P. Typhi B – H Negatif negatif

P. Typhi C – H 1/320 negatif


DIAGNOSA

Suspect Demam Tifoid + Hipertensi Grade II


PENGOBATAN YANG
DIPANTAU

IVFD : II RL / 24 Jam

Amlodipine 5 mg 1 x 1 (p.o.)

Paracetamol 500mg 3x1 (p.o.)


Terapi Suportif

• Tirah baring, asupan cairan, diet gizi seimbang konsistensi lunak, konsumsi obat rutin
dan tuntas, kontrol dan monitor TTV

Terapi Simptomatik

• menurunkan demam (antipiretik) dan mengurangi keluhan gastrointestinal

Terapi Definitif

• Antibiotik lini pertama untuk demam tifoid adalah kloramfenikol, Ampisilin atau
Amoksisilin (aman untuk penderita yang sedang hamil), atau Trimetroprim-
sulfametoxazole (kotrimoksazol)

Rencana tindak lanjut

• Bila pasien dirawat dirumah, dokter atau perawat dapat melakukan kunjungan follow
up setiap hari setelah dimulainya tatalaksana.
• Respon klinis terhadap antibiotik dinilai setelah penggunaannya selama 1 minggu.
KLASIFIKASI HIPERTENSI (JNC VII)
Modifikasi Gaya Hidup untuk Hipertensi
PARACETAMOL
FARMAKOKINETIK

A Obat ini diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi
tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa paruh plasma
antara 1 – 3 jam

D Obat ini tersebar ke seluruh tubuh. Dalam plasma, 25% parasetamol terikat
pada protein plasma.

Obat ini dimetabolisme oleh enzim di hati. Sebagian parasetamol (80%)

M dikonjugasi dengan asam glukuronat dan sebagian kecilnya dengan asam


sulfat. Obat ini juga mengalami hidroksilasi. Metabolit hasil hidroksilasi ini
dapat menimbulkan methemoglobinemia dan hemolysis eritrosit

E Obat ini diekesresikan melalui ginjal, sebagian kecil sebagai parasetamol


(3%) dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi
FARMAKODINAMIK
EFEK
Efek analgesic SAMPING
parasetamol, yaitu Menurunkan suhu tubuh
menghilangkan atau dengan mekanisme
mengurangi nyeri ringan berdasarkan efek sentral.
sampai sedang.
Reaksi terhadap
paracetamol jarang terjadi

Merupakan pengahambat
Efek antiinflamasinnya
prostaglandin yang
sangat lemah, maka dari
lemah. Efek iritasi, erosi,
itu tidak dapat digunakan
dan pendarahan lambung
sebagai antireumatik.
tidak terlihat pada obat ini
Opini

Pemberian paracetamol sesuai karena pasien datang dengan keluhan


demam dan salah satu indikasi pemberian paracetamol adalah untuk
anti piretik.
AMLODIPINE
MECHANISM OF ACTION

Amlodipine melemaskan otot polos pembuluh darah perifer dan


koroner. Ini menghasilkan vasodilatasi koroner dengan
menghambat masuknya ion Ca ke saluran lambat atau pilih saluran
yang peka terhadap tegangan otot polos pembuluh darah dan
miokardium selama depolarisasi.
INDIKASI KONTRAINDIKASI

• Hipertensi • Hipotensi berat, Syok (


• PJK termasuk syok
kardiogenik)
• Obstruksi Saluran Kelua
Ventrikel Kiri (contoh :
Stenosis Aorta)
• Gagal Jantung yang
secara hemodinamik tidak
stabil setelah Miokard
Infark Akut.
SEDIAAN DAN DOSIS

Dewasa: 5 mg sekali sehari


meningkat menjadi 10 mg sekali sehari jika perlu.

Anak: 6-17 thn , 2,5 mg sekali sehari,


meningkat menjadi 5 mg sekali sehari jika perlu.

Lansia: 2,5 mg sekali sehari.


Efek samping

• Somnolen
• pusing
• sakit kepala
• pembengkakan pergelangan kaki
• Edema
• Flushing
• Kelelahan
• jantung berdebar
• sakit perut, mual.
Opini

Pemberian amlodipine sesuai karena hasil pemeriksaan tekanan


pada pasien menunjukkan bahwa pasien menderita Hipertensi
sehingga harus diberikan obat antihipertensi.

Anda mungkin juga menyukai