• Etiologi :
• Sindroma dementia terjadi akibat disfungsi
• otak yang bermanifestasi sebagai gejala2 de-
• fisit kognitif seperti kelemahan memori,hen-
• daya berbahasa,gangguan fungsi
eksekutif:apraxia dan agnosia.
• Etiologi demensia adalah semua penyakit
• yang menyebabkan disfungsi otak misalnya :
• Alzheimer,stroke,hidrocephalus,parkinson,
• AIDS,Huntington dan gangguan metabolik
• termasuk defisiensi vitamin.
• Gangguan mental seperti gangguan depresi,
• gangguan konversi dan Skizophrenia dapat
• memberikan gambaran seperti demensia,
• Gangguan Depresi dengan hendaya daya
• Ingat dangangguan konsentrasi sangat mirip
• dengan dengan demensia sehingga disebut:
• pseudodemensia.
• Demensia dikelompokkan sebagai berikut :
• Demensia yang irreversible yaitu
• -Demensia tipe alzheimer
• -Korea Huntington
• -Penyakit Parkinson
• Demensia yang reversible:
• -Demensia Vaskuler
• -Hidrocephalus
• Demensia yang menetap yang di induksi oleh
zat:
• - Intoksikasi obat,tumor otak,trauma otak,
• Infeksi,gangguan metabolik,gangguan
jantung,paru-paru,hati dan ginjal,malnutrisi,
• terutama defisiensi vitamin B12 dan asam
folat.
• Demensia Vaskuler:
• Demensia vaskuler diperkirakan mencapai
• 10 % dari populasi.Membedakan demensia
• Vaskuler dengan Alzheimer adalah dari
riwayat awitannya yang cepat dan deteriorasi,
• EEG ada abnormalitas,penyebab demensia ini
• Adalah episode thrombo embolik multiple
atau sejumlah infark patologik yang kecil-
• kecil pada pasien dengan penyakit atero-
• sklerotik pembuluh darah besar atau katup
• Jantung.Biasanya juga ada hipertensi.
• Sering dijumpai fenomena pseudobulbar,
• Labilitas emosi,disartria dan disfagia.
• Pengendalian tekanan darah dapat membantu
• Memperlambat progresivitas penyakit.
• Perjalanan penyakit :
• P.erkembangan sindrom demensia dapat di-
• mulai pada usia lima puluhan atau lebih dini.
• Proses pembentukan plak amiloid pada
penyakit alzheimer terjadi sekitar 20 tahun
• sebelum muncul gejala.
• Deteksi pada tahap praklinis adalah saat yang
ideal untuk melakukan intervensi pencegahan
• Demensia.Namun pada tahap ini gejala be-
• lum tampak sehingga tidak mudah untuk
• mendeteksinya.
• Reisberg 1992 menggambarkan perkembang-
• an demensia sebagai grow down (tumbuh
• surut) dengan global deterioration scale (GDS)
• Kecakapan intelektual individu dengan
demensia ringan sebanding dengan anak
• berusia sembilan tahun,
• demensia sedang dengan anak lima tahun,
demensia berat dengan anak usia dua tahun.
• Pemeriksaan Psikometrik :
• Test skrining yang singkat namun bermanfaat
• Adalah pemeriksaan status mini mental dari
Folstein (MMSE),dilengkapi dengan test
menggambar jam.
• Pasien demensia ringan sering menunjukkan
• gangguan dalam kemampuan konstruksional,
• terlihat dari kemampuan menggambar ben-
• tuk sederhana(segilima,tanda silang,kubus,
• atau gambar jam yang menunjukkan waktu
• tertentu,dapat dikerjakan dalam wawancara
• pertama.Pengulangan gambar dapat di guna
• kan untuk follow up.
• Tata laksana komprehensif:
• Terapi supportif :
• - Berikan perawatan fisik yang baik,misalnya
• nutrisi yang bagus,kacamata,alatbantu de-
• ngar dll.Sewaktu waktu mungkin perlu pe-
• ngekangan fisik.
• - Pertahankan pasien berada dalam lingkung-
• an yang sudah dikenalnya dengan baik.
• Usahakan pasien dikelilingi oleh teman-
• teman lamanya dan benda-benda yang biasa
• ada didekatnya. Tingkatkan daya penger-
• tian dan partisipasi anggota keluarga.
• - Pertahankan keterlibatan pasien melalui
• kontak personal,orientasi yang sering(me-
• ngingat nama hari,jam dsb).Diskusikan berita
• aktual bersama pasien.Pergunakan kalender,radio,
• televisi.Aktivitas harian dibuat terstruktur &terencana.
• -Bantulah untuk mempertahankan rasa percaya diri
• pasien.Rawatlah mereka sebagai orang
• dewasa.Rencana diarahkan kepada kelebih-
• an /kekuatan pasien.
• Bersikaplah menerima/menghargai pasien.
• - Hindari suasana yang remang-remang;ter-
• pencil.
• Juga hindari stimulus yang berlebihan.
• Terapi Simtomatik :
• Kondisi psikiatrik memerlukan obat2an
• dengan dosis yang sesuai:
• - anxietas akut,kegelisahan,agresi,agitasi:
• haloperidol 3 x 0,5 mg per hari,risperidone
• 1 mg per hari,hentikan setelah 4 sampai 6
• minggu.
• - anxietas non psikotik,agitasi :
• Diazepam 2 kali 2mg per hari sampai 4 – 6
• minggu.
• -agitasi kronik : SSRI 10 – 20 mg perhari,
• atau buspiron 2 x 15 mg/hari.
• -Depresi :SSRI
• -Insomnia :hanya untuk penggunaan jangka
• pendek.
• Peningkatan aktivitas cholinergik sentral da-
• pat memberikan perbaikan sementara dari
beberapa gejala pada pasien dengan penyakit
alzheimer,misalnya dengan pemberian asetil
• kolin esterase inhibitor yaitu:
• -Donezepil(aricept 5 – 10 mg satu kali sehari,
• malam hari.
• -Rivastigmine (exelon 6 – 12mg,2 kali sehari)
• - galantamine(reminyl 8 – 16mg,2 kali se-
• hari.
• &&&&&&&&&&&&