Anda di halaman 1dari 17

Audit Atas

Siklus Saldo
Kas

Fitri Dwi Jayanti, M.Acc., Ak.


PENGERTIAN KAS

– Kas merupakam aktiva/asset perusahaan yang paling likuid dan paling rentan
terjadi penyelewangan , penipuan, dan pencurian (slamet sugiri, 2009 ; 1)
– Kas adalah alat pertukaran/pembayaran. Terdapat dua syarat yang harus
dipenuhi asset disebut sebagai kas yaitu :
Harus siap digunakan setiap saat untuk melakukan pembayaran
Harus bebas dari ikatan-ikatan apapun yang membatasi penggunaanya untuk
melunasi kewajiban. (Slamet sugiri, 2009: 4).
Deskripsi Kas

Kas terdiri dari uang tunai (uang logam dan uang kertas) , pos wesel, certified check, cashier’
check, cek pribadi dan bank draft, serta dana yang disimpan dibank yang pengambilannya tidak
dibatasi oleh bank atau perjanjian yang lain. Kas yang dicantumkan dineraca terdiri dari 2 unsur,
yaitu:
 Kas ditangan perusahaan, yang terdiri dari:
a. Penerimaan kas yang belum disetor ke bank, yang berupa uang tunai, pos wesel, certified
check, cashiers’ check, cek pribadi dan bank draft.
b. Saldo kas kecil, yang berupa uang tunai yang ada di tangan pemegang dana kas kecil.
 Kas di bank, yang berupa simpanan di bank berbentuk rekening giro.
Umumnya pengendalian intern yang diterapkan oleh klien terhadap kas sangat ketat, karena jenis
aktiva ini mudah sekali digelapkan, dan merupakan jenis aktiva yang umumnya menjadi incaran
penyelewengan.
Hubungan Saldo Kas Dengan
Siklus Transaksi
Lima siklus transaksi berhubungan langsung dengan saldo kas umum, yaitu :
a. Siklus pendapatan
b. Siklus pengeluaran
c. Siklus pembiayaan
d. Siklus investasi
e. Siklus jasa personalia
Siklus Siklus
Pendapatan Pengeluaran

Siklus Produksi KAS Siklus Personalia

Siklus Investasi
dan Pendanaan
Siklus Pendapatan Apabila terjadi pendapatan melalui penjualan kredit, maka perusahaan akan
mendebit piutang dagang.
Apabila pelanggan membayar piutang dagang tersebut, maka akan
menerima aset/kas dari pelanggan

Siklus pengeluaran Perusahaan akan mengeluarkan Kas untuk memperoleh berbagai sumber daya
yang diperlukan perusahaan.

Siklus jasa personalia Kas dikeluarkan untuk memperoleh sumber daya manusia (membayar
gaji/upah karyawan)

Siklus Investasi dan Jika perusahaan menjual saham atau utang obligasi, akan memperoleh aset
Pendanaan tambahan berupa kas.
Jika perusahaan membeli saham/surat berharga lain/menanamkan investasi,
perusahaan mengeluarkan sejumlah biaya/kas.

Siklus Produksi Walaupun tidak mempunyai kaitan langsung dengan kas, namun terkadang
perusahaan menyimpan saldo kas berupa cash on hand (kas ditangan atau
disimpan didalam perusahaan, kas di bank, dana tertentu yang disisihkan
seperti dana kas kecil.
Tujuan Audit Terhadap Saldo
Kas
1. Memperoleh keyakinan terhadap keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan kas.
2. Membuktikan keberadaan kas dan keterjadian transaksi yang berkaitan
dengan kas yang dicantumkan di neraca.
3. Membuktikan hak kepemilikan klien atas kas yang dicantumkan di neraca.
4. Membuktikan kewajaran penilaian kas yang tercantum dineraca.
5. Membuktikan kewajaran panyajian dan pengungkapan kas di neraca.
Tujuan Audit yang ditentukan berdasarkan lima
kategori asersi Terhadap Saldo Kas
Asersi Keberadaan dan Saldo kas tercatat benar-benar ada pada tanggal neraca
Keterjadian

Asersi kelengkapan -Saldo kas tercatat dan berpengaruh terhadap semua transaksi kas yang
telah terjadi
-Transfer kas antar bank, telah dicatat pada periode yang tepat

Asersi Hak dan Klien mempunyai hak legal atas seluruh saldo kas yang ada pada tanggal
Kewajiban neraca

Asersi Penilaian dan Saldo kas tercatat dapat direalisasi pada jumlah yang dinyatakan dalam
Pengalokasian neraca sesuai data pendukungnya

Asersi pelaporan dan -Saldo kas telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat di neraca.
pengungkapan
Pengujian Pengendalian Siklus
Kas
A. Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi penyimpanan kas dengan fungsi
pencatatan kas
B. Lakukan pengamatan terhadap fasilitas pengamnan yang melindungi kasir dari
pencurian dan perampokan kas yang disimpan
C. Meminta salinan notulen rapat direksi mengenai pembukaan dan penutupan
rekening bank serta pembentukan dana kas kecil
D. Meminta salinan polis asuransi fidelity bond, cash on hand, cash in transit
E. Ambil sampel bukti kas masuk
F. Ambil sampel bukti kas keluar yang telah dibayar
G. Ambil berita secara perhitungan kas
Lakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi Akuntan melakukan pengamatan terhadap pemisahan fungsi penyimpanan dan pencatatan
penyimpanan kas dengan fungsi pencatatan kas kas untuk memperoleh keyakinan bahwa catatan akuntansi diselenggarakan oleh fungsi
yang tidak merangkap fungsi penyimpanan kas.

Lakukan pengamatan terhadap fasilitas Ruang khusus untuk kasir, lemari besi, register kas, dan sistem peringatan
pengamnan yang melindungi kasir dari pencurian
dan perampokan kas yang disimpan
Meminta salinan notulen rapat direksi mengenai Didalam notulen akuntan akan memperoleh informasi mengenai berbagai latar belakang yang
pembukaan dan penutupan rekening bank serta mendasari pembukuan dan penutupan rekening giro disuatu bank serta pembentukan dana
pembentukan dana kas kecil kas kecil

Meminta salinan polis asuransi fidelity bond, cash


on hand, cash in transit

Sampel bukti kas masuk Pemeriksaan bukti kas masuk (otorisasi yang tercantum, surat pemberitahuan dari debitur
yang melampirinya, jumlah kas yang diterima menurut bukti kas masuk, pencatatannya
kedalam kartu piutang dan jurnal penerimaan kas)
Sampel bukti kas keluar Pemeriksaan bukti kas keluar (otorisasi yang tercantum, nomor urut cetak, kelengkapan
dokumen pendukung, otorisasi dalam dokumen pendukung, cap lunas yang dibubuhi pada
dokumen, pencatatannya ke dalam register cek, pencatatannya kedalam buku pembantu yang
bersangkutan, kesesuaian jumlah cek)
Berita acara perhitungan kas Perhitungan secara periodik kas yang ada ditangan dan pencocokan jumlah kas hasil
perhitungan tersebut kedalam catatan akuntansi kas.
Perhitungan tersebut dilakukan oleh bagian pemeriksaan intern dan dicantumkan didalam
berita acara perhitungan kas.
Program Pengujian Substantif
Terhadap Kas (mulyadi)
A. Prosedur Audit Awal
B. Prosedur Analitik
C. Pengujian terhadap Transaksi Rinci
D. Pengujian terhadap Akun Rinci
E. Verifikasi Penyajian Kas di Neraca
Prosedur audit awal

– Usut saldo kas yang tercantum di neraca saldo akun kas yang
bersangkutan di dalam buku besar
– Hitung kembali saldo akun kas di buku besar
– Usut saldo awal akun kas ke kertas kerja tahun yang lalu
– Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan
sumber posting dalam akun kas
– Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun kas ke jurnal yang
bersangkutan
Prosedur analitik

– Hitung rasio kas dengan aktiva lancar


– Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan
yang didasarkan pada data masa lalu, data industri,
jumlah yang dianggarkan, atau data lain.
– Bandingkan saldo kas dengan jumlah yang dianggarkan
atau saldo kas akhir tahun lalu.
Pengujian terhadap transaksi
rinci
– Buatlah rekonsiliasi saldo kas menurut cutoff bank statement dengan saldo kas menurut
catatan klien
– Usut setoran dalam perjalanan (deposit transit) pada tangal neraca ke dalam cutof bank
statement
– Periksa tanggal yang tercantum didalam cek yang beredar pada tanggal neraca
– Periksa adanya cek kosong yang tercantum di dalam cutoff bank statement
– Periksa semua cek didalam cutoff bank statement mengenai kemungkinan hilangnya cek
yang tercantum sebagai cek yang beredar pada tanggal neraca
Pengujian terhadap akun rinci

– Hitung kas yang ada ditangan klien


– Rekonsiliasi catatan kas klien dengan rekening koran bank yang
bersangkutan
– Lakukan konfirmasi saldo kas di bank
– Periksa cek yang beredar pada tanggal neraca ke dalam rekening
koran
Verifikasi penyajian dan
pengungkapan kas
– Periksa jawaban konfirmasi dari bank mengenai batasan
yang dikenakan terhadap pemakaian rekening tertentu
klien di bank
– Lakukan wawancara dengan menejemen mengenai
batasan penggunaan kas klien
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai