• Waktu persalinan lama, terutama disertai pecahnya ketuban. fase laten > 8
jam, persalinan telah berlangsung > 12 jam, tanpa kelahiran bayi, dan dilatasi serviks di kanan garis waspada pada partograf
(Wiknjosastro, 2002)
• infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tetapi mungkin juga
melalui peredaran darah.
INFEKSI PADA PAYUDARA/MASTITIS
Mastitis ditandai Penyebab
1. Nyeri pada payudara, 1. Infeksi staphylococus aureus dan
sumbatan saluran susu yang berlanjut.
2. Kemerahan area payu-
2. Payudara tidak disusukan secara
dara yang bengkak, adekuat;
3. Demam,menggigil dan 3. Puting lecet sehingga mudah masuk
kuman
4. Penderita merasa lemah
4. Payudara bengkak
5. Tidak nafsu makan. 5. Penyangga payudara yang terlalu ketat
6. Terjadi beberapa 6. Ibu diet yang jelek, kurang istirahat,
minggu PP anemia yang menimbulkan infeksi.
Gejala mastitis
Non Infeksius Infeksius
1. Adanya bercak panas, atau Keluhan :
area nyeri tekan yang akut; 1. Lemah & sakit 2 pd otot seperti flu.
2. Ada bercak kecil yang 2. Sakit kepala, demam, suhu > 38 c
keras di daerah nyeri tekan
3. Terdapat area luka yg terbatas atau
tersebut
lebih luas pada payudara
3. Ibu tidak mengalami
4. Kulit PD dapat tampak kemerahan
demam dan merasa baik- atau bercahaya (tanda-tanda akir);
baik saja
5. Ke-2 PD mungkin terasa keras dan
tegang/pembengkakan
PENANGANAN
• Cegah terjadinya PD bengkak,
• Bantu ibu agar tetap meneteki, bebat payudara, berikan PCT 500 mg
per oral ,evaluasi 3 hari.
PENANGANAN
• Pencegahan : perawatan puting susu pada waktu laktasi merupakan usaha
penting untuk mencegah mastitis
• Robekan Perineum
• Hematoma Vulva
• Robekan dinding vagina
• Robekan serviks
• Ruptura uteri
Robekan perineum
• Tingkat I :
Hanya pada selaput lender vagina dengan atau tanpa mengenai kulit
perineum
Tingkat II :
Robekan mengenai selaput lender vagina dan otot perinei transversalis,
tetapi tidak mengenai sfingter ani
Tingkat III :
Mengenai seluruh perineum dan otot sfingter ani
Tingkat IV :
Sampai mukosa rektum
TERIMA KASIH