Anda di halaman 1dari 34

Sistem Transportasi Makro

Sistem Transportasi
Sistem Kegiatan

Sistem Pergerakan

 Sistem kegiatan atau tata guna lahan mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan
membangkitkan pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan
kebutuhan.
 Sistem jaringan merupakan moda transportasi (sarana) dan media (prasarana/infrastruktur)
tempat moda transportasi bergerak.
 Sistem pergerakan ditimbulkan karena interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan.
TEORI LOKASI INDUSTRI (ALFRED WEBER )

Kota

Kebun Kebun
Singkong Cabai
Sistem Transportasi Makro

Sistem Transportasi
Sistem Kegiatan

Kinerja Transportasi
Apa itu Kinerja???

Kinerja adalah kemampuan atau potensi suatu sistem


transportasi (sarana atau prasarana) untuk melayani
kebutuhan pergerakan pada suatu daerah, baik berupa
transportasi barang maupun transportasi orang.

Kinerja juga merupakan tingkat pencapaian atau hasil


kerja perusahaan dari sasaran yang harus dicapai atau
tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu
tertentu.
Arus, Kapasitas dan jarak
Sistem Jaringan

Transfer Transfer
Asal Tujuan
1 2

Collection Line-haul Distribution


link link link

Arus besar,
Arus kecil/sedang, Arus kecil/sedang,
Kapasitas besar,
Kapasitas kecil/sedang, Kapasitas kecil/sedang,
Jarak jauh
Jarak pendek/sedang Jarak pendek/sedang
Angkutan Umum
Waktu Siklus
 total waktu satu perjalanan dari terminal asal sampai ke terminal
tujuan dan kembali ke terminal asal sampai waktu akan berangkat
dari terminal asal dimana sudah termasuk waktu yang dibutuhkan
untuk menaikkan dan menurunkan penumpang serta waktu transisi
bis di terminal (Lay Over Time).
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan rata-rata
kendaraan, seperti :
1.Jarak pemberhentian bis

2.Jumlah penumpang per trip

3.Waktu naik turun rata-rata per penumpang

4.Keadaan jalan

5.Perilaku pengemudi

6.Banyaknya jalan

7.Kemacetan lalu lintas

8.Dan lain-lain
Angkutan Umum
Jumlah Armada
 Jumlah armada alokasi (AA) meliputi armada yang aktif beroperasi
(AO) serta armada cadangan baik armada yang tidak beroperasi
(sedang dalam tahap perawatan atau perbaikan).
Trip dan Rit
 Trip merupakan perjalanan yang dilakukan oleh angkutan umum
dalam satu kali melakukan lintasannya, sedangkan rit merupakan
perjalanan yang ditempuh secara bolak-balik dalam melakukan
lintasannya.

Internal (headway)
 Headway merupakan interval keberangkatan antara suatu angkutan
dengan angkutan berikutnya, diukur dalam satuan waktu pada titik
tertentu untuk setiap rutenya.
Waktu Tunggu
 waktu selama menunggu bis di terminal atau halte sampai bis
tersebut berangkat.
Angkutan Umum
Biaya Transportasi
1. Pemakai jasa
o Harga langsung (ongkos, tol dan sebagainya);
o Waktu yang dipakai;
o Ketidaknyamanan penumpang;
o Kehilangan atau kerusakan barang, dan
o Hal lain yang ditanggung oleh pemakai jasa
2. Pemilik sistem – operator
o Biaya langsung konstruksi;
o Biaya operasi, dan
o Biaya pemeliharaan
3. Bukan – pemakai
o Perubahan nilai lahan, produktifitas dan sebagainya, dan
o Penurunan tingkat lingkungan (misalnya kebisingan, timbulnya pencemaran baik
terhadap lingkungan maupun udara/polusi, segi estetika dan sebagainya)
4. Pemerintah
o Pemberian subsidi dan sumbangan modal, dan
o Kehilangan hasil pajak (misalnya jika terdapat jalan ataupun fasilitas milik umum lainnya
yang menggantikan fungsi suatu lahan, yang dari padanya didapat perolehan pajak).
5. Daerah
o Bagi daerah biasanya tidak langsung, melainkan melalui suatu reorganisasi tata guna
lahan, dan
o Tingkat pertumbuhan yang terhambat
Load Factor (Faktor muat)
 Analisis load factor dimaksudkan untuk mengukur
kapasitas penumpang setiap kali perjalanan .

 Dari data load factor dapat diketahui apakah setiap


kendaraan dari setiap trayek mampu mengangkut
penumpang dalam kapasitas maksimal setiap kendaran
tersebut.

 Ditinjau dari kepentingan masyarakat pengguna jasa,


load factor yang rendah akan menyenangkan krn
masyarakat pengguna jasa lebih leluasa memanfaatkan
tempat duduknya
Load Factor (Faktor muat)

 Bagi pengusaha jasa transportasi, load factor yang rendah akan


merugikan mereka, karena kapasitas angkut setiap trayek tidak
maksimal.

 Load factor adalah besaran yang menyatakan tingkat kejenuhan


jumlah penumpang di dalam angkutan umum pada zona
tertentu.

Jumlah penumpang
(Pnp/jam)
LF = X 100%
Kapasitas
(pnp/jam)
Arus Lalu Lintas Jalan
Parameter Lalu Lintas
 Volume lalu lintas (V)
 Jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik pada suatu
ruas jalan dalam suatu waktu tertentu
 Satuan : kend/15 menit, kend/jam, smp/jam, kend/hari
(LHR).
 Fluktuasi arus lalu lintas (fluktuasi dlm jam, hari, musim)
n
V=
t
V = volume lalu lintas
n = jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan
t = interval pengamatan
Arus Lalu Lintas Jalan
Kecepatan (S)
 Free flow speed : kecepatan pada saat lalu lintas rendah,
dimana pengendara cenderung mangemudi dengan
kecepatan sesuai dengan keinginannya tanpa adanya
hambatan oleh kendaraan lain.
 Average Running speed : kecepatan dimana waktu tempuh
yang dihitung adalah waktu tempuh bergerak (tidak termasuk
waktu berhenti)
 Average Travel Speed : kecepatan dimana waktu tempuh
yang dihitung adalah waktu tempuh perjalanan (termasuk
waktu berhenti)
 Time mean speed : kecepatan rata-rata kendaraan (dihitung
secara aritmetik) yang melintasi suatu titik di ruas jalan.
 Space mean speed : kecepatan rata-rata kendaraan yang
melintasi suatu segmen di ruas jalan (waktu tempuh diukur
setiap kendaraan yang melintasi segmen jalan dan dihitung
secara statistik)
 Satuan: km/jam
Arus Lalu Lintas Jalan
 Kerapatan (D)
 Jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang ruas jalan
pada suatu waktu tertentu.
 Satuan : Kend/km
 Hubungan antar parameter
 V=SXD
Tingkat Kinerja Lalu Lintas Jalan
Kapasitas Jalan

 volume lalu lintas maksimum per jam yang dapat


dipertahankan pada suatu bagian jalan dalam kondisi
tertentu.
 Suatu ukuran efektifitas fasilitas lalu lintas (jalan)
untuk mengakomodasi lalu lintas.
Tingkat Kinerja Lalu Lintas Jalan

Faktor yang berpengaruh :


 Faktor jalan : lebar lajur, bahu jalan, median, kondisi
permukaan jalan, kelandaian jalan, trotoar, dll.
 Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume,
distribusi lajur, gangguan lalu lintas, gangguan samping,
dll
 Faktor lingkungan : pejalan kaki, pengendara sepeda ,
binatang yang menyeberang, dll.
Tingkat Kinerja Lalu Lintas Jalan

Volume Capacity Rasio:


 Rasio besarnya volume lalu lintas (V) terhadap
kapasitas (C) pada suatu ruas/segmen jalan tertentu.
V
VCR =
C

VCR = Volume Capacity Rasio


Q = Arus lalu lintas (kend/jam)
C = Kapasitas (kend/jam)
Arus Lalu Lintas Jalan

Kinerja Pelayanan
 Gambaran kondisi operasional arus lalu lintas dan
persepsi pengendara dalam terminologi kecepatan,
waktu tempuh, kenyamanan, kebebasan bergerak,
keamanan dan keselamatan
 Menentukan kualitas kinerja pelayanan jalan
 Faktor yang berberpengaruh :
 Faktor jalan : lebar lajur, bahu jalan, median, kondisi
permukaan jalan, kelandaian jalan, trotoar, dll.
 Faktor lalu lintas : komposisi lalu lintas, volume, distribusi
lajur, gangguan lalu lintas, gangguan samping, dll
FORMULIR SURVEI
JUDUL FORMULIR MODA KETERANGAN
KODE FORMULIR : A.1.TC-R
REKAPITULASI PENGHITUNGAN VOLUME LALU LINTAS KENDARAAN SISI JALAN JALAN
ISIAN : SUPERVISOR

Kode Lokasi Survei : Nama Supervisor : Hari :

Lokasi Survei : Propinsi : Tanggal - Bulan Survei : - Shift** : I 06.00-14.00 II 14.00-22.00 III 22.00-06.00

Kab./Kota* :
Kendaraan
ANGKUTAN PENUMPANG ANGKUTAN BARANG Lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Bus Kecil ( ≤ 24 pnp) Bus Besar ( > 24 pnp) Truk 2 As Truk 3 - 5 As
Barang Umum Cair (Tangki) Barang Umum Cair (Tangki)
Interval Waktu Sepeda Motor SedanStation Wagon Hantaran
Interval Waktu
Sepeda Mobil Penumpang
(Jam) Motor Jeep
Umum
Truk 3 As
(Barang Umum) Truk 3 As
(Cair / Tangki)

Umum Hantaran
Non Umum Umum Non Umum
(Trayek Truk 2 As
St .Wagon dan (Trayek dan Pariwisata Truk 2 As
Scooter Bus Kecil Reguler) (Cair/ Tangki) Truk 4 As Truk 4 As Truk Gandengan Truk Tempelan Truk Kontainer
Pariwisata Reguler) (Barang Umum) (Barang Umum)
( > 8 pnp) (Cair / Tangki) 20 ft Truk Kontainer
40 ft Delman, Becak,
Van Pick Up
Gerobak, Sepeda
dan Lain-lain
Taxi Truk 5 As (Umum)
Truk 5 As Truk 5 As
Truk (Cair /
5 As
Shift1 Shift2 Shift3 (Barang Umum) (Cair/ Tangki)

06-07 14-15 22-23

07-08 15-16 23-24

08-09 16-17 24-01

09-10 17-18 01-02

10-11 18-19 02-03

11-12 19-20 03-04

12-13 20-21 04-05

13-14 21-22 05-06

TOTAL

Keterangan:
* coret salah satu (kab. atau kota) *** Untuk daerah yang ada bentornya, dimasukkan dalam kolom No.2
** Pilih salah satu menggunakan (√), Shift 1, Shift 2 atau Shift 3
Arus Lalu Lintas Kereta

 Komponen
 Gerbong Kereta
 Gerbong mesin (lokomotif)
 Gerbong penumpang
 Gerbong barang (gerbong biasa, tangki, peti kemas
 Gerbong bahan bakar (generator)
 Jalur Kereta (rel)
 Jalur tunggal
 Jalur ganda
Arus Lalu Lintas Kereta

 Volume
 Satuan kereta per satuan waktu (kereta/jam,
kereta/hari)
 Sangat dipengaruhi oleh kapasitas jalur
 Kecepatan
 Running speed : kecepatan yang dipengaruhi oleh
kemampuan mesin dari lokomotif pembawa rangkaian
dan jumlah gerbong yang dibawa
 Travel speed : kecepatan dipengaruhi oleh kapasitas
jalur atau jaringan jalan rel yang dilalui
Arus Lalu Lintas Kereta

 Kapasitas
 Kapasitas kereta api : dipengaruhi oleh jumlah
gerbong, konfigurasi muatan (orang dan barang)
dalam rangkaian serta tipe dan kekuatan mesin
lokomotif
 Kapasitas jalur : kondisi geometrik jalur,
kemampuan sistem pengendalian, efisiensi sistem
operasi di stasiun
Arus Lalu Lintas Kereta

 Kinerja Pelayanan
 Volume per Kapasitas
 Kecepatan
 Headway antar kereta
(di perkotaan: jarak pendek, kecepatan, ketepatan
waktu, kepastian; merupakan kelebihan dari moda
transportasi darat lain)
Arus Lalu Lintas Udara

 Lalu lintas:
 Lalu lintas di sekitar bandara ketika pesawat akan
lepas landas (take off)
 Lalu lintas di luar otoritas bandara (airspace)
 Jalur lalu lintas
 Ruang 3 dimensi, sehingga perlu pengaturan khusus
 Pemisah jalur vertikal (ketinggian operasi
penerbangan dari permukaan laut):
 1200-18000 feet : untuk pesawat kecil (propeller)
 18000-45000 feet : pesawayt besar (jet)
Arus Lalu Lintas Udara

 Pemisah jalur horizontas (lateral dan longitudinal) :


 Ukuran pesawat
 Kecepatan pesawat
 Ketersediaan radar pengendali di pesawat dan di ARTCC (air
route traffic control center) terdekat
 Volume
 Banyaknya pesawat terbang yang melakukan
kegiatan take off/landing di runway dalam satuan
waktu tertentu (annual departure, kedatangan/jam,
kedatangan/hari)
Arus Lalu Lintas Udara

 Kecepatan
 Dipengaruhi oleh karakteristik pesawat (propeller, jet,
super sonic dll)
 Regulasi dari penerbangan internasional (ICAO, IATA)
 Kapasitas
 Kapasitas pesawat (payload dengan spesifikasi
MTOW/MLW)
 Kapasitas bandara : kemampuan fasilitas bandara
(runway, navigasi aids, kelengkapan lainnya)
Arus Lalu Lintas Udara

 Kinerja Pelayanan
 Dipengaruhi oleh kecepatan dan ketepatan waktu
 Efisiensi pelayanan di bandara (check in, boarding,
loading/unloading) dan aksesibilitas bandara
Kriteria Kinerja Transportasi
Untuk mengukur tingkat keberhasilan operasi transportasi
ada beberapa parameter/indikator yang bisa di ukur
secara kualitatif maupun kuantitatif.
 Secara Kuantitatif ( Tingkat Pelayanan ).
 Kapasitas.
 Aksesibilitas .
 Secara Kualitatif ( Kualitas Pelayanan ).
 Keselamatan.
 Keandalan.
 Fleksibilitas.
 Kenyamanan.
 Kecepatan.
 Dampak GI
Kriteria Kinerja Transportasi

 Kapasitas dinyatakan sebagai jumlah


penumpang atau barang yang bisa dipindahkan
dalam satuan waktu tertentu, misalnya
orang/jam atau ton/jam.

 Aksesibilitas menyatakan tentang kemudahan


orang dalam menggunakan suatu sarana
trransportasi tertentu dan bisa berupa fungsi
dari jarak maupun waktu.

GI
Kriteria Kinerja Transportasi
 Keselamatan : Suatu sistem transportasi yang
mempunyai suatu sistem pengendalian yang
ketat, biasanya memunyai tingkat keselamatan
dan keamanan yang tinggi, contohnya pesawat.

 Keandalan : berhubungan dengan faktor-faktor,


seperti ketetapan jadwal dan jaminan sampai di
tempat tujuan. Suatu sistem transportasi yang
andal berarti bahwa penumpang dan/atau
barang yang diangkutnya bisa sampai pada
waktu yang tepat dan tidak mengalami
gangguan atau kerusakan.
GI
Kriteria Kinerja Transportasi
 Fleksibilitas : Kemudahan yang ada dalam
mengubah segala sesuatu sebagai akibat
adanya kejadian yang berubah.

 Kenyamanan transportasi, terutama berlaku


untuk angkutan penumpang, erat kaitannya
dengan masalah tata letak tempat duduk, sistem
pengaturan udara di dalam kendaraan,
ketersediaan fasilitas khusus, seperti toilet.

GI
Kriteria Kinerja Transportasi
 Kecepatan merupakan faktor yang sangat penting
dan erat kaitannya dengan masalah efisiensi
sistem transportasi. Kadang dibatasi oleh
berbagai hal, misalnya kemampuan mesin atau
tenaga penggerak yang terbatas, keselamatan
dan kemampuan manusia dalam mengendalikan

 Dampak transportasi sangat beragam jenisnya,


mulai dari dampak lingkungan (polusi, kebisingan,
getaran, dan lain-lain) ditimbulkan oleh adanya
suatu operasi lalu lintas serta besarnya konsumsi
energi yang dibutuhkan.
GI
Tugas 1

Sistem Transportasi
Sistem Kegiatan

Kinerja Transportasi

 Sistem kegiatan atau tata guna lahan mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan
membangkitkan pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan
kebutuhan.
 Sistem jaringan merupakan moda transportasi (sarana) dan media (prasarana/infrastruktur)
tempat moda transportasi bergerak.
 Sistem pergerakan ditimbulkan karena interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan.
Tugas 2

 Sistem kegiatan atau tata guna lahan mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan
membangkitkan pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan
kebutuhan.
 Sistem jaringan merupakan moda transportasi (sarana) dan media (prasarana/infrastruktur)
tempat moda transportasi bergerak.
 Sistem pergerakan ditimbulkan karena interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan.

Anda mungkin juga menyukai