Anda di halaman 1dari 14

KEPUTUSAN (PROPOSISI)

Andi Khiswah Nur Tauriangke (4518111014)


Bahira Muksin (4518111015)
Marchelie Putri Tuice Deva (4518111016)
Tahlil (4518111017)
Prischa Novianty Sosibong
C (4518111018)
Helda Resky Ananda (4518111019)
Mega Chintya Patiung Kindangen (4518111020)
Husna Fitria Mahmuddin (4518111021)
Khairunissa Kamsah (4518111022)
Ahmad Ramadhan (4518111023)
Audrelya Jeannette Thomas (4518111025)
Ricky Liaran Ro’son (4518111026)
Arti Keputusan atau Pernyataan
(Proposisi)
• Proposisi atau keputusan/pernyatan menghubungkan
satu pengertian dengan pengertian lain. hubungan itu
tidak kita buat melainkan kita akui, karena hubungan
tersebut memang sudah ada sebelumnya. Umpama:
lembu ini gemuk. Disini pengertian lembu kita
hubungkan dengan pengertian gemuk karena
kenyataannya lembu itu memang demikian. Jadi,
hubungkan antara lembu dan gemuk kita akui
Proposisi Kategorik dan Hipotetik
Proposisi kategorik adalah suatu pernyataan yang menghubungkan subjek dan
predikatnya tanpa suatu syarat tertentu. Proposisi kategorik standar terdiri dari term
subjek, term predikat, satu kopula, dan satu kuantifier. Kuantifier menentukan
kuantitas dari subjek dan kopula menentukan kualitas dari proposisi. Umpama:

(Sebagian) Penari Bali (Adalah) Cantik-cantik


1 2 3 4

1. Kuantifier tak dikatakan particular


2. Subjek
3. Kopula tak dikatakan positif
4. predikat
Jika proposisi kategorik menyatakan suatu kebenaran tanpa syarat atau
pilihan, maka kebenaran yang dinyatakan oleh proposisi hipotetik tergantung
pada syarat atau pilihan tertentu. Perbedaan yang paling mendasar antara
keduanya adalah pada kopula.
Kopula pada proposisi kategorik menghubungkan dua term sedang pada
proposisi hipotetik menghubungkan dua proposisi yaitu proposisi sebab dengan
proposisi akibat atau menghubungkan dua proposisi alternatif.
Proposisi hipotetik terdiri dari:
1. Proposisi kondisional,
2. Proposisi disjungtif, dan
3. Proposisi konjungtid
Proposisi Kategorik Standar
Proposisi kategorik standar terdiri dari empat elemen. Dua elemen yang
menjadi subjek dan predikat masing-masing terdiri dari substansi (kata benda).
Kedua elemen ini kemudian dihubungkan oleh kopula , atau dalam bahasa
Inggris disebut to be, dalam bahasa Indonesia bisa berupa adalah, ialah, sama
dengan, itu, dan sebagainya. Di samping kopula terdapat juga kuantifier yang
melekat pada subjeknya dan menyatakan kuantitas dari subjek tersebut.
Proposisi Kategorik Standar
Contoh :
 Burung bangau itu putih (putih = kata benda)
Ia sedang makan (tanpa kopula, makan = aktivitas)

Contoh tersebut di atas menjadi standar sebagai berikut :


Burung bangau itu burung putih
Ia adalah orang yang sedang makan
Macam Keputusan
A. Berdasarkan sifat pengakuan dan pemungkiran:
1. Keputusan Kategoris : - Tunggal
- Majemuk
Keputusan Kategoris kemudian dikategorikan sebagai berikut :
a. Berdasarkan Materinya
1) Keputusan analitis
2) Keputusan Sintesis
b. Berdasarkan Bentuknya
1) Keputusan positif (Afirmatif)
2) Keputusan negati
Macam Keputusan
c. Berdasarkan luasnya
1) Keputusan universal
2) Keputusan particular
3) Keputusan singular
2. Keputusan Hipotesis :
 Kondisional
 Disyungtif : a. Dalam arti luas
b. Dalam arti sempit
 Konyungtif
Macam Keputusan
B. Keputuasan A, E, U, O
1. Keputusan A : - Kep afirmatif
- Kep Universal
Contoh : Besi itu logam
2. Keputusan E : - Kep negative
- Kep universal
Contoh : Kera bukan tikus
3. Keputusan U : - Kep Afirmatif (positif)
- Kep Partikular
Contoh : Beberapa rumah retak karena gempa
4. Keputusan O : - Kep negative
- Kep particular
Contoh : Beberapa orang tidak suka tertawa
Penyederhanaan Keputusan
• Empat macam keputusan yang dilihat dari segi kuantits dan kualitasnya:
1. Keputusan yang berkode A
Kualiatas : positif
Kuantitas : Universal
2. Keputusan yang berkode E
Kualitas : Negatif
Kuantitas : Universal
3. Keputusan yang berkode I
Kualitas : positif
Kuantitas : partikular
4. Keputusan yang berkode O
Kualitas : Negatif
Kuantitas : Partikular
Penyederhanaan Keputusan

KUALITAS

KUANTITAS
Positif Negatif
Afirmatif
Universal A E
Partikular I O
Penyebaran Term
Suatu term disebut tersebar (distributed) apabila yang ditunjuk (dirujuk) oleh term tersebut
meliputi keseluruhan dari enotasinya.
Empat macam bentuk proposisi (keputusan) dimana term yang tersebar dan yang tidak
tersebar:
1. Proposisi A : Semua manusia akan mati (Semua S adalah sebagian P)
2. Proposisi E : Semua manusia bukan kucing (Semua S bukan semua P)
3. Proposisi I : Sebagian manusia adil (sebagian S adalah sebagian P)
4. Proposisi O : Sebagian manusia tidak adil (Sebagian S tidak semua P)

S = Term tak tersebar


P – Term tersebar
Semua proposisi universal (A dan E) mempunyai subjek yang tersebar, dan semua proposisi
negative (E dan O) mempunyai predikat yang tersebar
Perlawanan Keputusan
• Perlawanan keputusan ada 4 macam, yaitu:
 Perlawanan Kontraindikasi
Yaitu dua keputusan yang subjek dan predikatnya sama tetapi bertentangan
dalam kualitas dan kuantitasnya.
 Perlawanan Kontraris
Yaitu dua keputusan yang subjek dan predikatnya sama, kuantitasnya universal
sedangkan kualitasnya bertentangan.
 Perlawanan Sub-kontraris
Yaitu dua keputusan yang subjek dan predikatnya sama, kuantitasnya particular
sedangkan kualitasnya bertentangan.
 Perlawanan Sub-alternasi
Yaitu dua keputusan yang subjek dan predikatnya sama, kualitasnya sama-sama
negative, tetapi kuantitasnya bertentangan.

Anda mungkin juga menyukai