Anda di halaman 1dari 22

SISTEM INFORMASI KLINIS

Aini Hayati Ihsar 220120160005

Mardianti 220120160012

Novitasari Tsamrotul Fuadah 220120160038

Nursyamsiyah 220120160018

Velga Yazia 220120160013


Konsep dasar informasi

Menurut Tata Sutabri (2012)



informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah atau
diinterpretasikan untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan. Informasi juga
disebut data yang diproses atau data yang
memiliki arti. Informasi merupakan data yang
telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang
menggunakannya
Kualitas Informasi
Tata Sutabri (2012)

Akurat
(accurate)

Tepat
Relevan
waktu
(relevance)
(timeline)
Siklus Informasi

penerima kemudian menghasilkan suatu


Data yang diolah menerima informasi tindakan yang lain
melalui suatu tersebut, membuat
yang akan
model menjadi suatu keputusan dan
membuat sejumlah
melakukan suatu
informasi, tindakan data kembali

membentuk
Data tersebut
siklus informasi
akan ditangkap
(information
sebagai input
circle)
Sistem informasi
Tata Sutabri (2012)

suatu system didalam suatu organisasi


yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat manajerial dengan
kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan
laporan -laporan yang diperlukan oleh
pihak luar tertentu.
Komponen sistem informasi
Tata Sutabri (2012)

1. Blok masukan (input block)


 Yang dimaksud dengan input disini termasuk metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen
dasar
2. Blok model (model block)
 Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan
3. Blok keluaran (output block)
 Produk dari sistem adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas
dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua
pemakai sistem
4. Blok teknologi (teknologi block)
 Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyipan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian system secara keseluruhan
5. Blok basis data (database block)
 Basis data (database) merupakan kumpulan data yang
saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya,
tersimpan di perangkat keras komputer dan perangkat lunak
digunakan untuk memanipulasinya
6. Blok kendali (control block)
 Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti
bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,
kegagalan pada sistem itu sendiri dan lain sebagainya.
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak system dapat dicegah dan
bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan dapat dengan
cepat diatasi
Manajemen Sistem Informasi
Rumah Sakit

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah


suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis
pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian
dari Sistem Informasi Kesehatan. Merupakan sarana
pendukung yang sangat penting untuk mendukung
pengelolaan operasional rumah sakit
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2013)
Tujuan SIMRS

meningkatkan Meningkatkan
efisiensi efektivitas

Meningkatkan Meningkatkan
profesionalisme kinerja

Meningkatkan
akses dan
pelayanan
Rumah Sakit
Sistim Informasi Digital

1. Supply Chain Management Systems


 Kegiatan perencanaan, pemesanan dan pasokan bahan baku, obat
maupun peralatan medis dapat dikoordinasikan dengan baik dan efisien.
khususnya untuk menjamin tersedianya bahan dan peralatan medis
2. Customer Relationship Management Systems
 Berfungsi mengkoordinasikan proses-proses internal utama di rumah sakit,
mengintegrasikan data dari semua unit, seperti front office, layanan rawat
inap, rawat jalan, poliklinik, apotik, laboratorium, keuangan, SDM, investasi
dan persediaan.
3. Enterprise Systems
 Mengintegrasikan dan memelihara relasi antara rumah sakit dengan
pasien, pengguna jasa kesehatan dan pihak-pihak terkait lainnya
4. Knowledge Management Systems
 Mendukung pencatatan, penyimpanan dan penyebaran dari pengetahuan
dan keahlian
Faktor keberhasilan SIMRS

1. Development Master Plan


 Peran serta semua bagian dalam organisasi dalam mensukseskan
Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun, master plan ini yang
akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka
waktu tidak terbatas
2. Integrated
 Integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu kesatuan,
akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga
kendala- kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan
data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem
memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung,
perubahan pola kerja dari manual ke komputer akan menimbulkan
efek baik dan buruk bagi seorang tenaga medis.
3. Development Team
 Membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan
berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang
harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi
Manajemen yang baik
4. Teknologi Informasi
 Ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi.
5. Perubahan budaya kerja dari manual ke otomasi.
 Perubahan budaya ini tidak mudah dilakukan. Belajar untuk
meyesuaikan diri dengan sistem yang baru diperlukan
keberanian, ketegasan dan kesepakatan bersama antara
pimpinan dan karyawan
Sistem Informasi Keperawatan

Informatika keperawatan adalah spesialisasi yang


mengintegrasikan ilmu keperawatan, ilmu
komputer, dan ilmu informasi dalam
mengidentifikasi, mengumpulkan, memproses, dan
mengelola data dan informasi untuk mendukung
praktik keperawatan, administrasi, pendidikan,
penelitian, dan perluasan pengetahuan
keperawatan
American Nurses Association (1994) dalam Staggers dan Thompson
(2002)
Tujuan informasi keperawatan
(American Nurses Association Council on Computer Applications
in Nursing dalam Staggers & Thompson, 2002)

Mengidentifikasi dan
Menganalisa menerapkan teknologi
kebutuhan komputer untuk keperawatan
informasi : Sistem informasi dalam
keperawatan bertujuan dan
merancang, berpotensi untuk mendukung
menerapkan dan dan meningkatkan pelayanan
mengevaluasi kepada pasien dan komunitas
sistem informasi melalui penkajian, manajemen,
dan komunikasi informasi
dan struktur data tentang pasien (Hebda, 2009)
yang mendukung
keperawatan
Manfaat sistem informasi dalam
keperawatan

(American Nurses Association Council on Computer Applications in Nursing


dalam Staggers & Thompson, 2002)
1. Menganalisa kebutuhan informasi : merancang,
menerapkan dan mengevaluasi sistem informasi dan
struktur data yang mendukung keperawatan
2. Mengidentifikasi dan menerapkan teknologi komputer
untuk keperawatan Sistem informasi dalam
keperawatan bertujuan dan berpotensi untuk
mendukung dan meningkatkan pelayanan kepada
pasien dan komunitas melalui penkajian, manajemen,
dan komunikasi informasi tentang pasien (Hebda,
2009)
Manfaat sistem informasi dalam
keperawatan (Milliarow dan Ziga,
2009)

1. Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit


waktu di nurse station
2. Mengurangi penggunaan kertas
3. Mengurangi penggunaan kertas
4. Dokumnetasi keperawatan secara automatis
5. Standar yang sama dalam keperawatan (proses
keperawatan)
6. Mengurangi biaya
7. Kualitas pelayanan keperawatan dapat diukur
Standar kompetensi perawat
informasi menurut ANA 2007

 Penggunaan komputer dasar, termasuk kemampuan


menggunakan aplikasi di desktop dan komunikasi
elektronik
 Kemampuan menggunakan teknologi informasi untuk
mendukung proses klinis dan administrasi
 Kemampuan untuk mengakses data dan
menampilkan dokumentasi melalui data pasien yang
terkomputerisasi
 Kemampuan untuk mendukung patient safety melalui
penggunaan teknologi informasi
Penelitian terkait penggunaan
teknologi informasi

Computer provider order entry in pediatric oncology :


desain, implemetation and outcames

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi


peningkatan keselamatan pasien melaui Computer
provider order entry (CPOE) pada pasien anak di
bagian onkologi. Sistem CPOE yang sudah standar
diimplementasikan selama 9 bulan. Hasilnya
menunjukan bahwa implementasi meningkatkan
keamanan pasien di tempat ini sangat kompleks
termasuk di lingkungan onkologi anak
Systematic review: impact of health information technology on
quality, efficiency, and costs of medical care.
Dalam sistematik review yang dilakukannya, para peneliti
merangkum tiga manfaat utama dari dampak informasi
kesehatan berbasis teknologi. Hal tersebut adalah: peningkatan
kepatuhan terhadap asuhan berbasis pedoman, pengawasan
dan pemantauan yang lebih baik, dan penurunan kesalahan
pengobatan. Manfaat efisiensi yang ditunjukkan yaitu
menurunnya penggunaan hari rawat, pemanfaatan waktu, dan
biaya. Dapat disimpulkan bahwa penggunaaninformasi
teknologi kesehatan dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi
Kasus penerapan sistem informasi
An. A (12 bulan) dengan keluhan demam selama 4 hari dirawat diruang
anak dengan diagnosa masuk DHF. Setelah dilakukan perawatan di
ruangan, An.A mengalami penurunan kondisi. Instruksi DPJP An.A harus
segara dipindahkan ke ruangan PICU untuk dilakukan observasi yang lebih
ketat. Dari data terkini yang terhubung secara online terlihat kalau ruangan
PICU masih penuh sehingga An.A belum dapat dipindahkan ke ruangan.
Untuk memastikannya, perawat menelepon petugas PICU di ruang anak
untuk memvalidasi data. Setelah divalidasi ke ruangan PICU ternyata
Ruangan tersebut ada yang kosong 1 tempat tidur. Perawat menanyakan
alasan tidak updatenya data ke ruangan. Informasi dari ruangan
menyebutkan bahwa mereka belum ada waktu untuk merubahnya.
Masalah yang sering terjadi di RS B tersebut adalah adanya data yang tidak
sinkron antara kenyataan dan data di sistem informasi sehingga hal tersebut
dapat merugikan pasien dan menghambat rotasi perpindahan pasien
masuk dan keluar, karena anak A tidak dapat dipindahkan sebelum data
online diperbaiki dan diupdate. Sehingga optimalisasi penanganan pada
An.A tidak dapat dilakukan yang mengakibatkan an. A meninggal di
ruangan dan belum sempat masuk PICU.
Pembahasan

5 way
1. Mengapa An. A meninggal?... karena An. A tidak diberikan
penanganan yang optimal
2. Mengapa anak A tidak diberikan pengangan yang optimal? … Karena
An. A tidak dapat masuk PICU
3. Mengapa An. A tidak dapat masuk PICU… Karena system informasi tidak
update
4. Mengapa system informasi tidak di update?... karena perawat ruangan
tidak semapt meng update
5. Mengapa perawat tidak sempat meng update? … Karena saat ituada
pasien yang sed
6. ang resusitasi da nada perawat yang tidak masuk karena sakit. Di
ruangan tersebut , tidak ada petugas khusus bagian administrasi yang
menangani system informasi
Rekomendasi:

1. Membuka lowongan bagi tenaga


administrasi yang khusus menangani sistem
informasi
2. Mengoptimalkan
sistem informasi yang
dapat menunjang asuhan pada klien
3. Mengupdate informasi agar sesuai dengan
kondisi sebenarnya sehingga dapat
meningkatkan pelayanan yang bermutu

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Iv 1
    Bab Iv 1
    Dokumen11 halaman
    Bab Iv 1
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Genogram
    Genogram
    Dokumen2 halaman
    Genogram
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen16 halaman
    Bab Ii
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv 2
    Bab Iv 2
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv 2
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen3 halaman
    Bab Iv
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen19 halaman
    Bab V
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv 1
    Bab Iv 1
    Dokumen11 halaman
    Bab Iv 1
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv 2
    Bab Iv 2
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv 2
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab V 2
    Bab V 2
    Dokumen12 halaman
    Bab V 2
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Genogram
    Genogram
    Dokumen2 halaman
    Genogram
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv 2
    Bab Iv 2
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv 2
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen16 halaman
    Bab Ii
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab V 2
    Bab V 2
    Dokumen12 halaman
    Bab V 2
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv 3
    Bab Iv 3
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv 3
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Genogram
    Genogram
    Dokumen2 halaman
    Genogram
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen3 halaman
    Bab Iv
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAK
    ABSTRAK
    Dokumen2 halaman
    ABSTRAK
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen8 halaman
    Bab I
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen19 halaman
    Bab V
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen11 halaman
    Bab Iii
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab V 2
    Bab V 2
    Dokumen12 halaman
    Bab V 2
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab V 2
    Bab V 2
    Dokumen12 halaman
    Bab V 2
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen19 halaman
    Bab V
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen19 halaman
    Bab V
    Agry Amalia
    Belum ada peringkat