Anda di halaman 1dari 13

Dosen : Ir.

Ignatius Herliyatno, MT
Kuliah Ke-2., Materi : Hakekat Permukiman
Tanggal, 22 Maret 2017
HAKEKAT PERMUKIMAN
 Hakekat, bentuk tidak baku dari hakikat
 Ha.ki.kat [n] , (1) intisari atau dasar (2) kenyataan
yang sebenarnya (sesungguhnya)
 Ha.ki.ki [a] , benar; sebenarnya; sesungguhnya
 Permukiman : adalah bagian dari lingkungan
hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai prasarana, sarana,
utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau
perdesaan.
HUNIAN DAN KETERHUBUNGAN
 Lingkungan yang mewadahi hunian yang memiliki sifat
ketetanggaan sehingga membentuk satuan permukiman
yang didukung sarana dan prasarana dan terhubung
dengan bagian hunian lainnya dan terhubung dengan
fasilitas sehingga menjadi suatu kesatuan tempat.
 Keterhubungan dan daya dukung lingkungan menjadikan
hunian sebagai suatu lingkungan hidup yang berorientasi
kepada manusia
 Hakekatnya adalah keterhubungan dan dukungan
terhadap hunian sehingga berpotensi tumbuh dan
berkembang serta memadat
PRASARANA DAN SARANA
 Prasarana Permukiman, berfungsi memberikan
kemudahan bagi warga untuk melangsungkan
kehidupan, dan dalam berinteraksi dengan
lingkungan serta warga di tempat lainnya yang
berdekatan sehingga menjadi perantara untuk
berinteraksi dg tempat yang lebih jauh
 Sarana Permukiman, merupakan fasilitas dasar
maupun fasilitas yang lebih kompleks untuk
memperoleh kemudahan dalam kehidupan di tempat
huniannya
 UTILITAS UMUM ADL SARANA PENUNJANG UTK
PELAYANAN LINGKUNGAN*
AIR BERSIH
 AIR, menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan di dalam
permukiman dan kebutuhan Rumah Tangga
 Ketersediaan sumber air: Mata air, air permukaan, sumur
dangkal, air hujan, penampungan, dan pengaliran air.
 Jarak mencapai sumber air dan penampungan air bersih
serta pengalirannya, dan sistem pengorganisasian
penggunaaan air, harga air, menjadi suatu permasalahan;
selain itu
 Ketersediaan dan kecukupan volume untuk memenuhi
kebutuhan permukiman : Pertanian, Peternakan, Rumah
Tangga, Air Minum
SARANA PERMUKIMAN
 EKONOMI
 PENDIDIKAN
 KESEHATAN
 TIGA UNSUR POKOK SARANA PERMUKIMAN DARI
PEMENUHAN DASAR HINGGA LANJUTAN
 RUMAH YANG LAYAK (Rumah Layak Huni = RLH)
DALAM LINGKUNGAN YANG SEHAT, AMAN,
SERASI, DAN TERATUR*
 Untuk Penyelenggaraan & Pengembangan Kehidupan
Ekonomi, Sosial Dan Budaya
Site Hunian Tradisional di
Wanokaka, Sumba Barat Daya
Kombinasi antara :
hunian dan kehidupan,
serta lokasi hunian;
lingkungan sekitarnya;
sungai dan laut; Serta
kebun, ladang, dan
hutan
Kesatuan hunian
dengan lingkungan dan
kehidupan, merupakan
ciri masyarakat
tradisional yang kuat
Ikatan Klan dan lokasi
serta kepercayaan
menjadi pengawet dari
hunian tradisional
TAPAK PERUMAHAN REAL ESTATE,
Tugas Gambar Dibuat Oleh: Ria Tetty
Gambar Site :
P e r u m a h a n Ta p a k
atau Landed House .
Susunan kapling
rumah mengikuti
rencana jalan yang
menjadi
aksesibilitas setiap
rumah.
Fa s i l i t a s d i s e s u a i k a n
dengan lingkungan
perumahan: jumlah
dan tipe rumah dan
lingkungannya
Digerakkan oleh
kekuatan
perencanaan dan
bisnis real-estate
Lingkungan Permukiman sekitar Gereja St. Yosef,
di Naikoten II
Fasilitas Tempat Ibadah
menjadi pusat permukiman
Proses berkembang
memadat menjadi ciri dari
kampung di pusat kota
Selanjutnya dari rumah
tidak bertingkat akan
berkembang menjadi
bertingkat mengikuti
perkembangan keluarga
dan kemajuan ekonomi
keluarga, sehingga rumah
akan ditempati oleh
“beberapa Rumah Tangga”
Jalan besar dan jalan
lingkungan sekitarnya
menjadi pembangkit
RUMAH SUSUN
TINGGAL DI RUMAH SUSUN
MENJADI CIRI KOTA DI ATAS
SATU JUTA PENDUDUK
KETERBATASAN TANAH DAN
KEBUTUHAN RUMAH DI
PERKOTAAN, MENJADI SEBAB
MENGAPA TINGGAL DI
RUMAH SUSUN
ADA RUMAH SUSUN
SEDERHANA SEWA DAN
RUMAH SUSUN SEDERHANA
MILIK
RUMAH SUSUN YANG LUX
SERING DISEBUT DENGAN
APARTEMEN
KOLAM RENANG JUGA
MENJADI PERSEDIAAN AIR
SAAT EMERGENCY
TAPAK RUMAH SUSUN
RUMAH SUSUN “DISUSUN
MENGELILINGI TAMAN”
SEHINGGA TAMAN
MENJADI “PENGIKAT”
DARI KESELURUHAN
MASSA BANGUNAN
TAMAN DI TENGAH
MENJADI SPACE YANG
MEMPERTEMUKAN
SELURUH WARGA YANG
TINGGAL DI RUMAH
SUSUN
ADA VARIANT BENTUK
MASSA MENJADI SUATU
KOMPOSISI MASSA YANG
MENARIK
Perancangan Tapak
Masalah Konsep Kebutuhan Fakta Sasaran
Orientasi Dlm Tapak Proses Obyek PAR Peraturan & Persyaratan Perletakan Bangunan

Built Up Area Sistem Drainase & Kemiringan Upaya Konservasi


ZONNING DLM TAPAK Pembuangan Tanah/Topografi
Ruang Terbuka Pengelompokan Ruang Potensi Tapak Pengendalian
Sesuai Fungsi Kebisingan
Pemilihan Tapak Kebutuhan & Program Lokasi Tapak Mempertahankan
Tapak Potensi Tapak
YANG DIKEHENDAKI Pengetahuan Mendalam Utilitas Kondisi Iklim Teratur, Indah, Rapi
DALAM TAPAK Tentang Fungsi
Eko Arsitektur Unsur Landskap Daya Dukung Tanah Penataan Landskap

Penempatan Parkir Kemiringan Tapak & Lingkungan Bagian Tapak Yg Terbaik


Tanah/Topografi & Kesan Welcome
PENENTUAN Sistem/Pola Jalan Di Keamanan Disabilitas Jalan & Lalu Lintas Ruang Penerima
ENTRANCE Dalam Tapak Sekitar
Ada Pusat Orientasi Penerangan Dan Tanda2 Kemiringan Keamanan &Mudah
Tanah/Topografi Dicapai
Pola Pengelompokan Orientasi Mengenai Fungsi Altenatif Perancangan
Massa Tapak
BENTUK MASSA DAN Pembentukan Ruang Kemiringan Mengenai Users Prinsip2 Arsitektur
GUBAHAN MASSA Tanah/Topografi
Peraturan & Persyaratan Upaya Konservasi Pengaruh Luar Tapak Bentuk Yang Diinginkan
LITERATUR :

Joseph De Chiara, dan Lee E Koppelman., Standar Perencanaan Tapak, Penerbit Erlangga, Jakarta,
1990

William Pena, dan William Caudill, dan John Focke., Penyelusuran Masalah – Sebuah Dasar
Penyusunan Program Arkitektur, Cetakan Ketiga, Penerbit Intermatra, Bandung, 1995

Anda mungkin juga menyukai