Anda di halaman 1dari 18

ODONTEKTOMI

Victor Ercantez Pakpahan


PERISAPAN TINDAKAN
1.
ODONTEKTOMI
Dilakukan Foto Rontgen :
Foto periapikal
Didapatkan informasi tentang :
• Bentuk gigi, jumlah, ukuran serta kurvatur akar
• Posisi akar atau mahkota dengan gigi sebelahnya atau struktur lain
• Klasifikasi impaksi
• Posisi bukal atau lingual impaksi
2. Mengetahui Klasifikasi gigi impaksi
Sehingga operator dapat memperkirakan tingkat kesulitan yang akan
dihadapi
3. Desain Flap
4. Menentukan arah jalan keluar/ pengambilan
dengan trauma minimal
5. Menentukan metode odontektomi yang dipilih
dengan memperhatikan faktor intrinsik (gigi) dan
faktor ekstrinsik (jaringan sekitar gigi).
Penatalaksanaan tindakan Odontektomi
pada gigi impaksi M3 rahang bawah.

• Mempersiapkan instrumentarium steril untuk tindakan


odontektomi.
• Pembedahan dilakukan dengan teknik asepsis.
• Selanjutnya dilakukan mandibular blok anestesi.
• Dibuat garis insisi yang dimulai
• dari pertengahan bagian distal gigi molar kedua ke arah posterior
membelok ke lateral agar insisi tetap berada di atas tulang,
• Insisi ke arah anterior dibuat tepat pada gingiva dan pada bagian
distal gigi molar kedua turun ke arah kaudal dan kembali ke arah
anterior sejajar garis oklusal
• Flap mukoperiostal dibuka dengan raspatorium
Insisi dengan menggunakan teknik ini mempunyai keuntungan, yaitu flap
dapat dibuka dengan luas sesuai dengan kebutuhannnya, dengan cara
memperpanjang garis insisi ke arah anterior.
• Pengambilan tulang yang menutupi gigi impaksi dan
pemotongan gigi
• dilakukan dengan menggunakan bur putaran tinggi
dengan pendingin air steril.
• dilakukan dengan cara memotong tulang lapis demi lapis sehingga
bagian gigi yang tertutup tulang terlihat.
• selanjutnya pembukaan tulang dapat diperluas dengan mengambil
tulang di sekeliling gigi impaksi dan berpedoman pada bentuk gigi yang
impaksi.
• Dalam melakukan pengambilan tulang yang meliputi gigi
impaksi perlu dipertimbangkan beberapa hal:
• Pengambilan tulang harus cukup dan awal pengeboran dimulai
dengan menyesuaikan letak gigi sesuai dengan jenis klasifikasi gigi
impaksinya.
• · Tidak melakukan pengambilan tulang secara berlebihan karena akan
menyebabkan trauma yang besar.
• Melakukan pemotongan pada gigi yang impaksi (split
technique) dikarenakan:
• Menghindari trauma pada gigi molar kedua dan trauma karena tekanan
pada jatingan tulang sekitar pada saat gigi diungkit dan menghindari
trauma pada kanalis mandibula.
• Menghindari terjadinya fraktur tulang mandibula akibat
tekanan berlebihan
• Memudahkan pengambilan gigi karena telah terbebas dari retensi
jaringan sekitarnya

• Selanjutnya dilakukan pemotongan gigi
• dimulai dengan memotong pertengahan mahkota gigi molar ketiga
impaksi ke arah bifurkasi atau melakukan pemotongan pada regio
servikal untuk memisahkan bagian mahkota dan akar gigi.
• dilakukan pemotongan menjadi bagian-bagian lebih kecil
sesuai dengan kebutuhan.
Mahkota gigi dapat dipotong menjadi dua sampai empat bagian, demikian
pula pada bagian akarnya, kemudian bagian-bagian tersebut dikeluarkan satu
per satu.
• Selanjutnya dilakukan kuretase untuk mengeluarkan kapsul gigi
dan jaringan granulasi di sekitar mahkota gigi dan dilanjutkan
dengan melakukan irigasi dengan air steril
• Penjahitan dilakukan mulai dari ujung flap dibagian distal molar
kedua dan dilanjutkan ke arah anterior kemudian ke arah
posterior.
Instruksi Pasca Odontektomi

• Gigit tampon ± 30’-60’, tampon dapat diganti dengan


tampon steril sampai beberapa kali.
• Tdk menghisap-hisap luka.
• Tdk diperkenankan kumur-2. Pada keadaan perdarahan
ringan diperkenankan untuk menggigit tampon kembali.
• Fungsi kunyah dikurangi.
• Diperkenankan makan dengan diet lunak..
• Menjaga kebersihan mulut dengan tetap menggosok gigi dan
dihindari untuk berkumur keras, air hanya dialirkan ke dalam
rongga mulut dan hanya dengan menggunakan air matang
bukan air kran.
• Hindari makan dan minum panas.
• Tidak diperkenankan merokok.
• Kontrol seminggu post. Op.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai