LO 1
MMM DEFINISI, KLASIFIKASI,
TERMINOLOGI DAN
ETIMOOLOGI EUTHANASIA
Dorland :
1. Kematian secara mudah/tanpa rasa sakit
2. Pengakhiran dengan sengaja hidup seseorang yang
menderita penyakit dengan rasa sakit yan hebat
dan tidak bisa disembuhkan
Unsur-unsur euthanasia
1. Ada tindakan yang dilakukan dengan sengaja
untuk mengakhiri hidup seseorang.
2. Tindakan tersebut dilakukan atas dasar rasa
belas kasihan .
3. Proses mengakhiri hidup yang dengan sendirinya
berarti juga mengakhiri penderitaan tersebut
dilakukan tanpa menimbulkan rasa sakit pada
orang yang menderita tersebut.
4. Pengakhiran hidup tersebut dilakukan atas
permintaan orang itu sendiri atau atas
permintaan keluarganya.
Macam-macam Euthanasia
Macam-macam Euthanasia
Dari sudut cara atau bentuk :
1. Euthanasia aktif(agresif) , artinya
mengambil keputusan untuk
melaksanakan dengan tujuan
menghentikan kehidupan. Tindakan ini
secara sengaja dilakukan oleh dokter
atau tenaga kesehatan lainnya untuk
memperpendek atau mengakhiri hidup
si pasien.
Contoh Kasus Euthanasia Aktif
• Euthanasia Pasif
– Apabila penderita sakit kelangsungan hidupnya tergantung pada
pemberian berbagai macam media pengobatan dengan cara
meminum obat, suntikan, infus dan sebagainya, atau
menggunakan alat pernapasan buatan dan peralatan medis
modern lainnya dalam waktu yang cukup lama, tetapi penyakitnya
tetap saja tidak ada perubahan, maka melanjutkan pengobatannya
itu tidak wajib dan tidak juga sunnah sebagaimana difatwakan oleh
Syeikh Yusuf Al-Qardhawi dalam Fatawa Mu’ashirahnya
– Yang penting sudah berikhtiar (berusaha) sampai akhir hayatnya,
bila mengambil pilihan lain dengan merawat dirumah & berdoa, itu
pun termasuk ikhtiar.
Euthanasia dalam
Pandangan Agama Protestan
• Euthanasia pasif
– Euthanasia pasif atas permintaan pasien : Tidak dihukum
– Euthanasia pasif tanpa permintaan pasien : Pasal. 304 jo 306 (2)
– Euthanasia pasif tanpa sikap pasien : Pasal. 304 jo 306 (2)
Aspek HAM
• Hak asasi manusia (HAM) selalu dikaitkan dengan
hak hidup, hak damai, & sebagainya. Tapi tidak
tercantum jelas adanya hak seseorang untuk mati.
• Mati sepertinya justru dihubungkan dengan
pelanggaran HAM, terbukti dari aspek hukum
euthanasia yang cenderung menyalahkan tenaga
medis dalam pelaksanaan euthanasia.
• Sebenarnya, dengan dianutnya hak untuk hidup
layak & sebagainya, secara tidak langsung
seharusnya terbersit adanya hak untuk mati, apabila
dipakai untuk menghindarkan diri dari segala
ketidaknyamanan atau lebih jelas lagi dari segala
penderitaan yang hebat.
Syarat Euthanasia
Pelaksanaan Euthanasia di Indonesia dapat dilakukan dengan
syarat-syarat tertentu, antara lain:
1. Orang yang ingin diakhiri hidupnya adalah orang yang benar-
benar sedang sakit & tidak dapat diobati, misalnya kanker.
2. Pasien berada dalam keadaan terminal, kemungkinan
hidupnya kecil & tinggal menunggu kematian.
3. Pasien harus menderita sakit yang amat sangat, sehingga
penderitaannya hanya dapat dikurangi dengan pemberian
morfin.
4. Yang boleh melaksanakan bantuan pengakhiran hidup pasien,
hanyalah dokter keluarga yang merawat pasien & ada dasar
penilaian dari dua orang dokter spesialis yang menentukan
dapat tidaknya dilaksanakan euthanasia
LO 5
MMM SARAN DAN SOLUSI
Saran
• Untuk dokter :
1. Sebagai dokter, kita bisa mencoba mengajukan
peringanan biaya perawatan rumah sakit,
menyarankan keluarganya agar meminta surat
keterangan miskin, dsb.
2. Memberikan saran kepada keluarga agar pasien
tetap dirawat di Rumah Sakit dengan menganjurkan
mencari bantuan terhadap pihak-pihak terkait
3. Melakukan Komunikasi, Memberikan Informasi dan
Edukasi terhadap keluarga pasien mengenai
keadaan pasien
Saran
Untuk keluarga pasien :
o Bantuan dukungan emosional dan spiritual bagi
pasien
o Merawat dan membiarkan pasien merasa nyaman
dengan sisa waktunya di rumah
o Berkonsultasi dan mengajak pemuka agama
beserta umat yang lain untuk mendoakan pasien
o Pihak keluarga meminta bantuan atau keringanan
kepada pihak-pihak terkait :
1. Rumah Sakit
2. Pemerintah daerah (surat keterangan tidak
mampuh)
3. Jamkesmas
4. Mencari donatur sukarela (dokter dan
masyarakat umum)
Saran
Untuk pasien :
– Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa
– Tidak mudah menyerah dalam
menghadapi cobaan hidup
– Tidak berfikir sebagai beban keluarga &
masyarakat
KESIMPULAN
1. Euthanasia lebih menunjukkan perbuatan yang membunuh
karena belas kasihan, maka menurut pengertian umum sekarang
ini, euthanasia dapat diterangkan sebagai pembunuhan yang
sistematis karena kehidupannya merupakan suatu kesengsaraan
dan penderitaan.