Anda di halaman 1dari 32

M.

FIRDAUS,
MM

TEORI PEMBANGUNAN
MATA KULIAH MANAJEMEN PEMBANGUNAN

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
TEORI PEMBANGUNAN
01 Evolusi Makna Pembangunan

02 Indikator Pembangunan

03 Teori Utama Pembangunan

04 Krisis Teori Pembangunan


Welcome 1
Evolusi Makna Pembangunan
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan pembangunan?
Evolusi Makna Pembangunan
Pandangan Tradisional Identik dengan upaya meningkatkan pendapatan perkapita
Pada mulanya, upaya pembangunan Negara Berkembang
diidentikkan dengan upaya meningkatkan pendapatan
perkapita. Berkembang sepanjang dasawarsa 1950,
pembangunan ekonomi identk dengan pertumbuhan
ekonomi.

Kata kunci dalam pembangunan adalah pembentukan modal.


Untuk itu strategi pembangunan yang paling sesuai adalah
akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mengundang
modal asing dan industrialisasi (sukses story Eropa)

Sekitar tahun 1960, ditemukan bahwa perbedaan dalam


pembentukan modal dan faktor input tidak banyak
menjelaskan mengapa timbul perbedaan dalam
pertumbuhan ekonomi. Ternyata disadari banyak faktor yang
dianggap residu. Residu disini dikaitkan dengan investasi
modal manusia dan kemajuan teknologi. Pembangunan
tidak hanya berdimensi ekonomi tetapi multidimensi.
Evolusi Makna Pembangunan
Paradigma Baru Dalam Pembangunan Diakhir dasawarsa 1960, negara berkembang mulai
menyadari pertumbuhan tidak identik dgn pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, bahkan ada yang
melampaui negara-negara maju. Namun pencapaian itu
dibarengi dengan masalah pengangguran, kemiskinan di
pedesaan, distribusi pendapatan yang timpang dan tidak
seimbangnya struktural.

Hal itu menandai pengkajian ulang arti pembangunan.


Mydral (1971) pembangunan = pergerakan ke atas seluruh
sistem sosial. Ada pula yg menekankan pentingnya
pertumbuhan dengan perubahan (growth with change)

Selama dasawarsa 1970, redifinisi pembangunan adalah


upaya meniadakan, setidaknya mengurangi kemiskinan,
pengangguran dan ketimpangan. Sejarah kemudian
mencatat munculnya paradigma baru dalam pembangunan
seperti pertumbuhan dengan distribusi, kebutuhan pokok,
pembangunan mandiri, pembangunan berkelanjutan dengan
perhatian pada alam serta pembangunan yang fokus pada
ketimpangan pendapatan menurut etnis.
Evolusi Makna Pembangunan
Paradigma Baru Dalam Pembangunan
Strategi Kebutuhan Pokok
Strategi Pertumbuhan dgn Distribusi Diawali program ILO tentang World Development
Negera berkembang jangan hanya sibuk 02 dengan Deklarasi Program Aksi Strategi Kebutuhan
01 dengan pertumbuhan, tapi harus pikirkan
mendistribusikan kue pembangunan, misal
Pokok. Kebutuhan pokok mencakup kebutuhan
minimum konsumsi (pangan, sandang dan rumah) dan
dengan meningkatkan kesempatan kerja, jasa umum (kesehatan, transportasi umum, air dan
investasi modal manusia, perhatian kepada fasilitas pendidikan
petani kecil, sektor informal dan pengusaha Strategi Pembangunan Berkelanjutan
ekonomi lemah. Muncul saat isu lingkungan hadir di dasa

Strategi Pembangunan Mandiri


04 warsa 1970. tata dunia baru atau lama, tak
menguntungkan bila biologis alam yang
Konsep yang lebih menekankan pada usaha- usaha menopang ekonomi dunia tidak diperhatikan.
03 mandiri dengan sedikit atau tanpa integrasi dari luar.
Di China dikembangkan teknologi pribumi daripada
Strategi Berdimensi Etnis
Isu ini muncul karena konflik antar etnik di Afrika
impor teknologi dari luar. Dengan konsep mandiri dan Asia Selatan pada dasa warsa 1980. Muncul
muncul konsep strategis di forum internasional
yakni Tata Ekonomi Dunia Baru. Konsep yang
05 karena penguasaan SDA, proyek infrastruktur,
ketimpangan pembangunan, ide dasar strategi
menawarkan anjuran kerjasama antar negara pembangunan & bagaimana pemerintah distribusi
sumberdaya. Baru Malaysia yg berhasil dgn NEP.
Evolusi makna Pembangunan
Paradigma Pembangunan: Otopis Atau Normatif
Demikian banyak makna pembangunan yang diturunkan para
ahli berdasarkan pengalaman di berbagai negara dan studi
empiris yang mereka lakukan. Mereka peduli dengan
pembangunan sebagai tujuan yang diinginkan bagi negara
dan penduduk di negara sedang berkembang.

Sejarah pemikiran mengenai pembangunan memang diwarnai


dengan evolusi makna pembangunan. Dari pertumbuhan
hingga memperhatikan ketimpangan pendapatan etnis. Akhir-
akhir ini antri paradigma lain wanita dalam pembangunan,
pembangunan regional dan pembangunan masyarakat.

Itu berarti kontribusi pembangunan tidak lagi berbicara dalam


konteks aktual (des sein; what to be) namun lebih membahas
apa yang harus dilakukan (des solen; what ought to be). Atau
alternatifnya kita harus mengkombinasikan berbagai
paradigma dalam implementasi kebijakan. Pembangunan
harus dilihat sebagai proses multidimensi, yang mencakup
tidak hanya pembangunan ekonomi tetapi juga mencakup
perubahan di struktur sosial, prilaku dan kelembagaan.
Welcome 2
Indikator Pembangunan
Perlu Indikator Sebagai Tolak Ukur Terjadinya Pembangunan
Indikator Pembangunan
Perlunya Indikator Pembangunan
Salah satu definisi pembangunan ekonomi yang paling banyak
diterima adalah: suatu proses dimana pendapatan perkapita
suatu negara meningkat selama kurun waktu yang panjang,
dengan catatan bahwa jumlah penduduk yang hidup di bawah
garis kemiskinan absolut tidak meningkat dan distribusi
pendapatan tidak semakin timpang (Meier, 1995).

Proses adalah berlangsungnya kekuatan-kekuatan tertentu


yang saling berkaitan & mempengaruhi. Proses pembangunan
menghendaki adanya pertumbuhan ekonomi yang diikuti
dengan perubahan dalam pertama perubahan struktur ekonomi
dari pertanian ke industri dan jasa. Kedua perubahan
kelembangaan, baik melalui regulasi maupun reformasi
kelembagaan itu sendiri.

Pendekatan pada kenaikan pendapatan perkapita (GNP, riil


dibagi jumlah penduduk) dan tidak hanya pendapatan nasional
riil menyiratkan perhatian pembangunan negara miskin adalah
menurunkan tingkat kemiskinan. Pendapatan nasional yang
meningkat sering tidak diikuti perbaikan kualitas hidup.
01 Indikator 02
Gross National Income GNP Perkapita dengan PPP
Untuk tujuan operasional, Bank Dunia
membagi kinerja ekonomi suatu
Ekonomi Perbandingan dengan GNP perkapita
sering menyesatkan, karena ada konversi
negara adalah GNI (Gross National penghasilan suatu negara ke mata uang
Income, atau Produk Nasional Bruto) Setiap tahun, Bank Dunia yang sama (dolar AS) dengan kurs resmi.
perkapita. mengelompokkan negara Kurs ini tidak cerminkan kemampuan daya
Negara berpenghasilan rendah dan berdasarkan GNI Perkapita beli, sehingga sering salah. Untuk itu
menengah disebut negara berkembang seperti tersaji dibawah ini purchasing power parity (PPP/kemampuan
Karakteristiknya : daya beli) dianjurkan mengkonversi GNP
• Tingkat kehidupannya rendah, dalam mata uang lokal ke dolar.
dengan ciri penghasilannya rendah
• Tingkat produktifitasnya rendah
• Pertumbuhan penduduk dan beban
ketergantungannya tinggi
• Tingkat pengangguran dan setengah
menganggurnya tinggi dan
cenderung meningkat
• Tergantung pada produksi pertanian
dan ekspor produk primer
• Dominan, tergantung dan rentan
dalam hubungan internasional
Indikator Sosial Sebagai Alternatif Indikator Pembangunan
Indikator Sosial Pada tahun 1970 United Nations Research Institut on Social Development
(UNRISD) mengembangkan indikator sosial ekonomi, yakni 9 indikator sosial
Daftar Indikator Sosial Ekonomi dan 7 indikator ekonomi. Tahun 2003 Bank Dunia memakai indikator sosial
• Harapan hidup dan lingkungan yang berbeda. Indikatornya meliputi tingkat pendidikan
• % penduduk didaerah sebanyak 20.000 dasar, kesamaan jender, penurunan kematian bayi dan balita, penurunan
atau lebih kematian ibu melahirkan & kesehatan reproduksi. Indikator lingkungan
• Konsumsi protein hewani/kapita/hari adalah kemampuan mempertahankan dan regenerasi lingkungan..
• Kombinasi tingkat pendiidikan dasar dan
Indeks Mutu Hidup (PQLI)
menengah
Untuk menghitung kesejahteraan masyarakat, Morris D Morris mengenalkan
• Rasio pendidikan luar sekolah
Physical Quality Life (PQLI) atau Indeks Mutu Hidup. PQLI adalah gabungan
• Rata-rata jumlah orang perkamar
3 indikator yaitu harapan hidup pada usia satu tahun, angka kematian dan
• Sirkulasi surat kabar per 1000 penduduk
tingkat melek hurup. Untuk masing-masing indikator, kinerja ekonomi suatu
• % penduduk usia kerja dengan listrik,
negara dinyatakan dalam skala 1 sampai 100, 1 kinerja terjelek,100 terbaik.
gas, air dan sebagainya
Biro Statistik Indonesia menggunakan istilah Indeks Pembangunan Manusia
• Produksi pertanian per pekerja pria di
(IPM). IPM Indonesia di tahun 2018 yakni 71,39 naik dari tahun 2017 = 66,53.
sektor pertanian
• Konsumsi listrik, kw per kapita Human Development Index (HDI)
• Konsumsi baja kg per kapita Upaya menganalisis perbandingan status pembangunan sosial ekonomi
• Konsumsi energi, ekuivalen kg baik di negera sedang berkembang maupun di negara maju telah dilakukan
batubara/kapita UNDP (United Nation Development Program). UNDP menyusun laporan
• % sektor manufaktur dalam GDP Human Development Index (HDI) setiap tahun dari 1990. HDI merangking
• Perdagangan luar negeri per kapita semua negara dalam skala 0 hingga 1 berdasarkan atas 3 tujuan pertama
• % penerima gaji & upah terhadap usia panjang (tingkat harapan hidup); kedua pengetahuan (dapat membaca
angkatan kerja dan rata-rata tahun sekolah) dan ketiga penghasilan (pendapatan perkapita)
Keterkaitan Pembangunan manusia bertindak
sbg variabel antara dalam hubungan
antara pertumbuhan ekonomi & demo
Antar Indikator krasi. Investasi pada pembangunan
manusia, pendapatan perkapita jadi
lebih tinggi dengan tingkat demokrasi
Bagaimana keterkaitan antara
tertentu via pertumbuhan langsung
ketiga sasaran pembangunan
Hipotesis cruel choice = demokrasi
yakni pembangunan manusia,
berada pada tahap awal pembangu
pembangunan ekonomi dan
nan bertentangan dgn pertumbuhan
demokrasi.
ekonomi yang cepat, maka disiplin
Pembangunan manusia berpengaruh positif pada pertumbuhan lebih dibutuhkan dari demokrasi.
ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung melalui Hipotesis trickle down effect sebut
demokrasi. Penelitian Bank Dunia (1993) dan Bank ekonomi tumbuh cepat akan menetes
Pembangunan Asia (1997) menemukan tingkat melek huruf yg ke pembangunan manusia. Model ini
tinggi, tingkat kematian bayi yg rendah, tingkat kesenjangan dibantah di India, Turki dan DSB lain
dan kemiskinan yang rendah memberikan kontribusi positif
Model pertumbuhan endogen, ada
pada pertumbuhan ekonomi yang sangat cepat di Asia Timur
hubungan sebab akibat antara tingkat
dan Tenggara. Demokrasi tidak berpengaruh langsung pada
kematian bayi & pendidikan terhadap
pembangunan manusia dan pertumbuhan ekonomi. Tingkat
pertumbuhan ekonomi (Baroo, 1991).
melek huruf yg tinggi, kesehatan yg baik dan kesamaan
kesempatan, memungkinkan partisipasi masyarakat dalam Bhalla (1994) menemukan pengaruh
proses politik dan membantu dalam konsensus atas tujuan positif demokrasi terhadap pertumbuh
pembangunan. an. Saat demokrasi berjalan baik,
ekonomi tumbuh dgn cepat dan
menetes ke pembangunan manusia
Welcome 3
TEORI UTAMA PEMBANGUNAN
Proses Pembangunan pada
dasarnya bukanlah sekedar
fenomena ekonomi semata
Teori Utama
Pembangunan
Dalam pembahasan mengenai teori pembangunan, khususnya pembangunan ekonomi,
dikenal 5 pendekatan yang dominan yaitu. (1) Teori pertumbuhan linier (2) Teori
pertumbuhan struktural (3) teori revolusi ketergantungan internasional (dependensia)
(4) teori neoklasik (5) teori-teori baru
Arthur Lewis

Adam Smith Karl Marx Walt W. Rostow Hollis Chenery


Teori Pertumbuhan Linier Model pertumbuhan linier mendominasi
1. Teori Pertumbuhan Adam Smith perkembangan teori pembangunan sejak
pertama kali dikemukakan oleh Adam
Adam Smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahap Smith dan mengalami puncak
yang berurutan, yaitu masa perburuan, beternak, masa bercocok tanam, kejayaannya dengan lahirnya teori
perdagangangan dan tahap perindustrian. Menurut teori ini, masyarakat pertumbuhan yang dikemukakan Rostow.
bergerak dari tradisional ke modern yang kapitalis. Pertumbuhan ekonomi Teori yang dikemukakan oleh Adam
akan semakin terpacu dengan adanya sistem pembagian kerja antar Smith, Karl Mark dan Rostow termasuk
pelaku ekonomi. Pembagian kerja adalah upaya bagi meningkatkan dalam model pertumbuhan linier
produktifitas tenaga kerja. Spesialisasi dipicu faktor pendorong (1)
peningkatan keterampilan pekerja (2) penemuan mesin-mesin yang
menghemat tenaga. Spesialisasi tercapai jika pembangunan ekonomi telah
menuju ke sistem perekonomian modern yang kapitalistik.

Dalam pembangunan ekonomi, modal berperan penting. Akumulasi modal


menentukan cepatnya pertumbuhan ekonomi negara. Modal dari tabungan
masyarakat. Akumulasi modal membuat pelaku ekonomi dapat investasi
ke sektor riil dalam upaya meningkatkan penerimaannya.

Proses pertumbuhan terjadi secara simultan dan terkait. Peningkatan


kinerja akan menarik pemupukan modal, dorong kemajuan teknologi,
meningkatkan spesialisasi dan memperluas pasar. Semua tahap itu tidak
lepas dari pasar yang dihadapi adalah persaingan sempurna.
Teori Pertumbuhan Linier
2. Teori Pembangunan Karl Marx Karl Marx pada bukunya Des Kapital membagi evolosi
perkembangan masyarakat menjadi tiga yaitu feodalisme,
kapitalisme dan sosialisme. Masyarakat feodal ekonominya
masih bersifat tradisional. Pada tahap ini tuan tanah jadi
pelaku ekonomi. Teknologi memicu pergeseran, masyarakat
yang semula agraris feodal mulai beralih menjadi industri
yang kapitalis. Di masa kapitalis, para pengusaha punya
posisi tawar lebih tinggi terhadap kaum buruh. Sangat
mungkin buruh dieksploitasi besar-besaran. Eksploitasi dan
meningkatnya pengangguran, pada akhirnya akan memicu
revolusi sosial oleh kaum buruh, lalu muncullah tatanan
sosial alternatif di samping masyarakat kapitalis yaitu
masyarakat sosialis. Mark selalu mendasarkan teorinya pada
kondisi pertentangan antarkelas dalam masyarakat.

Pada tahap ini, Mark menawarkan sistem baru yaitu sistem


perekonomian sosialis.

Teori Karl Mark menjadi masukan bagi ekonom kapitalis


untuk menyempurnakan sistem yang ada, hingga dampak
negatif yang digambarkan Marx dapat dihindari.
Teori Pertumbuhan Linier
3. Teori Pertumbuhan Walt Whitman Rostow
Prakondisi Tinggal Landas
Perekonomian Tradisional
Ekonomi masyarakat tradisional bersifat Tahap ini adalah proses transisi dari agraris ke industri.

01 subsisten. Teknologi terbatas. Pertanian


berperan penting. Barang yg diporuksi ialah
02 Sektor industri mulai berkembang, walau pertanian tetap
memegang peranan penting. Tahap ini terjadi di Eropa
komoditas pertanian dan bahan mentah abad ke 15 sampai ke 16. Terjadi perubahan radikal dgn
lainnya. Sistem sosial di bersifat berjenjang. munculnya Renaissance. Masyarakat dari statis menjadi
Kemampuan penguasan sumberdaya dinamis, terjadi perubahan paradigma berpikir.
dipengaruhi hubungan darah dan keluarga. Menuju Kedewasaan
Tinggal Landas Tahap ini ditandai dengan penerapan secara efektif
Pengalaman negara Eropa, tahap ini terjadi dalam 04 teknologi modern pada sumberdaya yg dimiliki. Di
tahap ini (1) tenaga kerja berubah jadi terdidik. (2)
03 waktu yang relatif pendek sekitar dua dasa warsa.
Dipicu oleh revolusi industri yang mengubah pengusaha jadi manajer (3) masyarakat berubah
metode produksi. Tahap ini ditandai (1) kenaikan Tahap Konsumsi Massa Tinggi
investasi produktif 5-10% dari pendapatan nasional Tahap ini adalah tahap akhir dari pembangunan.
(2) berkembangnya sektor manufaktur penting dgn
laju pertumbuhan tinggi (3) hadirnya kerangka
politik, sosial, dan institusional yang menimbulkan
05 Ditandai terjadinya migrasi besar-besaran dari
masyarakat pusat perkotaan ke pinggir kota akibat
pembangunan pusat kota sbg sentral t4 bekerja.
hasrat ekspansi di sektor modern. Dampaknya Transportasi pribadi & umum sangat dibutuhkan.
mendorong pertumbuhan ekonomi Masyarakat mulai berpikir kesejahteraan bersama
Teori Perubahan Struktural
1. Teori Pembangunan Arthur Lewis Teori ini pada dasarnya membahas proses pembangunan
yang terjadi antara daerah kota dan desa, yang membawa
proses urbanisasi yang terjadi diantara kedua tempat tsb.
Lewis membagi ekonomi negara jadi dua yaitu :
1. Perekonomian Tradisional. Daerah pedesaan dengan
ekonomi tradisional mengalami surplus tenaga kerja. Hal
ini karena nilai produk marginal dari tenaga kerja adalah
nol. Itu artinya tambahan tenaga kerja tidak menaikkan
hasil pekerjaan.
2. Perekonomian Industri. Di kota yang berperan adalah
industri. Ciri ekonomi ini adalah tingkat produktifitas
yang tinggi dari input yang digunakan, termasuk tenaga
kerja. Kota jadi daerah tujuan para pekerja dari desa
(urbanisasi). Tambahan tenaga kerja mereka akan
meningkatkan output yang diproduksi. Industri menjadi
penyedia lapangan kerja. Upah di kota 30% lebih tinggi
dari desa. Perbedaan upah inilah pemicu urbanisasasi

Teori Lewis ini pada dasarnya pendukung teori kapitalisme.


Jika ini terjadi di dunia nyata, maka reinvestasi yang ada
semakin memperkaya pengusaha.
Teori Perubahan Struktural
2. Teori Pola Pembangunan Chenery Analisis Teori Pattern of Development fokus pada struktur
dan tahapan proses perubahan ekonomi, industri dan
struktur institusi dari perekonomian negara yang sedang
berkembang. Transformasi dari pertanian beralih ke sektor
industri sebagai mesin utama.
Penelitian Hollis Chenery tentang transformasi struktur
produksi menunjukkan bahwa sejalan dengan peningkatan
pendapatan perkapita, ekonomi sebuah negara bergeser dari
pertanian menuju ke industri. Chenery mengelompokkan
negara sesuai proses perubahan struktural yang dialami
berdasar pendapatan perkapita penduduknya. Pendapatan
$600 = negara sedang berkembang. $600-$3.000 = negara
sedang transisi pembangunan (berdasar ekonomi th 1976).
Peningkatan peran sektor industri berhubungan erat dengan
akumulasi kapital dan peningkatan SDM. Perubahan struktur
ini pada tingkat tertentu menurunkan konsumsi pangan.
Penurunan ini dikompensasi dengan meningkatnya
permintaan pada barang non pangan, peningkatan investasi,
peningkatan anggaran belanja pemerintah. Di perdagangan
internasional terjadi peningkatan nilai ekspor komoditas
hasil produksi dan menurunnya impor barang yg sama.
Teori Dependensia Teori ini lahir dari hasil diskusi para
ekonom negara-negara Amerika Latin
Asumsi dasar teori ini adalah pembagian ekonomi menjadi dua golongan. yang menghasilkan Deklarasi Ekonomi
Pertama, negara-negara dengan perekonomian yang sudah maju dan kedua Amerika Latin. Pencetus teori ini
perekonomian negara sedang berkembang. Paul Baran, yang menciptakan
Andre Gunder Frank mengelompokkan negara maju = negara metropolis model dasar tesis alternatif
maju dan negara berkembang sebagai negara satelit. Samir Amin, membagi mengenai keterbelakangan
negara maju di pusat, sedang negara miskin pinggiran. Pusat ekonomi ekonomi yang terjadi di
dunia dipengaruhi negara-negara pusat, sedang negara pinggiran berada di negara-negara dunia ketiga.
sekitar negara pusat. Seperti teori Lewis, negara pinggiran tidak jauh beda
dengan ekonomi tradisional. Ekonomi negara pusat berciri modern, dimana
sistem pasar sudah berlaku dengan baik.
Interaksi antara negara maju dan negara miskin lebih bersifat eksploitasi
negara maju terhadap negara miskin. Dominasi ekonomi oleh negara pusat
menjadikan negara pinggiran semakin tergantung pada negara pusat.
Paul Baran melihat investasi perusahaan multinasional negara maju
dilakukan di negara-negara miskin, harusnya meningkatkan pendapatan
negara miskin. Namun peningkatan pendapatan ini tidak dapat dinikmati
sebagian besar masyarakat negara itu karena kepincangan dalam distribusi
pendapatan. Keuntungan dari investasi itu akan dinikmati oleh pengusaha
asing dan segelintir anggota masyarakat tertentu di negara miskin. Sedang
sumberdaya yang dimiliki negara miskin terus dieksploitasi.
Andre Gunder Frank menampilkan tiga Theotonio Dos Santos memperluas
hipotesis utama yang relevan berkaitan argumentasi Andre Gunder Frank, bahwa
dengan pola hubungan antara negara maju ketergantungan bukan hanya faktor
dan negara miskin yaitu: eksternal semata, tetapi lebih dari itu faktor
1. Dalam struktur metropolis dan satelit, internal negara-negara miskin ikut berperan
pihak metropolis akan berkembang dgn dalam membentuk pola ketergantungan
pesat sedang pihak satelit akan menuju tersebut. Dos Santos membagi hal itu dalam
kepada keterbelakangan yang terus tiga jenis:
menerus
2. Negara-negara miskin dapat memiliki
Teori Ekonomi 1. Ketergantungan kolonial ditandai dengan
bentuk perdagangan luar negeri jaman
ekonomi sehat dan mampu menumbuh penjajahan yang bersifat monopoli yang
industri yang otonom bila tidak berkaitan
dengan metropolis atau metropolisnya
Dependensia diikuti dengan monopoli sumberdaya
lainnya oleh pemerintah penjajah.
sangat lemah. Ekonom penganut teori ini menuduh 2. Ketergantungan industri keuangan
3. Kawasan yang sekarang sedang badan-badan usaha internasional, ditandai dengan dominasi modal besar di
berkembang dan berada dalam situasi seperti Bank Dunia dan IMF, menjadi negara-negara penjajah melalui investasi
feodal adalah kawasan yang pada masa negara yang menyebabkan produksi bahan mentah primer untuk
lalu memiliki kaitan kuat dengan peningkatan ketergantungan yang tujuan konsumsi di negara penjajah.
metropolis dari sistem kapitalis terjadi di negara-negara berkembang. 3. Ketergantungan teknologi industri. Hal
internasional. Kawasan ini adalah Pemberian bantuan bertekonologi ini terjadi setelah perang dunia kedua
kawasan penghasil komoditas ekspor tinggi tidak sesuai dengan kondisi sebagai akibat operasi perusahaan-
bahan mentah primer yang terlantar negara yang diberikan bantuan, perusahaan multinasional yang
sebagai akibat adanya gelombang sehingga meningkatkan berinvestasi di negara-negara sedang
konjungtur di perdagangan internasional ketergantungan pada teknologi. berkembang.
.
Teori Neo-Klasik Penentang Revolusi
Dekade 80-an, muncul teori pembangunan Neo-Klasik yang
menjawab sanggahan teori dependensia. Teori dependensia
dengan pendekatan revolusioner, disanggah teori ini. Teori ini
merekomendasi swastanisasi BUMN, meningkatkan peran
perencanaan dan penetapan regulasi ekonomi yang mencipta
iklim kondusif bagi peningkatan peran pihak swasta dalam
pembangunan.

Argumen penganut teori ini, keterbelakangan bukan karena


eksploitasi negara pusat atau faktor eksternal. Ketebelakang
an itu karena pengaruh internal di negara berkembang.
Besarnya campur tangan pemerintah pada aktivitas ekonomi
merebaknya korupsi, dan kurangnya insentif ekonomi, serta
dalam alokasi sumberdaya sebab sumber utama keterbelaka
ngan. Teori ini menyatakan alokasi sumberdaya yang salah
sebabkan kebijakan penetapan harga tidak efektif, plus
campur tangan pemerintah. Kedua hal itu penyebab tidak
efisiennya mesin ekonomi. Akibatnya percepatan ekonomi
tidak terjadi, malah melambat. Kesalahan alokasi sumberdaya
tak menunjang tujuan pemerataan pembangunan
Teori-Teori “Baru” Perkembangan penelitian memunculkan
tiga teori baru, yaitu teori pertumbuhan
1. Teori Pertumbuhan Baru (NGT) baru (New Growth Theory/NGT), teori
Teori ini dasarnya adalah teori pertumbuhan endogen, karena menganggap geografi ekonomi baru (New Economic
pertumbuhan GNP lebih ditentukan oleh sistem proses produksi, bukan Geography/NEG), dan teori perdagangan
berasal dari luar sistem. Teori neoklasik menganggap GNP tumbuh akibat baru (New Trade Theory/NTT).
keseimbangan jangka panjang. Para teoritis pertumbuhan endogen coba NGT dilontarkan para ekonom
menjelaskan faktor-faktor yg tentukan ukuran & tingkat pertumbuhan GDP “arus utama” yang prihatin
yang belum dijelaskan dan dianggap ditentukan secara eksogen oleh dan gencar mengkritik
persamaan pertumbuhan neo-klasik versi Solow (Solow residual). Teori Neo Klasik dalam
Perbedaan utama ialah mengasumsikan investasi pemerintah dan swasta menjelaskan sumber-sumber
pada human capital menghasilkan penghematan eksternal dan peningkatan pertumbuhan ekonomi
produktivitas yang menolak kecenderungan dimishing return. Teori dalam jangka panjang.
pertumbuhan endogen menjelaskan adanya skala hasil yang naik dan pola
pertumbuhan jangka panjang antarnegara.
Persamaan teori endogen dapat ditulis dengan Y=AK, A adalah faktor yang
dipengaruhi teknologi dan K adalah modal fisik & modal manusia (physical
and human capital). Perlu diperhatikan tidak ada hasil yang menurun
(dimishing return) atas kapital dalam formula tersebut. Kemungkinan yang
bisa terjadi adalah investasi pada modal manusia dan fisik dapat hasilkan
penghematan eksternal dan peningkatan produktivitas yang melebihi
penghasilan yang cukup untuk menutup dimishing return.
Pada teori NGT tidak ada kekuatan yang menyamakan tingkat pertumbuhan
antarnegara, serta tingkat pertumbuhan nasional yg konstan dan berbeda
antar negara tergantung pada besarnya tabungan nasional dan teknologi.
Teori-Teori “Baru” Salah satu sumbangan yang paling penting teori neo-klasik
adalah pengenalan pada keunggulan-keunggulan aglomerasi.
2. Teori Geografi Ekonomi Baru (NEG) Aglomerasi adalah istilah umum yang merujuk kepada upaya
pengumpulan beberapa elemen ke suatu tempat (wilayah).
Para pelopor Neo-Klasik menilai aglomerasi muncul dari perila
ku para pelaku ekonomi dalam mencari penghematan baik
penghematan lokasi maupun urbanisasi.

Berada pada lokasi yang sama dengan perusahaan lain dalam


industri yang sama, maka perusahaan itu menikmati beberapa
manfaat. Penghematan lokasi dgn perusahaan2 yang memiliki
aktivitas sama telah memunculkan fenomena kluster industri
atau industrial districts. Kluster industri ini merupakan kelom
pok aktivitas produksi yang berkonsentrasi secara khusus
pada satu atau dua industri utama saja. Inilah yang dinamakan
Marshallian industrial districts.

Sedang urbanisasi terjadi bila biaya produksi suatu


perusahaan menurun saat produksi seluruh perusahaan dalam
wilayah perkotaan yang sama meningkat. Penghematan terjadi
karena berlokasi di perkotaan akibat dari skala ekonomi kota
yang besar, dan bukan akibat skala suatu jenis industri.
Urbanisasi tidak lepas dari modernisasi dan pembangunan di
Dunia ketiga.
Ada tiga kelemahan teori NTT: pertama

Teori-Teori “Baru” NTT seperti teori tradisional karena


menjelaskan perbedaan struktur produksi
3. Teori Perdagangan Baru (NTT) melalui perbedaan karakteristik dasar.
Literatur Neo-Klasik menekankan pada 2 teori perdagangan, yaitu model Kedua, tidak menjelaskan mengapa
keunggulan komparatif dan Heckscher Ohlin (H-O). Keunggulan komparatif perusahaan di sektor tertentu cenderung
diturunkan David Ricardo dan diperkuat oleh analisis permintaan resiprokal berlokasi saling berdekatan sehingga
versi Mill & dikembangkan dalam versi grafis oleh Marshall dan Edgeworth. terjadi spesialisasi regional. Ketiga teori
Teori ini mengajukan (1) negara berdagang untuk memperoleh keuntungan ini menunjukkan perkembagan teknologi
dari perbedaan sumberdaya alam yang mereka miliki (2) daerah akan secara bertahap dan bersama-sama di
berspesialisasi berdasarkan keunggulan komparatif yang mereka miliki. negara berkambang. Padahal industri itu
Analisa H-O mengemukakan keunggulan komparatif ditentukan oleh seperti gelombang yang sangat cepat,
distribusi sumber daya absolut antarnegara, khususnya oleh rasio dimana industri menyebar secara
endowment relatif antar negara. beurutan dari negara yang satu ke
NTT menawarkan perspektif yang berbeda dengan yang ditawarkan NGT negara yang lain.
dan Neo-Klasik. NTT percaya bahwa sifat dasar dan karakter transaksi
internasional telah sangat berubah dewasa ini, dimana aliran barang, jasa
dan aset yang menembus batas wilayah antarnegara tidak begitu dipahami
oleh teori-teori perdagangan tradisional. NTT mengkritik asumsi pasar
persaingan sempurna dan pendapatan konstan, karena gagal mengetahui
sebab-sebab adanya proteksionisme.
NTT menilai ukuran pasar ditentukan besar kecilnya angkatan kerja suatu
negara. Tenaga kerja pada dasarnya tidak mudah berpindah lintas negara.
Penentu utama kepindahan adalah besaran pendapatan yang meningkat
dari suatu pabrik, tingkat subtitusi antarproduk yang berbeda, dan ukuran
pasar domestik.
Welcome 4
Krisis Teori Pembangunan
Kegagalan suatu teori
Pembangunan adalah krisis
dari teori itu sendiri
Krisis Teori Pembangunan
Krisis Teori Di awal era demam teori pembangunan tahun 1950-1960,
negara-negara sedang berkembang banyak mengadopsi teori-
teori pembangunan yang dikemukakan oleh para ekonom Barat
dalam sistem perekonomiannya. Negara tersebut langsung
menerapkan teori yang ada, yang mereka anggap cocok
sebagai model pembangunan di negara mereka.

Era 1980 merupakan era refleksi dan kritik dari para ahli, baik
di negara sedang berkembang maupun di negara maju,
terhadap konsep dan teori pembangunan yang selama ini
diyakini kebenarannya. Teori pembangunan tersebut banyak
menemui kegagalan dalam implementasinya di negara sedang
berkembang.

Pasalnya, kondisi di negara yang sedang berkembang


sedemikian kompleks, perlu strategi pembangun an yang lebih
canggih. Kondisi diperparah oleh penerapan konsep secara
mentah-mentah, tanpa melalui proses penyesuaian dengan
asumsi dasar yang terdapat di suatu negara. Akhir dari
penerapan teori yang dipaksakan adalah timbulnya suatu
kondisi di negara yang sedang berkembang yang jauh lebih
rumit dibandingkan dengan kondisi semula.
Krisis Teori Pembangunan
Disamping krisis yang terjadi pada teori,
1. Krisis di Negara Dunia Pertama
tidak dipungkiri bahwa selama proses
Di negara dunia pertama yakni Eropa Barat dan Amerika Serikat, krisis yang
pembangunan dapat terjadi krisis juga.
terjadi karena kegagalan mereka dalam mencapai welfere state (negara
Jika kita sepakat membagi dunia dalam
kesejahteraan). Kemajuan yang dicapai, belum mampu membawa mereka
tiga katagori, yaitu negara dunia pertama,
menjadi welfere state, yaitu nagara yang mensejahterakan seluruh rakyatnya.
kedua dan ketiga, maka krissi
Kinerja pembangunan yang berwujud pertumbuhan ekonomi dan lapangan
pembangunan terjadi di negara-negara
kerja, ternnyata tidak mampu menjawab disparitas distribusi pendapatan
tersebut dengan corak yang berlainan.
diantara mereka. Ironisnya, angka pengangguran juga meningkat.

Arus migrasi dari negara sedang ke negara dunia pertama, akhirnya semakin
meningkatkan problem sosial tersebut. Jenis pengangguran di dunia
pertama adalah pengangguran terbuka, dimana secara sukarela mereka
menganggur. Hal ini karena upah dibawah standar yang mereka inginkan,
atau jenis pekerjaan yang ada tidak sesuai dengan keinginan. Sedang para
imigran mampu memenuhi pasar yang ditinggalkan penduduk dunia
pertama. Berkat keuletan, banyak imigran sukses, sebagian lainnya tidak
sukses dan tetap terpuruk, sehingga memperburuk problema sosial yg ada.

Lalu muncul gerakan neo-fasisme, rasisme dan tingginya kriminalitas di


negara dunia pertama. Hal ini memperparah kondisi negara-negara tersebut.
Krisis lain adalah menurunnya percepatan pembangunan di negara-negara
dunia pertama relatif terhadap negara-negara industri baru.
Krisis Teori Pembangunan
Krisis di negara Dunia Kedua Di negara dunia kedua yakni Amerika Latin dan negara Eropa
Timur, krisis yang terjadi relatif berbeda. Di Eropa Timur, krisis
pembangunan terjadi pada tataran idiologis. Kondisi idiologis
ini membawa peralihan sistem politik dari komunisme menuju
ekonomi liberal. Ambruknya Uni Sovyet menunjukkan bahwa
masyarakat di negara tersebut, tidak percaya pada mekanisme
ekonomi yang ada di negara komunis. Perubahan/revolusi
sistem politik terjadi karena ketidakpercayaan pada mekanisme
pemerataan kesehajahteraan yang mereka anut.
Kelemahan dasar komunis terletak pada cara pandang
terhadap keadilan. Sistem keadilan absolut yang selalu
digembar-gemborkan oleh para pemimpin komunis ternyata
justru menciptakan kelas-kelas baru borjuis yang dimotorioleh
para politisi. Revolusi hanya menghilangkan kelas-kelas
tersebut, namun dalam jangka panjang muncul kelas-kelas
baru yang tidak kalah eksploratif dibanding kelas borjuis dalam
kapitalisme.
Di Amerika Selatan, krisis disebabkan salah urus utang luar
negeri. Beban utang yang tinggi karena dananya digunakan
untuk pembelian barang mewah, impor senajata, merebaknya
korupsi dan modal yang terbang lagi ke luar negeri. Krisis
diperparah dengan perebutan kekuasaan
Krisis Teori Pembangunan
3. Krisis di Negara Dunia Ketiga
Ada dua pola pada krisis di negara dunia ketiga yaitu negara Afrika dan Asia.
Di Afrika, krisis pembangunan bermuara pada masalah kelaparan. Kondisi
ini diperparah oleh konflik etnis yang sering menyulut peperangan antar
suku dan negara di Afrika. Kasus Somalia adalah contoh betapa rentannya
iklim politik di Afrika. Kelaparan terjadi secara simultan dengan krisis etnis
ini menambah permasalahan pembangunan menjadi semakin sulit
dipecahkan.

Di Asia, praktis krisis etnis merupakan problema potensial yang sewaktu-


waktu bisa terjadi. Pada beberapa kawasan Asia, pertentangan sangat
mewarnai perkembangan benus tersebut. Sementara itu pertentangan etnis
di kawasan lain Asia nampaknya tidak mengkhawatirkan. Namun demikian
dominasi ras kuning dalam perekonomian Asia, nampaknya akan menjadi
problema potensial di masa mendatang
Krisis Teori Pembangunan
Krisis Institusional Konsep pembangunan di era 1950-1960 fokus keberhasilan
pembangunan adalah pertumbuhan ekonomi yang dicapai
masyarakat suatu negara. Konsep ini jadi tolak ukur umum
keberhasilan pembangunan. Inilah awal krisisnya. Konsep ini
lebih menekankan pada pembangunan negara secara umum,
bukan peningkatan kesejahteraan yang merata antarindividu.
Yang terjadi pesatnya pertumbuhan ekonomi yang disertai
kerentanan struktur sosial berakibat kesenjangan distribusi
pendapatan.
Krisis dimulai dari ketidakjelasan untuk siapa hasil
pembangunan ditujukan. Konsepsi ini menekan proses
pembangunan sebagai suatu proses national building. Hal ini
menunjukkan bahwa tujuan pembangunan bias pada upaya
pembangunan kekuatan negara dan bukan pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan ekonomi juga tidak dapat dipisahkan dari
tujuan-tujuan politik. Bahkan proses pembangunan sering
mendapat kendala dari konflik politik di suatu negara. Konflik
politik juga menyebabkan proses pembangunan tidak berjalan
secara efisien. Pilihan tujuan dan proses pembangunan suatu
negara seringkali harus tunduk pada kepentingan atau tujuan
politik tertentu.
Thank you
Sampai Jumpa
Pada Perkuliahan Selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai