2. Mampu mengidentifikasi sumber irama 3. Mampu menghitung frekwensi jantung 4. Mampu menghitung aksis jantung 5. Mampu mengidentifikasi ekstrasistole 6. Mampu mengidentifikasi blok 7. Mampu mengidentifikasi pembesaran jantung 8. Mampu mengidentifikasi penyakit jantung koroner 9. Mampu mengidentifikasi pre eksitasi Fungsi Jantung : memompa darah/ sebagai pompa Lokasi Jantung : Dalam rongga thorax, tepatnya di mediasternum diantara paru paru kiri dan kanan, berat 300 gram Lapisan Pembungkus Jantung : perikardium, terbagi dlm 3 lapis : pericardium fibrosa, pericardium parietal dan pericardium visceral. Lapisan Dinding Jantung : ada 3 lapisan : Epicardium, Miocardium dan Endokardium. Ruang Jantung ada 4 : 2 atrium dan 2 ventrikel. Atrium sebagai penampung dan ventrikel sebagai pemompa Automaticity Conductivity Excitability Normalnya aktifitas listrik ( vektor utama/ aksis jantung) pada kedua atrium mengarah ke kiri bawah. Normalnya aktifitas listrik pada ventrikel pada saat repolarisasi berlawanan dengan depolarisasi. Untuk melihat dimana elektroda positifnya dengan menggunakan sistem hexaxial reference yang mana ada tanda panahnya adalah elektroda positif Bipolar Lead : Lead I, lead II, dan Lead III Unipolar Ekstremitas : aVR Avl , Avf Unipolar precordial : V1,V2,V3,V4,V5,V6 Ada lagi namanya lead tambahan : Posterior : V7,V8,V9 Ventrikel Kanan :V2R s/d V6R Gelombang P : menggambarkan aktifitas depolarisasi atrium ( selalu defleksi positif di lead II dan negatif di aVR Nilai normal : tinggi < 3mm, dan lebar <3mm PR interval : jarak antara P sampai permulaan QRS Normalnya 0,12 dtk sampai 0,20 dtk Gelombang Q : defleksi kebawah yg pertama dari komplek QRS, menggambarkan awal dari fase depolarisasi ventrikel, Normalnya : tidak dalam, < 1mm Ciri gel Q pathologis : lebar > 0,04 dtk, ( lebar dan dalam ) dan tingginya : < ¼ gel R Gelombang R : defleksi positif, Komplek QRS menggambarkan fase depolarisasi ventrikel, lebar yang dihitung mulai dari awal Q ke S, lebar normal : 1 1/4 mm – 2 ¼ mm Gelombang T menggambarkan fase repolarisasi ventrikel. Normal < 10mm disadapan dada, < 5mm disadapan ekstremitas Data Base Pasien Strandarisasi Perekaman : speed 25 mm/ dtk, kalibrasinya 10mm/ m volt Lakukan maping pada lead panjang Gunakan salah satu interval tiap gelombang. Jika iramanya teratur maka : tdk perlu mencari ektra sistole, tidak perlu mencari blok di SA Node, blok di atrial maupun blok di AV Node , tidak perlu mencurigai sumber irama berasal dari atrial Jika Iramanya teratur : 1. Berapa jumlah kotak kecil dari puncak R ke R berikutnya, maka hasilnya akan membagi 1500, misal jumlah kotak kecilnya 20 kotak maka 1500 : 20 hasilnya adalah 75x/mnt. 2. Atau berapa jumlah kotak besar dari puncak R ke R berikutnya, hasilnya akan membagi 300, misal jika jumlah kotak besarnya adalah 4 kotak maka 300 :4 hasilnya adalah 75x/mnt. Jika irama tidak teratur 1. Jika anda ingin bikin jala sepanjang 3 detik maka anda harus nbikin jala sebanyak 15 kotak besar, kemudian anda hitung ada berapa komplek QRS didalam nya Sumber pacemaker yang berasal dari SA Node cirinya adalah : ada gel P yang jls morfologinya bisa kecil maupun besar, dan gel P di lead aVR akan selalu ber defleksi negatif. Jika frekuensi jantungnya 60 -100 : Sinus Rhytm Jika frekuensi jantung nya dibawah 60x/mnt : Sinus Bradikardi. Jika frekuensi jantungnya diatas 100x/mnt : Sinus tachicardi DARI ATRIAL : jika gelombang P berasal dari bagian atas maka morfologinya beda atau lebih jeke daripada yg berasal dari SANode. Jika gel P berasal dari bawah atrial maka morfologinya interved atau terbalik, Jika morfologi gel P nya tidak beraturan maka itu adalah atrial fibrilasi Dari AV Node : tidak ada gel P , komplek QRS nya normal atau sempit. Jika ada gel p maka gel P nya terbalik sebelum komplek QRS. Jika komplek QRS nya melebar atau lebih dari normal maka itu berasal dari AV Node tapi ada gangguan di ventrikel. Jika sdh pasti berasal dari AV Node vmaka awali dengan Junctional Frek jantung antara 40-60x/mnt maka Junctional rhytm Frek jantung dibawah 40x/mnt maka Junctional Brandycardi Frek jantungnya 60-100x/mnt maka Junctional Acccelerated Frek jantung lebih dari 100x/mnt maka Junctional Tachycardi Dari ventrikel : tidak ada gel P, komplek QRS nya lebar Frek jantung 20-40x/mnt maka Idioventrikuler Rhytm Frek jantung 40-100x/mnt maka Accelerated Idioventrikuler Rhytm Frek jantung lebih dari 100x/mnt maka Vetricukar Tachycardi Frek jantung kurang dari 20x/mnt maka Agonal/ Ventrikel Standstiil PENTING Lead I ┴ Lead aVF Lead II ┴ Lead aVL Lead III ┴ Lead aVR Yaitu sumber iramanya berasal dari satu ttitik sehingga akan menghasilkan morfologi gelombang yang sama baik gelombang P, Q, R, S, T Iramanya teratur Boleh menggunakan rumus 300 dibagi jumlah kotak besar antara R-R . Boleh menggunakan rumus jala Hitung jumlah kotak besar dari ujung kiri ke ujung sisi kanan yaitu sebanyak 25 kotak besar atau 5 detik. Atau frekuaensi nya di kalikan 12, pada ekg ini didalam 6 detik ada 4 komplek QRS sehingga didapatkan frekuensinya 4x12 =48x/m Untuk menentukan sumber irama anda harus melihat ada atau tidakmya gelombang P? morfologi gelombang P sama atau tidak? Untuk itu anda harus melakukan MAPING yg baik. Pada EKG strip di atas tampak ada gelombang P, morfologi gelombang P sama dan pada setiap gelombang P diikuti oleh komplek QRS. Bahwa yakinlah sumber pacmakernya berasal dari SA NODE, untuk memastikannya silahkan anda bisa lihat lead aVR gelombang P harus negatif. Kesimpulannya adalah SINUS BRADIKARDI