Anda di halaman 1dari 23

HALOGEN

Disusun oleh :

Bagastra Khoosy M. Vigo


Dinda Berliana Mitha Oktavia
Fajri Dwitama Tiara Ramadhani
HALOGEN

Halogen berada pada golongan 7(VII atau VIIA


pada lcoho lama). Halogen berasal dari
katahalos=garam, genes=pembentuk maka dari itu
halogen disebut pembentuk garam. Jons Jacob
Barzelius mengemukakan bahwa halogen
merupakan golongan non-logam yang sangat
reaktif, sehingga unsur-unsurnya tidak dijumpai
pada keadaan bebas.
HALOGEN

fluor

Halogen adalah kelompok unsur


clor kimia yang berada pada golongan
VII A ditabel lcohol. Kelompok ini
terdiri dari: fluor (F), klor (Cl),
brom
brom (Br), yodium (I),astatin (At),
dan unsur ununseptium (Uus)
yang belum ditemukan.
iodin
SIFAT – SIFAT HALOGEN

Sifat Elektron Jari-jari Keeletro- Energi Afinitas


unsur Valensi Atom(Å) negatifan Ionisasi (kJ Elektron
mol-1) (kJ mol-1)

Fluorin 2s2 2p5 0,64 3,98 1.681,0 -328,0

Klorin 3s2 3p5 0,99 3,16 1.251,1 -349,0

Bromin 4s2 4p5 1,14 2,96 1.139,9 -324,7

Iodin 5s2 5p5 1,33 2,66 1.008,4 -295,2

Astatin 6s2 6p5 1,40 2,20 930 -270


SIFAT – SIFAT HALOGEN

Titik Didih dan Titik Leleh

Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin.


Panjang ikatan dalam molekul halogen (diatomik) meningkat.
Besar gaya London makin meningkat dengan bertambahnya
panjang ikatan.
Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar.
SIFAT – SIFAT HALOGEN

Kereaktifan

Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin.


Gaya tarik inti terhadap penerimaan (afinitas) elektron makin
lemah
Afinitas elektron unsur-unsur halogen makin kecil dari fluorin
sampai astatin.
Kereaktifan unsur-unsur halogen dari flourin sampai astatin
berkurang.
SIFAT – SIFAT HALOGEN

Kelarutan

Kelarutan fluorin, klorin, dan bromin dalam air besar atau mudah
larut
Kelarutan iodin larut dalam air dalam jumlah kecil (sukar larut).
Iodin mudah larut dalam KI dan pelarut organik seperti alkohol,
eter, kloroform (CHCl3), dan karbon tetraklorida (CCl4).
Reaksi – Reaksi Halogen
Hidrogen Halida

#1 Reaksi antara Hidrogen dan Fluor : reaksi berlangsung hebat.


H2 + F2 –> 2HF
#2 Reaksi antara Hidrogen dan Clor : reaksi berlangsung lambat di
tempat gelap. Tetapi, jika di bawah sinar matahari, akan terjadi
ledakan.
H2 + Cl2 –> 2HCl
#3 Reaksi antara Hidrogen dan Brom : reaksi berlangsung pada suhu
300oC dan menggunakan katalis Pt.
H2 + Br2 –> 2HBr
#4 Reaksi kesetimbangan antara Hidrogen dan Yod : reaksi berlangsung
lambat pada suhu 300oC menggunakan katalis Pt. reaksi bersifat dapat
balik dan hanya sebagian yang bereaksi.
H2 + I2 <–> 2HI
Reaksi – Reaksi Halogen
Non Logam Halida
#1 Reaksi karbon dengan Clor : reaksi memerlukan panas
(bersifat endotermik)
C(s) + 2Cl2(g) –> CCl4(l)

#2 Reaksi fosfor dengan clor : pemanasan bertahap fosfor


dalam aliran lambat klorin menghasilkan PCl3.
2P(s) + 3Cl2(g) –> 2PCl3(l)

Jika klorin yang direaksikan berlebih, maka akan dihasilkan


padatan PCl5 dengan warna kuning pucat.
2P(s) + 5Cl2(g) –> 2PCl5(s)
Reaksi – Reaksi Halogen
Logam Halida

Reaksi halogen dengan logam menghasilkan senyawa


ionic. Contoh reaksi halogen dengan logam adalah
sebagai berikut:
2Na(s) + Cl2(g) –> 2NaCl(s)
Ca(s) + F2(g) –> CaF2(s)
Mg(s) + Cl2(g) –> MgCl2(s)
Reaksi – Reaksi Halogen
Air

Fluorin bereaksi dengan air membentuk asam fluoride dengan reaksi sebagai
berikut:
2F2(g) + H2O(g) <–> 4HF(g) + O2(g)

Reaksi air dan fluorin berlangsung hebat karena air terbakar di dalam
fluorin. Sementara halogen lainnya bereaksi dengan air melalui reaksi
disproporsionasi membentuk asam halide dan senyawa oksihalogen dengan
reaksi sebagai berikut:
X2 + H2O <–> HOX + HX
Contoh reaksi halogen (kecuali F2) dengan air adalah sebagai berikut:
Cl2 + H2O <–> HOCl + HCl
Br2 + H2O <–> HOBr + HBr
I2 + H2O <–> HOI + HI
Reaksi – Reaksi Halogen
1 Basa
Halogen bereaksi dengan basa membentuk senyawa halida yang kemudian mengalami
reaksi disproporsionasi membentuk senyawa oksihalogen.
Berikut contoh reaksi halogen dengan basa:
#1 Fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida OF2 dan ion fluoride F–
, dengan reaksi sebagai berikut:
2F2(g) + OH–(aq) –> OF2(g) + 2F–(aq) + H2O(l)

#2 Klorin, bromine, dan iodine bereaksi dengan basa membentuk ion hipohalit OX– dan
ion halida X–dengan reaksi sebagai berikut:
X2(g) + 2OH–(aq) –> OX–(aq) + X–(aq) + H2O(l)

Ion OX– yang terbentuk mengalami reaksi disproporsionasi membentuk ion halat XO3–
dan ion halida X–, dengan reaksi sebagai berikut:
3OX–(aq) –> XO3–(aq) + 2X–(aq)
Reaksi – Reaksi Halogen
2 Basa
Contoh reaksi halogen dengan basa membentuk ion hipohalit OX– dan ion halida X–
#1 Chlorine dan basa : ion OCl– yang stabil pada suhu ruang akan terdisproporsionasi
menjadi ClO3– jika dipanaskan, reaksinya adalah sebagai berikut:
Cl2(g) + 2OH–(aq) –> OCl–(aq) + Cl–(aq) + H2O(l)
3OCl–(aq) –> ClO3–(aq) + 2Cl–(aq)

#2 Bromine dan basa : ion OBr– terdisproporsionasi dengan cepat pada suhu ruang,
reaksinya adalah sebagai berikut:
Br2(g) + 2OH–(aq) –> OBr–(aq) + Br–(aq) + H2O(l)
3OBr–(aq) –> BrO3–(aq) + 2Br–(aq)

#3 Iodine dan basa : ion OI– bereaksi sangat cepat, sehingga sulit untuk diamati, reaksinya
adalah sebagai berikut:
I2(g) + 2OH–(aq) –> OI–(aq) + I–(aq) + H2O(l)
3OI–(aq) –> IO3–(aq) + 2I–(aq)
Reaksi – Reaksi Halogen
Antar Halogen
Reaksi antar halogen termasuk reaksi substitusi, membentuk senyawa antar halogen,
dengan reaksi sebagai berikut:
X2 + Y2 –> 2XY
Contoh reaksi antar halogen adalah sebagai berikut:
Cl2 + F2 –> 2ClF
I2 + Cl2 –> 2ICl
At2 + Br2 –> 2AtBr
Unsur halogen dengan periode 3 ke atas (Cl, Br, I, At) dapat bereaksi menurut persamaan
reaksi berikut:
X2 + nY2 –> 2XYn
Reaksi ini menghasilkan senyawa halogen dengan beberapa bilangan oksidasi. Contoh
reaksinya adalah sebagai berikut:
•Biloks +3: Cl2 + 3F2 –> 2ClF3
•Biloks +5: Br2 + 5F2 –> 2BrF5
•Biloks +7: I2 + 7F2 –> 2IF7
Brom
Fluor (F2) Klor (Cl2) Iodium (I2)
X2 (Br2)

1. Molekulnya Diatom
2. Wujud zat (suhu kamar) Gas Gas Cair Padat
Coklat
3. Warna gas/uap Kuning muda Kuning hijau Ungu
merah
4. Pelarutnya (organik) CCl4, CS2
5. Warna larutan (terhadap pelarut
Tak berwarna Tak berwarna Coklat Ungu
4)
6. Kelarutan oksidator

7. Kereaktifan terhadap gas H2 (makin besar sesuai dengan arah panah)

X=I
X = Br dan I
Br2 + Tidak dapat
8. Reaksi pengusiran pada X = Cl, Br, I Cl2 + 2KX
KX mengusir F,
senyawa halogenida F2 + 2KX ® 2KF X2 ® 2KCl +
® 2KBr Cl, Br
X2
+ X2

9. Reaksi dengan logam (M) 2 M + nX2 ® 2MXn (n = valensi logam tertinggi)

10. Dengan basa kuat MOH


X2 + 2MOH ® MX + MXO + H2O (auto redoks)
(dingin)

11. Dengan basa kuat (panas) 3X2 + 6MOH ® 5MX + MXO3 + 3H2O (auto redoks)

12. Pembentukan asam oksi Membentuk asam oksi kecuali F


PEMBUATAN HALOGEN
Fluor

Dalam elektrolisis dihasilkan gas H2 di katoda dan gas


F2 di anoda
PEMBUATAN HALOGEN
Klor

Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis


lelehan NaCl, reaksinya:
Anode : Cl– (l)  Cl2 (g) + e-
Katode : Na+ (l) + e-  Na (s)
PEMBUATAN HALOGEN
Brom

 Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2.
 Secara komersial, pembuatan gas Br2 sebagai berikut :
a. Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang
berada di puncak menara.
b. Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju
tanki.
PEMBUATAN HALOGEN
Iodin

Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida dengan
oksidator gas Cl2.
Iodin juga dapat diproduksi dari natrium iodat melalui reduksi ion
iodat oleh NaHSO3.
Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.
 Reaksi yang terjadi adalah :
2NaIO3 + 5NaHSO3  NaHSO4 + 2Na2SO4 + H2O + I2
1 KEGUNAAN HALOGEN
Fluor

CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada


lemari es dan AC.
Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi
untuk menguatkan gigi.
Teflon, bahan plastik tahan panas.
Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca
karena dapat bereaksi dengan kaca.
2 KEGUNAAN HALOGEN
Klor

NaCl, digunakan sebagai garam dapur.


KCl, digunakan untuk pupuk.
NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.
NaClO, digunakan sebagai bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat warna.
Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai disinfektan pada air.
ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.
Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada
pembedahan.
3 KEGUNAAN HALOGEN
Brom

NaBr, sebagai obat penenang saraf.


AgBr, untuk film fotografi.
CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.
C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam
bensin tidak mengendap karena diubah menjadi PbBr2.
4 KEGUNAAN HALOGEN
Iodin

I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak


terkena infeksi.
KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur.
NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk
mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit
gondok.
Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati borok.

Anda mungkin juga menyukai