Anda di halaman 1dari 20

Laporan Kasus

TONSILITIS KRONIS

Oleh : Ririn Octarina

Pembimbing : dr. Nuriyah, M.Biomed

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI
2018
STATUS PASIEN

Identitas
IdentitasPasien
Pasien
Nama/
Namajenis kelamin/ umur : :Ny.
An.M/An
62 tahun/ Perempuan
Pekerjaan/pendidikan
Umur : :IRT/
10 SD
tahun
Alamat
Jenis Kelamin : :RtPerempuan
18 Payo Lebar
Alamat : RT 02 Jelmu

Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-keluarga


Status Perkawinan : Belum menikah
Jumlah Saudara : Anak pertama dari tiga saudara
Status Ekonomi Keluarga : Cukup baik
Kondisi rumah
Rumah beratap seng, berdinding kayu semi permanen dan
berlantai kayu. Terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, ruang
keluarga, dapur, serta kamar mandi dibagian belakang. Sumber
air keluarga adalah PDAM. Kondisi pencahayaan dan ventilasi
rumah baik.

Kondisi Lingkungan di Sekitar Rumah


• Lingkungan sekitar rumah tidak padat, pasien tidak memiliki pekarangan
rumah yang luas

Aspek Perilaku dan Psikologis dalam Keluarga :


tidak ada masalah psikologis dalam keluarga
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Nyeri menelan sejak + 3 hari sebelum datang ke Puskesmas.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien mengeluh nyeri menelan sejak sekitar 3 hari yang lalu. Pasien merasa ada yang
mengganjal ditenggorokan. Nyeri menelan yang dirasakan pasien membuat pasien
kesulitan makan, karena setiap makanan masuk terasa sangat sakit di teronggorokan
pasien. Menurut pasien dan ibunya, tidak ada perubahan suara selama sakit. Keluhan
seperti mendengkur (-), sesak napas (-), namun ibu pasien mengeluh bahwa anaknya
sekarang sering bau mulut (+). Pasien juga mengeluh demam, suhu demam tidak tinggi.
Ibu os sebenarnya sudah memberikan obat penurun panas, demam disertai menggigil (-),
berkeringat setelah demam (-). Demam disertai bintik-bintik merah pada kulit (-), gusi
berdarah/mimisan (-). BAK lancar, BAB lancar.
Pasien sering mengalami nyeri menelan yang hilang timbul sejak ± 2 tahun sebelum
berobat. Pasien sudah sering berobat ke puskesmas, pasien merasa ada perbaikan
setelah minum obat, namun kambuh lagi.
Riwayat Makan,
Riwayat Penyakit Riwayat penyakit
Alergi dan Perilaku
Dahulu keluarga
Kesehatan
• Riwayat mengalami • Keluarga yang • Pasien suka jajan,
keluhan serupa (+) mengalami keluhan makanan manis,
sejak 2 tahun yang serupa (-) gorengan, minum es
lalu dan jarang
• Riwayat alergi (-) menggosok gigi.
Riwayat pajanan
asap rokok (+) ayah
pasien merupakan
perokok aktif
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kepala : normochepal, simetris
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital :
Nadi : 87 x permenit,
reguler, isi cukup Mata : CA -/-, SI -/-, RC+/+ isokor
RR : 18 x permenit
Suhu : 36,80C
BB : 35 kg
TB : 135 cm Abdomen
IMT : 19,2 (normal) Inspeksi : Datar, sikatriks (-),
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor
baik, massa (-). Hepar, Lien & Ginjal: tidak
Leher : pembesaran KGB(-),
teraba
Perkusi : timpani (+)
Thorak : simetris Auskultasi : Bising usus (+) normal
Paru :
pernapasan regular, NT (-),
fremitus kanan=kiri, sonor,
vesikuler, ronkhi (-), Ekstremitas :
wheezing (-) Superior : akral hangat (+), CRT < 2
detik, edem (-/-)
Jantung : Inferior : akral hangat (+), CRT < 2
ictus kordis tak terlihat, detik, edema (-/-)
batas jantung : dbn, BJ I/II
reguler
Status Lokalis THT
Telinga : dbn

Hidung : dbn

Mulut
• Bau pernafasan: (+)

Tenggorokan :
• Mukosa : hiperemi (-)
• Dinding belakang Faring : hiperemi (-)
• Palatum : hiperemis (-)
• Tonsil :
• Pembesaran T2 T2
Hiperemis + +
Permukaan mukosa tidak rata tidak rata
Kripta melebar melebar
Detritus - +
• Laring : tidak ada kelainan
• Suara : serak (-)
Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
Anjuran pemeriksaan :
Darah Rutin : HB, Leukosit
Swab Tenggorokkan : Kultur bakteri
DIAGNOSIS
J35.01 Tonsilitis Kronis e.c susp bakterial

DIAGNOSIS BANDING

J02.Faringitis
J36.0 Abses Peritonsil
TATALAKSANA
Promotif :
 Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya, bagaimana cara
pencegahannya
 Menjelaskan kepada pasien untuk memakan makanan bergizi
 Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga kebersihan lingkungan
Menjaga higienitas mulut
Cuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas

Preventif :
Hindari mengkonsumsi minuman-minuman es, bersoda
Hindari mengkonsumsi makan-makanan yang merangsang seperti gorengan, santan.
Kuratif :
Non Farmakologi
Istirahat yang cukup.
Banyak minum air putih, terutama air hangat.
Makan makanan yang lembut (seperti bubur).
Perbanyak makan sayur dan buah.
Berkumur dengan air hangat.

Farmakologi

Amoxicilin tablet 3 x 250 mg selama 5 hari


Paracetamol tablet 3 x 250 mg selama 3 hari
Obat tradisional
Sambiloto, 2 x 1 kapsul (400 mg ekstrak)/hari.

Rehabilitasi

Minum obat sesuai anjuran


Meningkatkan daya tahan tubuh
Mengatur pola makan yang gizi seimbang
Menjaga higienitas gigi dan mulut.
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
infeksi atau inflamasi pada tonsila palatina yang menetap. Tonsilitis
kronis disebabkan oleh serangan ulangan dari tonsilitis akut yang
mengakibatkan kerusakan yang permanen pada tonsil.

Faktor Predisposisi :
 Rangsangan menahun (rokok, makanan)
 Hygiene mulut yang buruk
 Pengaruh cuaca (udara dingin, lembab, suhu yang
berubah-ubah)
 Kelelahan fisik
 Pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat
DIAGNOSIS

Pemeriksaan
Anamnesis Penunjang

Pemeriksaan
Fisik
ANALISIS KASUS
Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar:
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai keadaan rumah pasien, dapat
disimpulkan bahwa keadaan/ kondisi rumah pasien tidak berhubungan dan tidak
mempengaruhi atau memperberat penyakit yang diderita oleh pasien saat ini.

Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga


Diagnosis penyakit pasien tidak berhubungan dengan keadaan keluarga
secara langsung. Tetapi hubungan keluarga memiliki peranan dalam
perkembangan penyakit pasien
Akan jauh lebih baik jika ibu pasien lebih memperhatikan makanan dan
tidak membiarkan pasien jajan sembarangan.
Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan
dalam keluarga dan lingkungan sekitar

Perilaku kesehatan pasien kurang baik. Pasien gemar


mengkonsumsi minuman-minuman dingin dan memakan
gorengan, yang mana hal ini memicu tonsilitisnya kambuh. Ayah
pasien juga adalah seorang perokok, secara teori faktor resiko
terjadinya tonsilitis yang berulang yakni terpapar asap rokok,
mengkonsumsi minuman-minuman yang merangsang seperti es.
Analisis kemungkinan berbagai faktor
risiko atau etiologi penyakit pada pasien

faktor risiko yang membuat pasien terkena tonsilitis


yakni
• mengkonsumsi makanan atau minuman yang
merangsang. Dimana pasien gemar minum air es
dan makan gorengan.
• higiene mulut pasien yang buruk dimana pasien
jarang menggosok gigi
Analisis untuk mengurangi paparan atau memutus
rantai penularan dengan faktor risiko atau etiologi
pada pasien

 Menghindari makanan dan minuman yang merangsang


amandel seperti gorengan serta minuman dingin dan manis.
 Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menggosok gigi
minimal 2 kali sehari.
 Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
yang bergizi
Edukasi yang diberikan pada
pasien atau keluarga

 penyakit yang dideritanya, penyebab dari penyakitnya dan


pencegahan untuk tidak terulangnya penyakit tersebut.
 menjaga imunitas tubuhnya, istirahat yang cukup, memakan
makanan bergizi, minum dengan air hangat.
 tidak memakan-makanan yang berminyak terlebih dahulu
seperti goreng-gorengan, tidak minum es,
 melakukan pengangkatan amandel.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai