Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan Trak
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan Trak
URINARIUS
(SISTEM SALURAN KEMIH)
OLEH KELOMPOK 9
• ANDRY SARTIKA
• BETI HAERANI
• WILLADY RASYID
PENDAHULUAN
- Kelangsungan hidup dan kemampuan sel
menjalankan fungsinya tergantung
pada kadar air dan elektrolit yang mantap di CES
serta kemampuan sel untuk membuang sisa hasil
metabolismenya secara terus menerus
Renal artery
Renal vein
Pelvis
Ureter
STRUKTURE OF
KIDNEY
• Outer cortex:
– Contains many
capillaries.
• Medulla:
– Renal pyramids
separated by renal
columns.
– Pyramid contains
minor calyces which
unite to form a
major calyx.
– Major calyces form
renal pelvis.
– Renal pelvis
collects urine.
– Transports urine to
ureters.
NEFRON
• Unit fungsional
ginjal.(±1 juta nefron 1
ginjal)
• Bertanggung jawab dlm
pembentukan urine.
• Strukture nephrone :
a. Glomerulus
b. Kapsula Bowman
c. Renal tubule
Bentuk Nephrons
1. Cortical nephrons
Berada pada cortex
Sebagian besar
nephrons
2. Juxtamedullary
nephrons
Dijumpai pada batas
cortex dan medulla
Figure 15.3a
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings Slide
Beda Cortical & Juxtamedullary Nephron
Distal convoluted
tubule
Proximal
convoluted
tubule
Collecting duct
Ascending
thin limb of Ascending thick limb
loop of Henlé of loop of Henlé
Peredaran Darah
Ginjal mendapatkan suplai darah dari aorta
abdominalis yang bercabang menjadi arteri
renalis, → arteri interlobaris → arteri
arcuata → arteri interlobularis → arteriole
aferen → glomerulus → arteriole eferen →
kapiler juxta glomerulare → peritubuler →
vena interlobularis → vena arcuata → vena
interlobularis → vena renalis → vena kava
inferior
glomerulus
PERSYARAFAN GINJAL
• Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus
renalis (vasomotor).
• Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah
darah yang masuk ke dalam ginjal.
• Saraf ini berjalan bersamaan dengan
pembuluh darah yang masuk ke ginjal
HORMON YANG DIPRODUKSI GINJAL
1. Filtrasi di glomerulus
2. Reabsorbsi di tubulus
3. Sekresi di tubulus
LAJU FILTRASI GLOMERULUS (LFG)
Filtrasi Ginjal (Glomerular Filtration Rate,GFR)
adalah jumlah filtrat ginjal yang terbentuk
oleh ginjal dalam satu menit;rata-rata 100
sampai 125 ml per menit. GFR dapat berubah
jika laju aliran darah melalui ginjal berubah.
Jika aliran darah meningkat,GFR akan
meningkat dan akan lebih banyak filtrat
dibentuk. Jika aliran darah turun(seperti yang
terjadi setelah perdarahan hebat),GFR akan
turun, sehingga filtrat yang dibentuk sedikit
haluaran urine turun
Tiga faktor pada proses filtrasi dalam kapsula bowman
- Carrier ini secara aktif memompa Na+ dari sel tubulus ke ruang lateral,
shg konsentrasi Na+ di ruang lateral tinggi sedangkan konsentrasinya
di intrase! dipertahankan rendah
TUBULUS PROKSIMAL
- 65 % filtrat dari glomerulus di reabsorbsi di tubulus proksimal
- Glukosa dan asam amino 100% di reabsorbsi kembali ke pembuluh darah
LOOP OF HENLE
- Descending loop of henle terjadi reabsorbsi air, sedangkan zat terlarut
tdk di reabsorbsi
- Ascending loop of henle terjadi reabsorbsi zat terlarut, sedangkan air tdk
direabsorbsi
1. Countercurrent multiplier
- Dilaksanakan oleh ansa henle nefron jukstamedulla
2. Countercurrent exchanger
- Dilaksanakan oleh pembuluh kapiler peritubulus
COUNTERCURRENT MULTIPLIER
- Ansa Henle nefron jukstamedula bentuknya lurus dan panjang
mencapai bagian dalam medula ginjal
- Ansa Henle pars desendens dan asendens terletak sejajar dan aliran
filtrat di dalamnya berjalan berlawanan arah
- Sifaf penting yang dimiliki ansa Henle adalah:
a. Pars desendens tidak permeabel terhadap ion Na+ dan Cl-, tetapi
sangat permeabel untuk air
b. b. Pars asendens mereabsorpsi ion Na+ dan Cl- secara aktif namun
tdk permeabel terhadap air, sehingga keluarnya ion Na+ dan Cl+
tidak disertai dengan air
- Asam atau basa suatu larutan dinyatakan dalam pH, tergantung pada
konsentrasi ion H+ bebas dalam larutan
3. Pengaturan o/ ginjal
Pengaturan keseimbangan asam-basa oleh ginjal :
RENAL KONTROL TERHADAP ASIDOSIS
- Jika tubuh mengalami asidosis, terdapat 3
mekanisme ginjal mempertahankan pH darah
kembali normal:
1. Reabsorbsi HCO3-
2. Membentuk HCO3- yg baru oleh sel tubulus
ginjal
3. Sekresi dan eksresi ion H+
Metabolisme Glutamin
RENAL KONTROL TERHADAP ALKALOSIS
Figure 15.5
Copyright © 2003 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings Slide
Transpor urin
Urin mengalir dari duktus koligentes masuk ke
kaliks renalis, meregangkan kaliks renalis dan
meningkatkan aktivitas pacemakernya, yang
kemudian mencetuskan kontraksi peristaltik
yang menyebar ke pelvis renalis dan kemudian
turun sepanjang ureter dangan demikian
mendorong urin dari pelvis renalis ke arah
kandung kemih.
Mekanisme urine yang :
• Hipotonis :
Banyak minum Vol. ECF Sekresi ADH
Reabsorbsi air (Retensi dalam tubuh)
Diuresis.
• Hipertonis
Sedikit minum Vol. ECF Sekresi ADH
Reabsorbsi air Urine Hipertonis
(Pekat).
Sifat – sifat air kemih Komposisi air kemih
• Jumlah eksresi dalam 24 jam ± 1.500 • Air kemih terdiri dari kira –
cc tergantung dari masuknya (intake)
cairan serta faktor lainnya. kira 95 % air
• Baunya tajam, reaksinya sedikit asam • Zat – zat sisa nitrogen dari
terhadap lakmus dengan pH rata- hasil metabolisme protein
rata 6.
asam urea, amoniak dan
• Warna bening muda dan bila
dibiarkan akan menjadi keruh. kreatinin
• Warna kuning terantung dari • Elektrolit, natrium, kalsium,
kepekatan, diet obat – obatan dan
sebagainya.
NH3, bikarbonat, fosfat dan
• Bau khas air kemih bila dibiarkan sulfat
terlalu lama maka akan berbau • Pigmen (bilirubin, urobilin)
amoniak.
• Baerat jenis 1.015 – 1.020. • Toksin
• Reaksi asam bila terlalu lama akan • Hormon (Velho, 2013).
menjadi alkalis, tergantung pada diet
(sayur menyebabkan reaksi alkalis
dan protein memberi reaksi asam).
Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
• Tujuan Pemeriksaan Fisik Ginjal :
1. Mendapatkan kesan kondisi dan fungsi organ perkemihan.
2. Mengetahui keluhan klien yang muncul dari sistem
perkemihan
Urinalisis Darah