Anda di halaman 1dari 42

KUALITAS RADIOGRAF

PENGERTIAN

Kemampuan radiograf dalam memberikan informasi


yang optimal dari obyek yang diperiksa. (Curry,
1984)
Kesanggupan radiograf untuk membentuk pola
bayangan nyata sesuai besarnya transmisi sinar-X
yang mengenai film setelah menembus obyek
(Chesney, 1981)
 Radiolog dapat membuat diagnosa hanya apabila ia dapat
melihat gambar radiograf yang tajam dengan densitas
cukup berbeda dengan sekelilingnya, dan radiograf yang
mempunyai densitas yang dapat diterima mata.
 Hal ini tergantung dari :
1. Sifat struktur di dalam pasien
2. Faktor-faktor eksposi ( kV, mAs, jenis film dan
sebagainya)
3. Kondisi melihat radiograf
PENGERTIAN DENSITAS

Adalah tingkat kehitaman pada gambar, ditentukan


oleh jumlah deposit perak metalik pada film di daerah
dimaksud (back ground film berwarna cerah/terang)
Semakin besar eksposure semakin banyak jumlah
deposit perak metaliknya sehingga gambaran
menjadi semakin hitam.
 Densitas dapat diukur dengan menggunakan alat
densitometer. Angka-angka yang tertera pada densitometer
adalah Optical Density /OD (densitas optik)
OD = Log10 Io/It
OD = densitas optik
Io = Intensitas sinar mula-mula
It = Intensitas sinar yg diteruskan
 Densitas = Log 10 opasitas
OD berkisar antara 0,0 – 4,0
Densitas guna (densitas yang dapat dilihat oleh
mata) = 0,25 – 2,0
Film yg terlalu terang memiliki D < 0,25
Film yg terlalu gelap memiliki D > 2,0
mAS
 Controlling factor pada densitas adalah mAs (milliampere-
seconds).
 mAs adalah mA x s.
 mA = 1/1000 A merupakan kuat arus yg akan melewati
filamen tabung (katoda).
 S = mengatur lamanya eksposi atau
berapa lama elektron tsb melompat dari
katoda ke anoda.
 Semakin lama akan banyak elektron yg melompat dr katoda
ke anoda.
Bila mAs naik, maka eksposi akan naik, dan densitas
juga akan naik.
Hukum Resiprositi = nilai mAs yang sama akan
menghasilkan densitas yg sama.
Misal = mAs 10 = 100 x 0,1
= 200 x 0,05
= 500 x 0,02
 NB : TIDAK BENAR BAHWA DOUBLE NILAI mAs AKAN
MENGHASILKAN DOUBLE DENSITAS
KV
 Influencing factors pada densitas :
1. kV = kilovoltage, menyatakan daya tembus.
Perubahan nilai kV akan secara tidak langsung merubah
densitas.
 Hukum 15 % : yakni setiap kenaikan kV sebesar 15 %
akan menyebabkan dua kali lipat nilai eksposure, dan
setiap pengurangan 15 % akan mengurangi separuh nilai
eksposi yg sampai ke film.
 Pengubahan nilai kV akan berpengaruh densitas dan
juga terhadap kontras.
2. Jarak FFD dan OFD
Intensitas sinar-X yg sampai ke film sesuai dengan
hukum kuadrat jarak terbalik.
Semakin jauh jaraknya akan semakin menurunkan
intensitas sinar yg sampai ke film.
3. Faktor yang lain :

Perubahan faktor Densitas


mAs naik Naik
mAs turun turun
kV naik Naik
kV turun turun
Jumlah fase naik Naik
Jumlah fase turun turun
Ukuran fokus Tidak ada
Anoda heel effect Tidak ada
Jarak bertambah Turun
Jarak berkurang Naik
Filtrasi bertambah Turun
Filtrasi berkurang Naik
Kolimasi bertambah Naik
Kolimasi berkurang Turun
Semakin tebal dan jns tissue smkin Turun
tipis Naik
Kontras media radiolucent Naik
Kontras media radioopak Turun
Grid rasio bertambah Turun
Grid rasio berkurang Naik
Relative speed film/screen naik Naik
Relative speed film/screen turun Turun
Waktu pembangkitan, suhu dan Naik
replenishment rate meningkat
Waktu pembangkitan, suhu dan Turun
replenishment rate berkurang
PENGERTIAN KONTRAS
 Perbedaan densitas (derajat kehitaman) dalam suatu
radiograf antara dua daerah yg saling berdekatan.
 Radiograf dikatakan memiliki kontras yg baik apabila
bagian yg satu dengan yang lain dapat dibedakan.
 Kontras = densitas2 – densitas1
 Kontras berbanding terbalik dengan gray scale (skala
keabuan)
kontras tinggi  short gray scale
kontras rendah  long gray scale
Kontras yg baik tidak selalu kontras yg tinggi.
Pada high kV teknik (thorak kV tinggi) –
menghasilkan kontras yg rendah akan tetapi lebih
banyak memberikan informasi diagnostik dibanding
dengan thorak dengan eksposi standar, selama
perbedaan densitasnya masih dalam rentang
densitas guna.
2 JENIS KONTRAS
1.Kontras obyektif
Perbedaan densitas yg secara obyektif didapat dari hasil
pengukuran dengan alat densitometer
 Yang termasuk kontras obyektif adalah
a. Kontras subyek (kontras radiasi): perbedaan
intensitas sinar-X yg diteruskan ke film oleh karena
perbedaan daya serap bahan (subyek) terhadap
sinar-X tersebut.
Kontras subyek tidak sama dengan kontras
subyektif
Penyerapan Sinar- X
 Penyerapan sinar-X oleh subyek dipengaruhi oleh :
1. Nilai kV : semakin tinggi kV, kontras subyek akan turun
2. Jumlah (volume) & jenis bahan yg dilalui sinar-X.
 Jml (volume) mengacu pd ketebalan dan ukuran lapangan.
Semakin tebal, penyerapan meningkat, densitas akan turun.
 Variasi ketebalan dalam obyek diperoleh kontras subyek. Jika
ketebalan meningkat, lapangan semakin lebar maka radiasi
hambur meningkat – kontras subyek turun.
 Jenis bahan yg tereksposi dipengaruhi oleh NA dan
kerapatan.
b. Kontras film

merupakan respon film terhadap sejumlah sinar-X


dalam memberikan perbedaan penghitaman. Atau
kontras inheren yg dibawa film dari pabriknya.
cont

Pada kurva karakteristik digambarkan dgn gamma


atau gradien rata-rata.
Kontras film sangat dipengaruhi oleh jenis film dan
kondisi eksposi serta proses pembangkitan.
Film yg memp. Butiran halus dan rata akan
menghasilkan kontras film yg baik.
c. Kontras radiografi
: perbedaan penghitaman dari dua daerah yg berbeda.
Diukur dengan densitometer
 Kontras radiografi = K. film + K. subyek
2.Kontras Subyektif

Merupakan kontras radiograf dimana perbedaannya


tergantung dari kondisi persepsi visual
(penglihatan).
Kontras ini sangat dipengaruhi oleh faktor
pencahayaan ruangan, pengaturan terang dan
homogenitas kotak pembacaan film.
Untuk menanggulangi pengaruh secara subyektif
dapat dilakukan dengan cara :
Menggunakan cahaya yg jernih dan homogen dan
intensitas nya dapat diubah-ubah
Pembatasan cahaya back ground
Membatasi lapangan penglihatan
Memberi warna pada kotak pembaca mis. Warna biru
supaya cahaya lebih sejuk
Faktor yg mempengaruhi kontras
 Controlling factor : kVp
Nilai kVp semakin naik, kontras semakin turun.
Semakin tinggi kVp, radiasi hambur semakin besar –
kontrasnya akan turun.
Influencing factor :
 a.mAs : jika mAs menyebabkan gambaran terlalu
gelap atau terlalu terang (over/under expose) maka
kontras akan turun
 b.Ukuran focal spot : tidak ada efek.
c. Anoda heel effect : tidak ada efek

d. FFD : tidak ada efek. Pada teknik “air gap”


akan meningkatkan kontras

e. Filtrasi meningkat maka kontras turun


f. Lapangan Penyinaran :
Semakin besar lapangan penyinaran kontras akan turun
g. Struktur anatomi :
semakin tebal dan rapat – menurunkan kontras krn scatter
bertambah. Semakin tinggi NA – kontras akan naik krn
efek fotolistrik meningkat
h. Grid :
berfungsi meningkatkan kontras dengan menyerap radiasi
hambur.
Semakin tinggi rasio grid – kontras naik.
Grid frekuensi naik – kontras akan turun

i. Kombinasi film/screen :
kontras secara inheren akan naik.
J. Prosessing film :
waktu pembangkitan, suhu dan replenishment rate
meningkat akan meningkatkan chemical fog – kontras
turun.
Jika prosessing kurang optimal dr yg ditentukan – densitas
akan kurang – kontras akan turun

Anda mungkin juga menyukai