Anda di halaman 1dari 20

DASAR MIKROPROSESOR

Model Dan Bus


Mikroprosesor

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 1
Model/Arsitektur
Mikroprosesor

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 2
Model/Arsitektur
Mikroprosesor

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 3
Model/Arsitektur
Mikroprosesor

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 4
Organisasi MPU/CPU

Organisasi Internal suatu CPU


sering disebut arsitektur
mikroprosesor. CPU terdiri atas
beberapa unit yaitu; ALU, CU,
Register-register, Buffer
(penyangga), dan sistem bus
internal.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 5
Organisasi MPU/CPU

ALU (Arithmetic Logic Unit)


ALU membentuk Operasi-operasi hitungan dan nalar
terhadap operand-operand. Operand-operand tersebut
disimpan sementara dalam register-register. Setelah
operasi, ALU juga menempatkan hasilnya dalam
register. Pada beberapa mikroprosesor hasil
ditempatkan pada suatu register khusus yang disebut
akumulator (Accumulator). Jenis Operasi ditentukan
oleh CU yang me decode (memecah sandi) suatu
instruksi yang dipungut dan selanjutnya
membangkitkan sinyal-sinyal kendali yang sesuai
kepada ALU.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 6
Organisasi MPU/CPU

CU (Control Unit)
CU adalah suatu unit yang berfungsi untuk membangkitkan
sinyal-sinyal kendali secara sekuensial yang pulsanya
diperoleh dari clock(detak). Jenis-jenis sinyal kendali yang
dibangkitkan tergantung pada kode operasi (OPCODE) dan
sinyal masukan yang berasal dari luar CPU. (Seperti
instruksi interupsi dan permintaan bus /bus request) . CU
membangkitkan dua buah kelompok sinyal yaitu:

1. Sinyal-sinyal kendali internal untuk mengaktifkan ALU dan


membuka/menutup lintasan data di antara register-
register,
2. Sinyal-sinyal kendali eksternal ditujukan untuk memori dan
I/O. Sinyal-sinyal tersebut dikirimkan untuk mengaktifkan
operasi transfer data atau menanggapi interupsi dan
permintaan bus.

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 7
Organisasi MPU/CPU

Register-register
1. (PC) Program Counter (Pencacah Program)
Mempunyai peranan penting dalam mengeksekusi
suatu program, PC berisi alamat awal suatu
program. Isi PC selalu menunjuk alamat instruksi
berikutnya (Isi PC = PC+1), bila instruksi yang
dipungut dari memori sudah berada pada bus
data). Apabila suatu saat CPU mengeksekusi suatu
instruksi lompat (JUMP), maka PC akan berisi
alamat yang seperti yang ditunjukkan oleh
instruksi tersebut.

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 8
Organisasi MPU/CPU

2. (IR) Instruction Register (Register Instruksi)


Instruksi-instruksi suatu program terdiri atas kode operasi
(OPCODE) dan medan alamat (address field). IR
menguraikan bagian OPCODE nya saja suatu instruksi yang
diterima dari "register buffer data". Selanjutnya CU akan
men- decode isi IR dan membangkitkan sinyal-sinyal
kendali tertentu sesuai dengan instruksi yang di-decode
tersebut.

3. Buffer Register (Register Penyangga)


Yaitu register penyangga alamat (Address Buffer Register)
dan register penyangga data (Data Buffer Register), fungsi
dari register-register ini adalah untuk mengisolasi sistem
bus internal dengan sistem bus eksternal.

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 9
Organisasi MPU/CPU

4. Status Register / Flag Register (Register Bendera)


Register status ini berisi kata status program (program
status word), yang terdiri atas bit-bit bendera (flag bits)
dan bit-bit kendali(control bits). Bendera akan di"set"
secara otomatis selama CPU melaksanakan operasi-operasi
hitungan dan logika.

5. Stack Pointer Register (Register Penunjuk Stack)


SP ini berisi suatu alamat (penunjuk) puncak dari tumpukan
(stack) pada RAM. Operasi stack ini mengikuti kaidah FILO
(First In Last Out) atau LIFO (Last In First Out). Kaidah
tersebut berarti data yang pertama kali disimpan akan
dikeluarkan dari tumpukan (stack) paling akhir atau data
yang paling akhir disimpan akan dikeluarkan paling awal.

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 10
Organisasi MPU/CPU

6. General Purpose Register


Biasanya CPU memiliki beberapa register
serbaguna, yang berfungsi untuk data sementara
selama operasi hitungan, logika, dan input/output.

7. Sistem Bus Internal


(Bus data, Bus memori/register, dan Bus kontrol)

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 11
Perlengkapan Dasar
Mikroprosesor

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 12
Bus Mikroprosesor

Bus Alamat : 16 bit


Bus Data : 8 bit
Bus Kendali : tergantung fungsi

Bus data
8 bit
Bus kendali

CPU Bus alamat

16 bit

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 13
Diagram Format Saluran
atau Bus

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 14
Data BUS

Untuk kebanyakan mikroprosesor, jumlah saluran keluaran


sama banyaknya dengan jumlah saluran masukan. Jumlah
saluran tersebut didefinisikan sebagai lebar jejak data atau
ukuran kata dari mikroprosesor yang bersangkutan. Saluran-
saluran yang digunakan tersebut digunakan untuk
mengangkut dari mikroprosesor dan ke mikroproseor itu
sendiri secara kolektif, inilah yang disebut dengan BUS Data.

Sebagai contoh, terdapat sebuah mikroprosesor dengan 8


buah saluran masukan dan 8 buah saluran keluaran.
Mikroprosesor ini hanya dapat beroperasi pada data yang
bernilai 8 bit atau 1 byte setiap saat. Tingkatan-tingkatan
logika pada saluran data, setiap saat memberikan tanda dari
suatu kata data tertentu.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 15
Data BUS

Dalam mikroprosesor yang dicontohkan tadi, kata data tersebut dibangun


oleh 8 angka biner mulai dari PIN/PORT 0 hingga PIN/POTR 7. Data
masukan atau keluaran dapat dinyatakan secara numerik. Misalnya
00010111 pada bilangan biner atau 23 pada bilangan desimal. Namun cara
dengan angka biner lebih dianjurkan karena lebih memudahkan kita dalam
mengoperasikannya. Untuk lebih memudahkan dalam pemahaman
bilangan biner, maka diakhir bilangan biner tersebut diberikan tanda “B”
sebagai isyarat bahwa bilangan tersebut adalah bilangan biner
(00010111B).

Selain bilangan biner dan desimal, pengoperasian angka-angka dalam


mikroprosesor juga dapat dinyakataka secara oktal (bilangan berbasis 8, 0
– 7) dan hexadesimal (bilangan berbasis 16, 0 – F). Misalnya 00010111B
adalah ekivalen dengan bilangan oktal 27 dan 17 untuk hexadesimal.
Untuk membedakannya hanyalah tinggal memberikan tanda “Q” untuk
bilangan oktal dan “H” untuk bilangan hexadesimal.

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 16
Address BUS

• Untuk mikroprosesor ideal, data keluaran dapat merupakan fungsi dari seluruh
sejarah dari data masukan. Fungsinya tersendiri ditentukan oleh program
mikroprosesro. Apabila mikroprosesor idela dianggapa memiliki memori
internal yang tak terbatas, dan mikroprosesor ril memiliki kapasitas memori
internal yang terbatas. Akibatnya, sering kali mikroprosesor harus mampu
mencapai memori diluar. Pada umumnya mikroprosesor harus mampu
menyimpan informasi dalam memori ini dan mengambil daripadanya.

• Informasi disimpan dalam dalam memori pada suatu kumpulan lokasi memori.
Masing-masing lokasi memori mengandung kata memori. Ukuran kata memori
ditentukan oleh lebar lintasan data dari mikroprosesor. Suatu mikroprosesor 8
bit misalnya, memerlukan setiap lokasi satu kata data 8 bit atau 1 byte. Akan
tetapi organisasi komputer yang berbeda akan digunakan untuk mikropsosesor
4 bit, sedemikian sehingga setiap lokasi memori mengandung kata 4 bit atau
satu nible.

• Kata alamat (Address Word), dari suatu mikroprosesor dapat dinyatakan dalam
notasi seperti pada data BUS.

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 17
Control BUS

• Control BUS ini digunakan sebagai pengendali kedua


sistem BUS yang telah dibicarakan sebelumnya
(Address BUS dan Data BUS). Dalam banyak
mikroprosesor disediakan suatu pengendali masukan
khusus yang digunakan untuk memungkinkan
operasi DMA (Direct Memory Access).

• DMA adalah sebuah prosesor khusus (special


purpose processor) yang berguna untuk menghindari
pembebanan CPU utama oleh program I/O (PIO).

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 18
Catu Daya 8086 dan 8088

• Mikroprosesor memerlukan catu daya DC 5 Volt


dengan toleransi ± 10 %.
• Mikroprosesor beroperasi pada suhu 32˚ F
sampai 180˚ F.
• Karakteristik input

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 19
Catu Daya 8086 dan 8088

• Karakteristik Output

Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA 2011/2012- Genap 18

Anda mungkin juga menyukai