Anda di halaman 1dari 30

Angkatan kerja

Kelompok 9
Di susun oleh
Nurul luqtfhyah (21706035)
Weny mavia nanlohy (21706049)
La hariyadi (21706025)
Feny fitriany (21706010)
Dikatakan bahwa penduduk di suatu negara dapat di kelompokkan
menjadi 2 yaitu

1. Penduduk yang aktif


Terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama adalah
penduduk yang bekerja memproduksi jasa dan barang
dalam perekonomian,sedangkan yang ke dua penduduk
yang belum kerja,tetapi sedang aktif mencari pekerjaan
(termaksud yang baru pertama kali)

2. Penduduk yang tidak aktif


Mereka yang tidak bekerja atau tidak sedang mencari
pekerjaa. Kelompok ini tidak memproduksi barang dan
jasa, dan hanya mengomsumsi barang yang di produksi
orang lain.
Konsep tenaga kerja (manpower).

Konsep gainful worker.


Konsep angkatan kerja (labor force concept).

 Harus orang yang aktif bekerja atau yang


sedang aktif mencari pekerjaan.
 Aktifitas tersebut dilakukan dalam suatu
batasan waktu tertentu sebelum wawancara.
Konsep angkatan kerja pada umumnya disertai
dengan referensi waktu.

Berdasarkan konsep di atas ,angkatan kerja tersebut,dibagi menjadi 2:

 Bekerja
 Mencari pekerjaan(menganggur)
a. mencari pekerjaan,tetapi sudah pernah
bekerja seblumnya.
b. mencari pekerjaan untuk pertama kalinya.
Konsep pemanfaatan tenaga kerjs
(labor utilization approach)

Berbeda dengan konsep seblumnya,labor utilization ini dimaksudkan untuk


Lebih menyempurnakan konsep angkatan kerja, agar lebih dsesuai dengan
keadaan
Negara berkembang. Pendekatan dalam konsep ini lebih ditunjukan untul meliht
Potensi tenaga kerja,apakah sudah dimanfaatkan secara penuh apa tidak.
Dalam konsep ini angkatan kerja dikelompokkan sebagai berikut:

 Pemanfaatan cukuo (full utilized)


 Oemanfaatan kurang(under-utilized), karena jumlah jam kerja yang rendah,
pendapatan/upah gaji yang rendah dan tidak sesuai dengan kemampuan
atau keahliannya
 Pengangguraa terbuka
Pengangguran terbuka

Setengah pengangguran.

Pengangguran tidak kentara.

Pangangguran friksional.

Bukan angkatan kerja.


Ukuran-ukuran dasar angkatan kerja

Angka aktivitas kasar(crude ctivity rate)


adalah jumlah angkatan kerja dibgi dengan jumlah seluruh
Penduduk 15 tahun keatas dan dinyatakan dalam presentase.

RUMUS:

Jumlah angkatan kerja


CAR= X 100%
Jumlah tenaga kerja (15+)
Angka aktivitas menurut umur dan jenis kelamin
(age-sex-specifi caktivity rate)

Perhitungan ini digunakan untuk analisi ketenagakerjaan dan biasa


disebut dengan angka pertisipasi angkatan kerja (APAK) menurut umur
dan jenis kelamin.

RUMUS:

Jumlah angkatan kerja tertentu


APAK umur tertentu = = X 100%
Jumlah penduduk 15+ = umur tertentu
Angka aktivitas menurut jenis kelamin
(age-sex-specifi caktivity rate)

Adalah angka aktivitasn(atau angka partisipasi) disajikan


Terpisah,misalnya angka aktivitas laki-laki lebih
Tinggi dari pada aktvitas untuk perempuan

RUMUS:

Jumlah angka kerja laku-laki


APAK Laki-laki = = X 100%
Jumlah tenaga kerja 15+ laki-laki
Angka penyerapanangkatan kerja (employment rate)

Adalah angka yang menunjukkan berapa banyak dari jumlah


Angkatan kerja yang menyatakan sedang bekerja pada
Saat pencacahan.

RUMUS:

Jumlah angkatan kerja yang bekerja


Angka employment = = X 100%
Jumlah angkatan kerja total
Angka pengangguran (unemployment rate-UER)

Adalah angka yang menujukkan berapa banyak dari


Jumlah angkatan kerja yang sedang aktif mencari
Pekerjaan. Pengertian pengguran disini adalah penduduk
Yang aktif mecari pekerjaa.

RUMUS:

Jumlah angkatan kerja yang mencari pekerjaan


UER = = X 100%
Jumlah angkatan kerja
Sumber-sumber data.

 konsep dan definisi bekerja menurut sensus penduduk 1971


- konsep yang digunakan : labor force concept.
- referensi waktu : satu minggu sebelum pencacahan, lamanya
bekerja paling sedikit 2 hari dalam seminggu
- keteranagan dikumpulkan dari: penduduk usia 10 tahun ke atas
- kelompok kegiatan pendudul: bekerja,mencar kerja,sekolah,
mengurus rumah tangga,lainya.

 konsep dan deginisi menurut sansus penduduk 1980


-konsep : : labor force concept.
- waktu : satu minggu sebelum pencacahan, paling sedikit satu jam
setiap hari selama seminggu yang lalu.
- keteranagan dikumpulkan dari: penduduk usia 10 tahun ke atas
- kelompok kegiatan pendudul: bekerja,mencar kerja,sekolah,
mengurus rumah tangga,lainya.
 konsep dan definisi bekerja menurut sensus penduduk 1990
- konsep : : labor force concept.
- waktu : satu minggu sebelum pencacahan, paling sedikit satu
jam setiap hari selama seminggu yang lalu.
- keteranagan dikumpulkan dari: penduduk usia 10 tahun ke
atas.
-kelompok kegiatan pendudul: bekerja,mencar kerja,sekolah,
mengurus rumah tangga,lainya.

 konsep dan deginisi menurut sansus penduduk 2000


-konsep : : labor force concept.
- waktu : satu minggu sebelum pencacahan, paling sedikit satu jam
setiap hari tidak boleh putus selama seminggu yang lalu.
- keteranagan dikumpulkan dari: penduduk usia 10 tahun ke atas
tetapi data yang dipublikasikan
untuk usia 15 tahun ke atas.
- kelompok kegiatan pendudul: bekerja,mencar kerja,sekolah,
mengurus rumah tangga,lainya.
 Skernas (survei angkatan kerja nasional).
Skernas adalah survei khusus untuk mengumpulkan data
tentanag ketenagakerjaan.
Tujuannya untuk mengetahui :
1) Kesempatan kerja dan kaitannya dengan
pendidikan,jumlah jam kerja, lapangan kerja dan status
kerja.
2) Pengangguran dan stengah pengangguran.
3) Penduduk yang tercakup dalam kategori bukan angkatan
kerja,mereka yang sekolah,mengurus rumah tangga,dan
melakukan kegiatan lainnya.
KOMPOSISI PENDUDUK YANG BEKERJA

 Komposisi menurut Lapangan Usaha (Industry)


 Lapangan usaha/pekerjaan adalah bidang kegiatan dari
usaha/perusahaan/instansi dimana seorang bekerja (Publikasi
Sensus Penduduk 2000, seri M, BPS desember 2001).
Lapangan usaha/pekerjaan ini dibagi menjadi sepuluh
golongan,yaitu sebagi berikut:

1. Pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan.


2. Pertambangan dan penggalihan.
3. Industri pengolahan.
4. Listik, gas, dan air.
5. Bangunan.
6. Perdagangan, rumah makan, dan hotel.
7. Angkutan, pergudangan, dan komunikasi.
8. Keuangan, asuransi, dan usaha persewaan bangunan.
9. Jasa-jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan.
10. Kegiatan yang tidak/belum jelas.
Sedangkan dalam publikasi SP 2000 Seri L2.2 penduduk yang
bekerja digolongkan adalah lima subsektor pertanian dan lima
sektor lainnya, yakni sebagai berikut.
1. Subsektor pertanian pangan.
2. Subsektor perkebunan.
3. Sebsektor pertanian.
4. Subsektor peternakan.
5. Subsektor pertanian lainnya.
6. Sektor industri pengolahan.
7. Sektor perdagangan.
8. Sektor jasa.
9. Sektor angkutan.
10. Sektor lainnya.
Komposisi menurut Jenis Pekerjaan (Occupation)

Jenis/jabatan pekerjaan adalah macam pekerjaan yang sedang dilakukan oleh


orang-orang yang termasuk golongan bekerja atau orang-orang yang termasuk
golongan bekerja (Sensus Penduduk 2000, seri M).

Jenis/jabatan pekerjaan ini dibagi dalam delapan golongan yaitu sebagai


berikut:
1. Pimpinan dan manajer senior
2. Tenaga ahli
3. Teknisi dan asisten ahli
4. Tenaga poduksi dan pekerjaan ahli
5. Tenaga tata usaha dan usaha jasa tingkat lanjutan
6. Tenaga tata usaha, penjualan, dan tata usaha jasa tingkat menengah
7. Tenaga produksi dan angkutan tingkat menengah
8. Tenaga tata usaha, penjualan, dan usaha jasa tingkat rendah
9. Pekerja kasar dan pekerja terkait
10. Lainnya
Komposisi menurut status pekerjaan.

Dalam SP 1990, status pekerjaan terdiri dari:


1. Berusaha tanpa bantuan orang lain (own account worker)
2. Berusaha pakai buruh (employer), dengan dibantu anggota
rumah tangga/buruh tidak tetap.
3. Berusaha pakai buruh (employer) dengan buruh tetap
4. Buruh atau karyawan (employee)
5. Pekerja keluarga (unpaid family worker)

Adapun penjelasannya sebagai berikut:


1. Berusaha tanpa bantuan orang lain adalah mereka yang
melakukan usaha/pekerjaan atas risiko/tanggungan sendiri dan
tidak memakai buruh yang dibayar
Contohnya: tukang becak yang membawa becak atas risiko sendiri
2. Berusaha pakai buruh adalah seseorang yang dalam usahanya
dibantu oleh satu atau beberapa buruh yang dibayar
Contohnya: pengusaha warung yang dibantu oleh anggota rumah
tangganya atau orang lain yang diberi upah tidak tetap
KETIDAKSEIMBANGAN ANTARA PERMINTAAN DAN PENAWARAN
TENAGA KERJA.
Salah satu masalah yang sering timbul dibidang ketenagakerjaan
adalah ketidakseimbangan antar permintaan tenaga kerja (demand
of labor) dan penawaran tenaga kerja (supply of labor) pada suatu
tingkat upah tertentu. Ketidakseimbangan ini dapat berupa
1. Lebih besarnya penawaran dibanding permintaan terhadap
tenaga kerja (adanya excess supply of labor)
2. Lebih besarnya permintaan dibanding penawaran tenaga kerja
(adanya excess demand of labor).
Karakteristik Singkat Angkatan Kerja Indonesi Tahun 2000

Menurut SP 2000, penduduk indonesia berjumlah 206.796.021 juta orang, yang


terdiri dari 103.568.678 laki-laki dan 103.235.343 perempuan. Jumlah tenaga kerja
(mampower), yakni penduduk usia 15 tahun ke atas adalah sebesar 139.979.953 orang
terdiri dari 69.738.542 laki-laki dan 70.241.411 perempuan.
Jumlah angkatan kerja, yakni penduduk 15 tahun keatas yang aktif secara ekonomi
(economically active) atau yang bekerja dan mencari pekerjaan adalah sebesar 97.443.125
orang, terdiri dari 57. 827.657 laki-laki dan 39.705.468 perempuan.
Angkatan Kerja Menurut Umur, Jenis Kelami, Dan Angka
Partisipasi Angka Kerja
Dari tabel 9.2 terlihat bahwa 70% dari angkatan kerja indonesia
berpartisipasi dalam pasar kerja, baik bekerja maupun mencari pekerjaan.
Partisipasi angka kerja laki-laki secara keseluruhan lebih tinggi dari pada
partisipasi angka kerja perempuan (83% versus 57%). Menurut umur,
pola APAK berbentuk huruf U terbalik, dengan puncak berada pada
kelompok umur 45-49 tahun.
Hal yang memperhatinkan adalah besarnya angka kerja muda usia
15-19 tahun, yang seharusnya masih bersekolah, namun terpaksa bekerja
atau mencari pekerjaan. Hal ini tentunya berkaitan dengan status
pendidikan dimana mereka terpaksa putus sekolah. Apabila tidak ada
peningkatan keterampilan, maka mereka akan menjaditenaga kerja kelas
rendah dengan penghasilan kecil seumur hidupnya.
Secara keseluruhan, pola partisipasi angkatan kerja
menurut ini berbeda antara laki-laki dan perempuan.
Angka partisipasi angka kerja (APAK) perempuan jauh
berada di bawah APAK laki-laki sejak usia 20 tahun.
Partisipasi perempuan di pasar kerja hanya sekitar 60%
dari seluruh penduduk perempuan pada usia yang sama.
Kemingkinan besar hal ini terkait dengan kesibukan dan
tanggung jawab permpuan sebagai pengelolah rumah
tangga. Akan tetapi, keadaan ini mungkin juga terkait
dengan budaya yang menganggap bahwa tempat
perempuan adalah di dalam rumah dan laki-laki di luar
rumah.
Tabel 9.1
Penduduk Indonesia menurut umur dan jenis kelamin, SP 2000
Jenis kelamin
Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan

0-4 10.295.701 10.006.675 20.302.376

5-9 10.433.865 10.060.226 20.494.091

10-14 10.460.908 9.992.824 20.453.732

15-19 10.649.348 10.500.169 21.149.517

20-24 9.237.464 10.020.637 19.258.101

25-29 9.130.504 9.510.433 18.640.937

30-34 8.204.302 8.195.418 16.399.720

35-39 7.432.840 7.471.386 14.904.226

40-44 6.433.438 6.034.410 12.467.848

45-49 5.087.252 4.568.753 9.656.005

50-54 3.791.185 3.593.783 7.384.968

55-59 2.883.226 2.795.438 5.678.664

60-64 2.597.076 2.723.943 5.321.019

65+ 6.917.623 7.755.347 14.672.970

Tak terjawab 5.946 5.901 11.847

Jumlah/Total 103.560.678 103.235.343 206.796.021


Angkatan kerja menurut umur, jenis kelamin, dan angka partisipasi
Angkatan kerja
• Dari tabel 9.2 terlihat bahwa 70% dari angkatan kerja di Inonesia
berpartisipasi dalam pasar kerja, baik bekerja ataupun mencari
pekerjaan. Partisipasi angkatan kerja laki-laki secarah keseluruhan
lebih tinggi dari pada partisipasi angkatan kerja perempuan (83%
versus 57%). Menurut umur pola APAK berbentuk huruf U terbalik,
dengan puncak berada pada kelompok umur 45-49 tahun.
Hampir semua penduduk laki-laki usia 25 tahun ke atas (92-97 persen) tetap
berada di pasar kerja. Tidak demikian halnya dengan penduduk perempuan
yang hanya lebih sedikit dari separuhnya (sekitar 6%) berada di pasar kerja.
Hal yang memprihatinkan adalah besarnya angkatan kerja muda usia 15-19
tahun, yang seharusnya masih bersekolah, namun terpaksa bekerja atau
mencari pekerjaan.
TABEL 9.2
Ankatan kerja menurut umur dan jenis kelamin serta angka partisipasi angkatan kerja (APAK),
sensus penduduk 2000 Keterangan: TT = Tidak Terjawab

Jumlah Angkatan Kerja Angka Partisipasi Angkatan Kerja


(Bekerja dan Mencari Kerja) (Persen terhadap Jumlah Penduduk Usia Kerja)
Umur

% %
Laki-laki Perempuan Total % Perempuan
Laki-laki Total

15-19 3.939.445 3.568.536 7.507.981 37,0 34,0 35,5

20-24 7.091.454 5.788.497 12.879.951 76,8 57,8 66,9

25-29 8.421.524 5.648.343 14.069.867 92,2 59,4 75,5

30-34 7.903.401 4.946.197 12.849.598 96,3 60,4 78,4

35-39 7.246.705 4.679.177 11.925.882 97,5 62,6 80,0

40-44 6.278.528 3.844.253 10.122.781 97,6 63,7 81,2

45-49 4.958.982 3.106.918 8.065.900 97,5 68,0 83,5

50-54 3.644.253 2.412.970 6.057.223 96,1 67,1 82,0

55-59 2.678.949 1.823.194 4.502.143 92,9 65,2 79,3

60-64 2.306.104 1.640.253 3.946.357 88,8 60,2 74,2

65+ 3.256.654 2.245.788 5.502.442 75,9 46,5 60,3

TT 1.658 1.342 3.000

Total 57.272.657 39.705.468 97.433.125


Angkatan Kerja menurut Pendidikan
Tabel 9.3
Angkatan Kerja menurut Pendidikan yang Ditamatkan, Sensus Penduduk 2000
Keterangan: TT = Tidak Terjawab
Laki-laki Perempuan Total

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Tidak/belum

Tamat SD 11.533.694 19,98 11.221.585 28,26 22.755.279 23,35

Tamat SD 22.999.221 39,84 16.250.924 40,93 39.250.145 40,28

Tamat SMP 8.648.384 14,98 4.856.640 12,23 13.505.024 13,86

Tamat SMA 11.738.518 20,33 5.755.307 14,49 17.493.825 17,95

Diploma I/II 445.972 0,77 355.751 0,90 801.723 0,82

Akademi/Dip III 676.800 1,17 433.922 1,09 1.110.722 1,14

Universitas 1.674.625 2,90 821.086 2,07 2.495.711 2,56

TT 10.443 0,02 10.253 0,03 20.696 0,02

Total 57.727.657 100,00 39.705.468 100,00 97.433.125 100,00


Angkatan Kerja menurut Lapangan Usaha
Tabel 9.4
Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Selama Seminggu yang Lalu dan Lapangan
Usaha , SP 2000
Keterangan: TT = Tidak Terjawab

Lapangan usaha/bidang kegiatan Jumlah Persentase

Pertanian pangan 32.092.124 34,7

Perkebunan 5.755.613 6,2

Perikanan 1.443.717 1,6

Peternakan 777.553 0,8

Pertanian lainnya 3.536.187 3,8

Industri pengolahan 7.578.953 8,2

Perdagangan 11.677.219 12,6

Jasa 16.895.585 18,3

Angkutan 2.165.586 2,3

Lainnya 10.529.235 11,4

TT 76.701 0,1

Total 92.528.473 100,00


Angkatan Kerja Menurut Pendidikan

Data mengenai angkatan kerja menurut pendidikan


menyiratkan kualitas angkatan kerja tersebut. Dari tabel 9.3
terlihat bahwa keseluruhan lebih dari separuh angkatan kerja
indonesia pada tahun 2000 (63,6 persen) berpendidikan sang
rendah, yakni 23% tidak tamat SD, 40% tamat SD, sedangkan
yang tampat SMP hanya 13,8% dan tamat SMA 18,0%.

Selanjutnya, dari tabel terlihat bahwa angkatan kerja


yang lulus pendidikan tersier yakni yang tamat diploma I, II, atau
III dan tamat Universitas hanya sedikit, yakni dibawah 2%. Hal ini
menunjukkan daya saing ekonomi yang amat rendah, terutama
dalam mengantisipasi globalisasi yang telah ada di depan mata.
Sektor industri, jasa, dan IT, saat ini dan yang akan datang,
sedang beralih kepada tuntutan tenaga kerja yang berkualitas
dengan pendidikan tinggi dengan penguasaan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai