Anda di halaman 1dari 9

Anti Amoeba

Pengertian

Anti amuba adalah obat-obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang
disebabkan oleh mikro organisme bersel tunggal (protozoa) yaitu Entamoeba
histolytica yang dikenal dengan dysentri amuba.
Amuba adalah parasit yang terdapat dalam makanan dan minuman yang tercemar,
kemudian tertelan oleh manusia, dan menetap di usus yang dapat menimbulkan
infeksi pada usus.
Amubiasis adalah penyebab yang umum dari diare kronik maupun diare akut.
Pengertian dari diare akut sendiri yaitu diare yang menetap lebih dari 3-5 hari yang
disertai oleh nyeri perut, kram perut, demam tidak begitu tinggi, nyeri pada buang
air besar, dan faeses berupa darah disertai lendir.
Cara Penularannya
Penularan amubasis dapat melalui makanan yang tercemar Krista dewasa, tetapi
dapat juga terjadi melalui hubungan seks pada kaum homoseksual. Begitupula
pada keadaan hamil, malnutrisi dan penderita gangguan imunologi.
Pencegahan
- Mencuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah makan
- Menghindari berbagi handuk
- Mencuci sayuran atau memasaknya sebelum dimakan
- Membuang sampah pada tempat sampah yang ditutup untuk menghindari lalat
- Perbaikan sanitasi lingkungan
- penyuluhan kesehatan dan gotong royong membersihkan lingkungan.
Penggolongan obat
Penggolongan obat amubiasid dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
1. Amubiasid kontak atau lumen yaitu obat yang bekerja di lumen usus atau aktif
terhadap amubiasis intestinal. Ct: dihidroemetin dan emetin
2. Amubiasid jaringan atau histolitika yaitu obat yang bekerja pada jaringan
intestinum atau organ lainnya. Ct: diloksanidfurocid dan antibiotika
3. Amubiasid kombinasi yaitu efektif terhadap amubiasid lumen maupun jaringan.
Ct: derivate nitroimidazol seperti metronidazole dan nimorazole
Obat – Obat Anti Amuba :
Pengobatan penyakit amubiasis biasanya menggunakan antibiotic. Beberapa obat
amubiasis yang penting adalah :
a) Emetin Hidroklorida
Farmakokinetik
Diserap baik dari tempat injeksi lalu dimetabolisme dan dieksresi secara
lambat, sehingga emetin sudah ditemukan diurin 20-40 menit setelah
suntikan dan masih ditemukan 40-60 hari setelah pengobatan
dihentikan.
Efek samping:
• Lokal: nyeri tempat suntikan, kekakuan, lemah otot tempat suntikan
• Sistemik: merupakan akumulasi dari obat
• Pada GIT: mual, muntah, diare
• Pada neuromuskuler: lemah, neyeri dan kaku otot rangka terutama
leher&anggota gerak
• Pada cardiovaskuler: hipotensi, nyeriprekordial, tachicardi
• Hati hati pada geriatri, lemah
• Indikasi: untuk amubiasis jaringan
• Kontra indikasi :
• Hamil
• Penyakit jantung
• Penyakit ginjal
• Mekanisme kerja :
• Klorokuin digunakan sebagai antimalaria juga digunakan sebagai
antiamuba.Namun biasanya efektif untuk mengobati malaria infeksi
P.Falciparum. Klorokuin digunakan untuk amubiasis sistemik,
terutama abseshati.
b) Klorokuin
Obat ini merupakan amubisid jaringan, berkhasiat pada bentuk histolytica.
• Mekanisme kerja :
Klorokuin digunakan sebagai antimalaria juga digunakan sebagai antiamuba.Namun
biasanya efektif untuk mengobati malaria infeksi P.Falciparum. Klorokuin digunakan untuk
amubiasis sistemik, terutama abseshati.
• Efek samping dan efek toksisnya :
• Mual
• Diare
• Muntah
• Sakit kepala
• Dosis :
• Untuk orang dewasa adalah 1 gram sehari selama 2 hari, kemudian 500 mg sehari selama
2 sampai 3 minggu dan efektif untuk amubiasis hati.
• Interaksi obat : Fenilbutazon yang menyebabkan reaksi dermatitis
Obat Generik : Paten
1. Kloroquin Fosfat (Choloroquini Resochin
Phosphas)

2. Metronidazol (Metronidazolum DOEN) Nivaquin

3. Tinidazol Corsagly

4. Nimorazol Flagly Fasigyn

5. Secnidazol Naxogin Sentyl Flagenty


c) Metronidazol
• Farmakokinetik :
Absorbsi peroral baik. 1 jam setelh 500mg diberikan oral, kadar plasma 10ug/mL. untuk protozoa & bakteri
sensitif hanya diperlukan kadar plasma 8 ug/mL, t1/2 8-10 jam. Diekresi lewat urin, air liur, ASI &cairan vagina
&seminalis dalam kadar rendah. Urin mungkin berwarna gelap karena mengandung pigmen yg larut air
• Efek samping :
Sakit kepala, mual, mulut kering, kecap logam, lidah berselaput, glositis, stomatitis,vertigo, ataksia, parestesia,
flushing, pruritus, disuria dll.kadang dijumpai netropenia
• Kontra indikasi : hamil sebaiknya dihindarkan, walaupun belum ada bukti efek teratogeniknya
• Indikasi :
Amubiasis
Trikonomiasis & infeksi bakteri anaerob
Giardiasis
Profilakis bedah abdomen
Kolitis pseudomembranosa oleh clostridium defficile
• Interaksi obat :
Alkohol (menimbulkan reaksi seperti disulfiram), meningkatkan efek antikoagulan dengan warfarin.
Referensi :
https://www.academia.edu/24243275/TUGAS_FARMAKOLOGI_ANTIJAMUR_DAN_ANTIAMUBA_Disusun_oleh

Anda mungkin juga menyukai