Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KASUS

KELOMPOK 3
Istiyuni Puteri Muh. Alif Visyar Anis Ammar Mihdar Gian C. Kalembang
Puja Muhammad Iqbal Imanuella Pani Eka Putri Alifah Syafiqah Zata Ismah
Glory Audrey Haurissa Andi Paduleng Wahab Nurdiana Sari
Pembimbing dr. Muh Arif
Pembimbing Akademik Departemen dr. Harry akza Putrawan Sp.P
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn. S
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Tanggal lahir : 7/09/1993
 No. RM : 447408
 Pekerjaan : Tidak bekerja
 Ruang Perawatan : Infection Center Lt.2 Kamar 2
 Tanggal Masuk/Jam : 01 Maret 2019 /22.31 wita
ANAMNESIS
 Keluhan Utama : Sesak nafas
 Anamnesis Terpimpin :
Keluhan dirasakan sejak 1 hari yang lalu sebelum masuk rumah
sakit, tidak dipengaruhi aktivitas atau cuaca. Batuk berdahak sejak 1
bulan yang lalu memberat 3 hari terakhir disertai lendir yang banyak di
pagi hari darah tidak ada. Pasien juga mengeluhkan nyeri dada kiri , tidak
menjalar , tidak dipengaruhi aktifvitas atau posisi. Nyeri dirsakan sejak 1
bulan yang lalu. Nyeri ulu hati ada dirasakan sejak 2 bulan yang lalu.
Demam ada sesekali terutama pada waktu sore dan malam hari. Keringat
malam ada tanpa disertai aktivitas. Nafsu makan menurun. Penurunan
berat badan ada. Mual dan muntah tidak ada. BAK normal, BAB normal.
.
 Riwayat berobat di Infection centre lt.2 pada bulan Februari
2019 dengan diagnosa TB Paru
 Riwayat pengobatan tuberkulosis ada sejak 1 bulan yang
lalu
 Riwayat kontak dengan pasien TB ada ( nenek pasien
pengobatan 6 bulan)
 Riwayat merokok ada selama 10 tahun, 20 batang/hari
(indeks brinkman sedang)
 Riwayat Diabetes Mellitus dan Hipertensi tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PASIEN
 Keadaan Umum : Sakit Sedang/Gizi Kurang/ Compos Mentis
 Tinggi badan : 165 cm
 Berat Badan : 45 kg
 IMT : 45/1,652
: 16.5 kg/m2 (Berat Badan Kurang)
TANDA VITAL
 Tekanan Darah : 100/60 mmHg
 Nadi : 82 kali/menit, regular, kuat angkat
 Pernafasan : 22 kali/menit, tipe abdominothoracal
 Suhu : 36,5 ⁰C (aksilla)
 SpO2 : 97 % dengan bantuan O2 3 liter/menit
PEMERIKSAAN FISIK
 Kepala  Telinga
• Bentuk : Normosefal • Pendengaran: Dalam batas normal
• Muka : Simetris kiri dan kanan • Pendarahan, Otore: (-)
• Deformitas : Tidak ada
• Rambut : Hitam, sukar dicabut  Hidung
• Perdarahan : (-)
 Mata • Sekret : (-)
• Eksoptalmus/Enoptalmus : (-)
• Gerakan : Dalam batas normal  Mulut
• Kelopak mata: Edema palpebra (-) • Bibir : Pucat (-), Kering (-), Sianosis (-)
• Konjungtiva : Anemis tidak ada • Gigi geligi : Caries (-)
• Sklera : Ikterus tidak ada • Gusi : Perdarahan gusi (-)
• Kornea : Jernih • Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)
• Pupil : Bulat, isokor
• Faring : Hiperemis (-)
2,5 mm/2,5 mm
• Lidah : Kotor (-), tremor (-),hiperemis (-)
Sariawan (-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Leher
• Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
• Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran
• DVS : Dalam batas normal
• Pembuluh darah : Dalam batas normal
• Kaku kuduk : Tidak ada
• Trakea : Deviasi (-)
 Toraks
 Inspeksi : Pergerakan simetris kiri kanan, saat statis dan dinamis. Venektasi
tidak ada, massa tidak ada
 Palpasi : Vokal fremitus melemah pada hemithorax dextra (apex & basal)
 Perkusi : sonor pada hemithorax sinistra, redup pada hemithorax apeks
dextra
 Auskultasi : Bunyi napas bronkovesikuler melemah pada apeks hemithorax
dextra, ronkhi dan wheezing tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Thrill tidak teraba
• Perkusi : Dalam batas normal
Batas kanan atas jantung ICS II Dextra
Batas kiri atas jantung ICS II Sinistra
Batas kanan bawah ICS IV linea parasternalis dextra
Batas kiri bawah jantung ICS V linea aksilaris anterior
• Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, bising jantung (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen
 Inspeksi : Datar Ikut gerak napas,
 Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
 Palpasi : Nyeri tekan epigastrium, massa tumor
(-), hepar dan lien tidak teraba
 Perkusi : Timpani (+), asites tidak ada

Ekstremitas
 Edema tidak ada, clubbing finger tidak ada, akral hangat
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DARAH RUTIN 01/03/2019
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
WBC 13,2 x 103/uL 4-10 x 103/uL
RBC 5,88 x 106/Ul 4-6 x 106/uL
PLT 494 x103/uL 150-400 x 103/uL
HGB 13,8 g/dl 12-16 g/dl
HCT 44,4 % 37-48 %
MCV 76 fl 80 – 97 fl
DARAH RUTIN MCH 23,5 pg 26.5–33.5 pg
MCHC 31 g/dl 31.5-35 g/dl
NEUT 72,8 % 52.0-75.0
LYMPH 14,4 % 20.0–40.0
MONO 11,1 % 2.00-8.00
EO 1,5 % 1.00–3.00
BASO 0.2% 0.00-0.10
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
01/03/2019
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
GDS 99 mg/dl 80-180 mg/dl
UREUM 22 mg/dl 10-50 mg/dl
KREATININ 0,63 mg/dl L(<1.3) ; P(<1.1) mg/dl
SGOT 27U/L <38 U/L
KIMIA DARAH SGPT 30 U/L <41 U/L
ALBUMIN 3.5 mg/dl 3.5-5 g/dl

NATRIUM 137 mmol/l 136-145 mmol/l


KALIUM 4.0 mmol/l 3.5-5.1 mmol/l
KLORIDA 98 mmol/l 97–111 mmol/l
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
01/03/2019
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
GDS 99 mg/dl 80-180 mg/dl
UREUM 22 mg/dl 10-50 mg/dl
KREATININ 0,63 mg/dl L(<1.3) ; P(<1.1) mg/dl
SGOT 27U/L <38 U/L
KIMIA DARAH SGPT 30 U/L <41 U/L
ALBUMIN 3.5 mg/dl 3.5-5 g/dl

NATRIUM 137 mmol/l 136-145 mmol/l


KALIUM 4.0 mmol/l 3.5-5.1 mmol/l
KLORIDA 98 mmol/l 97–111 mmol/l
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
01/03/2019
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
PH 7,546 7,35 – 7,45
SO2 97,3 95 – 98 %
ANALISA GAS PO2 88,9 80.0 – 100.0 mmHg
DARAH PCO2 35,0 35.0 – 45.0 mmHg
HCO3 30,6 22 – 26 mmol/l
BE 8.0 -2 s/d +2 mmol/l

Interpretasi : Alkalosis Metabolik Tidak Terkompensasi


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
13/4/2018

IMUNOSEROLOGIS
Penanda hepatitis
• Hbs Ag (ICT) : Non reaktif
• Anti HCV (ICT) : Non reaktif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FOTO THORAX 01/03/2019

• Kesan :
TB paru lama aktif lesi luas
Efusi Pleura dextra
Cardiomegaly
DIAGNOSIS KERJA

Assessment :
• Efusi Pleura Dextra E Causa Suspek Infeksi
• TB Paru Bakteriologis kasus baru on
treatment OAT kategori 1 fase intensif hari
ke- 51
• Dispepsia
ASSESSMENT 1
EFUSI PLEURA DEXTRA E CAUSA
SUSPEK INFEKSI
Diagnosis Subjective Objective Planning Rencana Terapi

Efusi Keluhan Pemfis : •Pungsi Pungsi Pleura


Pleura dirasakan Palpasi Toraks : Pleura
sejak 1 Vokal fremitus •Analisa
hari yang melemah pada cairan pleura
lalu hemithorax dextra •Sitologi
sebelum (apex & basal) cairan pleura
masuk Kesan Xray : •MTB cairan
rumah Efusi Pleura dextra pleura
sakit
ASSESSMENT 2
TB PARU KASUS KLINIS KASUS BARU
ON TREATMENT HARI KE 41

Diagnosis Subjective Objective Planning Rencana terapi

Tb Paru • Nyeri dada dirasakan Foto X Ray - Oksigen nasal kanul


Kasus sejak 2 hari
bakteriolo • Batuk bedahak : TB 6 liter / menit
gis Kasus • Demam ada, kadang- paru - Infus Nacl 0.9% 20
Baru ON kadang
TREATME • Sesak napas ada sejak lama tpm
NT Hari Ke 2 hari yang lalu aktif - Rifastar 4 FDC 3
41 • Keringat malam ada
tanpa aktivitas lesi luas tablet/ 24 jam/ oral
• Riwayat penggunaan
obat anti tuberculosis
sekali 1 bulan lalu
ASSESSMENT 3
SINDROM DISPEPSIA
Diagnosis Subjective Objective Planning Rencana Terapi

Sindrom • Nyeri ulu • Inspeksi : Datar - Omeprazole


dispepsia hati sejak ikut gerak napas - Medikam 40mg/12 jam/
dua bulan • Palpasi : Nyeri entosa intravena
tekan epigastrium, - Ranitidin 1
Hepar dan lien tidak
teraba Amp/12
• Perkusi : Timpani jam/Intrvena
• Auskultasi :
Peristaltik ada - Ondasentron 1
Amp/12
jam/intravena
- Makanan biasa
FOLLOW UP PASIEN
WAKTU S O A P

Sabtu keluhan sesak napas Tampak sakit sedang, sadar, gizi •Tuberculo • NaCl 0,9% 21
2/3/201 sejak 2 hari sebelum kesan kurang. sis paru tetes/ menit
9 masuk rumah sakit, Tekanan darah : 100/60 mmHg; Nadi klinis kasus • Oksigen 3
00.30 tidak dipengaruhi :82 kali/ menit; Respirasi : 22 kali/ baru on liter/menit nasal
WITA aktivitas atau cuaca. menit; Suhu : 36,5 oC; Saturasi treatment kanul
Nyeri dada kiri, tidak oksigen 97% dengan modalitas 3 liter/ OAT • Omeprazole 40
sadar, tidak menit kategori 1 g/ jam/
dipengaruhi aktivitas/ Mata : anemis (-), ikterik (-) fase intravena
posisi sejak 2 hari ini. Leher : trachea midline, tidak ada intensif • Rifastar 4 FDC 3
Batuk berdahak sejak 1 pembesaran kelenjar getah bening . hari ke 52 tablet/ 24 jam/
bulan yang lalu Thorax jantung : bunyi S1 S2, regular, oral
memberat 3 hari murmur dan gallop (-). Thorax paru : •Efusi • N-ace 200 g/ 8
terakhir disertai lendir Inspeksi : simetris Pleura jam/ oral
yang banyak di pagi Palpasi : vocal fremitus kanan
hari darah tidak ada. melemah (apex kanan dan basal) •Dyspepsia
Demam sesekali, .Perkusi : redup apeks kanan .
terutama sore- malam Auskultasi : bronkovesikuler melemah
hari. Keringat malam apeks kanan. Ronkhi dan wheezing
tanpa aktivitas. tidak ada
Riwayat Diabetes dan Abdomen : peristaltic kesan normal
hipertensi tidak ada. Ekstremitas : edem tidak ada
Riwayat pengobatan Hasil laboratorium
tuberculosis sejak 1 WBC : 13200; Hb : 13,8; PLT : 494.000;
bulan yang lalu. Neut : 72,8; Lymp : 14; GDS : 99;
Riwayat merokok SGOT/SGPT : 27/ 30; Ur/Cr : 22/0.63;
selama 10 tahun, 20 Alb : 3,5; Na/K/Cl : 137/4,0/98
WAKT S O A P
U
Minggu Sesak napas Tampak sakit sedang, sadar. • Tuberculosis • NaCl 0,9% 20
3/3/201 berkurang, Tekanan darah : 90/60 mmHg; Nadi :82 paru tetes/ menit
9 nyeri dada kali/ menit; Respirasi : 22 kali/ menit; bakteriologis • Oksigen 3
06.00 tidak ada, Suhu : 36,1 oC; Saturasi oksigen 97% kasus baru on liter/menit nasal
WITA batuk ada dengan modalitas 3 liter/ menit nasal treatment kanul
dengan dahak kanul. fase intensif • Omeprazole 40
berwarna putih Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera hari ke 53 g/ jam/
tidak ada tidak ikterik • Dyspepsia intravena
darah. Leher : trachea midline, tida kada • Efusi pleura • Rifastar 4 FDC 3
pembesaran kelenjar getah bening tablet/ 24 jam/
Thorax jantung : bunyi S1 S2, regular, oral
murmur dan gallop tidak ada • N-ace 200 g/ 8
Thorax paru : jam/ oral
Inspeksi : simetris
Palpasi : vocal fremitus kanan melemah
(apex kanan dan basal)
Perkusi : redup apeks kanan
Auskultasi : bronkovesikuler melemah
apeks kanan. Ronkhi dan wheezing
tidak ada
Abdomen : peristaltic kesan normal
Ekstremitas : edem tidak ada
WAKT S O A P
U
Senin Sesak napas Tampak sakit sedang, sadar. • Tuberculosis • NaCl 0,9% 20
4/3/201 berkurang, Tekanan darah : 98/70 mmHg; Nadi :82 paru tetes/ menit
9 nyeri dada kali/ menit; Respirasi : 22 kali/ menit; bakteriologis • Oksigen 3
06.00 tidak ada, Suhu : 36,5 oC; Saturasi oksigen 97% kasus baru on liter/menit nasal
WITA batuk ada dengan modalitas 3 liter/ menit nasal treatment kanul
dengan dahak kanul. fase intensif • Omeprazole 40
berwarna putih Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera hari ke 54 g/ jam/
tidak ada tidak ikterik • Efusi pleura intravena
darah. Leher : trachea midline, tida kada • Dyspepsia • Rifastar 4 FDC 3
pembesaran kelenjar getah bening tablet/ 24 jam/
Thorax jantung : bunyi S1 S2, regular, oral
murmur dan gallop tidak ada • N-ace 200 g/ 8
Thorax paru : jam/ oral
Inspeksi : simetris
Palpasi : vocal fremitus kanan melemah
(apex kanan dan basal)
Perkusi : redup apeks kanan
Auskultasi : bronkovesikuler melemah
apeks kanan. Ronkhi dan wheezing
tidak ada
Abdomen : peristaltic kesan normal
Ekstremitas : edem tidak ada
WAKTU S O A P
Selasa Sesak napas Tampak sakit sedang, sadar. • Tuberculosis • NaCl 0,9% 20
5/3/2019 berkurang, Tekanan darah : 109/74 mmHg; Nadi :88 paru tetes/ menit
06.20 nyeri dada kali/ menit; Respirasi : 22 kali/ menit; bakteriologis • Oksigen 3
WITA tidak ada, Suhu : 36 oC; Saturasi oksigen 97% kasus baru on liter/menit nasal
batuk ada dengan modalitas 3 liter/ menit nasal treatment kanul
dengan dahak kanul. fase intensif • Omeprazole 40
berwarna Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera hari ke 55 g/ jam/
putih tidak ada tidak ikterik • Efusi pleura intravena
darah. Leher : trachea midline, tida kada • Dyspepsia • Ketorolac 30
pembesaran kelenjar getah bening mg/ 8 jam/
Thorax jantung : bunyi S1 S2, regular, intavena (VAS
murmur dan gallop tidak ada >3)
Thorax paru : • Rifastar 4 FDC 3
Inspeksi : simetris tablet/ 24 jam/
Palpasi : vocal fremitus kanan melemah oral
(apex kanan dan basal) • N-ace 200 g/ 8
Perkusi : redup apeks kanan jam/ oral
Auskultasi : bronkovesikuler melemah • NST 10 mg
apeks kanan. Ronkhi dan wheezing /8jam/oral
tidak ada
Abdomen : peristaltic kesan normal
Ekstremitas : edem tidak ada
WAKTU S O A P

Rabu Sesak napas tampak sakit sedang/ sadar •Tuberkulosis • R/ natrium


6/3/2019 Saturasi oksigen 98% dengan Clorida 0.9 % 20
06.20
berkurang, nyeri dada paru
sesekali, batuk modalitas 3 liter/ menit via bakteriologi tetes/menit
WITA
kasus baru on • R/ oksigen 3
nasal kanul Tekanan darah :
berkurang, dahak
97/69 mmHg; Nadi :82 kali/ liter/menit nasal
warna putih menit; Respirasi : 22 kali/ treatmentinten kanul
menit; Suhu : 36,3 oC; siv hari ke 56 • Omeprazol 40
Thorax= vocal fremitus kanan •Efusi pleura mg/12
melemah •Dyspepsia jam/intravena
Redup dihemithorax kanan • Rifastar 4 FDC 3
Bronchovesikuler melemah di tablet / 24 jam /
apex kanan oral
Robgkhi dan wheezing tidak • N- Acetilcystein
ada 200 g / 8 jam /
oral
• NSR 10 mg/8
jam/oral
• Evaluasi nyeri
dada
WAKTU S O A P

kamis Sesak napas tampak sakit sedang/ sadar •Tuberkulosis • R/ natrium


7/3/2019 Saturasi oksigen 98% dengan Clorida 0.9 % 20
06.20
berkurang, nyeri dada paru
sesekali, batuk modalitas 3 liter/ menit via bakteriologi tetes/menit
WITA
kasus baru on • R/ oksigen 3
nasal kanul ,Tekanan darah :
berkurang, dahak
100/70 mmHg; Nadi :84 kali/ liter/menit nasal
warna putih menit; Respirasi : 22 kali/ treatmentinten kanul
menit; Suhu : 36 ,4oC; siv hari ke 57 • Omeprazol 40
Thorax= vocal fremitus kanan •Efusi pleura mg/12
melemah •Dyspepsia jam/intravena
Redup dihemithorax kanan • Rifastar 4 FDC 3
Bronchovesikuler melemah di tablet / 24 jam /
apex kanan oral
Robgkhi dan wheezing tidak • N- Acetilcystein
ada 200 g / 8 jam /
oral
• NSR 10 mg/8
jam/oral
• Evaluasi nyeri
dada
WAKTU S O A P

jumat Sesak napas tampak sakit sedang/ sadar •Tuberkulosis • R/ natrium Clorida
8/3/2019 Saturasi oksigen 97% dengan 0.9 % 20
06.20
berkurang, nyeri paru
dada sesekali, modalitas 3 liter/ menit via bakteriologi tetes/menit
WITA
nasal kanul Tekanan darah : • R/ oksigen 3
batuk berkurang, kasus baru on
107/70 mmHg; Nadi :90 kali/ liter/menit nasal
dahak warna putih menit; Respirasi : 22 kali/ treatmentinte kanul
menit; Suhu : 36 ,5oC; nsiv hari ke 58 • Omeprazol 40
Thorax= vocal fremitus kanan -dyspepsia mg/12
melemah jam/intravena
Redup dihemithorax kanan • Rifastar 4 FDC 3
Bronchovesikuler melemah di tablet / 24 jam / oral
apex kanan • N- Acetilcystein
Robgkhi dan wheezing tidak 200 g / 8 jam / oral
ada • NSR 10 mg/8
jam/oral
• Evaluasi nyeri dada
DISKUSI
TUBERCULOSIS PARU
DEFINISI

 Pasien baru adalah pasien yang terinfeksi oleh Mycobacterium


tuberculosis complex yang belum pernah mendapatkan
pengobatan TB sebelumnya atau sudah pernah mendapatkan
OAT kurang dari satu bulan. Pasien dengan hasil dahak BTA
positif atau negatif dengan lokasi anatomi penyakit di manapun.
(PDPI, 2006)
KLASIFIKASI TUBERKULOSIS
Tuberkulosis

Anatomi Bakteriologi Riw. Pengobatan Status HIV

TB Paru TB BTA + Baru

TB Ekstra Riw. Pengobatan


TB BTA - Kambuh
Paru sebelumnya

Pindah Lalai

Lain-lain Gagal
PATOGENESIS
TANDA DAN GEJALA KLINIK
GEJALA TANDA
RESPIRATORIK
•Batuk ≥ 3 minggu
•Batuk darah
•Sesak napas
•Nyeri dada
•Suara nafas
bronkial, amforik,
suara nafas
•Demam melemah, ronki
GEJALA SISTEMIK •Malaise basah.
•Anreksia •Tanda-tanda
•Keringat malam penarikan paru,
•Penurunan Berat diafragma, dan
badan mediastinum
•Pembesaran
kelenjar getah
bening
ALUR DIAGNOSIS TB
ALUR DIAGNOSIS TB
PENGOBATAN TB (OAT)
OAT lini pertama
Dosis OAT lini pertama pasien dewasa
Paduan OAT yang digunakan di Indonesia
• Kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3
Diberikan untuk pasien baru:
- Pasien TB paru terkonfirmasi bakteriologis
- Pasien TB paru terdiagnosis klinis
- Pasien TB ekstra paru
Dosis OAT KDT Kategori 1:
2(HRZE)/4(HR)3

Dosis OAT KDT Kombipak Kategori 1: 2(HRZE)/4(HR)3


• Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Diberikan untuk pasien BTA positif yang pernah diobati sebelumnya :
- Pasien kambuh
- Pasien gagal pada pengobatan dengan paduan OAT kategori 1
sebelumnya
- Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat
Dosis paduan OAT Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3

Dosis paduan OAT kombipak Kategori 2: 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3


OAT + ART
DISPEPSIA
DEFINITION

Kriteria ROME III (2006) - ROME IV (2016)


Kumpulan gejala berupa nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah
abdomen bagian atas (UGI tract), sekurang-kurangnya 12 minggu
dalam 6 bulan terakhir.
KLASIFIKASI
ALARM SYMPTOMS
1. DISPEPSIA ORGANIK Age treshold 45 years old
Persistent anorexia/ vomiting
Bleeding
UGI(haematemesis/melena) or
Gastroduodenitis
anemia without knowing the
source
Unintentional weight loss
Dysphagia-odynophagia
Peptic ulcer jaundice
Abdominal mass or
lymphadenopathy
Patients anxious because of the
Gastric-duodenal cancer symptoms appearing off and on
or persistent (psychoneurosis)
CLASSIFICATION

2. DISPEPSIA Dispepsia tanpa penyakit


FUNGSIONAL/ organik, sistemik, atau
NON-ULCER metabolik (termasuk upper
endoscopy) yang menunjukkan
DYSPEPSIA tidak adanya kelainan.
Two subtype :
1. Post-prandial distress syndrome (PDS) :
bothersome post-prandial fullness, early satiation
2. Epigastric pain syndrome (EPS) : pain & burning
intermitten-localized to the epigastrium
KEY POINTS

 Perubahan pola hidup terbukti dapat


mengurangi gejala pada pasien dengan
gejala ringan atau sedang.
 Terapi Farmakologi lebih merupakan
pilihan yang lebih dianjurkan pada pasien
dengan gejala berat atau tidak membaik
dengan perubahan pola hidup
 Proton Pump Inhibitors (PPI) atau
Prokinetik dapat digunakan sebagai
terapi empiris awal untuk mengatasi
gejala dispepsia
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai