SARAH KHALLILLAH 19020029 MUHAMMMAD RIZKI NOVENDRA 190200 Sejak tahun 1015 SM. Setelah berakhirnya kepemimpinan Nabi Sulaiman di Palestina, kaum bani israil sering mengembara untuk mencari tanah yang lebih subur dan menjadi budak kerajaan Fir’aun. Namun setelah lepas dari fir’aun, meraka diserang dan menjadi korban bangsa pilistin ke palestina. Pada tahun 70 SM. Titus menyerbu palestina dan kaum yahudi menjad korban dari kekejamannya. Akhirnya sebagian besar bangsa yahudi melarikan diri da berebaran di sekitar timur tengah dan eropa. Pada tahun 700 M. Palestina diduduki oleh bangsa arab. mesjid aqso di yersalem dipelihara dengan baik oleh orang islam, ban gsa yahudi disana tetap dilindungi. Islam tidak membenarkan bangsa yahudi diusir dari palestina asalkan tidak mengganggu ketertiban umum. bangsa yahudi yang mengembara lebih dari 2000 tahun itu masih mempertahankan ras keyahudiannya, dan tetap beranggapan bahwa palestina aalah tanah airnya. Historische recht yang sudah hilang sejak 2000 tahun akan tetap diperjuangkan. Hal yang mempersulit lagi , karena disetiap negara yang didiami orang yahudi, ereka bnayk membuat masalah. Dalam abad ke-18,mulai lah ada gerakan zionisme,anjuran gerakan zionisme adalah Dr. Theodoor Herzel dan Dr. Chaim Weizmann.dalam tahun 1902 ia mendekati sultan turki (sultan abdul hamid II) yang waktu itu menguasai palestina,suapaya memberi izin pemasukan bangsa yahudi ke palestina. Namun permintaan tersebut ditolak. Kemudian dicoba sekali lagi dengan suapan uang namun tetap ditolak. Alasan sultan turki tidak menerima permintaan tersebut karena tidak ingin mencelakakan bangsa arab di Palestina. Sampai perang Dunia petama saat sultan turki bersahabat dengan Keizer Jerman. Ketika Keizer Wilheim II datang berkunjung untuk mengeratkan persahabatannya dengan turki. Persahabantan mereka sangat baik sampai ketika jerman memaklumkan perang kepada serikat, turki ikut membela jerman. Yeruszalem da baghdad dipertahankan oleh serdadu jerman dan turki. Gerakan Zioneisme itu kemudian berpaling haluan, tidak mengharapkan lagi pertolongan Turki untuk memasukkan bangsa yahudi ke Palestina. Dr. Weizman, pemuka gerakan Zionis, pengganti Dr.. theodoor Herzel, berunding dengan bankier Rotshild yang waktu itu menjadi kaya karena penjualan senjata. Didesaknya Rotschild supaya suka mendekati inggris untuk membukakan jalan bagi kaum yahudi ke Palestina. . Menteri luar negeri Inggris J.A. Balfour menekan surat perjanjian dengan bankier Rotschild. Surat perjanjian tersebut berisi : “Pemerintah kerajaan Inggris menyetujui pembentukan negara yahudi di Palestina, dan pemerintah Inggris akan ikutt berusaha sekuatnya supaya niat itu tercapai dengan perjanjian bahwa mereka tidak akan melanggar atau mengganggu kepentingan sipil dan keagamaan dari golongan golongan yang bukan yahudi di Palesttina, atau merugikan hak-hak dan status politik orang- orang yahudi dinegara lain” sejak saat itu orang yahudi selalu membantu serikat agar menang dalam perperangan. B. Intervensi Rusia dalam Konflik Suriah
Intervensi yang dilakukan oleh Rusia bukan hanya
berdasarkan pada resolusi PBB dan permintaan langsung dari pemerintah Suriah tetapi dikarenakan juga negara ini memiliki kepentingan dalam bidang ekonomi yaitu karena adanya kesepakatan perdagangan senjata yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Serta adanya alasan secara politik. Pada 1972, Hafez al-Assad telah menandatangani perjanjian pakta pertahanan keamanan dengan Rusia. Isi kesepakatan tersebut antara lain adalah perjanjian perdagangan senjata antara kedua belah pihak dan kesepakatan pembukaan pangkalan militer Rusia di daerah pesisir Tartus. Selama era itu, Moskow mengirimkan senjata senilai 135 juta dolar AS ke Damaskus. Pada 1980, Assad dan Presiden Uni Soviet Leonid Brezhnev bahkan menandatangani pakta kerja sama lanjutan selama 20 tahun terakhir. Kesepakatan perdagangan senjata tersebut tetap terjalin hingga terjadinya konflik internal Suriah. Dimana selama konflik terjadi hal tersebut mengkhawatirkan pemerintah Rusia. Suriah merupakan negara yang tetap memiliki hubungan bilateral yang dekat setelah berakhirnya kekuasaan Uni soviet. Selain itu Rusia juga ingin mempertahankan aliansinya dengan pemerintah Suriah. Hal ini dianggap penting karena mengingat Suriah memiliki wilayah yang sangat strategi di kawasan Timur Tengah. Oleh sebab itu ketika terjadi konflik internal di negara tersebut banyak negara yang menawarkan diri untuk melakukan intervensi baik inervensi kemanusiaan maupun intervensi secara militer yang justru hal tersebut semakin memperburuk stabilitas nasional Suriah dan dapat mengancam keberadaan Rusia di negara tersebut. Jika intervensi asing selain Rusia dapat menguasai Suriah dan dapat mengancam keberadaan Rusia di negara tersebut, maka hal tersebut akan mengakibatkan kerugian secara ekonomi kepada Rusia. Karena kesepakatan perdagangan persenjataan tersebut dapat dibatalkan secara sepihak oleh pemerintah Suriah yang baru jika kepemimpinan Bashar Assad dapat digulingkan. BAB III PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari uraian materi tersebut maka bisa disimpulkan bahwa Intervensi Negara Asing di Timur Tengah merupakan suatu kegiatan campur tangan dari negara asing di timur tegah dalam susunan pemerintahan dengan tujuan tertentu. Saran Dalam membuat Makalah Intervensi Negaa Asing di Timur Tengah Untuk Masa Depan ini mungkin masih terdapat kesalahan – kesalahan, sehingga kami mengaharapkan kritik dari pembaca agar makalah yang kami buat ini menjadi lebih baik dan lebih sempurna.