Anda di halaman 1dari 17

KONSELING

Oleh :
Wempi Budiana
PENGERTIAN
Pengertian Konseling dilihat dari 2 sudut :
• Sebagai proses :
Konseling merupakan kegiatan bertemu dan
berdiskusinya seseorang yang membutuhkan (klien) dan
seseorang yang memberikan (konselor) dukungan dan
dorongan sedemikian rupa sehingga klien memperoleh
keyakinan akan kemampuannya dalam menentukan
pemecahan masalah
• Sebagai sifatnya :
Konseling harus bersifat rahasia, sukarela dan
pengambilan keputusan dilakukan oleh klien sendiri
CIRI KHAS KONSELING
1. Tatap muka
Dengan bertatap muka :
Banyak hal pada klien dapat terlihat, terawasi langsung, misalnya sikap,
ekspresi wajah, emosi, dsb
Seorang konselor harus mampu menangkap hal-hal yang tidak
diungkapkan dalam percakapan
2. Terencana
Konseling tidak dapat dilakukan secara mendadak, harus direncanakan
atau disengaja. Hal ini untuk memungkinkan konselor menyiapkan hal-
hal yang diperlukan, termasuk menyiapkan situasi dan dirinya sendiri
3. Mempunyai tujuan khusus
Secara umum tujuan konseling adalah untuk membantu klien melihat
permasalahannya secara lebih jelas, baik mengenai dirinya, sikapnya,
maupun keinginannya sehingga ia dapat memilih sendiri pemecahan
masalahnya
4. Lebih dari satu pertemuan
Pada umumnya konseling dilakukan sampai beberapa kali tergantung
pada kebutuhan
PRINSIP DASAR KONSELING
1. Hubungan Klien - Konselor

kepercayaan klien informasi 


Hubungan baik
Rasa aman  rahasia terjamin

Persyaratan sebagai konselor :


a. Kepribadian mantap dan penampilan meyakinkan
b. Mempunyai minat terhadap permasalahan klien
c. Menguasai teknis komunikasi dan konseling
d. Menunjukkan rasa empati
e. Menumbuhkan rasa aman a.l menyangkut kerahasiaan isi pembicaraan
dengan klien
f. Menjadi pendengar yang baik sehingga dapat menangkap dan
memahami isi dan suasana pembicaraan dengan tepat
g. Mampu meningkatkan status klien dari orang yang memerlukan
bantuan menjadi orang yang menentukan dalam membuat keputusan
PRINSIP DASAR KONSELING (Cont’d)

2. Menentukan kebutuhan
Konseling tidak terjadi bila klien datang tanpa tahu apa yang
dibutuhkannya
Seringkali klien datang tanpa dapat mengungkapkan dengan pasti
kebutuhannya
Adakalanya klien diminta oleh pihak lain yang merasa perlu klien
diberi penyuluhan
Sehingga perlu pendekatan awal untuk mengarahkan pembicaraan
kearah pencarian masalah atau kebutuhan
Kalau masalah dan tujuan sudah jelas barulah digali kemungkinan
pemecahan masalahnya
PRINSIP DASAR KONSELING (Cont’d)
3. Partisipasi
Konselor lebih banyak menggali masalah
Konselor hanya membantu klien :
 Memikirkan faktor yang menimbulkan masalah
 Memilihkan pemecahan masalah yang sesuai
Keputusan/pemecahan masalah dibuat oleh klien sendiri dan merupakan bagian
dari tanggung jawab kalian

Konselor menyarankan pemecahan masalah

Hasil Hasil tidak


memuaskan memuaskan

Ketergantungan pada Kepercayaan pada


konselor  konselor 
PRINSIP DASAR KONSELING (Cont’d)
4. Perasaan
Salah satu bantuan konselor kepada klien adalah menumbuhkan kesadaran
klien tentang perasaannya
Untuk itu konselor harus dapat mengerti dan menerima perasaan klien
(berempati) dan bukan ikut larut dalam perasaan klien (bersimpati)
5. Kerahasiaan
Seringkali apa yang diungkapkan klien merupakan masalah yang sangat
pribadi bahkan memalukan
Kerahasiaan isi pembicaraan harus dijaga dengan sungguh-sungguh oleh
konselor
6. Pemberian informasi
Selama pembicaraan, konselor harus memberikan fakta sederhana untuk
membantu klien melihat masalahnya
Konselor harus menguasai hal-hal teknis cara pemberian informasi yang
baik
SARANA KONSELING

1. Ruangan
Ruangan harus ditata agar terasa aman, nyaman dan bebas dari gangguan
Ruang nyaman : tidak pengap, berventilasi, tidak panas
Didalam ruangan tidak boleh ada orang lain kecuali pihak yang terlibat
dan mendapat ijin dari klien
Susunan tempat duduk konselor dan klien dalam posisi nyaman, tidak
dibatasi meja, dapat saling bertatap muka
Selama konseling berlangsung tidak boleh ada gangguan dari luar :
hubungan telepon atau panggilan terhadap konselor

Menjaga kerahasiaan konseling


Menjaga perhatian konselor & klien tidak terganggu
SARANA KONSELING (Cont’d)
2. Sikap dan Perilaku Konselor
Sikap dan perilaku konselor berpengaruh terhadap tumbuhnya kepercayaan klien bahwa
konselor dapat memberikan bantuan atau jalan keluar yang tepat
■ Sikap memberi perhatian
- mulai dengan salam dan sambutan ramah
- duduk dengan nyaman,dengar ucapan,perhatikan sikap dan perasaan klien
- kontak mata secukupnya ketika klien memperlihatkan perasaan tertentu
- ikuti yang dikemukakan klien dengan memberikan komentar pendek
- arahkan pembicaraan bila klien pindah ke topik lain
■ Mendorong klien untuk bicara
- jangan bicara tentang diri sendiri
- jangan menilai dan menggurui
- mendengar dengan aktif
- nada suara diatur
- memancing klien untuk bicara dengan mengemukakan pertanyaan terbuka
TUJUAN KONSELING

A. Tujuan proses konseling


1. Meningkatkan hubungan dan kepercayaan pasien
2. Menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap pasien
3. Membantu pasien mengatur dan terbiasa dengan obatnya
4. Membantu pasien mengatur dan terbiasa dengan penyakitnya
5. Mencegah atau meminimalkan masalah-masalah yang berkaitan
dengan efek samping, efek obat yang tidak diinginkan atau ketidak
patuhan
6. Meningkatkan kemampuan pasien untuk dapat memecahkan
masalahnya
TUJUAN KONSELING (Cont’d)

B. Tujuan proses edukasi


1. Memberikan informasi yang tepat untuk individu
tertentu dan masalah tertentu pula
2. Memberikan keterampilan dan metode yang pasien
dapat gunakan untuk mengoptimalkan khasiat dan
efek obat
3. Menyajikan informasi dan instruksi dengan
menggunakan metode edukasional yang tepat
kepada individu tertentu dan pada situasi tertentu
pula
KRITERIA PASIEN
• PERTIMBANGAN :
Jenis penyakit pasien
Pengobatan
Kondisi pasien
• SKALA PRIORITAS :
1. Pasien rujukan dokter
2. Pasien penyakit kronis
3. Pasien yang mendapat obat tertentu
4. Pasien geriatri
5. Pasien pediatri
6. Pasien akan pulang
Manfaat konseling

 Bagi pasien
– Mengurangi kesalahan penggunaan obat
– Menurunkan ketidak patuhan
– Mengurangi reaksi obat yang tidak diinginkan
– Menjamin keamanan dan efektifitas pengobatan
– Membantu dalam perawatan kesehatan sendiri
– Membantu pemecahan masalah dalam situasi tertentu
– Menurunkan biaya pengobatan
Manfaat konseling (Cont’d)

 Bagi staf farmasi


– Meningkatkan citra farmasi sebagai bagian dari
tim pelayanan kesehatan
– Meningkatkan kepuasan kerja
– Menarik pelanggan dan membantu dalam
meraih pasar
– Meningkatkan pendapatan melalui
peningkatan penjualan obat
ASPEK KONSELING

1. Deskripsi dan kekuatan obat


2. Waktu penggunaan
3. Cara penggunaan
4. Mekanisme kerja
5. Dampak gaya hidup
6. Penyimpanan
7. Efek potensial yang tidak diinginkan :
o Efek samping ringan
o Efek samping berat
8. Interaksi potensial
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

 Informasi hendaknya disampaikan dengan bahasa dan istilah


sederhana agar mudah dimengerti
 Jangan memberikan informasi terlalu banyak sehingga
membingungkan pasien
 Sebelum memberikan informasi, sebaiknya obat diteliti dulu
 Obat yang waktu dan frekuensi penggunaannya sama, dijelaskan
secara bersamaan
 Obat harus ditunjukkan pada saat menjelaskan tentang obat tersebut
 Pastikan bahwa pasien mengerti tentang informasi yang diberikan,
dengan cara menanyakan kembali apa yang sudah kita jelaskan
KENDALA-KENDALA
 Keterbatasan waktu
Jumlah sumber daya manusia dibandingkan dengan beban kerja masih
kurang memadai sehingga setiap pekerjaan dilakukan dengan terburu-
buru.
 Kurang privacy
Pelayanan biasanya diberikan di counter yang pada beberapa apotik masih
dibatasi oleh kaca, sehingga penjelasan harus keras dan akibatnya mudah
didengar oleh orang disekitas counter
 Persepsi pasien mengenai staf farmasi hanya penjual obat. Sedangkan
informasi yang benar hanya dari dokter
 Kurangnya kesadaran pasien akan manfaat konseling bagi dirinya.
 Keterbatasan pengetahuan petugas tentang obat
 Kurang percaya diri
 Keterampilan petugas dalam berkomunikasi kurang memadai

Anda mungkin juga menyukai