Anda di halaman 1dari 16

WEEKLY MEETING

Hepatitis Imbas Obat


RS IBNU SINA
IDENTITAS PASIEN

 Nama : tn R
 Umur : 41 thn
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Pekerjaan : buruh
 Alamat : Jl. Racing Center
Nama RS : RS Ibnu Sina
No. RM : 00-15-28-04
 Tgl. MRS : 8 Mei 2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Post Seizure

Anamnesis Terpimpin:

Pasien masuk dengan riwayat kejang 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Kejang dialami
seluruh tubuh, tidak sadar, frekuensi lebih dari 10 menit. Sehingga pasien menggigit lidahnya
hingga berdarah. Kejang dialami setelah pasien mengkonsumsi paracetamol dan vitamin C.
sebelumnya pasien sering mengkonsumsi asam mefenamat dan amoxicillin untuk nyeri
perutnya, mual munta tidak ada, BAK dan BAB kesan normal. Riwayat operasi abses hepar
ada 5 tahun yang lalu dan pesamasangan WSD, riwayat DM dan HT disangkal. Riwayat
opname di RS Ibnu Sina dengan diagnose Pneumothorax. Riwayat mengkonsumsi obat obat
golongan narkotika seperti tromadol kurang lebih 20 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Kebiasaan

Riwayat penyakit yang dahulu : Abses Hepar, Pneumotorax


Riwayat Merokok : ada
Riwayat stroke : tidak ada Riwayat Konsumsi alkohol : ada
Riwayat hipertensi : tidak ada
Riwayat penyakit yang sama pada
Riwayat diabetes melitus : tidak ada
Riwayat penyakit jantung : tidak ada keluarga :

Riwayat penyakit hati : ada Tidak ada

Riwayat batuk lama : tidak ada


Riwayat trauma : tidak ada Riwayat pengobatan :

Riwayat penyakit atopi : tidak ada PCT, Asam Mefenamat, Vit C, dan obat

Riwayat Alergi : tidak ada obat golongan narkotika

Riwayat sosial ekonomi :


Biaya pengobatan ditanggung oleh BPJS.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Compos Mentis / Gizi cukup / Sakit sedang
 Status Kesadaran : Kuantitatif : GCS 15 (E4M6V5)
 Kualitatif : Compos Mentis
 BB : 60 kg
 TB : 165 cm
 IMT : 22,0 kg/m2 (Normal)
 Tekanan Darah : 90/60 mmHg
 Nadi : 82x/menit, reguler, kuat angkat
 Pernapasan : 18x/menit, reguler, tipe thoracoabdominal
 Suhu : 36,8 0C (Axilla),
Kepala
PEMERIKSAAN FISIK
• Bentuk : normocephal
• Ekspresi wajah : lemas THT
• Simetris wajah : simetris • Telinga : bentuk normal, simetris, lubang
• Rambut : rambut tidak mudah di cabut. lapang, serumen (-/-)
• Deformitas : tidak ada • Hidung : bentuk normal, sekret (-/-)
• Bibir : kering (-), sianosis (-), pucat (-)
Mata • Tonsil : T1-T1 hiperemis (-)
• Eksoptalmus/enoptalmus : (-) • Faring : hiperemis (-)
• Gerakan : segala arah baik • Lidah : kotor (-), tidak ada bercak putih,
• Tekanan bola mata : tdk diperiksa candidiasis (-), tremor (-)
• Kelopak mata : edema palpebra (-) • Leher : simetris, pembesaran KGB tidak ada
• Konjungtiva : anemis (-/-)
• Sklera : ikterus (+/+)
• Kornea : jernih
• Pupil : bulat, isokor 2,5 mm/2,5 mm
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks Auskultasi
 Inspeksi •Bunyi nafas : Vesikuler
•Bunyi tambahan :
• Bentuk : simetris kiri dan kanan
Ronchi +/- wheezing -/-
• Sela iga dalam batas normal, retraksi (-)
• Penggunaan otot-otot bantu pernapasan (-)
• Pembuluh darah tidak ada kelainan
Jantung
 Palpasi
• Nyeri tekan (-)
• Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak,

• Fremitus raba pada hemithoraks dextra dan sinistra • Palpasi : Iktus cordis tidak teraba.
normal
• Perkusi : batas jantung kanan ICS IV line
 Perkusi
parasternalis dekstra, batas kiri jantung ICS V
 Paru kanan : Sonor
 Paru kiri : Sonor linea midclavicularis sinistra
 Batas paru-hepar : ICS V-VI • Auskultasi : S1/S2 murni reguler, murmur tidak
 Batas paru-lambung: ICS VII-VIII ada.
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen

• Inspeksi : distensi abdomen (-), scar post op laparotomy (+) ec abses hepar, terdapat massa di
regio epigastric

• Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal

• Palpasi : nyeri tekan (+) , Hepar teraba 5 cm dibawah arkus kosta, permukaan licin, tepi tumpul
dan lien tidak teraba, teraba massa di region epigastric sebesar telur ayam

• Perkusi : Timpani, acites (-)

• Ektremitas

• Inspeksi : Tidak ada deformitas, edema (-)

• Palpasi : Akral teraba hangat.


Hasil Lab 30/4/2019
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin Hasil Nilai
WBC 6,4 4.0-9.0
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Eritrosit 3,71 3.80-5.30
Hemoglobin 11,2 12.0-18.0 Bilirubin total 5,33 <1,1

Hematokrit 34,9 36–56 Bilirubin dirict 3.3 <0,3


MCV 94,1 80-100
MCH 30,2 27-32
MCHC 32,1 32-36
Trombosit 67 120-380
RDW 11,6 11.5-16.5
PDW 17,1 12.0-18.0
Ly% 14,5 11.0-49.0
Gr# 80,2 1.7-0.8
Plan Diagnostic : Penatalaksanaan:
 DR 1.Asering 30 tpm
 Fungsi hati 2.N-ace 200mg/8 jam/oral
 Usg abdomen 3.Asam traneksamat amp/8jam/oral
4.Curcuma 8jam/oral
DIAGNOSIS KERJA:
 post seizure
 Hepatitis imbas obat
 Cystic tumor region abdomen
 Efusi pleura dextra
PEMBAHASAN
Definisi

Hepatitis imbas obat berarti keadaan


inflamasi yang terjadi jika kita
mengkonsumsi bahan kimia beracun, obat,
atau jamur beracun tertentu.
DIAGNOSIS HEPATOTOKSISITAS IMBAS OBAT BERDASARKAN
1) Waktu dari mulai minum obat dan penghentian obat sampai awitan reaksi nyata adalah
sugestif (5 – 90 hari dari awal minum obat) atau kompatibel (kurang dari 5 hari atau lebih
dari 90 hari sejak minum obat dan tidak lebih dari 15 hari dari penghentian obat untuk
reaksi hapatoseluler, dan tidak lebih dari 30 hari dari penghentian obat dari reaksi
kolestatik) dengan hepatotoksisitas obat
2) Perjalanan reaksi sesudah penghentian obat adalah sangat sugestif (penurunan enzim
hati paling tidak 50% di atas batas atas normal dalam 8 hari) atau sugestif (penurunan
kadar enzim paling tidak 50% dalam 30 hari untuk reaksi hepatoseluler, dan 180 hari
untuk reaksi kolestatik) dari reaksi obat
3) Alternatif sebab lain dari reaksi setelah dieksklusi dengan pemeriksaan teliti, termasuk
biopsy hati pada tiap kasus.
4) Dijumpai respons positif pada pemaparan ulang dengan obat yang sama paling tidak
kenaikan dua kali lipat dari enzim hati).
MEKANISME KERUSAKAN PADA HEPATITIS IMBAS OBAT
PENGOBATAN YANG DIBERIKAN INI ANTARA LAIN:
 Pengobatan suportif. Pasien dengan gejala yang berat membutuhkan
untuk menerima pengobatan suportif di rumah sakit, antara lain
cairan intravena dan obat-obatan untuk menghilangkan mual dan
muntah.
 Transplantasi hati. Ketika fungsi hati sangat menurun (drug induced
fulminant hepatic injury), transplantasi hati mungkin satu-satunya
pilihan terapi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai