Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI SEBAGAI

SISTEM INFORMASI

Yunita Noor Alfiyah, Spd


SEJARAH DEFINISI MANFAAT KARAKTERISTIK PEMAKAI

BIDANG PROFESI ETIKA PRINSIP ASUMSI

AKUNTANSI
struktur
Sejarah dan Perkembangan Akuntansi
Manusia membutuhkan
Transaksi
pencatatan atas AKUNTANSI
Keuangan
transaksi

1494 1960
Pertama kali diperkenalkan oleh Sistem akuntansi Anglo Saxon
Lucas Pacioli ahli matematika italia Dari Amerika

sistem pembukuan berpasangan sistem anglo saxon


(double entry system) digunakan di indonesia
hingga sekarang
Sistem Kontinental
oleh bangsa Belanda dan bangsa Indonesia
dikenal dengan Tata Buku (Book Keeping)
DEFINISI AKUNTANSI
American Accounting Association (AAA) mendefinisikan akuntansi
sebagai berikut:
Akuntansi adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan
melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan
dilakukannya penilaian dan pengambilan keputusan secara jelas
dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi keuangan
tersebut.

Al. Haryono Jusup mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:


1. Dari sudut pandang pemakai : akuntansi menyediakan informasi
keuangan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara
efisien dan mengevaluasi
2. Dari sudut pandang proses kegiatan : akuntansi adalah proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan
penganalisisan data keuangan.
DEFINISI AKUNTANSI
Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah seni pencatatan dan
pengikhtisaran transaksi keuangan dan penafsiran akibat
suatu transaksi terhadap suatu kesatuan ekonomi.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan sebagai


berikut :
• Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian,
penggolongan, pengukuran, pencatatan dan penyajian
informasi ekonomi mengenai transaksi keuangan yang
terjadi selama periode waktu tertentu serta penafsiran
terhadap hasilnya.
• Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi
diharapkan berguna untuk penilaian dan pengambilan
keputusan bagi pihak yang memerlukan.
MANFAAT AKUNTANSI
Akuntansi dilengkapi dengan tehnik untuk menghimpun dan
diutamakan untuk menghubungkan data ekonomi ke dalam
bermacam-macam bentuk perusahaan, baik perorangan maupun
lembaga.
1. mengetahui status dan kondisi keuangan perusahaannya
serta bagaimana kemungkinannya pada masa mendatang
(bagi pemilik dan calon investor)
2. menetapkan tingkat resiko yang berkaitan dengan pinjaman
atau kredit yang akan diberikan (bagi bankers dan kreditor)
3. dasar menentukan pajak dan peraturan-peraturan (bagi
badan pemerintah)
4. mendapatkan gambaran kemantapan dan tingkat laba dari
perusahan (bagi pekerja dan wakil serikat buruh)
Karakteristik kualitas Informasi Akuntansi
• Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi adalah kemudahannya untuk segera dapat
dipahami oleh pemakai.
• Tepat Waktu
Informasi tidak boleh terlambat. Informasi harus tidak lebih tua dari periode
waktu tindakan yang didukungnya.
• Relevan
Informasi yang perlu diketahui untuk memberikan pemahaman yang baru
(harus memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi dan maksud
penggunaanya sehingga sesuai kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan)
• Keandalan / daya uji (reliabilitas)
Informasi harus bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan dan
penyajianya jujur (faithful representation). Informasi akuntansi harus diuji
kebenarannya oleh pihak yang independen sehingga dapat diandalkan
• Dapat Dibandingkan / daya banding (komparabilitas)
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar
periode.
• Lengkap
Informasi akuntansi yang disajikan harus menyajikan semua fakta keuangan.
Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan.
• Akurat/materialitas
Informasi harus bebas dari kesalahan material agar pemakainya tidak
mengambil keputusan yang buruk atau gagal melakukan keputusan yang
diperlukan
• Netral (Netralitas)
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan bukan
bergantung pada kebutuhan / keinginan pihak tertentu.
• Substansi mengungguli bentuk
Transaksi harus dicatat sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, serta
bukan hanya bentuk hukumnya saja
• Pertimbangan sehat
Dengan pertimbangan sehat akuntan akan lebih berhati-hati sehingga tidak
diizinkannya terjadinya bias (ketidakjelasan dan penyimpangan)
• Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Harus adanya keseimbangan antara manfaat dari informasi yang disediakan
oleh akuntansi dan biaya yang dikeluarkannya.
PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
1. Pemakai intern
intern merupakan pihak yang mengelola kegiatan usaha, yaitu
pimpinan perusahaan atau mannajer. Manajer merupakan pihak
yang bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan.
2. Pemakai ekstern
• Pemilik perusahaan (investor)
• Kreditor pihak yang memberikan pinjaman kepada perusahaan.
• Pemerintah untuk menetapkan pajak
• Karyawan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
memberikan upah, dana pensiun, dan kesempatan kerja.
• Masyarakat Perusahaan yang berkembang turut andil dalam
perekonomian nasional, seperti penyediaan lapangan kerja dan
manfaat sosial lainnya. Kemampuan perusahaan terhadap dua
hal tersebut bisa diketahui melalui laporan keuangan.
• Pelanggan. Untuk menilai kelangsungan usaha perusahaan.
• Supplier pemasok barang dagang
MACAM-MACAM BIDANG SPESIALISASI AKUNTANSI
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting). Akuntansi yang
berfokus pada pencatatan transaksi perusahaan dan secara
periodik menyajikan dalam laporan keuangan.
2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing). cabang akuntansi yang
menguji dan memeriksa secara bebas kebenaran dan kewajaran
atas pernyataan penyusun laporan.
3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting). cabang khusus dari akuntansi
yang menitikberatkan kegiatannya pada pencatatan dan penyajian
informasi biaya operasional.
4. Akuntansi Manajemen (Management Accounting). cabang dari
akuntansi yang mengkhususkan diri pada pengembangan dan
penafsiran informasi akuntansi.
5. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting). Akuntansi
pemerintahan adalah bidang akuntansi yang secara khusus
diterapkan pada instansi-instansi pemerintah.
6. Akuntansi Pajak (Tax Accounting). Akuntansi untuk membantu
pelaksanaan administrasi perpajakan.
7. Akuntansi pendidikan, berhubungan dengan pengmbangan dan
penyebaran pendidikan akuntansi.
8. Akuntansi Lembaga Nirlaba (Non-Profit Accounting). Akuntansi
lembaga nirlaba merupakan bidang akuntansi yang secara khusus
diterapkan pada organisasi-organisasi yang mana aktivitasnya
bertujuan untuk tidak mencari keuntungan, seperti yayasan sosial
dan lembaga pendidikan.
9. Sistem Akuntansi (Accounting System). bidang akuntansi yang
merancang pengendalian praktik akuntansi perusahaan secara
intern, menciptakan suatu arus laporan keuangan yang efisien
10. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting). bidang akuntansi
yang menitikberatkan kegiatannya pada perencanaan kegiatan
perusahaan.
PROFESI AKUNTAN
 Akuntan perusahaan (intern)
Adalah akuntan yang bekerja dalam perusahaan dan
bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.
 Akuntan public
Adalah akuntan independen yang menyediakan jasa kepada
perusahaan atau organisasi bisnis atau nonbisnis untuk
mendapat imbalan atau honor.
 Akuntan pemerintah
Adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga
pemerintah yang bertugas merencanakan, mengendalikan, dan
memeriksa penggunaan kekayaan negara.
 Akuntan pendidik
Tugas utamanya adalah mengajarkan dan mengembangakan
akuntasi, misalnya guru dan dosen akuntansi.
ETIKA PROFESI AKUNTAN
Akuntansi haruslah memberikan laporan atau informasi yang
benar dan dapat dipercaya. Oleh karena itu pelaku akuntansi
(akuntan) harus memilliki kejujuran dalam meberikan informasi.
Berikut ini etika-etika yang harus dimiliki dan dilaksanakan oleh
akuntan:
 Kebebasan, Keutuhan, dan Keobyektifan
Seorang akuntan yang telah memiliki izin praktik dan nomor
register harus mempertahankan keutuhan dan keobyektifan
serta bebas atau independen.
 Norma Teknis dan Norma Kecakapan
Seorang akuntan harus menjalankan norma teknis profesi dan
selalu berusaha meningkatkan kecakapannya sesuai kode etik
akuntan.
 Tanggung Jawab kepada Klien/Langganannya
Seorang akuntan harus memberikan pelayanan dengan
kemampuan yang maksimal.
 Tanggung Jawab kepada Kolega
Seorang akuntan harus mampu menjalin kerja sama dan
hubungan baik dengan koleganya.
 Tanggung Jawab terhadap Martabat Profesi.
Seorang akuntan harus berperilaku baik dan sesuai dengan
profesi sehingga dapat mempertinggi kebesaran martabat profesi

Ada tiga prinsip dasar perilaku yang etis:


1. Hindari pelanggaran etika.
2. Pusatkan perhatian terhadap reputasi jangka panjang.
3. Bersiaplah menghadapi konsekuensi yang tidak menyenangkan
bila setelah berpegang teguh pada perilaku etis. Informasi yang
diberikan adalah informasi yang sebenarnya.
Untuk itu Indonesia juga memiliki aturan sendiri dalam
penyedian informasi keuangan. Aturan-aturan akuntansi itu adalah
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berisikan perinsip,
prosedur, teknik, metode dalam penyususnan laporan keuangan.
PRINSIP DASAR AKUNTANSI
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip biaya adalah aktiva dan jasa yang diperoleh harus dicatat
menurut harga aktualnya atau harga yang benar-benar
dibayarkan pada saat terjadinya transaksi.
2. Prinsip pengakuan pendapatan
Pendapatan yang didapatkan oleh suatu perusahaan diakui pada
periode saat pendapatan tersebut dihasilkan.
3. Prinsip perbandingan (pengakuan beban)
Bahwa biaya yang dikeluarkan harus dikaitkan dengan
pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Memadukan
beban terhadap pendapatan berarti mengurangkan beban dari
pendapatan untuk menghitung laba atau rugi bersih.
4. Prinsip Lengkap (Full Disclousure)
Konsep full disclousure mewajibkan agar laporan keuangan
disajikan sebagai kumpulan dari kejadian ekonomi yang berisi
cukup informasi dan menyeluruh sehingga membuat pihak
pemakai tidak salah tafsir terhadap laporan keuangan tersebut
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM

• Tidaklah memungkinkan untuk membuat laporan akuntansi menurut


kepentingan atau kebutuhan masing-masing pemakai laporan keuangan. Itulah
mengapa dikembangkan suatu standar atau prinsip dalam pelaporan keuangan
sehingga dapat diterima dan berlaku secara umum (generally accepted
accounting principles).
• Prinsip akuntansi yang berlaku umum merupakan suatu pedoman untuk
bertindak dan dapat berubah dari waktu ke waktu.
• Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum harus dirumuskan oleh suatu
lembaga yang kompeten. Indonesia memiliki Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
sebagai lembaga yang berwenang dalam menetapkan peraturan-peraturan di
bidang akuntansi. Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia pertama kali
dibukukan pada tahun 1973 dengan judul Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)
dan pada tahun 1994 mengalami revisi menjadi Standar Akuntansi Keuangan
(SAK).
ASUMSI YANG DIGUNAKAN DALAM AKUNTANSI

 Asumsi satuan uang (monetary unit assumption)


Asumsi ini menyatakan bahwa hanya data transaksi yang dapat
dihitung menggunakan satuan uang saja yang dapat dimasukkan
dalam catatan akuntansi)
 Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption)
Aktifitas entitas akan dibedakan menjadi dua yaitu entitas pemilik
dan entitas lainnya. Sedangkan entitas ekonomi adalah satu
kesatuan ekonomi dan tidak boleh tercampur dengan entitas yang
lain atau berdiri sendiri.
 Asumsi kelangsungan usaha (going concern assumption)
Asumsi ini beranggapan bahwa perusahaan akan terus berdiri)
 Asumsi periode waktu (time periode assumption)
Asumsi ini beranggapan bahwa umur ekonomis suatu usaha dapat
dibagi dalam periode waktu seperti bulan, kuartal atau tahun.
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI KEUANGAN

Konsep Pengakuan dan Pengukuran

Tingkat ketiga :
Asumsi Prinsip-prinsip Keterbatasan "Bagaimana - implementasi "

Karakteristik
Unur-unsur Tingkat kedua :
Kualitatid
Laporan Jembatan antara tingkat 1 dan 3
Informasi
Keuangan
Akuntansi

Tujuan Pelaporan
Keuangan Tingkat pertama :
"Kenapa - tujuan dari akuntansi"
• Kerangka konseptual adalah sebagai fondasi dalam pelaporan dan
praktik akuntansi keuangan.
• Peraga di atas memperlihatkan bahwa kerangka konseptual pada
tingkat pertama mengidentifikasi tujuan dan fungsi laporan
keuangan.
• Pada tingkatan ke dua, kerangka konseptual terdiri dari:
a. Karakteristik kualitatif laporan keuangan agar informasi
akuntansi dapat berguna;
b. Unsur-unsur pada laporan keuangan.
• Pada tingkatan ke tiga, kerangka konseptual terdiri dari konsep-
konsep pengakuan (recognition) dan pengukuran (measurement),
antara lain:
a. Asumsi dasar;
b. Prinsip-prinsip; dan
c. Keterbatasan-keterbatasan.
AKUNTANSI sebagai SISTEM INFORMASI

INFORMASI

Anda mungkin juga menyukai